chapter 12. Satu Apartemen.

Kegiatan apa yang membuat kalian merasa tenang? Apakah merokok? Atau mungkin kalian orang yang sehat yang akan melakukan olahraga fisik untuk menenangkan diri?.

Kegiatan apapun itu, tiap orang memiliki caranya tersendiri untuk menenangkan diri. Kuberi tau ke kalian cara ku untuk menenangkan diri, aku suka mendengarkan musik, tentu saja bukan musik dangdut atau pun percintaan, jujur aku agak benci lagu seperti itu.

Apakah kalian tau snowfall? Ini adalah musik kesukaan ku, entah mengapa kalo aku mendengar musik tersebut, aku merasa berada didunia lain yang sunyi dan hanya ada aku seorang. Ini bukan kesepian, menurut ku ini adalah sebuah ketenangan.

Itu adalah salah satu rahasia ku, teman terdekat ku saja tidak tau musik kesukaan ku. Apalagi musik kesukaan ku, mereka saja tidak tau kalo aku suka mendengarkan musik. Sudah cukup curhatnya, mari kita lanjutkan chapter kemarin.

Alpha ditabrak oleh seorang cewek tepat saat di persimpangan tangga. Mereka pun terjatuh, untungnya tidak sampai jatuh dari tangga.

"Sakit lah... Apa-apaan dengan kamu ini? Kalo di tangga jangan lari-lari! Nabrak orang kan jadinya" Kata Alpha sambil mengelus-elus kepalanya. Saat ini Alpha masih memejamkan matanya, jadi dia tidak tau siapa yang menebaknya.

"Ma-maaf kan aku, aku harus segera belanja sebelum tokoh sayur didepan tutup" Kata Sang cewek sama-sama memejamkan mata dan mengelus-elus kepala.

Alpha membuka matanya dan melihat siapa yang menabraknya, tanpa disangka, ternyata yang menabraknya adalah.

"Eh?" kata Alpha.

"Hem" -Sang cewek membuka matanya- "Alpha! Tunggu, kenapa kamu ada disini?! Apa jangan-jangan"

"Apanya yang 'jangan-jangan' Ini adalah apartemen ku, kamar ku berada di lantai tiga ... Tunggu, Velly?"

"Eh?" Kata mereka berdua secara bersamaan

Yap, yang menabrak Alpha adalah Velly, dua puluh menit kemudian.

"Ha... Tak ku sangka ternyata kita satu apartemen" Kata Velly.

"Aku sudah disini sejak pertama kali kuliah, kira-kira aku sudah tiga tahun disini, tapi aku tidak pernah melihat diri mu? Apakah kamu baru pindahan?" Tanya Alpha.

"Aku juga sama seperti mu, aku sudah tiga tahun disini sejak pertama kali kuliah, perasaan aku juga belum pernah melihat mu selama ini, kok bisa ya?" Kata Velly.

"Iya, Kok aneh ya? Kalo satu apartemen seharusnya sekali atau dua kali pun pasti akan berpapasan, apalagi ini sudah tiga tahun kita tidak saling berpapasan"

"Akh...! perut ku lapar, otak ku tidak bisa berkerja"

"Iya-iya sabar, ini sudah jadi kok" -Alpha membawa piring dan membawanya ke meja makan- "Nih, aku hanya punya mie goreng instan, kulkas ku lagi kosong saat ini"

"Wah ~ Terimakasih kasih, tanpa sungkan-sungkan, selamat makan!" Velly dengan lahap memakan mie goreng instan.

Saat ini, Velly berada di kamar apartemennya Alpha. lima belas menit yang lalu, Velly sudah berada di toko sayur, tapi tokonya sudah tutup. Karena dia kembali dengan wajah sedih, Alpha pun merasa bersalah dan langsung mengajak Velly ke kamarnya untuk makan.

" Ah ~ Belum Kenya sih, tapi lumayan lah... Untuk mengganjal perut" kata Velly yang sudah selesai makan.

Alpha mengambil piringnya dan piring bekas Velly "Aku akan mencuci piring sebentar" Kata Alpha.

"Eh, biar aku saja"

"Tidak perlu, makasih ... Lagian ini cuma dua piring kok"

"Bercanda... Ngapain juga aku harus cuci piring orang ... TV nya ku nyalakan ya?"

Sabar... Ingin banget ku lempar piring ini kepalanya batin Alpha.

"Alpha, apakah kamu tinggal sendiri?" Tanya Velly.

"Ya, begitu lah" Jawab Alpha.

"Wah-wah, anak mandiri nih"

"Tidak, aku belum mandiri kok"

"Gak usah rendah hari gitu dong, aku jadi terhina karena tinggal berdua"

"Aku tidak tau arti mandiri menurut mu, aku masih minta uang dari orang tua, apartemen ini juga dibayar oleh orang tua ku. Apakah itu bisa disebut mandiri?"

"Ya... Gak tau juga sih"

"Mandiri adalah, saat kita tinggal terpisah dari orang tua dan bertahan hidup dengan uang jerit payah kita sendiri (berkerja) ... Itulah arti mandiri bagi ku"

"Hem..."

"Tadi kamu bilang sedang tinggal berdua, kamu tinggal sama siapa, teman mu?"

"Kalo dibilang teman sih... Dia ponakan ku"

"Oh... Apakah dia sudah kuliah?"

"Belum, dia masih kelas dua SMA"

"Loh, Ngapain masih SMA sudah pisah sama orang tua?"

"Ya... Dia anak yang pintar, dia ingin bersekolah di kota yang besar"

"Tapi kok orangtunya setuju?"

"Saat dia tunjukin kalo dia di terima di sekolah SMA negeri 1 Semarang, orang tuanya pun mendukungnya dan langsung menitipkannya pada ku ... Ya, kurang lebihnya seperti itu lah"

Enak banget tuh orang tua batin Alpha.

Pembicaraan mereka tiba-tiba berhenti sejenak, lima menit kemudian.

"Oh ya, kamu asli orang mana?" Tanya Velly.

"Blora" Jawab Alpha.

"Oh, dekat dong dengan ku"

"Memangnya kamu orang mana? Rembang? Pati?"

"Salah, aku dari Purwodadi"

"Oh... Tak heran logat bicara mu seperti itu"

Alpha sudah selesai cuci piring, dia pun berjalan ke sofa dan ambil ahli remote TV nya.

"Minggir, Aku ingin nonton acara komedi" Kata Alpha sambil menganti saluran TV.

"Ah...! Sinetron kesukaan ku... Padahal lagi adegan mendebarkan, setidaknya kalo mau ganti saluran tunggu sampai iklan dulu!"

"Gini, pertama, ini adalah kamar apartemen ku, jadi terserah aku mu ngapain ... Yang kedua, lebih baik kamu balik ke kamar mu sono, udah kenyang kan? Dan yang ketiga, temani tuh keponakan mu, saat ini pasti dia lagi sendirian di kamar apartemen mu"

"Oh iya!"

"Jangan bilang kamu baru ingat tinggal sama keponakan mu, padahal baru saja diceritakan tadi"

"Tidak lah, mana mungkin aku lupa"

"Lah terus?"

"Niat ku tadi ingin belanja biar bisa masak makanan untuk aku dan keponakan ku, tapi tokonya tutup dan kamu ajak aku makan, aku langsung lupa dengan keponakanku"

Tuh kan, intinya lupa kan? Hebat juga kamu tadi cerita tentang keponakan mu tapi tidak sadar dengan hal itu batin Alpha.

"Alpha, apakah kamu masih punya mie instan?" Tanya Velly.

"Ada sih, tapi tersisa satu untuk"

"Syukurlah...! Ku ambil ya? Dimana kamu menaruhnya?!"

"Ada di laci bagian atas"

Velly dengan cepat berdiri dan langsung mengambil mie instan Alpha yang tersisa satu.

"Terimakasih, besok akan aku ganti!" Kata Velly sambil keluar dari kamar Apartemen Alpha.

"Terserah lah, mau kamu ganti atau tidak, aku gak pe-"

Tunggu, nanti pagi aku makan apa? Batin Alpha.

Beberapa menit kemudian, di kamar apartemen Velly.

"Aku pulang..." Kata Velly yang masuk kedalam kamar apartemennya.

"Ah, kak Velly, sampai jam segini baru pulang, ada jam kuliah malam ya kak?" Tanya Timi.

Timi Ron adalah keponakan Velly. Seperti yang dijelaskan Velly sebelumnya, dia tinggal bersama Velly. Umurnya baru 16 tahun dan baru kelas dua SMA. Kepintaran tidak main-main loh, dia selalu juara kelas, walaupun dia bersekolah di sekolah ternama. Dia adalah harta karun desa.

"Ya... Gak ada kuliah malam sih, aku lagi berkunjung di rumah teman" kata Velly.

"Eh ~ Apakah kak Velly sudah makan? Aku lagi masak tumis kangkung, kalo belum, nanti kita makan bersama ya kak?" Kata Timi.

"Eh, kau... tadi belanja?"

"Iya, entah mengapa aku tadi punya firasat kak Velly akan pulang telat dan ternyata firasat ku benar"

"Eh... Trus, gimana nasib mie instan ini?"

"Eh, kak Velly beli mie instan? Tumben, tapi kok beli cuma satu?"

"Ya... Aku sebenarnya sudah makan, ini buat kamu, kukira kamu tidak belanja"

"Wah... Terimakasih, ternyata kak Velly mikirin aku ya? Karena kak Velly sudah membelinya, ku ambil untuk menghargainya" Kata Timi sambil mengambil mie instan nya.

Disisi lain, yang memiliki mie instan tersebut.

Sudah lah, jangan fokus kearah aku lagi? Dan juga, kapan ini endingnya woi! batin Alpha.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!