CH 14 : Tikus Raksasa

Dengan satelit, Dewi Kebijaksanaan mulai memeriksa lokasi Reruntuhan Kota yang Hancur dan merekam semua kejadian yang ada di sana.

Di samping itu, Pengawas Hu Xiong yang masih butuh lebih banyak informasi kemudian bertanya lagi kepada ke tiga Hunter tersebut.

"Mengingat kecepatan Tikus Besar yang lebih cepat dari pada kalian, aku ingin tahu, bagaimana cara kalian bisa selamat dari kejaran gerombolan Tikus Besar itu?" tanya Pengawas Hu Xiong merasa penasaran.

"Ada seseorang yang membantu kami menahan gerombolan Tikus Besar itu. Dia mengorbankan dirinya demi mengulur waktu untuk kami sehingga kami bisa melarikan diri dari tempat itu!" kata Hunter nomor satu segera menjawab.

"Ada seseorang yang membantu kalian? Bolehkah aku tahu siapa nama orang itu?" tanya Pengawas Hu Xiong semakin penasaran.

"Kami tidak tahu siapa namanya, tapi orang itu menggunakan sebuah topeng berwarna biru dengan corak hitam di wajahnya!" jawab Hunter nomor satu membuat Pengawas Hu Xiong seketika terkejut mendengarnya.

"Menggunakan topeng? Itu benar-benar bocah itu!" batin Pengawas Hu Xiong sangat yakin.

"Tuan, aku tahu kamu adalah seorang Kebangkitan Tingkat Tinggi hanya dengan sekali lihat. Aku mohon padamu, tolong selamatkan orang bertopeng itu. Kami telah sangat berhutang budi padanya. Tolong bantu kami selamatkan orang itu!" kata Hunter nomor satu memohon pada Pengawas Hu Xiong.

"Kamu tidak perlu khawatir, tanpa kamu minta sekalipun, aku tetap akan menyelamatkan orang itu!" kata Pengawas Hu Xiong.

Mendengar jawaban Pengawas Hu Xiong, ketiga Hunter itu seketika tersenyum dan merasa lebih tenang.

Setelah itu Dewi Kebijaksanaan yang sebelumnya memeriksa lokasi akhirnya memberikan sebuah pesan kepada mereka.

"Terdeteksi Pergerakan mencurigakan di pusat Reruntuhan Kota yang Hancur. Mulai menampilkan video!" kata Dewi Kebijaksanaan segera memunculkan sebuah layar hologram dari Robot Drone.

Dari layar hologram tersebut, Dewi Kebijaksanaan segera menampilkan kejadian di pusat Reruntuhan Kota yang direkam menggunakan satelit.

Kemudian Pengawas Hu Xiong dan orang-orang yang ada di sana segera melihat video yang ditampilkan di layar hologram tersebut.

Melihat kebenaran yang terjadi, Pengawas Hu Xiong dan para tentara merasa sangat terkejut.

"Itu benar-benar gerombolan Tikus Besar! Jumlah itu sangat banyak! Sama seperti yang dikatakan oleh Hunter tadi!" kata salah seorang Tentara.

"Dewi Kebijaksanaan, bisakah kamu merekamnya lebih dekat?" pinta Pengawas Hu Xiong.

Kemudian Dewi Kebijaksanaan segera merekam dengan jarak yang lebih dekat ke pusat Reruntuhan Kota yang Hancur, hingga dimana rekaman itu memperlihatkan Yin Shen yang sedang bertarung melawan gerombolan Tikus Besar.

"Itu dia! Si Pria bertopeng! Dia bertarung dengan gerombolan Tikus Besar itu!" kata Hunter nomor satu.

Melihat Yin Shen yang sedang bertarung dengan gerombolan Tikus Besar di pusat kota reruntuhan, seketika membuat Pengawas Hu Xiong merasa terkejut dan cemas.

"Bocah itu, apakah dia ingin mati? Bertarung dengan Tikus Besar yang berkelompok, bocah itu benar-benar tidak sayang dengan nyawanya. Sial, aku harus segera menyelamatkan bocah itu sebelum sesuatu yang buruk terjadi padanya!" kata Pengawas Hu Xiong dalam benaknya.

Kemudian Pengawas Hu Xiong langsung berangkat meninggalkan zona aman dan menuju ke pusat Reruntuhan Kota yang Hancur untuk menyelamatkan Yin Shen.

Dalam perjalanan, dengan perasaan yang dipenuhi ke khawatiran Pengawas Hu Xiong terus berlari sekencang-kencangnya.

"Pusat Reruntuhan Kota yang Hancur itu cukup jauh dari sini. Aku membutuhkan waktu setidaknya empat puluh menit untuk sampai ke sana. Bocah, kamu harus bertahan! Jangan sampai mati sebelum aku sampai ke sana!" kata Pengawas Hu yang terus berlari tanpa memperdulikan sekitarnya.

Sementara itu di waktu yang sama di pusat Reruntuhan Kota yang Hancur, tampak Yin Shen yang masih terus bertarung dengan gerombolan Tikus Besar.

Dengan pedangnya yang telah dilapisi Energi Petir, Yin Shen terus mengayunkan pedangnya dan membunuh tikus-tikus itu tanpa henti.

Tikus-tikus itu terus berkumpul dan menyerang Yin Shen secara berkelompok.

Mereka berdecit, menyerbu dan mengepung dari segala sisi dengan insting buas mereka.

"Tikus-tikus ini terus berdatangan!" kata Yin Shen.

"Aku tidak tahu sudah berapa banyak Tikus Besar yang sudah aku bunuh. Jika bukan karena Metode Kultivasi Tiga Jalur yang aku gunakan, mungkin saat ini aku sudah kehabisan energi dan jatuh pingsan!"

"Namun meskipun aku memiliki energi tiga kali lipat lebih banyak, tapi tubuhku masihlah Kebangkitan Tingkat Pertama!"

"Tubuhku saat ini sudah hampir mencapai batasnya. Aku tidak bisa memaksakan tubuhku untuk bertarung terlalu lama. Karena jika aku terus memaksakannya, tubuhku pasti akan terluka.

"Sebelum tubuhku mencapai batasnya, mau tidak mau aku harus segera menyelesaikan pertarungan ini secepat mungkin!" pikir Yin Shen sambil terus bertarung.

Dengan nafas terengah-engah serta stamina yang hampir mencapai batasnya, Yin Shen tampak masih dengan gigihnya mengayunkan pedangnya untuk membunuh para tikus.

Keringatnya mulai bercucuran, pakaiannya mulai banyak yang robek, tubuhnya juga banyak menerima luka cakaran, tapi Yin Shen masih tetap berjuang.

Kemudian setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya jumlah tikus-tikus tersebut sudah berkurang banyak..

"Sekarang hanya tersisa beberapa ekor tikus lagi, akhirnya aku bisa menyelesaikan pertarungan ini sebelum kehabisan tenagaku!" kata Yin Shen merasa lega dengan beberapa ekor tikus di hadapannya.

Namun Yin Shen yang mengira pertarungan akan segera selesai tiba-tiba di kejutkan oleh guncangan hebat dari bawah tanah.

Yin Shen yang merasakan bahaya segera melompat menjauh dari tanah yang berguncang tersebut.

Ketika Yin Shen baru saja melompat menjauh, kemudian tanah yang berguncang tadi langsung hancur dan menyembul ke atas yang mana bersamaan dengan munculnya seekor Tikus Raksasa dari bawah tanah.

Tikus Raksasa yang baru saja keluar dari bawah tanah itu kemudian meraung dengan sangat keras hingga memekikkan telinga Yin Shen.

Melihat kemunculan Tikus Raksasa tersebut, Yin Shen seketika dibuat sangat terkejut dan merasakan bahaya yang benar-benar mengancam.

"Sial, apa lagi ini? Setelah semua anak-anaknya, apakah sekarang giliran bapaknya yang datang? Ini benar-benar alur yang sangat menyebalkan!" kata Yin Shen mengeratkan gigi dan genggaman pada gagang pedangnya.

Kemudian Tikus Raksasa itu segera menghadap dan menatap Yin Shen yang berdiri dengan sebuah pedang di genggaman tangannya.

Nafas Tikus Raksasa itu panas dan beruap, tatapannya benar-benar memberikan aura permusuhan dan mengancam yang sangat kuat pada Yin Shen.

"Tikus Raksasa, itu adalah salah satu Hewan Buas tingkat tiga terkuat di antara Hewan Buas tingkat tiga lainnya. Dengan pertahanannya yang tinggi, dia adalah lawan yang paling menyusahkan untuk diriku saat ini. Aku benar-benar sial!" kata Yin Shen dengan posisi siap bertarung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

......................

......................

......................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!