Bab 20

POV James

James sebenarnya malas untuk pergi ke ball perjamuan istana. Apalagi pesta debutan, pasti akan ada banyak wanita disana. Wanita yang selalu membuatnya risih. Karena begitu dia masuk pesta pasti akan ada banyak yang Lady yang mencoba menggodanya.

Tapi siapa sangka di ball dia malah bertemu dengan Deron, orang yang paling susah ditemui diantara temannya. Niat hati ingin menyendiri ke balkon dan malah bertemu dan mengobrol banyak hal dengan Deron, itu membuat James sedikit senang.

"Aku rasanya sangat pengap disini." Deron memberika selorohnya kepada James.

"Ayo cari udara segar. Kebetulan aku juga ingin merokok." James kemudian memberikan jawaban yang membuat Deron juga senang.

Mereka berdua kemudian memilih jalan sepi seperti tangga darurat untuk mencapai taman di samping istana.

Mereka lalu duduk di bangku dan menyalakan rokok tembakau lintingan.

Mereka berdua kemudian sama sama menyesap rokok di taman tersebut dan mengobrol ringan, sampai akhirnya tiba-tiba Deron berpamitan pergi karena ada urusan.

Saat James masih merokok sekilas dia melihat Lady yang sempoyongan berjalan ke arahnya.

"Penganggu lagi?" Gumam James.

Tapi James juga tidak akan tega meninggalkan seorang Lady sendirian yang mabuk, taman ini sepi jadi bisa disalahgunakan orang yang berniat buruk pada wanita, apalagi kalau dia tidak sadarkan diri karena mabuk.

James masih merokok dengan santai sampai akhirnya wanita itu sampai di depannya.

Wanita itu berdiri tapi memunduk, James yang tadinya duduk kemudian berdiri.

Wanita itu masih diam saja belum berbicara.

"Kak..." Panggil wanita itu lirih.

"....?" James merasa bingung.

"Aku... aku ingin bicara sesuatu padamu." Suara wanita itu agak serak, mungkin karena habis menangis.

"....?" James masih tak bergeming, dia hanya diam saja.

"Aku..." Wanita itu tampak gugup di mata James. Dia kasih saja menunduk.

"Kak... 10 tahun." Suara jangkrik mengiringi setiap omongan wanita tersebut.

"10 tahun aku menyukaimu." Wanita itu akhirnya melakukan confess kepadanya.

"!" James hanya kaget saja.

"Aku merasa ini kesempatan terakhirku untuk mengatakannya kepadamu. Jadi... aku... ingin mengakuinya malam ini."

James tak percaya ada yang menyukainya selama ini. 10 tahun dan dia tak melakukan apa-apa? pikir James.

"Aku tau aku tak pantas untukmu. Jadi aku hanya ingin mendoakan keselamatanmu setiap hari. Aku juga akan mendoakan kebahagiaanmu kak. Aku... hiks.. " wanita itu masih saja terus berbicara.

'Tak pantas? apa dia berasal dari bangsawan kelas rendah?'

"Kak... rasanya lega telah mengatakan ini padamu. Kakak harus selamat dan pulang dengan kemenangan. Aku akan berdoa di kuil setiap hari. Jadi pulanglah lagi.... sampai nanti Kakak menemukan pasangan yang tepat, aku akan ucapkan selamat."

James merasa terharu, untuk pertama kalinya dia mendapatkan sebuah pengakuan yang tulus. Karena biasanya para Lady hanya terobsesi dengannya. Tapi kali ini tidak. Wanita itu bahkan mendoakan dia dengan sangat baik dan tulus, tak menuntut apapun.

James jadi penasaran, siapakah sosok wanita yang ada di depannya.

"Terimakasih... sudah mengisi hatiku selama 10 tahun."

Setelah perkataan singkat itu, wanita itu mabuk di depannya. Untungnya lagi ditangkap oleh James. Dia kemudian menyibak rambutnya dan mengetahui identitas wanita tersebut.

"Freya?" James berkata pelan.

Freya sudah tak sadarkan diri.

"James?" Namanya terpanggil, itu adalah Deron. Dia datang lagi, rupanya dia tadi meletakkan dompet kulitnya di bangku tempat mereka merokok.

"Siapa dia?" Deron bertanya kepada James.

"Freya." Kata James dengan wajah berbunga-bunga. Dia sangat senang setelah mengetahui identitas wanita yang baru saja menyatakan perasaan cinta kepadanya.

Deron bingung dengan ekspresi James yang tak biasanya.

"Freya? Freya Westley?" Deron menegaskan identitas wanita yang sekarang dalam pelukan James dan tak sadarkan diri.

"Ya." James masih tersenyum sambil memegangi badan Freya yang pingsan.

"Dia mabuk?" Deron bertanya lagi.

"Ya, aku akan mengantarnya di ruang istirahat."

Deron mangangguk, "Pergilah."

James kemudian mengggendong Freya yang sudah seperti orang mati tak sadarkan diri untuk dibawa masuk ke istana. Dia akan menuturkan Freya di kamar tamu yang sudah di siapkan, kalau kalau memang ada kejadian yang seperti ini.

Deron memandangi James yang pergi sambil menggendong Freya. "Dia sudah besar dan tumbuh menjadi wanita cantik rupanya." Gumam Deron sambil tersenyum mengingat masa lalu.

Deron juga sangat menyukai Freya, dia dulu lucu, ceria dan menggemaskan. Tapi setelah dia masuk akademi, mereka jadi jarang berbicara dan jadi canggung satu sama lain.

Mungkin di lain kesempatan, Deron bisa mengobrol dengan Freya. Deron kemudian tersenyum dan ikut melenggang pergi meninggalkan taman.

***

Halo Readers...

Untuk dukung author, JANGAN LUPA LIKE, SUBSCRIBE, KOMEN, VOTE DAN RATING BINTANG 5 NYA YA! Hehe....

Makasih!

Happy reading!

Terpopuler

Comments

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴‍☠️

knp si Freya ga liat² dlu, orgny bnr pa ga

2023-09-17

0

Ney Maniez

Ney Maniez

berbunga2 ajj,,, udah suka ya ms freya

2023-09-08

0

Ney Maniez

Ney Maniez

james kepedean🤭🤭😂😂

2023-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!