CH 17 : Toko Obat

"Jika aku ingin mulai berlatih Metode Penempaan Tubuh, aku butuh beberapa bahan obat. Jadi mari kita pergi ke Toko Obat lebih dulu dan membelinya!" kata Yin Shen.

Kemudian Yin Shen pergi ke Toko Obat terdekat dari rumahnya.

Di depan sebuah Toko Obat, tampak Yin Shen yang berdiri sambil menatap papan nama toko tersebut.

"Tadi aku sempat ragu, tapi sepertinya ini memang benar Toko Obat Keluarga Shen. Apakah ini sebuah kebetulan?" pikir Yin Shen.

"Keluarga Shen adalah satu-satunya keluarga bangsawan yang ada di Kota Shenyang. Hanya dengan mengandalkan bisnis obat dan ramuan, Keluarga Shen yang dahulunya keluarga biasa-biasa saja dalam lima tahun berhasil menjadi Keluarga Bangsawan tingkat dua (menengah) yang sangat dihormati di dalam maupun di luar Kota Shenyang!"

"Tapi gelar keluarga bangsawan itu hanya akan bertahan sampai tahun ini saja. Di kehidupan ku sebelumnya, karena kemajuan dalam bidang alkemis dan pengobatan yang berkembang pesat, Keluarga Shen yang tidak dapat mengikuti kemajuan akhirnya mengalami kebangkrutan. Itu terlihat dari Toko Obat mereka yang saat ini tidak ada pembeli!"

"Namun kebangkrutan Keluarga Shen juga hanya bersifat sementara. Di dua tahun yang akan datang Keluarga Shen akan bangkit kembali dengan resep ramuan dan obat yang lebih hebat. Hanya dalam waktu satu tahun setelah mereka muncul, Keluarga Shen berhasil menjadi Keluarga Bangsawan kelas satu (Kelas Atas) yang sangat dihormati di seluruh China!"

Setelah mengingat beberapa kejadian yang menyangkut Keluarga Shen di kehidupan sebelumnya, Yin Shen kemudian tersenyum.

"Haruskah aku membantu mereka dan mengambil beberapa keuntungan?" kata Yin Shen merencanakan sesuatu.

Kemudian Yin Shen masuk ke dalam toko obat tersebut. Di dalam toko obat tersebut tampak satu orang pegawai wanita yang sedang menjaga toko.

Pegawai wanita itu bernama Nina. Dia merupakan seorang manusia biasa.

"Selamat datang, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanya Nina melayani dengan ramah.

"Ya, aku butuh bantuanmu!" jawab Yin Shen.

Kemudian Yin Shen memberikan selembar kertas yang berisi daftar barang yang ingin dia beli pada Nina.

"Tolong ambilkan aku semua bahan herbal yang tertulis di atas kertas itu!" kata Yin Shen.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar, saya akan segera mengambilkan bahan herbal yang anda minta!" kata Nina segera melakukan pekerjaannya.

Saat Nina sedang mengambil bahan herbal, Yin Shen yang sedang menunggu tiba-tiba mencium bau obat dari sebuah ruangan.

"Apakah ada yang sedang membuat obat di toko ini?" tanya Yin Shen pada Nina.

"Ya, Nona pertama sedang melakukan penelitian dan mencoba menciptakan resep ramuan baru di laboratoriumnya!" jawab Nina dengan jujur.

"Menciptakan resep ramuan?" Yin Shen terkejut mendengar jawaban Nina.

"Ups....!!" Nina yang tadi keceplosan akhirnya tersadar. "Maaf, pelanggan! Saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda lebih jauh lagi. Jika tidak Nona pasti akan memarahi saya!" lanjut Nina meminta maaf sambil membungkukkan badannya.

"Baiklah, tidak apa! Kamu tidak perlu meminta maaf sampai membungkukkan badan begitu!" kata Yin Shen pada Nina.

Kemudian Nina melanjutkan pekerjaannya untuk mengambil bahan-bahan herbal yang ada pada daftar belanja milik Yin Shen.

Disaat Nina melakukan pekerjaannya, Yin Shen yang sedang menunggu mencoba menebak ramuan yang sedang diteliti di ruangan tersebut dengan hanya menggunakan penciumannya.

"Dari aroma obat yang aku cium, sepertinya Nona dari Keluarga Shen ini sedang mencoba menciptakan obat ramuan yang sama dengan yang ingin aku buat. Tetapi sepertinya dia sudah membuat kesalahan dengan memasukkan bahan obat yang salah!" tebak Yin Shen dalam benaknya.

Saat Yin Shen sedang menebak-nebak, Nina yang telah selesai melakukan pekerjaannya kemudian memanggil Yin Shen.

"Pelanggan, semuanya jadi lima puluh ribu koin emas!" kata Nina.

"Eh, sudah? Berapa jumlahnya tadi?" tanya Yin Shen kurang mendengar.

"Semuanya jadi lima puluh ribu koin emas!" kata Nina mengulangi.

"Apa? Lima puluh ribu koin emas? Tidakkah harga itu terlalu mahal?" ujar Yin Shen agak terkejut mengetahui jumlah tagihannya.

"Maaf Pelanggan, kami hanya mengikuti harga pasar. Bahkan jika anda membeli di tempat lain, saya berani jamin tidak akan ada Toko Obat lain di kota Shenyang yang menjual bahan herbal lebih murah dari pada Toko Obat Keluarga Shen kami!" kata Nina.

"Hiss..., padahal aku ingin menghemat uang, tapi saat ini aku benar-benar membutuhkan semua bahan obat ini untuk membuat ramuan dan obat!" batin Yin Shen dalam hatinya.

"Baiklah, aku akan membayar tagihan bahan obatnya!" kata Yin Shen.

Kemudian Yin Shen membayar lunas tagihan bahan obatnya tersebut dengan sebuah aplikasi yang canggih.

Setelah membayar bahan obatnya, Yin Shen kemudian bertanya pada Nina.

"Apakah laboratorium itu masih lama dipakai?" tanya Yin Shen.

"Sepertinya iya... Kenapa anda bertanya?" tanya Nina merasa heran.

"Tidak ada! Tadinya saya ingin meminjam laboratorium itu untuk membuat ramuan. Tapi karena Nona Shen masih lama memakainya, maka saya tidak jadi meminjam!" kata Yin Shen.

"Baiklah, sebelum saya pergi, jika nanti nona mu sudah keluar dari ruangannya, tolong katakan padanya! Dari pada mencampurinya dengan Buah Api Merah yang mengandung unsur panas lebih baik menggantinya dengan Rumput Tiga Daun yang dapat memberikan efek penyembuhan dan mengurangi rasa sakit!" kata Yin Shen meminta tolong pada Nina.

"Baik, saya pasti akan coba sampaikan pada Nona!" kata Nina dengan patuh.

"Baiklah, kalau begitu, aku pergi dulu!" kata Yin Shen berjalan keluar dari toko.

"Terima kasih telah berbelanja di Toko Obat kami! Silahkan datang kembali!" kata Nina dengan ramah.

Selang beberapa menit setelah Yin Shen keluar dari Toko Obat, seorang wanita cantik umur dua puluhan kemudian keluar dari ruangan laboratorium.

Wanita itu berambut abu-abu serta memakai masker dan pakaian berwarna putih.Wanita itu adalah Shen Yusha putri tertua Keluarga Shen.

Shen Yusha merupakan seorang Kebangkitan Tingkat Enam dengan bakat pemurnian obat dan kelas Alkemis.

Setelah keluar dari ruang laboratorium, Shen Yusha segera melepas maskernya dan berbicara.

"Nina, siapa orang yang tadi datang ke toko?" tanya Shen Yusha penasaran.

"Seorang pembeli, Nona!" jawab Nina.

"Seorang pembeli? Aku kira itu adalah orang yang sedang membuat masalah, makanya aku segera keluar dan datang ke mari!' kata Shen Yusha salah mengira orang.

"Memang apa yang dibeli oleh orang tadi?" tanya Shen Yusha merasa penasaran.

"Cukup banyak, Nona! Bahkan orang itu menggunakan sebuah daftar belanja!" kata Nina menjawab.

"Daftar belanja? Bolehkah aku melihatnya?" pinta Shen Yusha.

"Tentu, Nona! Ini adalah daftar belanja yang orang tadi tinggalkan!" kata Nina memberikan daftar belanja milik Yin Shen sebelumnya pada Shen Yusha.

Setelah menerima daftar belanja itu, Shen Yusha yang merasa penasaran kemudian membacanya.

Namun ketika Shen Yusha membaca daftar belanja tersebut, Shen Yusha seketika merasa terkejut.

"Ini.., kenapa daftar belanja ini terlihat sangat familiar?" pikir Shen Yusha dalam benaknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!