Chapter 20. Tempat istirahat.

Apakah kalian pernah frustasi? Ini bukan karena kegagalan, tapi karena merasa telah membuang-buang waktu.

Ya, selama seminggu ini aku mengalaminya, hal tersebut juga membuat aku jarang update. Terserah kalian kalo menganggap aku cuma alesan, ini juga salah ku sendiri karena ketagihan bermain game.

Akhir-akhir ini aku ketagihan suatu gema, gamenya suruh sekali. Game ini bertema pertanian, tapi ada unsur-unsur percaya dengan warga desa, ada ceritanya juga, dan juga beberapa unsur konspirasi. Kalian penasaran game apa itu? Maaf saja ya aku tidak bisa menyebutnya.

Saking serunya gamenya, aku sampai lupa waktu dan itu yang membuat aku merasa telah membuang-buang waktu. Tapi anehnya, telah menyesal beberapa menit, aku memainkan lagi game tersebut sampai berjam-jam.

Sekarang aku benar-benar menyesal dan mulai nulis novel. Akan tetapi, saat ini aku masih menyimpan gamenya dan saat ini juga, hati ku lebih memilih bermain game itu dari pada menilai novel. Pikiran ku juga mendukung kehinaan hati ku dengan berkata. Gak papa bermain game saja, nanti malam aja nulisnya.

Saat ini aku tidak tau bisa menulis novel yang bagus atau tidak, tapi dadi pada aku terus-terusan bermain game itu, lebih baik aku menulis novel ini. Memang saat ini hati san pikiran ku sangat kacau, tapi itu lebih baik dari pada penyesalan seumur hidup. kita lanjutkan chapter kemarin.

Alpha dan yang lainya, sudah mendengar penjelasan dari Zeen tentang struktur dunia game ini. Alpha dan yang lainya pun mulai takut, game yang mereka mainkan bukalah game untuk bersenang-senang, tapi game yang seperti neraka.

"Kita akan istirahat disini" Kata Zeen sambil keluar dari kereta kuda.

"Eh? Tapi ini kan belum begitu sore, kita kan bisa melanjutkan perjalanan kita sedikit lagi, dengan begitu kan akan lebih cepat sampai tujuan?" kata Velly.

"Ya... Mungkin bagi para petualang hal tersebut memang benar, tapi bagi kami para pedagang beda" jawab Zeen.

"Maksudnya?" tanya Alpha.

"Kita telah sampai di pos 3.6 ... Kami para pedagang, akan berjalan dari pos ke pos. Dengan kata lain, kalo kita sudah sampai pos meskipun itu masih siang, kita akan berhenti dan beristirahat di pos tersebut ... Begitu juga kalo kita belum sampai di pos, kita akan terus berjalan meskipun itu sudah malam" Penjelasan dari Zeen.

"Memangnya kenapa haru pakek pos-posan segala? dan apa tandanya kalo telah sampai di pos?" Alpha bertanya lagi.

"Kalo kamu tanya tendangannya sih, kamu tidak lihat ada tiang besar yang berdiri didepan sana? Itu adalah tandanya, lagi pula sudah ada namanya tuh telah sampai di pos mana" Kata Alpha.

Alpha dan yang lainya pun melihat tiang besar yang di tunjuk oleh Zeen. Tiang tersebut terbuat dari kayu, dan diatas ada papan besar berserta tulisannya. Seperti papan iklan yang ada di jalan-jalan, ya pasti kalian pernah melihatnya kan? Kalo masih bingung, bayangkan saja papan Indomaret atau Alfamart, kira-kira seperti itu lah tia penanda pos.

"Kalo kamu bertanya, kenapa haru berhenti dari pos ke pos. Jawabannya sangat sederhana, karena tiap pos, itu adalah tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat ... Aku tidak tau penerapan pos ini sejak jaman ayah ku atau kakek atau juga malah sudah ada di jaman kakek buyut.

"Tapi yang jelas, pos-pos ini sangat membantu kita para pedagang" Penjelasan panjang Zeen.

Alpha dan yang lainya masih bingung dengan penjelasan Zeen, tapi mau bagaimana lagi, mereka hanya bisa mengikuti alurnya.

Pos 3.6 ini tempat yang begitu sejuk, ada tiga pohon raksasa dan ditengahnya ada sebuah sumur yang terlihat sudah tua. Namun sumur itu, masih ada airnya dan air itu pun jernih.

Para pedagang yang haus, langsung meminumnya dari sumur dan kuda-kuda mereka juga di kasih minum dari air sumur.

Alpha berjalan sempoyongan, hal ini wajar, karena Alpha sudah kehabisan mana. Dia pun duduk di salah satu pohon yang besar, melihat para pedagang yang sedang mempersiapkan makan malam.

Ah ~ capek banget, tidur saja kali ya, tapi ini sudah jam berapa? Batin Alpha sambil melihat jam tangannya.

"Wah... sudah jam tiga" kata Alpha, tiga yang dimaksud Alpha adalah, jam tiga sore.

Kalo aku tidur sekarang, pasti aku akan bangun jam delapan malam ... Bodah amat lah tidur saja batin Alpha dan langsung memencet tombol biru pada jam tangan.

Catatan, fitur tidur pada jam tangan ini sangat-sangat berguna. Saat ini mana Alpha tinggal sepuluh dan HP nya tinggal 400. Kalo Alpha tertidur, mana dan HP nya akan terisi ulang, akan kembali penuh ketika dia bangun tidur. Jadinya tidak butuh poison untuk memulihkan kondisi.

Empat jam kemudian, Alpha mulai membuka matanya, dai masih berada di bawah pohon. Akan tetapi, para cewek membentuk lingkaran di sekelilingnya.

"Hem, sudah bangun ya? Nih makan, ini jatah mu" Kata Lily.

"Tunggu, orang baru bangun tidur mana bisa makan, lagian, aku tidak lapar makasih" Kata Alpha.

"Sudah lah makan saja, hargai mereka yang sudah membuatnya" kata Lily.

Kali ini, entah ada apa, Alpha manut. Selagi Alpha makan, dia melihat sekeliling. Ada dua api unggun yang dibuat, beberapa para pedagang sudah ada yang tidur dan beberapa lainya, masih bangun.

Sudah kuduga, tidak hanya tidak bisa lapar, aku juga tidak bisa merasakan sup ini enak apa enggak, rasanya seperti air putih biasa batin Alpha sambil makan sup nya.

"Ngomong-ngomong, Kalian pernah berfikir gak, tiap quest ini ada tujuannya" Kata Velly.

"Belum pernah memikirkannya sebelumnya, tapi kalo dipikir sekarang, kayaknya memang ada tujuannya" Kata Lily.

"A-aku sempat memikirkannya, tapi menurut ku memang ada tujuannya" Kata Alice.

"Ada tujuannya atau gak, aku gak peduli ... Yang penting, aku akan menjalankan quest ini untuk bisa melepas jam tangan ini" Kata Mai.

"Kalo di dalam game MMORPG, quest sebenarnya ada tiga jenis ... Mulai dari quest utama, ini adalah quest untuk menyelesaikan naskah game yang dibuat atau menematkan game. Berikutnya adalah quest harian, ini hanyalah ques biasa yang dilakukan sehari-hari dan yang terakhir quest guild, kalo kalian sudah gabung dalam guild, kalian akan mendapatkan quest yang membuat guild makin besar, ya tujuan sebenarnya sih cuma membuat game makin menarik" perkataan Alpha.

"Dah, gitu doang ceritanya?" Kata Lily.

"Aku tidak sedang bercerita, aku sedang menjelaskan sesuatu" kata Alpha.

"Apakah ada yang paham dengan perkatan Alpha tadi?" Tanya Lily.

"Gak" jawab Alice.

"Tidak sama sekali" jawab Velly.

"Gak usah di tanya, tentu saja aku tidak paham" jawab Mai.

"Tuh dengar kan? Emangnya tadi kamu ngomong apa?" Tanya Lily ke Alpha.

Sabar-sabar, orang sabar di sayang ayang ... Tunggu, emangnya aku punya ayang batin Alpha.

"Tolong...! Siapa pun tolong aku...!" Terikan seseorang dari kejauhan.

Alpha dan yang lainya pun kaget dengan terikat tersebut dan mulai berdiri. Saat mereka berdiri, tanpa disadari ternyata mereka sudah di kepung oleh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!