Bab 10

Hari hari cepat berlalu, tibalah mereka untuk pergi menghadiri Ball istana sekaligus pesta debutan Freya. Pesta debutan menandakan bahwa para gadis sudah dewasa, umumnya dilaksanakan pada usia 18 tahun, tapi Freya menundanya setahun. Perayaan tersebut biasanya diadakan saat musim semi tiba di Ball istana, tapi ada juga yang merayakan debutan secara pribadi di mansion rumahnya. Count Galo tak cukup punya banyak uang untuk membuatkan Freya pesta debutan dirumah, itu boros dan akan menghabiskan banyak uang jadi debutan di Ball istana adalah solusinya.

Gaun yang dibeli Freya berwarna biru muda dengan renda di dada berwarna putih. Gaun itu terlihat seperti awan dan langit cerah di siang hari. Karena gaunnya tidak terlalu glamor maka Freya memutuskan untuk memilih perhiasan yang sedikit mencolok agar dirinya nanti tampil maksimal. Gaun itu di lihat liatnya sepanjang sore ini. Besok pagi mereka akan berangkat jadi hati Freya semakin risau, karena pada malam debutannya nanti, Freya akan mengakui perasaannya pada Deron Zanibun ah tidak, mungkin sebentar lagi dia akan dipanggil Marquess Deron.

Freya membayangkan banyak hal termasuk kata kata kalau seandainya nanti dia ditolak, atau kata kata yang akan Dia ucapkan seandainya Deron ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya. Freya mendadak gugup. Dia keremas jari jari tangannya yang sudah berkeringat sedari tadi. Sesekali juga dia mengigit bibirnya.

Di tengah situasi itu pintu kamarnya terketuk, "Tok....tok....tok..." Pelayan datang memberi tahu bahwa waktunya jam makan malam. Count dan Kakaknya telah menunggu.

Freya mengatur ekspresinya, dia beberapa kali menghirup udara dalam dalam dari hidungnya dan membuangnya lewat mulut. Dia berkali kali berkata "Tidak apa apa." yang terdengar seperti mantra baginya.

Frrya bergegas turun dan tersenyum ketika mendekati Ayah dan Kakaknya.

"Maaf menunggu lama, aku hanya terpesona dengan gaun yang baru kubeli, terimakasih Ayah atas sponsor utama dananya untuk membeli gaun!" Freya tersenyum kepada Count.

"Maaf ya aku tidak ikut menyumbang."

Ah Freya melupakan situasi Kakaknya, "Apaan sih kak, ya pokoknya kakak harus mengganti kompensasinya dengan menjadi partner menarik di debutanku nanti!"

Killion tersenyum, "Tenang kalau soal itu, kakak juga akan menyuruh teman Kakak untuk berdansa denganmu!"

Deg... detak jantung Frrya berpacu berantakan, semakin cepat. 'Apa itu artinya Deron juga bisa menjadi partner dansaku?' Hati Freya berteriak kegirangan. Rasanya dia ingin melompat loncat bahagia. Pokoknya Frrya merasa baru kali ini Dia sangat menyukai Kakaknya.

"Kakak sudah berjanji jadi janga ingkar ya!" Freya merasa kalau Dia harus mengunci janji Kakaknya. Pokoknya dia tidak akan membiarkan Kakaknya itu ingkar janji, selamanya akan dia tagih bahkan kalau harus sampai ke Liang Lahat sekalipun.

Count Galo hanya tertawa terkekeh dengan kelakukan dua anaknya.

"Apakah orang tua sepertiku juga tidak diperkenankan menjadi partner dansamu?" Count Galo menggoda Freya.

"Apa yang Ayah katakan, Ayah adalah laki-laki no 1 yang akan menjadi partnerku."

Bagaimana pun Freya sudah berjanji bahwa dia akan menjadikan Ayahnya sebagai pasangan dansa pertamanya. Itu karena dia juga belum memiliki tunangan ataupun pasangan.

"Itu adalah tradisi anak muda, Ayah hanya bercanda." Count Galo benar benar hanya menggoda tak disangka Frrya malah menampakkan wajah seriusnya.

"Tapi aku tidak Ayah, pokoknya Ayah dan Kakak adalah yang kupunya saat ini, mana bisa aku tidak berdansa dengan kalian?" Freya melancarkan jurus rabu ya.

Killion hanya bisa geleng geleng kepala saja. Pokoknya laki-laki yang termakan dengan rayuan dan tipu muslimah Freya adalah laki-laki bodoh sedunia, titik tanpa koma apalagi spasi.