"Maaf-maaf, aku hanya orang asing yang kebetulan lewat dan tidak sengaja mengandeng tangannya" Yang di maksud Alpha adalah Lily.
"Orang mesum ya, cepat pergi kau orang mesum! sebelum aku melakukan sesuatu terhadap mu!" Selamet mengusir Alpha.
"Tanpa kamu suruh juga aku akan pergi kok" Jawab Alpha.
Dasar orang sok keren, lu kira teriak-teriak didepan cewek terlihat keren? Bukanya keren malah terlihat seperti bayi, tau gak, bayi yang baru lahir ... Lihat tuh orang-orang sekitar, gara-gara lu teriak bayi lu jadi pusat perhatian kita batin Alpha sambil berjalan menjauh.
"Tunggu Alpha, ini cuma kesalahpahaman, ini tidak seperti yang kamu pikirkan, aku hanya mengikuti ajakan temanku" kata Lily.
Sekarang apa lagi coba, aku boleh pergi atau gak ini woi! Batin Alpha dan dia pun berhenti berjalan.
"Apa yang kamu lakukan Lily, kenapa kau menghentikan orang mesum itu?" tanya Selamet.
"Dia memang mesum, tapi tidak norak seperti lu!" Kata lily dan langsung menghampiri Alpha.
Selamet tidak bisa berbuat apa-apa setelah di bilang seperti itu dari Lily, dengan kata lain, Selamet kena mental. Yuli dan Rangga pun, mendekati Selamet.
"Yuli, apakah kamu kenal cowok itu?" Tanya Rangga.
"Enggak kenal, aku baru melihatnya" Jawab Yuli.
"Kau kan temanya Lily, masak gak kenal cowok itu?" Tanya Selamet.
"Aku berteman dengan Lily saat baru masuk kuliah, selama tiga tahun ini aku tidak pernah lihat tuh cowok ... Mungkin itu teman SMA nya Lily? Coba tanya langsung ke Lily?" jawab Yuli.
"Oi Lily, Apakah dia teman lama mu?" Tanya Selamet.
Saat baru sampai di samping Alpha, Lily langsung merangkul tangan kanan Alpha dan dengan bangganya bilang.
"Alpha bukan teman ku, tapi pacar ku"
"Heh...!" Semua orang pun pada kaget, termasuk Alpha sendiri.
"Woi! Kenapa kamu ikutan kaget?" Tanya Yuli.
"Eh, ya... Kare-' -Kaki Alpha diinjak Lily- "Aduh! Apa yang kamu lakukan?! Lu kira gak sakit!" Terikan Alpha tepat didepan wajah Lily.
Sudah lah ikut alurnya saja batin Lily.
Alur apa? Alur sungai batin Alpha.
Itu arus ... Kamu ingin membawa ku ketempat pertemuan kan? batin Lily.
Iya, tapi kalo kamu sibuk gak bisa ikutan ya, gak papa, biar aku jelaskan pada yang lain batin Alpha
Aku gak sibuk, aku ikut dengan mu ... Tapi sebulan itu, ikuti dulu rencanaku, kita harus lolos dari mereka biar aku bisa pergi batin Lily.
Rencana? Woi-woi-woi, jangan bilang rencana yang kamu maksud batin Alpha.
Benar, kamu haru pura-pura menjadi pacar ku hanya untuk saat ini batin Lily.
Oh, itu ... Kukira aku haru pura-pura menjadi orang mesum yang akan menculik mu batin Alpha.
Kalo mau jadi orang mesum silakan, tapi jangan sama aku, bisa mual-mual aku nanti kalo selesai batin Yuli.
Yang mereka lakukan bukanlah berbicara dari hati ke hati. Namun, berbicara dengan bahasa mata. Kalian bayangkan sendiri lah, aku juga bingung bahasa mata itu kek gimana, tapi mereka benar-benar mengungkapkan bahasa mata.
"Woi! Apakah kamu benar? Pacarnya Lily?" Tanya Selamet.
Karena Alpha sudah sebel dengan Selamat, dia pun memanfaatkan keadaan saat ini untuk membuat Selamet makin marah dan patah hati.
Alpha merangkul pundak Lily dan bilang "kelihatannya gimana?"
"Woi brengsek, apa yang kamu lakukan" ucapan Lily dengan pelan.
"Sudah lah diam kau, ini adalah cara terampuh biar mereka cepat percaya" Alpha membalasnya dengan suara pelan juga.
Mungkin itu yang dikatakan Alpha, tapi tujuan sebenarnya adalah, yap seperti yang aku katakan di atas, hanya ingin membuat Selamet makin marah.
"Dasar Baj****n Apa yang kamu lakukan dengan Lily?" kata Selamet sambil menghampiri Alpha.
"Selamet stop, apakah kamu masih belum paham, padahal sudah diperlihatkan kemesraan kita seperti ini? Atau kamu ini masih anak kecil, yang tidak terima jika kalah" ucapan Lily.
"Bukan anak kecil lah, dia adalah bayi" kata Alpha.
"Emangnya bayi basia ngomong?" Tanya Lily.
"Bisa tuh, contohnya didepan kita" Jawab Alpha sekalian mengejek Selamet.
Selamat sudah dipuncak kemarahannya. Saking marahnya dan sakit hati, dia pun sampai ingin meneteskan air mata.
"Waduh" Kata Alpha sambil melihat jam tangannya.
"Ada apa?" tanya Lily.
"Kita harus cepat pergi, kasihan yang lain menuggu kita, pasti mereka sudah sangat bosan" Jawab Alpha.
"Mereka? Oh, Iya benar juga, ayo cepat" Kata Lily, Lily sasar yang dimaksud Alpha adalah Velly dan yang lain.
Alpha dan Lily pun pergi sambil bergandengan tangan, sedangkan Selamet hanya berdiri dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Aku tidak pernah melihat Lily yang seperti itu" Kata Yuli.
"Hem? Memangnya ada yang beda?" Tanya Rangga.
"Biasanya kalo Liky pacaran, dia tidak pernah sama sekali mengandeng tangan pacarnya, apa lagi gandeng, sentuhan aja ogah ... Tapi kali ini, dia terlihat sangat tulus pada pacarnya" kata Yuli.
Kamu telah menemukan pendamping hidup mu ya, kawan ... Tak ku sangka kamu mendahului ku, semoga aku juga cepat menemukannya batin Yuli.
Jam 12.45, 06 April.
"Sekiranya sudah jauh dari mereka, aku langsung memesan ojek online dan segera kembali kesini, jadi karena itu ... Woi, kembalikan uang ku Rp40.000" perkataan Alpha.
"Gak bakalan pernah ku kembalikan ... Lagian aku tadi juga membayar sendiri tukang ojeknya! Padahal aku tidak pesan tukang ojek!" Terikan Lily.
"Ya mau gimana lagi ya kan, kita tidak boleh gonceng tiga, ya aku pesan dua lah ... Cepat kembalikan uang ku, sekarang aku tidak pegang uang sama sekali, aku tidak bisa pulang kalo tidak pesan ojek online" ucapan Alpha.
"Masa bodoh, emang aku peduli" kata Lily.
"Sudah cukup debatnya, ini sudah kelewat 45 menit dari jadwal pertemuannya, lebih baik kita mulai pertemuannya" Perkataan Velly.
"Tapi u-"
"Gak ada tapi-tapi, aku ada kuliah jam dua nanti" Perkataan Velly yang memotong omongan Alpha.
Alpha dan Lily pun berhenti berdebat dan mulai duduk di kursi yang ada.
"Oke untuk memulai pertemuannya, kita melakukan perkenalan ulang beserta memberitahu fakultas kalian" kata Velly.
"Tunggu, kita kan sudah perkenalan, kenapa harus perkenalan lagi?" Tanya Lily.
"Kita ulangi perkenalan kita, Anggap saja yang dulu tidak pernah perkenalan" Jawab Velly.
Terserah lu dah batin Lily.
"Dimulai dari... Alice, silakan" kata Velly.
"Eh! Kenapa harus aku duluan?" Tanya Alice.
"Kamu dari tadi cuma asik membaca buku meskipun Alpha dan Lily sedang ribut ... Kalo gak aku tegur seperti ini, kamu pasti akan selalu asik membaca buku dan tidak fokus pada pertemuan" Jawab Velly.
"Ba-baiklah" -Alice berdiri- "Nama ku Alice Abigail, Aku dari fakultas Matematika dan IPA, aku dibagian Pendidikan Matematika"
"Woh... Gak pusing disitu?" Tanya Alpha.
"Eh, ya... Se-selama ini aku baik-baik saja" Jawab Alice.
"Selanjutnya Mai" Ucap Velly.
"Nama ku Xan Mai, aku dari fakultas Bahasa dan seni, aku dibagian Seni Rupa, ada yang mau bertanya?"
"Gak usah ada pertanyaan, Langsung saja, Lily" ucapan Alpha.
Jahat banget itu woi batin Mai.
"Nama ku Lily Perez, aku dari fakultas Ekonomi, dibagian akuntansi"
"Oke selajutnya, Alpha" kata Velly.
"Nama ku Green Alpha, aku dari fakultas teknik, dibagian teknik mesin ... Ya, pastinya kalian sudah menduga-duga aku dari fakultas teknik karena tau tempat ini"
"Selanjutnya diri ku sendiri ya ... Nama ku Tumi Velly, aku dari fakultas Keolahragaan, bagian Pendidikan jasmani sekolah dasar ... Impian ku adalah seorang guru yey...!"
Gak ada yang namanya woi batin Alpha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments