Sementara itu di zona aman atau lebih tepatnya di tempat parkir yang berada di luar pembatas, tampak Pengawas Hu Xiong yang sedang merokok dengan santai di sebelah mobilnya.
"Membunuh seratus serangga sebelum matahari terbenam..., bocah itu benar-benar percaya diri. Aku tidak tahu apakah dia memang memiliki kemampuan untuk melakukan itu atau hanya sekedar berlagak!"
"Tapi melihat dia sampai berani melakukan taruhan, mungkin saja dirinya memang memiliki kemampuan untuk melakukan itu!" pikir Pengawas Hu Xiong sambil melihat langit cerah di atasnya.
Sementara itu di waktu yang sama di Reruntuhan Kota Yang Hancur, tampak Yin Shen yang sedang sibuk membunuh para serangga di sekitarnya.
Namun dari waktu ke waktu serangga yang datang semakin sedikit dan kecepatan berburu Yin Shen juga kian melambat.
"Ini terlalu lambat! Jika seperti ini terus, aku tidak akan bisa membunuh seratus serangga sebelum matahari terbenam. Aku harus mengganti metode berburu ku!" pikir Yin Shen setelah membunuh serangga terakhir di dekatnya.
Kemudian Yin Shen mencari sebuah tempat terbuka untuk melancarkan aksinya.
Setelah beberapa saat Yin Shen menemukan lokasi yang cukup terbuka. Itu adalah lokasi perempatan jalan yang ada di pusat Reruntuhan Kota Yang Hancur.
Di tengah-tengah lokasi itu Yin Shen berdiri tegak dan mengamati wilayah sekitarnya.
"Ini lokasi yang bagus. Aku bisa menggunakan teknik itu untuk mempercepat kecepatan berburu ku!" pikir Yin Shen.
Di antara banyaknya teknik ada teknik yang di gunakan untuk menyerang, bertahan, menghindar, dan mendukung.
Namun selain keempat teknik itu ada juga yang disebut dengan teknik provokasi. Teknik ini biasanya di gunakan untuk menarik perhatian musuh.
Dan saat ini, teknik itulah yang ingin digunakan oleh Yin Shen untuk menarik perhatian para serangga agar datang ke arahnya.
Yin Shen kemudian menancapkan pedangnya dan menggunakan sebuah segel tangan.
"Teknik Tingkat Langit! Aroma Pemikat Jiwa!" kata Yin Shen menggunakan Energi Spiritual miliknya untuk menciptakan aroma yang dapat menarik perhatian para serangga dan hewan buas di sekitarnya agar datang ke arahnya.
Segera aroma tersebut menyebar ke segala arah dan bahkan di sudut-sudut tersembunyi Reruntuhan Kota Yang Hancur.
Setelah aroma menyebar hampir ke seluruh kota dan tercium oleh para serangga yang sedang bersembunyi, serangga-serangga itu mulai naik ke permukaan dan merayap menuju tempat Yin Shen berada.
Namun Yin Shen sama sekali tidak menyangka, bahwa jumlah serangga yang ada di Reruntuhan Kota Yang Hancur akan menjadi sangat banyak ketika berkumpul.
Melihat banyaknya serangga yang datang dari empat arah, hal itu benar-benar membuat Yin Shen merasa terkejut.
"Sial! Apakah aku sudah terlalu berlebihan? Tidakkah jumlah para serangga ini sedikit terlalu banyak?" ujar Yin Shen merasa dikejutkan dengan jumlah serangga yang datang ke arahnya.
"Tapi baiklah, ini juga akan mempercepat proses berburu ku. Mari kita mulai perburuannya!" kata Yin Shen mencabut pedangnya dan mengalirinya dengan kekuatan petir.
Kemudian sebagai gerakan pembukaan, Yin Shen menggunakan sebuah teknik tebasan melingkar yang seketika membunuh para serangga yang mengelilingi dirinya.
Setelah itu Yin Shen lanjut menyerang menuju para serangga yang datang ke arahnya. Satu ayunan dan satu tebasan, Yin membunuh para serangga dengan gerakan pedangnya yang cepat.
Menjelang sore hari, Yin Shen akhirnya telah menghabisi semua serangga yang datang padanya.
Yin Shen mencabut pedangnya dari serangga terakhir yang terbunuh.
"Ah.., sepertinya aku sudah terlalu jauh melewati jumlah taruhan ku. Mungkinkah lima ratus?" ujar Yin Shen setelah melihat sekelilingnya.
Namun saat Yin Shen berpikir bahwa semua itu sudah berakhir, tiba-tiba Yin Shen merasakannya ada sebuah getaran yang berasal dari tanah.
"Apa ini? Tanahnya.... bergetar?" batin Yin Shen merasa heran.
*****
Beberapa menit sebelumnya. Di lokasi lain, tampak tiga Hunter lain yang sedang kesal karena tidak bisa menemukan satu serangga pun untuk diburu.
"Sial! Ada apa dengan para serangga itu hari ini? Dari pagi sampai sekarang, kita sama sekali tidak dapat menemukan satu serangga pun untuk diburu!" kata Hunter nomor satu yang merasa kesal.
"Apakah mungkin serangga-serangga itu sedang bersembunyi?" ujar Hunter nomor dua yang merasa heran.
"Hei, kalian berdua, apakah kalian merasakannya? Tanahnya sepertinya bergetar!" kata Hunter nomor tiga kepada dua temannya.
"Ah, benar! Aku juga merasakannya! Jika kamu tidak mengatakannya mungkin aku tidak akan menyadarinya!" kata Hunter nomor satu.
"Hei teman-teman lihatlah! Apakah itu tikus? Mereka ada banyak sekali! Dan sepertinya tikus-tikus itu sedang menuju kemari!" kata Hunter nomor dua mencoba memberitahu kedua temannya apa yang dilihatnya.
Namun ketika Hunter nomor satu dan nomor tiga menoleh dan melihat ke tempat yang diberitahukan oleh Hunter nomor dua, seketika ekspresi terkejut terpampang di wajah mereka.
"Sialan! Ayo, cepat lari dari sini!" kata Hunter nomor satu dengan cepat menarik tangan Hunter nomor dua untuk melarikan diri.
"Apa? Kenapa kita lari? Bukankah itu hanya sekelompok tikus?" ujar Hunter nomor dua merasa heran sambil berlari mengikuti kedua temannya.
"Benar, itu sekelompok tikus! Tikus Besar!" kata Hunter nomor satu menjawab.
"Apa? Bukankah itu Hewan Buas tingkat dua?" tanya Hunter nomor dua dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
"Benar, mereka adalah Hewan Buas tingkat dua. Dan sekarang tikus-tikus itu sedang berkelompok. Jika kita tidak segera melarikan diri dari serbuan mereka, maka nyawa kita bertiga dapat di pastikan akan melayang!" kata Hunter nomor tiga terus berlari bersama dengan kedua temannya.
Dengan Para Tikus ada di belakang mereka, ketiga Hunter itu terus berlari hingga akhirnya mereka sampai ke pusat Reruntuhan Kota Yang Hancur tempat Yin Shen berada.
Di sisi lain, tampak Yin Shen yang saat itu baru merasakan getaran yang terjadi.
"Tanahnya bergetar?" batin Yin Shen merasa heran dengan tanah yang bergetar di bawah kakinya.
Tapi sesaat kemudian, tiba-tiba Yin Shen mendengar suara teriakan dari ketiga Hunter yang melarikan diri tersebut.
"Lariiii....Lariiii!! Tikus Besar!!" teriak Hunter nomor satu namun teriakannya tidak terdengar dengan jelas oleh Yin Shen karena jaraknya yang cukup jauh.
Disisi lain dengan wajah heran Yin Shen segera menoleh ke arah ketiga Hunter tersebut.
"Siapa ketiga orang itu? Dan apa itu yang ada di belakang mereka? Apakah itu gerombolan tikus?" kata Yin Shen yang masih terlalu jauh untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi.
Namun setelah jarak gerombolan tikus sudah cukup dekat dengan jarak pandangnya, Yin Shen seketika terkejut melihatnya.
"Tidak mungkin! Apakah itu Tikus Besar?" kata Yin Shen dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
......................
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments