Sebelum lanjut ke cerita, aku memiliki sebuah pertanyaan untuk kalian. Apakah kalian tau, senjata apanya paling kuat di dunia ini?.
Lima, empat, tiga, dua, satu waktu habis. Pasti kalian berfikir senja paling kuat di dunia ini adalah bom nuklir, atau mungkin sebuah robot tempur, atau juga sebuah senapan terbaru yang canggih. Tidak, kalian salah. Aku yakin semua jawaban kalian hampir sama dengan yang aku pikirkan.
Kuberi tahu ke kalian, senjata paling kuat di dunia ini adalah, Uang dan kebohongan. Tunggu-tunggu, kenapa uang dan kebohongan, itu kan bukan senjata?.
Iya, memang dilihat secara normal, dua hal itu memang bukanlah senjata. Tapi aku seriusan, dua hal ini adalah sesuatu yang sangat kuat hampir seperti senjata. Bingung? Biar ku jelaskan.
Pertama adalah uang, siapa sih didunia ini tidak tau betapa berharganya uang, bahkan bocah tiga tahun saja sudah tau berharganya uang.
Uang adalah segalanya, kalian pasti pernah mendengar kalimat tersebut. Iya, di zaman sekarang kita bisa melakukan apapun hanya dengan uang.
Mulai dari mendapatkan kerja, memuaskan hasrat, bahkan bisa membunuh orang tanpa ada hukuman. Ini baru tiga, masih banyak fungsi uang lainya. Karena sudah ku sebutkan, biar ku jelaskan sekalian.
Dengan uang, kita akan mendapatkan pekerjaan. Padahal seharusnya, dengan bekerja, kita akan mendapatkan uang, benar gak, ini hal yang normal kan? Tapi zaman sekarang semuanya terbalik, sungguh aneh.
Dengan uang, kita bisa memuaskan hasrat kita. Kalian pasti paham lah, ada banyak sekali wanita ataupun pria yang menyediakan jasa untuk memuaskan hasrat. Zaman sekarang memang sudah rusak.
Dan yang lebih ngerinya lagi, dengan uang, kita bisa membunuh seseorang. Maksudnya, ada begitu banyak juga orang yang menyediakan jasa untuk membunuh seseorang yang mungkin kita benci. Dengan begitu, kita tidak perlu mengotori tangan kita sendiri. Kasih uang, semuanya beres.
Sekarang paham kan, kenapa uang ku sebut sebagai senjata terkuat. Untuk kebohongan, kita bahas di chapter selanjutnya. Sekarang kita kembali ke cerita kemarin.
"Sial, apa-apa dengan jam ini, kenapa tidak bisa dilepas!?" Kata Alpha, dia sedang berusaha melepas jam tangan yang nempel ditangan kirinya.
Alpha sangat kebingungan dengan jam tangan yang tiba-tiba nempel di tangannya. Segala cara sudah dia lakukannya, bukanya makin kendor, jam tangan tersebut malah makin kuat menempel ditangan Alpha.
"Hah... Percuma dah, kalo terus kulakukan, bisa-bisa darah ku tidak bisa mengalir ke telapak tangan ku lagi" Kata Alpha.
Alpha pun menyerah untuk melepas jam tangan tersebut. Dia memang menyerah kalo mengunakan fisik, tapi tidak dengan otaknya.
Ada empat tombol di jam ini, ada kemungkinan salah satunya bisa melepas jam tangan ini. Semoga saja dugaan ku benar, tapi sekarang, tombol itu yang mana? Batin Alpha.
Alpha terus berfikir dan berfikir. Dia tidak amu asal pencet, karena ada kemungkinan salah satu tombol membuat jam tangannya meledak.
Mungkin yang berwana merah? Tidak-tidak, biasanya warna merah identik dengan bahaya ... Mungkin warna hijau? Tidak, biasanya warna hijau identik dengan mengaktifkan sesuatu batin Alpha.
"Ark... Bodoh amat lah, semakin dipikirkan malah semakin pusing! Pencet yang warna hijau saja lah, masa bodoh kalo meledak" ucapan Alpha sambil asal menekan Tombol yang berwarna hijau.
Setelah Alpha menekan tombol berwarna hijau, tiba-tiba ada cahaya putih muncul dari jam tangan. Cahaya tersebut makin terang dan terus terang.
Alpha tidak bisa melihat apapun, hanya warna putih yang bisa dia lihat. Tak lama kemudian, tiba-tiba muncul sebuah tulisan, Alpha pun, membaca tulisan tersebut.
"Welcome and please enjoy the game (Selamat datang dan silakan nikmati permainan)"
Eh, cuma gitu doang? Batin Alpha.
Cahaya mulai redup dan Alpha mulai membuka matanya. Saat dia membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah, muka seseorang yang menatap Alpha dengan tatapan tajam.
"Wah...!" Terikan Alpha.
*Duk*
"Aduh!" Terikan Mai karena kepalanya berbenturan.
"Aduh duh-duh" ucapan Alpha
Entah gimana teorinya dan logikanya, Alpha benar-benar terkejut dan kepalanya membentur kepala Mai.
Selagi mengusap-usap kepalanya, Alpha melihat-lihat sekeliling. Sejauh mata memandang, Sekelilingnya hanyalah awan, seolah-olah seperti berada di dalam awan.
Alpha bertanya "Kita ada dimana?" Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaannya.
"Woi! Jawab napa, sombong banget!" Alpha berteriak ke Velly.
"Hem, kamu bertanya kepada ku?" Tanya Velly.
Setelah Velly bertanya seperti itu, Alpha tidak bisa berkata-kata lagi, karena dia tau apa maksudnya. Ku kasih tau kalian, kalo kalian bertanya kepada cewek dan reaksinya seperti Velly, itu tandanya cewek tidak ingin berbicaralah dengan mu. Ini baru satu dari jutaan kode-kode cewek yang ada.
Tak lama kemudian, Ada beberapa awan kecil berdatangan dan mulai menyatu dalam satu titik. Awan-awan tersebut membentuk sebuah tubuh manusia. Dia bukan lah dewa atau pun tuhan, dua hanya kumpulan awan. Dia juga tidak memiliki nama, tapi mari kita sebut saja namanya Awan, karena terbuat dari awan.
"Halo ~ Selamat datang di permainan ku" Kata Awan.
Keanehan macam apa ini, manusia awam kah? Dewa kah? Batin Alpha.
"Sebut saja diri ku Awan, ya karena aku terbuat dari awan, hahaha" Seperti yang aku perkenalkan barusan.
Semua orang pada diam dan hanya melihat Awan.
"Oke cukup ... Mungkin, kalian memiliki beberapa pertanyaan yang ingin kalian tanyakan, tapi sayang sekali, kalian tidak boleh bertanya apapun, meskipun kalian memaksa" kata Awan.
"Eh?" Reaksi semua orang.
"Trus, kenapa kita boleh bertanya?" Tanya Velly.
"Em-em-em ~ Perasaan baru saja ku katakan, kalian tidak boleh bertanya, meskipun kalian memaksa" ucapan Awan.
Pertanyaan gitu saja tidak dijawab ... Sebenarnya permainan apa ini? Aku semakin khawatir dengan permainan yang akan ku mainkan nanti batin Alpha.
"Oke langsung saja... Oh, ada satu cowok ternyata ... Tunggu, satu cowok dengan empat cewek ...? Hehe, beruntung banget kamu nak, tapi bikin iri sih" kata Awan.
Dia ngomong apa? Omongannya sama sekali tidak bisa di cerna batin Alpha.
"Langsung saja, aku memiliki seratus kartu disini, masing-masing kartu berisi tentang job yang akan kalian perankan nanti didalam game ... Pilih salah satu kartu, pastikan dulu pilihan kalian adalah pilihan yang tepat dan setelah itu bicara kepada ku tentang kartu yang kalian pilih.
"Nah, silakan pilih sesuka hati kalian!" Perkataan Awan.
Lily, Velly, Mai, dan Alice pada mendekati kartu-kartu yang disediakan Awan. Alpha pun ikutan mendekat, akan tetapi.
"Untuk cowok brengsek, mesum, sialan, dan mati saja sana! Pilih kartu yang ada di sana ... Itu kartu khusus untuk cowok brengsek, mesum, sialan dan mati saja sana! Silakan" Ucapan Awan.
Tunggu, salah ku apa ya? Kok tiba-tiba dia membenciku! Dan apa itu 'mati saja sana!' Memangnya itu kata ejekan? Bukanya itu kata perintah!? Batin Alpha.
Alpha pun memilih kartu yang sudah di pilihkan khusus untuknya. Sangat mengejutkan, Kartu-kartu ini ternyata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments