Matahari mulai terbit, sebelum mereka kembali atau keluar dari game, mereka pun mandi dulu dan bergantian pakaian yang sebelumnya saat pertama kali masuk kedalam game.
"Gawat, udah jam delapan, kalo ada kuliah pagi, udah terlambat dah nih" Kata Lily.
"Kalo gitu, kita langsung saja kembali kalo Velly sudah kesini" ucap Alpha.
"Tunggu, aku memiliki subuh saran, Apakah kalian mau mendengarkannya?" Kata Velly yang baru saja selesai ganti pakaian.
"Terserah lah cepat katakan, meskipun aku orangnya seperti ini, tapi aku tidak boleh terus-terusan absen tanpa keterangan" Perkataan Alpha.
"Memangnya kamu doang yang tidak boleh terus-terusan absen tanpa keterangan? Kita semua juga sama sepertimu ... Apalagi ini pasti akan ditanya, selama lima hari ini ke-"
"Iya-iya, aku tau, aku tau ... Jadi cepat katakan atau aku akan kembali duluan, aku seriusan ini woi!" Alpha memotong perkataan Lily.
"Ini mungkin terdengar seperti saran egois dari ku, tapi semoga saja kalian juga menyukainya dan setuju ... Mungkin juga ini adalah sarana yang tidak be-"
"Langsung saja ke intinya!" Alpha memotong lagi pembicaraan Velly.
"Ehem (Batuk yang disengaja) Kita akan kembali ke dunia nyata, begitu juga dengan kegiatan kita sehari-hari didunia nyata dan pasti tidak akan saling bertemu ... Meskipun bertemu atau berpapasan, pasti kita akan canggung dan ujung-ujungnya saling diam dan pergi"
Ya, Itu memang benar, aku juga tau kok ... Tapi, dia ngomong 'dan' banyak amat batin Alpha.
"Karena itu, aku kepikiran saran ini ... Saat jam makan siang, itu kan ada jedah waktu dua jam kan, sebelum kuliah sore, itu juga kalo ada"
"Sudah kubilang langsung saja ke intinya kan, aku beneran kembali ini loh" kata Alpha.
"Inti dari pembicaraan ku tadi adalah, bagaimana kalo kita berkumpul saat jam makan siang? Jika kita berkumpul bersama, pasti tidak akan ada kejadian saling tidak kenal dan canggung saat bertemu"
"Terus, tempat berkumpulnya?" Tanya Lily.
"Benar juga ya, kalo di perpustakaan ... Oh ya, itu kan sudah di tempati klub membaca" Kata Velly.
"Kalo mencari raungan kosong mah, di Fakultas teknik di gedung elektronik, ada satu ruangan kosong disana" Kata Alpha.
"Eh, ah... Fakultas teknik ya ... Eh... Apakah ada saran yang lain?" Kata Velly.
"Ah, benar juga ya, kayaknya ada ruangan lain seingat ku, biar ku ingat-ingat" Kata Lily.
Para cewek pun diam dan seolah-olah sedang berfikir tentang ruangan yang kosong setahu mereka. Wajah mereka seperti sedang resah meskipun tidak dalam bahaya.
"Hem, ada apa ini? Apakah kalian tidak ingin ke fakultas teknik?" Kata Alpha.
"Ya... Kalo dibilang tidak ingin sih, lebih tepatnya risih sih" Kata Velly.
"Disana kan rata-rata hanya ada cowok" Kata Mai.
"Tempatnya juga terlalu jauh ... Ma-males banget kalo jalan kesana" Kata Alice.
Yang dikatakan mereka benar, fakultas teknik hanya ada cowok, paling jauh dan mojok sendiri. Meskipun disini ada cewek, palingan juga cuma satu-dua cewek dalam satu kelompok. Ya, namanya juga teknik.
"Tenang saja, gak usah risih disana masih ada ceweknya kok, meskipun cuma satu-dua itu juga kalo terlihat ... Tapi tetap saja ada ceweknya" kata Alpha.
"Tapi ya..." kata Velly.
"Jika ingin berkumpul kesana, kita batalkan saja ... Ini sudah jam 08.20, aku ingin cepat kembali" Kata Alpha.
"Ya udah, kita berkumpul di fakultas teknik di ruangan kosong yang dimaksud oleh Alpha ... Apakah ada yang keberatan?" tanya Velly.
Tidak ada jawaban.
"Woi-woi, kenapa suasana jadi canggung gini? Tenang saja kok, aku akan menjemput kalian di taman dekat lapangan, setelah itu ku antar kalian keruangan yang aku maksud.
"Gak usah pikirin tentang cowok-cowok yang ada disana, mereka gak akan gigit kok, palingan juga cuma diliatin" Perkataan Alpha.
Ya, masalahnya mungkin cuma pada dosen itu sih batin Alpha.
Setelah mendengar perkataan Alpha, suasana pun kembali normal.
"Kita ada lima orang, gimana kalo kita hitung mundur secara bergantian, setelah itu baru memencet tombol merah ini bersamaan" Tombol merah yang dimaksud Velly, adalah tombol pada jam tangan.
"Lima" Velly.
"Empat" Mai.
"Tiga" Lily.
"Dua" Alpha.
"Sa-sa-satu!" Alice.
Mereka memencet tombol berwarna merah bersamaan. Setelah dipencet, cahaya muncul begitu terang pada tiap jam tangan. Seperti saat masuk kedalam game. mereka tidak bisa melihat apa-apa dan hanya melihat cahaya putih. Saat cahaya mulai redup, mereka sudah kembali ke dunia nyata.
Alpha membuka matanya secara perlahan dan dia pun agak kaget dengan apa yang dia lihat.
Tunggu, ini pagi atau sore? Masak kembali pagi? Tidak, sore lah, bahaya kalo matahari terbit dari barat batin Alpha.
"Jam 17.43" -Alpha tidak sengaja melihat tanggalnya- "Eh?" Tanggal menunjukkan 05 April.
Alpha bingung dan merasa merinding setelah melihat waktu pada jam tangannya. Begitu juga dengan tempatnya, dia berada di atas gedung, tempat saat dia menemukan ham tangan. Waktu yang sama dan tempat yang sama, seolah-olah waktu telah berhenti saat dia bermain game.
"Tidak-tidak-tidak, Kayaknya ini jam dah rusak palingan, aku harus betulin waktunya" Kata Alpha dan mencocokkan waktunya.
"Nah, ini baru benar... Tadi sebelum kembali, jam 08.25 dan karena aku tidak kembali selama lima hari, seharusnya sekarang sudah tanggal 09 April"
Meskipun sudah dibetulin Alpha, Jan tangan tersebut dengan sendirinya, mengatur waktu yang sebenarnya. Setelah itu, Alpha terus-terusan mencoba untuk membetulkan waktunya, namun hasilnya.
Tunggu dulu, kenapa ini kembali sendiri, apa jangan-jangan emang... Tidak-tidak mana ada hal seperti itu ... Tapi, ini terjadi pada diri ku sendiri, kenapa waktu biasa berhenti? Emangnya waktu bisa dikendalikan? Batin Alpha.
Meskipun Alpha merasa merinding dan kebingungan, dia harus cepat pulang ke apartemennya. Ya kerena saat malam hari atap gedung akan ditutup, kalo ada seorang penjaga lihat ada orang di atap gedung sebelum ditutup, maka orang tersebut akan mendapatkan hukuman dari pak satpam.
Apartemen Alpha dari Unnes (Universitas negeri Semarang) Jaraknya lumayan jauh, sekitar lima kilometer. Alpha selalu memesan ojek online jika mau berangkat dan pulang kuliah.
Lima belas menit kemudian, Alpha sudah sampai di apartemennya, dia pun langsung segera masuk untuk mandi dan makan. Meskipun didalam game tidak merasakan lapar, tapi saat keluar dari game dia ingin makan, hanya ingin makan tidak karena lapar.
Awalnya sih, biasa-biasa saja saat Alpha naik tangga. Seperti di adegan di komik dan novel, saat berada di persimpangan tangga, ada seorang cewek dengan berlari, menabrak Alpha begitu keras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments