Manipulasi

Manipulasi

Chapter 1. Bagian awal.

Jam 21.20, 04 April.

Sebuah bintang jatuh terlihat jelas dan indah di langit kota Semarang. Ada beberapa orang yang melihat kejadian tersebut, mereka yang melihat langsung mengabaikannya dan dibagikan ke internet dan media sosial.

Bintang jatuh tersebut bukanlah meteor maupun asteroid, tapi sebuah bola besi seukuran bola basket yang jatuh ke bumi. Bola besi tersebut terus meluncur menuju ke universitas ternama di kota Semarang.

50 meter sebelum sampai ke universitas, bola besi tersebut meledak seperti layaknya kembangan api, tentu saja hal ini membuat heboh orang-orang yang melihatnya dan sampai-sampai masuk kedalam berita lokal.

Ledakan Bola besi tersebut mengelukan lima jam tangan dengan bentuk dan jenis yang berbeda-beda. Karena ledakan, jam tangan ini pun tersebar di seluruh penjuru universitas.

Jam 23.30, 04 April.

"Ayo, tebak, tembak lagi ... Akh! Sial, healing ku tinggal satu ... Seharusnya dengan ini Selesai...! Rasakan itu! Dasar baj****n! Hahaha! Ha ~ " helah nafas dari Alpha.

Green Alpha, umur 20 tahun, berkuliah di Universitas Negri Semarang. Dia sudah tahun ketiga, di Fakultas teknik bagian teknik mesin.

"Waktunya tidur, tidak baik setiap hari begadang" kata Alpha sambil naik keatas kasur.

Meskipun dia berkata seperti itu, dia tidak tidur, dia masih bermain Smartphonenya. Waktu terus berlalu dan Alpha masih asik bermain scroll tik-tok. Saat lagi asyik-asyiknya, dia melihat suatu berita yang baru saja terjadi di kotanya, yaitu Semarang.

"Yang bener saja woi, Aduh... Gara-gara keasikan main game dah ini" Alpha bicara sendiri.

Berita yang dimaksud adalah bintang jatuh yang terjadi beberapa jam yang lalu. dia benar-benar tidak tahu hal tersebut karena bermain game.

Jam 01.30, 05 April.

"Duh gawat dah jam segini, Tidur-tidur ... Setelah ke toilet keknya baru tidur" Kata Alpha sambil beranjak dari kasurnya.

Alpha menuju toilet untuk mengerjakan panggilan alam(bab). Selagi menunggu sampai panggilan alam selesai, Alpha memikirkan banyak hal di toilet.

Besok hari pertama lagi untuk berkuliah, jadi tinggal dua tahun lagi aku berkuliah, setelah itu kerja ... Meskipun aku sadar tentang hal itu, tapi diri ku masih terus ingin bermain game ... Apa yang sebenarnya aku harapkan, dan kenapa aku masih ingan hidup? batin Alpha.

Jam 08.30, 05 April, halaman kampus.

"Ya ampun, kenapa kamu tidak bercerita dari awal kalo sudah putus dengan pacarmu?" kata Yuli.

Kalo ku ceritakan ke kamu, bukanya masalah selesai, malah makin nambah ... Dasar orang suka gosip ... Biarin saja lah, teman ku hanya dia seorang batin Lily.

Lily perez, umur 20 tahun, kuliah tahun ketiga. Orang yang cantik dan seksi, dadanya begitu besar tapi perutnya sangat langsing. Rambutnya diwarnai dengan warna kuning pirang dan telinganya ditindik tiga-tiga di setiap telinga, hal ini menambah daya tariknya.

"Hello ~ Apakah kamu masih memikirkan pacar mu?" Tanya Yuli.

"Hem, jangan bercanda, aku pacaran dengannya karena mengincar uangnya, setelah mendapatkan barang yang aku inginkan, ku putuskan saja dia ... Lagipula, bukan kah kita melakukan hal yang sama?"

"Hahaha!' Tawa Yuli dan Lily.

Sudah jelas dia hanya berlalesan lah, padahal dulu dua pernah bilang 'aku sangat mencintai pacar ku' kamu kira aku lupa batin Yuli.

Jam 09.00, 05 April, dalam kelas.

"Beneran! Selama liburan kamu berkerja paru waktu?! Pantas sajak menolak terus jika di ajak" kata Ida.

"Haha, maaf" tawa kecil Velly.

"Emangnya kamu kerja apa? Dan apa yang membuat mu sampai berkerja?" Tanya Rendy.

"Aku bekerja sebagai kasir di toko serba ... Kalo ditanya alasannya sih, bukankah hal itu lagi tren akhir-akhir ini?"

Kebohongan yang bagus, pasti mereka percaya ... Ya, sebenarnya aku hanya diam menyendiri di rumah, aku hanya malas mengikuti kalian dan apa-apaan dengan kelompok ini, hanya ada satu cowok diantara tiga cewek, nongkrong dengan sesama cowok sana ... Jujur aku sangat benci dengan kehadirannya ... Tapi mau gimana lagi, setidaknya aku dianggap teman dikelompok tongkrongan ini batin Velly cowok yang dimaksud Velly adalah Rendy.

"Alesan macam apa itu? Memangnya kamu seorang tiktokers apa, yang selalu mengejar Tren" kata Dewi.

"Mana ada lah" jawab Velly.

"Hahaha!" Tawa bersama-sama.

Tumi Velly, umur 20 tahun, kuliah tahun ketiga. Orangnya sangat cantik dan kalem. tidak hanya itu, dia orang yang sangat pandai dalam olahraga. Kemahirannya dalam olahraga, dia dapatkan dari kedua orang tuanya. Ayahnya seorang pelatih sepak bola klub nasional U16 (umur 16 tahun) dan ibunya seorang mantan Atlit bulu tangkis.

Jam 10.15, 05 April, kantin.

"Ah... Hentikan, kumohon hentikan, pipi ku nanti bisa copot" Kata Mai.

"Ah, maaf-maaf, kelewatan ... Selama liburan kita tidak pernah bertemu sih, sekali bertemu jadi gemes dengan wajah imut mu itu" Kata Lula.

"Giliran aku, giliran aku" kata Ros.

"Tidak! Tidak boleh" Tolakan Mai.

"Heh... Curang lah, Masak hanya Lula saja yang melakukannya, aku juga ingin melakukannya"

"Meskipun kamu ngomong seperti itu, tapi pipi ku sudah memerah nih"

"Kumohon boleh lah"

"Tidak boleh"

"Gimana kalo gini, karena kita temenan, kuberikan kamu es kirim coklat untuk mu" kata Ros.

"Eh?"

"Oh, Mai mulai bereaksi" Kata Lula.

"Y-ya... Tapi cuma sebentar saja ya" kata Mai.

"Kalo begitu, tanpa ragu-ragu, langsung saja kalo cuma sebentar!" Teriakan Ros dan langsung mencubit pipi Mai.

"Ah...! Sakit-sakit-sakit! Kamu terlalu kasar dari pada Lula" Teriakan Mai.

"Hahaha!" Tawa Lula dan Ros melihat Mai kesakitan.

Ini yang terbaik, biarin saja lah ... Aku tidak peduli dengan es krim coklatnya, aku tau bereaksi karena sadar, jika aku terus menolaknya, mungkin mereka akan menjauhi ku ... Meskipun sikap mereka seperti ini kepada ku, tapi mereka adalah orang yang baik, mereka mau berteman dengan orang seperti ku batin Mai.

Xan Mai, umur 19 tahun, kuliah tahun kedua. Dia orang yang sangat imut dan kulitnya sangat putih, tingginya juga hanya 160, hal ini menambah keimutannya. Dia keturunan dari dua negara, ayahnya orang Indonesia dan ibunya orang China, sebutan tren buat dia adalah, cewek Chindo.

Jam 13.00, 05 April, perpustakaan.

"Novel ini sungguh menarik, aku makin tidak sabar menunggu Volume duanya" Kata Die.

"Hem, kamu sudah membacanya tiga kali, Apakah kamu memiliki banyak waktu untuk membaca buku itu terus?" Kata Jessica.

"Hah? Memangnya kenapa? Ada masalah dengan mu?" balas Die.

"Die, yang dikatakan Jessica itu benar, Kita tidak boleh hanya terfokus dalam satu buku, kita harus membaca buku-buku yang lainnya untuk mengetahui begitu lusanya dunia ini" Kata Noah.

"Aku juga suka baca novel, tapi perasaan kalo setelah ku baca, aku tidak pernah mengulanginya lagi" Kata Maya.

"Itu beda lagi, kamu tidak tau seberapa hebatnya novel ini, jika kamu membacanya, kamu pasti juga akan terus mengulanginya" kata Die.

"Die-Die ... Alice!" panggil Noa.

"I-iya ada apa ketua?" Jawab Alice yang masih membaca buku.

"Ambilkan aku buku berjudul Daya tampung listrik dan buku Novel yang berjudul, Cahaya turun dari langit ... Kamu tau lokasi kedua buku tersebut kan?" perintah Noah.

"Ba-baiklah, aku tau semua tempatnya" Jawab Alice dan langsung pergi.

Selagi Alice mengambil buku, tiba-tiba ada panggilan kalo.

"Alice, Tolong ambilkan buku psikologi" perintah Todi.

"Ah, aku juga, tolong ambilkan buku Halilovic juga" Perintah Devi.

"Ba-baiklah!" Alice menerimanya begitu saja.

Setelah mengambil keempat buku tersebut, Alice berlari untuk segara memberikan buku-buku tersebut kepada orang-orang yang memintanya.

Namun, tanpa disengaja, kakinya tersandung oleh kakinya sendiri dan buku-buku yang dia bawah terlempar dan berserakan.

"Ya ampun, Alice!" Kata David yang melihat Alice duluan.

Orang-orang pun pada berdiri untuk membantu Alice. Namun Noah.

"Sudah berapa kali kamu seperti ini?" Kata Noah.

"Ma-maaf" Jawab Alice.

"Sudah kubilang berulang kali, buku itu sangat rapuh, masih saja kamu jatuhkan terus menerus ... kalo kamu ... "

Ah... Dia marah lagi dah, padahal aku tidak sengaja terjatuh ... Tidak, ini memang salah ku, aku selalu merasa gugup ... Tidak apa-apa, ini adalah latihan ku untuk terbiasa dengan orang banyak ... Aku seharusnya bersyukur masih berada di klub membaca ini, tidak ku sangka ada banyak orang yang suka membaca seperti ku batin Alice.

Alice Abigail, umur 19 tahun, kuliah tahun kedua. Perpaduan antara imut dan cantik, dia selalu memakai kacamata, hal itu membuatnya terlihat imut. Kalo kacamata dilepas, cantiknya begitu mempesona. Oh ya, dua sangat pandai loh, sangat-sangat pandai.

Jam 16.30, 05 April, Atap Gedung.

Alpha membuka pintu dia atap gedung, disini lumayan luas dan ada fasilitas yang disediakan di atap gedung. Seperti bangku dan mesin penjual minuman. Karena ada fasilitas tersebut, tentu saja ada banyak orang yang selalu kesini.

Disini, ada begitu banyak jenis orang, ada yang lagi pacaran, ada yang sedang mengerjakan tugas kelompok, dan ada juga yang hanya nongkrong ramai-ramai.

Alpha hanya berdiri di pinggir pagar besi pembatas, dia tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya. sambil menikmati pemandangan, Alpha juga memainkan musik dan mendengarkannya melalui headset.

Beberapa menit kemudian, Alpha Marasa haus, dia pun pergi ke mesin penjual minuman. Alpha tidak sengaja mengejutkan uang 3.000 rupiah dengan pecahan 1.000 berupaya yang berjenis koin.

Sip, mantap dah, bakalan malu banget nih kalo aku ambil, aku tidak punya uang receh lagi pula, tinggal yang merah-merah semua ... Mau gimana lagi, kutunggu sampai sepi Batin Alpha.

Satu jam kemudian, semua orang pada pergi dan hanya ada Alpha seorang. Alpha pun mulai beraksi, dia memasukkan tangan kirinya kebawah mesin penjual minuman, saat dia fokus merasakan keberadaan koinnya, tiba-tiba.

*Klik*

Tangan Alpha terasa ada yang mengikat, dia pun dengan cepat mengeluarkan tangannya dan ternyata, sebuah jam tangan yang terlihat modern dan indah, terpasang begitu saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!