Chapter 3. Perkenalan Anggota.

Kebohongan, Seperti yang kukatakan kemarin, kebohongan adalah senjata paling kuat di dunia ini setara dengan uang. Biar ku jelaskan alasannya.

Manusia itu, benci dengan pembohong tapi suka berbohong. Berbohong ada banyak jenisnya, berbohong tentang kemampuan, berbohong tentang perasaan, berbohong untuk menutupi kesalahan, berbohong untuk melempar masalah ke orang lain, dan masih ada banyak lagi jenisnya. Mungkin yang lain sudah kalian pikirkan, meskipun tidak ku sebutkan.

Pasti kalian pernah mendengar atau melakukan, saling tukar cerita kepada teman kalian. Yap, bercerita tentang kejadian yang teman kalian alami, atau yang kalian alami.

Teman kalian bercerita dan kita mendengarkan, ceritanya terdengar masuk akal dan kita pun mempercayainya. Padahal, kita tidak tau kejadian yang dia ceritakan benar atau tidak. Meskipun yang dia benar seperti itu, pasti ada beberapa hal yang ditambahkan dalam ceritanya, supaya cerita terdengar lebih menarik atau dirinya yang bercerita terlihat lebih keren.

Benar kan? Iya, ini fakta. Ini hanyalah pendapat ku, kalo kebohongan itu adalah segalanya, selama orang lain senang mendengar kebohongan kita, jadi gak masalah kalo kita harus terus berbohong. Ini adalah pemikiran yang sudah melekat di otak kalian, kalian tidak akan bisa berhenti berbohong, kalo kalian tidak ada niat yang kuat untuk benar-benar berhenti berbohong.

Alpha hanya diberikan pilihan lima job dan kelima job tersebut dibawah peringkat B.

Yang bener saja woi batin Alpha.

Kartu pertama menunjukkan job seorang petani, kartu kedua penebang kayu, kartu ketiga seorang penambang, kartu keempat Koki dan yang terakhir sang ahli manipulasi.

Sang ahli manipulasi? Maksudnya jadi seorang pesulap gitu? Hem... Batin Alpha.

Alpha mengambil kartu job seorang petani, dia pun membaca keterangan tentang kartu tersebut.

"Seorang petani, akan mendapatkan senjata awal berupa cangkul dan celurit ... Wah, menarik juga, gimana kalo penebang kayu? Penebangan kayu, senjata awal berupa kapak ... Seorang penambang, senjata awal berupa beliung (cari di google untuk gambarannya) Koki, senjata awal berupa pisau dan panci.

"Dan yang terakhir, sang ahli manipulasi, senjata awal berupa kartu ... Eh, kartu! Emangnya kartu senjata!? Hem... Dari pada penasaran, mending kita pilih aja sekalian"

Ya tentu saja Alpha akan memilih job Manipulasi, ya judul novel ini manipulasi. Kalo Alpha pilih seorang petani, judulnya akan berubah menjadi, Petani di game.

Begitu juga dengan Lily, Velly, Mai, dan Alice. Mereka berempat juga sudah memilih job yang mereka suka.

"Hem-hem, pilihan yang bagus-bagus ... Sekarang udah bonusnya, silakan pilih elemen yang kalian suka! Disini aku memiliki tujuh elemen" Kata Awan sambil mengeluarkan kartu lagi yang berisi keterangan tentang elemen.

Ketujuh elemen ini adalah, angin, air, api, tanah, listrik, cahaya, dan bayangan. Hem, kalian pasti sudah tau lah ya dari awal.

Lily, Velly, Mai, dan Alice mendekat lagi untuk memilih elemen. Namun, untuk Alpha lagi-lagi dia dipilihkan oleh Awan.

"Untuk kamu ini aja, dah gak usah milih lagi, itu udah cocok untuk mu" Kata Awan.

"Tunggu, setidaknya biarkan aku milih lah, masak kek gini lagi? Keadilan mana keadilan?"

"Hah, keadilan? Kau bicara keadilan dengan ku? Kamu sudah bermain dengan empat cewek masih belum adil buat mu?! Dasar cowok brengsek, mesum, sialan, dan mati saja sana!"

Kata itu lagi 'mati saja sana' itu kata perintah bukan kata ejekan woi! dah lah males, terserah lah batin Alpha.

Alpha pun mengambil kartu elemen yang sudah dipilihkan oleh Awan, Kartu itu ternyata adalah elemen bayangan.

Lah, bayangan? Tunggu-tunggu, aku sang ahli manipulasi dan elemen ku bayangan, Emangnya cocok? Biasanya juga batang dengan Jon assassin, cocok banget itu ... Tapi dan lah, mau cocok atau enggak, coba dulu baru tau batin Alpha.

Para cewek-cewek pun bingung untuk memilih elemen dan salah satu dari mereka pun mendapat ide yang bagus. Alice lah yang memiliki sebuah ide.

"He-hei, cowok yang ada disana, Ka-kamu mendapatkan elemen apa?" tanya Alice ke Alpha.

"Tolong jangan panggil aku begitu... Aku punya nama kok" Kata Alpha.

"Ma-maaf" ucap Alice.

"Aku mendapatkan elemen bayangan ... Memangnya kenapa?" Tanya Alpha.

"Semuanya, a-aku memiliki sebuah ide ... Ba-bagiman kalo kita pilih elemen yang berbeda-beda ... De-dengan begitu, kita sama saja akan memiliki lima elemen" Penjelasan Alice.

"Ide yang bagus, aku setuju dengan ide mu ... Apakah ada yang ingin elemen Api? Aku pilih elemen api ya?" kata Velly sambil mengambil kartu elemen api.

"Heh... Aku juga ingin elemen api lah" Kata Lily.

"Ka-kalo gitu, ini buat kamu saja" kata Velly.

"Sudah lah kamu saja, aku akan mengambil elemen listrik ... Kelihatannya ini juga sama sakitnya dengan api" kata Lily sambil mengambil kartu elemen listrik.

"Kalo gitu aku Elemen air" Kata Mai sambil mengambil kartu elemen air.

"A-aku, elemen tanah" Kata Alice sambil mengambil kartu elemen tanah.

"Oke, semuanya memilih elemen yang berbeda ya, dengan begini kita memiliki lima elemen!" Terikan Velly dan yang lainya pun ikut senang.

Yang bener saja woi, sejak awal juga aku menyuruh mereka untuk memilih satu jenis kartu untuk satu orang, mana ada satu kartu untuk satu orang, kartunya di sobek guru untuk dua orang? Dah lah gak usah di jelasin, lagi pula mereka sudah memilih kartu yang berbeda-beda batin Awan.

"Hem... Akah yakin dengan pilihan kalian? Kalo iya, rapatkan kedua kartu yang kalian dapatkan dan setelah itu, letakkan diatas jam tangan kalian" Penjelasan Awan.

Alpha dan para cewek pun, mengikuti arahan Awan.

"Oh ya lupa, setelah kalian meletakkan kartu di atas jam tangan, rasa setruman listrik, akan menjalar di seluruh tubuh kalian" Penjelasan Awan.

"Eh?" Kata refleks Alpha.

Alpha pun agak terkejut mendengarnya, tapi sudah terlambat, dia sudah menaruhnya kartunya di atas jam tangan.

"Akh...! Kenapa tidak bilang dari awal...!' Teriakan Alpha sambil kesetrum.

"Akh...!" Terikan para cewek yang juga kesetrum.

Mereka berlima pun kesetrum selama 30 detik. Meskipun cuma 30 detik, yang namanya kesetrum, tetaplah menyakitkan.

Setelah selesai kesetrum, mereka berlima terlihat kelelahan dan agak kejang-kejang karena tersetrum.

"Hem-hem, Kelihatannya kalian sudah siap! Oke, tanpa berlama-lama lagi, silakan nikmati gamenya...!" Kata Awan sambil membuat lubang dibawah masing-masing orang.

Tanpa di sangka-sangka, mereka beneran di atas dalam awan dan sekarang mereka terjun bebas tanpa pengaman.

"Akh...! Apa-apaan lagi ini...!" Terikan Alpha.

"Apakah aku akan mati? Aku tidak mungkin mati kan...!?" Terikan Mia.

Meskipun mereka terjatuh dari ketinggian, tapi mereka mendarat di sungai yang dalam dan tentu saja, mereka berlima pun selamat.

Alpha, Lily, Velly, dan Mai bisa berenang kepinggir sungai, cuma Alice yang tidak bisa berenang.

"To-tolong, Aku tidak bisa kulug-kulug-kulug ...

To- ... Aku!" Kata Alice yang berusaha untuk kemambang.

Lily, Velly, dan Mai melihat Alpha dengan tatapan tajam.

"Baiklah-baiklah, biar aku yang menolongnya" Kata Alpha sambil nyebur lagi ke sungai.

Alpha pun memegangi tangan Alice dan membawanya kepinggir sungai.

"Te-terimakasih" ucapan Alice.

"Sama-sama" Jawab Alpha.

Setelah mereka semua sudah di pinggiran sungai, berdiri melingkar.

"Ngomong-ngomong, kita belum saking kenal kan?" Tanya Velly.

Gak ada yang jawab malah saling tatap-tatapan.

"Kalo gitu, perkenalkan, nama ku Tumi Velly, Panggil saja Velly"

"Giliran ku, nama ku Lily Perez, panggil saja Lily"

"Aku-aku, nama ku Xan Mai, panggilan Mai"

"Ka-kalo aku, nama ku Alice Abigail, sering dipanggil Alice, salam kenal"

"Green Alpha, panggil saja Alpha"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!