Jam 06.10, 06 April.
*Ting-tung ~ Ting-tung ~ *
"Ya, Tunggu bentar" kata Alpha.
Siapa sih ini, masih pagi buta juga, tukang antar pakek kah? Gak mungkin lah, emangnya aku pernah pesan paket? Dan juga, ngapain pagi-pagi gini tukang paket sudah bekerja batin Alpha.
Alpha membuka pintunya dan yang berdiri didepan pintunya adalah.
"Selamat pagi kak Alpha" Kata Timi.
Alpha hanya diam untuk beberapa saat, kemudian, dia langsung menutup pintunya.
"Eh? Kak! Kok ditutup lagi sih?"
*Ting-tung, ting-tung, ting-tung, ting-tung*
"Wo...i Halo... Ada orang dirumah...?" kata Timi sambil terus-terusan menekan bell.
Alpha membuka pintunya dan langsung berteriak "berisik lah! Anda ini siapa? Rentenir? Seller? Mohon maaf saja ya, aku ini orangnya iman kuat"
"Tidak lah, memangnya muka ku sudah terlihat seperti orang dewasa yang sudah berkerja!? Aku keponakannya Velly, nama ku Timi Ron!"
"Oh, gitu ... Yaudah bye"
"Heh? Tunggu, kita belum bicara ke intinya"
*Ting-tung, ting-tung, ting-tung, ting-tung, ting-tung*
Kali ini Timi memencet bell nya lebih cepat.
"Berisik lah Anj**g! Lama-lama ku panggil petugas keamanan loh!" Tarikan Alpha saat buka pintu.
"Hah! Tiba-tiba ngatain orang Anj**g, Gak sadar padahal situ sendiri adalah Ba*i"
"Oh... berani juga kamu ya, dasar Lon*e"
"Hem, jelas berani lah, kalo berhadapan dengan cowok Kon**l kecil"
Lima belas menit kemudian, kita jedah aja, terlalu berbahaya, banyak kata-kata mutiara pada keluar.
"Jadi, mau ikut?" Tanya Timi, sekarang sudah di dalam kamar apartemennya Alpha.
"Hem... Gimana ya, Kayaknya gak ah, aku akan makan diluar saja nanti" Jawab Alpha.
"Yakin gak mau, kalo gak salah... Tadi Kak Velly sedang membuat bakso, bola-bola baksonya aku membelinya kemarin ... Kalo gak mau, gak masalah, nanti ku bilangin ke kak Velly" Kata Timi sambil berdiri dan ingin keluar.
"Tunggu, aku berubah pikiran, kayaknya aku mau ikut"
"Hah, katanya tadi gak mau"
"Ya... Kayaknya aku harus menghargai Velly yang sudah susah-susah buat baksos, jadinya aku ikut"
"Jadi intinya karena bakso kan"
Lima menit kemudian.
"Aku pulang" Kata Timi sambil masuk kedalam kamar Apartemennya.
"Selamat datang, oh... Kamu berhasil membawa Alpha ya, Kukira kamu tadi lama karena Alpha tidak bangun-bangun" Kata Velly.
"Kak Velly, ternyata sih Breng- maksud ku kak Alpha, dia orangnya cukup ramah ternyata" kata Timi sambil tersenyum tidak ikhlas.
"Velly, ini keponakan mu tidak hanya pintar, tapi juga punya sopan-santun ya" Kata Alpha sambil tersenyum tidak ikhlas.
Entah mengapa, mereka berdua tidak saling memuji batin Velly.
Setelah itu mereka bertiga pun sarapan pagi bersama dengan menu bakso. Pertengkaran antara Alpha dan Timi seolah-olah tidak pernah terjadi setelah bersama Velly. Tiga puluh menit kemudian.
"Terimakasih atas makannya, aku akan balik ke kamar ku" Kata Alpha.
"Sama-sama ... Oh ya, nanti jadi kumpulan kan?" Tanya Velly.
Woi-woi, ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya seperti itu kan!? Dia tidak sadar ada keponakannya apa? Batin Alpha.
Alpha memberi kode ke Velly dengan lirik Timi.
"Apa? Jangan lirik-lirik dasar mesum" Kata Timi.
"Oh" kata Velly.
Apa? Apakah dia sadar dengan kode ku? Batin Alpha.
Benar juga, aku lupa ada keponakan ku batin Velly
"Kumpulan? Maksud mu nongkrong kan? Tentu saja, nanti kita nongkrong di Cafe biasanya" Kata Alpha.
"Y-ya... Di cafe biasanya oke" Jawab Velly.
"Sampai jumpa di kampus, Dah ~ " kata Alpha
"Dah ~ " balas Velly.
Timi masuk kedalam dengan wajah sebal, Velly yang melihatnya pun, Ikutan masuk kedalam.
"Kak Velly, beneran kamu berteman dengan Alpha?" Tanya Timi.
"Hem, seperti yang kamu lihat, aku dan Alpha berteman kok" Jawab Velly.
"Aku tidak begitu yakin sih, tapi yang aku lihat, kak Velly beneran berteman dengannya ... Kenapa kak Velly bisa berteman dengan cowok brengsek, kasar seperti Alpha?"
"Eh? Tunggu-tunggu, memangnya kamu ada masalah apa dengan Alpha? Apakah tadi ada masalah saat ku suruh kamu memanggil Alpha?"
"Gak! Gak ada masalah sih, tapi kelihatannya Alpha adalah cowok yang brengsek dan kasar"
"Hem... Dia emangnya sifatnya seperti itu sih ... Tapi, kalo Alpha ngelakuin sesuatu kepada mu, ceritakan saja pada ku, biar aku yang ngurus Alpha"
Mana mungkin aku berani bercerita kalo aku debat kata kotor bersama Alpha batin Timi.
Sementara itu, orang yang sedang jadi bahan pembicaraan. Alpha sudah sampai di kamar apartemennya.
"Sudah jam... Loh, setengah delapan!? Parah-parah, aku kan ada kuliah pagi ... Duh, ada panggilan Alam pula" Alpha pun segera untuk buang air besar.
Beberapa menit kemudian, Alpha sudah siap dan dia pun segera berangkat. Seperti biasa, Alpha memesan ojek online untuk mengantarnya berangkat kuliah. Karena lagi terburuh-buruh, kang ojeknya pun disuruh untuk ngebut tidak peduli apapun yang terjadi.
Meskipun telat, dosen yang di ikuti Alpha adalah dosen tipe bodoh amat. Saat Alpha datang, langsung disuruh duduk tanpa ada acara ceramah. Ini adalah tipe dosen kesukaan ku.
Beberapa jam berlalu Alpha gunakan untuk kuliah, Alpha selesai kuliah pada jam 11.30. Masih ada banyak waktu luang sebelum pertemuan.
Masih ada waktu setengah jam, biasanya sih kalo selesai kuliah, aku akan langsung pulang bermain game ... oh ya, ke cafe ah, sekali-kali ke cafe lah batin Alpha.
Alpha di cafe tidak ngapa-ngapain, hanya memesan es jus apel sambil menonton TV di cafe. Ada kan tipe orang seperti ini, atau mungkin kalian sendiri yang lagi baca novel ini.
Di waktu yang sama, Lily sedang melakukan kencan buta bersama temannya, Yaitu Yuli, aku sudah memperkenalkannya di chapter satu kan?.
Seperti namanya kencan buta, mereka berdua sedang melakukan kencan dengan cowok yang belum dikenal sebelumnya.
"Nama ku Rangga dan ini adalah teman ku namanya Selamet" kata Rangga.
"Halo, aku Selamet" Kata Selamet.
Perkenalannya singkat aja, Rangga dan Selamat hanyalah tokoh tambahan, meskipun tampan tidak ada kemungkinan tokoh ini akan muncul kembali.
"Halo ~ Aku Yuli"
"Dan aku Lily"
"Seperti di foto ya, kalian berdua cantik-cantik ... Kukira di foto cuma filter" Kata Rangga.
"Heh... Apa-apaan itu? Kamu kira kita seperti cewek murahan yang selalu pakek filter Jika foto" Kata Yuli.
"Ya... Biasanya para cewek seperti itu kan?" Kata Rangga.
"Ingat, jangan samakan aku dengan para cewek lon*e" seperti mereka" Kata Yuli.
" Hahaha!" Yang ketawa cuma Rangga dan Yuli.
Ah... bosan, Karena berada di dunia game selama lima hari, aku lupa untuk menolak kencan buta ini Batin Lily.
"Hei, jam tangan mu bagus juga, dari mana kamu membelinya" Tanya Selamet ke Lily.
Namun tidak ada respon dari Lily selama dua menit.
"Halo ~ Apakah kamu mendengar ku tadi?" Selamet bertanya lagi.
"Hem, kamu bertanya sama aku?" Tanya Lily balik.
"Iya, kalo bukan kamu siapa lagi?" Jawab Selamet.
"Kalo gitu coba untuk memanggil namanya jika ingin bertanya"
"Oh, iya maaf-maaf, ku ulangi pertanyaan ku ... Jam tangan Lily, terlihat bagus ya, kamu membelinya darimana Lily?"
Malah sekarang terdengar beratnya dengan anak kecil, dia tidak sadar apa? Kalo ku kasih kode tidak ingin bicara dengannya ... Ha...hah, aku malah berfikir, Alpha ternyata cowok yang lumayan, tapi agak brengsek sih batin Lily.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments