"Jadi, apa tujuan pertemuan ini? Jangan bilang hanya untuk ngerumpi ... Kalo iya aku akan pergi, masak cowok iku ngerumpi?" Ucap Alpha.
"Mana mungkin lah, pertama-tama kita bahas tentang keanehan saat kita baru saja keluar dari game ... Pasti bukan aku dong yang merasa aneh kan? Saat kita kembali dari game, kita kembali ke waktu saat pertama kali kita memulai game" Penjelasan Velly.
"Menurut ku kita tidak kembali, tapi waktu berhenti saat kita bermain game" pendapat Alpha.
"Aku juga berfikiran yang sama seperti Alpha" Kata Lily.
"Tidak hanya itu saja kok keanehannya" Kata Mai.
"Mai, Apakah kamu menemukan hal lain?" Tanya Velly.
"Palingan gak bisa dilepas kan? kita semua tau kok" pendapat Alpha.
"Orang sok tau lebih baik diam" Ucapan Mai.
Ucapan Mai langsung menusuk hati Alpha, bagikan pisau, tidak. Bagikan pedang yang menancap. Singkatnya, Alpha gak berani ngomong lagi.
"Saat baru keluar dari game, seperti sedang bermimpi dengan waktu yang berhenti, tapi aku gak peduli lah, malah enak gak ada tugas yang numpuk ... Sesampainya di rumah, aku merasa penasaran dengan jam tangan ini.
"Aku penasaran, ini tombol pada jam tangan hanya bisa digunakan di game atau bisa juga didunia nyata ... Aku memencet tombol yang paling aman, yaitu berwarna kuning ... Aku mencetnya dan yang terjadi adalah, aku melihat inventori ku yang seperti pada game" cerita panjang Mai.
"Tunggu, itu berarti" Kata Velly.
"Kita bisa mengunakan kekuatannya, meskipun didunia nyata" Dilanjutkan Lily.
"Eh, ya... Ka-kayaknya begitu" Jawab Mai dengan senyuman palsu.
"Hee... Kok Jawabannya gak meyakinkan gitu ya" Ucap Lily.
"Ya mau gimana lagi kan, Aku belum mencobanya! Aku tinggal bersama orang tua ku, kalo tiba-tiba aku mengelukan tombak dan tiba-tiba mama masuk ke kamar ku dan dia melihatnya 'Mai, dari mana kamu dapat tombak itu?' mama pasti bertanya seperti itu...! Setelah itu aku harus jawab apa!?" Terikan Mai.
Alpha pun penasaran dan langsung mencobanya sendiri. Dia memencet tombol berwarna kuning pada jam tangannya dan yang dikatakan Mai benar. Pandangannya berubah menjadi investor, info profil, status, dan info skill sama seperti di game.
Alpha pun mencoba untuk mengeluarkan kartunya. Saat Alpha mengelukan katanya, tidak ada yang sadar karena pada asik bercerita. Untuk mencobanya, Alpha berniat mengunakan skill teleportasi.
Alpha melempar kartu Joker berwarna menuju ke Velly yang berada tepat didepannya. Velly terkejut tiba-tiba ada sebuah kartu yang mau mengenai dirinya, namun Alpha dengan cepat.
"A-Alpha? Apa yang kamu lakukan?" Tanya Velly yang tepat didepannya.
Alpha berdiri diatas meja Velly, Alpha pun melempar kartu Joker satunya yang tidak berwarna menuju ketempat duduknya. Alpha mengunakan teleportasi lagi dan langsung kembali duduk.
"Apa? Aku hanya melakukan percobaan" kata Alpha dan yang lainya pun agak kebingungan.
"Ehem, seperti yang ditunjukkan oleh Alpha, sudah terbukti, kita bisa menggunakan kekuatan ini tanpa harus didunia game" Kata Velly.
"Tapi tetap saja ya, kita sebisa mungkin jangan mengunakannya didunia nyata" Ucap Alpha.
"Kami juga tau lah, tanpa harus kamu kasih tau" kata Lily.
"Pembahasan kedua, Bagaimana cara melepas jam tangan ini? Ya, dari kelihatannya sih, kita sama-sama kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari karena Jan tangan ini" Kata Velly.
"Benar, tapi yang lebih gawat lagi adalah, aku tidak bisa memakaikan pelembab diarea kulit yang ditutupi jam tangan ini, tidak sampai disitu, rasanya dibawah jam tangan ini keringetan! Bagaimana aku membersihkannya!?" Kata lily dan dia panik sendiri.
"Tenang Lily, bukan kamu saja yang merasakan hal tersebut, kita semua juga sama" Kata Velly.
Tidak, aku tidak memakai pelembab kok, aku juga tidak peduli kalo ada keringatnya batin Alpha.
"Apakah tidak ada cara untuk melepaskan jam tangan ini?" Tanya Velly.
"Ada, ada caranya" Kata Alpha.
"Bagaimana caranya?" Tanya Velly.
"Kalo kita menyelesaikan semua quest yang diberikan oleh game dan benar-benar semua quest sudah tercapai, ada kemungkinan jam tangan ini akan lepas ... Ya... ini hanyalah pemikiran ku saja, tidak ada kepastian kalo ini benar" Penjelasan Alpha.
"Meskipun tidak ada kepastian, yang kamu katakan ada benarnya juga" kata Velly
"Kalo begitu, ayo cepat kita kembali lagi kedalam game dan menyelesaikan quest lebih banyak, atau tidak usah kembali sekalian jika masih ada quest" Perkataan Lily.
"Jangan bodoh, jika kamu melakukan itu, kamu yakin bisa kembali ke dunia nyata dengan normal?" Tanya Alpha.
"Maksudnya?" Lily bertanya kembali.
"Gini ya, ini akan mempengaruhi otak mu dan kebiasaan mu ... Didalam game ada beberapa yang tidak ada didunia ini, salah satunya, didalam game kita tidak perlu makan karena tidak merasa lapar ... Jika kita berlama-lama didalam game yang tidak membutuhkan makanan, pasti kita akan lupa kalo manusia butuh makan untuk hidup atau kita tidak tau kapan harus makan dan gimana rasa lapar tersebut?.
Sama halnya dengan para astronot, mereka berada di luar angkasa yang tidak ada gravitasi sampai berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun ... Bagaimana kondisi mereka saat kembali lagi ke bumi? Yap, mereka lupa caranya untuk berjalan bahkan untuk berdiri saja mereka kesulitan" Penjelasan Alpha.
"Jadi, kita harus menjadwal kapan hari bermain game dan kapan harus keluar dari game" Kata Velly.
"A-anu... Kalo begitu, kenapa kita tidak berada di dunia nyata selama lima hari dan berada di dunia game selama lima hari juga" Pendapat Alice.
"Tapi, kenapa harus lima hari?" Tanya Lily.
"Ya... Kita kemarin kan sudah di kurung dalam game selama lima hari, bagaimana kalo kita berada di dunia nyata sampai lima hari juga?" Pendapat Alice.
"Lima hari kah... Bukankah itu terlalu lama? Gimana kalo tiga hari aja di dunia nyata dan gak masalah kalo didunia game selama lima hari" Kata Mai.
"Tidak, Aku setuju dengan pendapat Alice ... Kalo kita seimbangkan dunia nyata dan dunia game, kita bisa terbiasa dengan dunia game tapi juga tidak melupakan kebiasaan didunia nyata" penjelasan Alpha.
"Hem... Ada yang setuju dengan pendapat Alice kecuali Alpha?" Tanya Velly.
"Ya... Sebenarnya aku ingin cepat-cepat masuk ke dunia game, tapi setelah banyak pertimbangan, Aku setuju pendapat Alice" Kata Lily.
"Berat untuk di akui... Yaudah aku setuju!" kata Mai.
"Jadi, sudah diputuskan ya ... Untuk sementara kita tidak masuk kedua game dulu dan kita akan masuk lagi setelah empat hari kedelapan" Perkataan Velly dan itu juga kalimat untuk menutup pertemuan.
Selama empat hari ke depan, mereka tidak saling bertemu lagi. Namun jika saat secara kebetulan bertemu, mereka hanya saling memanggil nama dan langsung diakhiri bye. Tapi kalo bertemu dengan Alpha, beda lagi caranya.
Saat para cewek bertemu Alpha, mereka akan bersikap cuek, gak peduli, gak kenal, bahkan sampai menjauh. Tentu saja Alpha sadar, tapi Alpha sendiri juga tidak peduli kalo bertemu mereka, karena pada awalnya, mereka juga tidak saling kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments