Hari berlalu dengan cepat sampai saatnya pesta debutan datang.
Freya yang bingung harus mengenakan gaun apa itupun meminta pertimbangan Kakaknya dan juga Ayahnya. Mereka dengan kompak menyarankan Freya untuk mengenakan gaun pemberian Haze.
Pertama, memakai gaun yang bagus dan dari desain terkenal akan meningkatkan citra Freya. Count yang hidup cukup itu tentu juga ingin anaknya mendapatkan yang terbaik. Freya juga sudah dewasa dan dalam usia menikah. Keinginan Count untuk Freya adalah menemukan pendamping yang baik untuknya kelak.
Lalu alasan lainnya klise dan umum.
Sebenarnya gaun yang dipakai Freya nanti berwarna merah sehingga pasti dia akan terlihat mencolok, Freya tak suka itu. Tapi Ayah dan Kakaknya meminta untuk mengenakan gaun pemberian Haze jadi Dia akhirnya tidak bisa menolaknya.
Set perhiasan yang Freya untungnya ada yang berwarna merah muda sehingga akan nyambung dengan pakaian yang dia kenakan.
Sambil Freya disanggul ke atas dengan rapi. Dia dibantu dua pelayan untuk bersiap.
Freya turun ke lantai satu mansion, disana sudah ada Killion dan Ayahnya yang sudah menunggu.
"Cantiknya anak Ayah." Count memuji anaknya yang memang cantik dengan bantuan dress berwarna merah.
Freya tampak malu-malu dengan pujian tersebut. Dia tersenyum, "Ayah bisa saja."
"Heleh..." suara Killion membuat Freya langsung memasang muka asam.
Killion sebenarnya juga sependapat dengan Ayahnya kalau Freya terlihat semakin cantik. Gaun mahal memang beda.
"Sudahlah, ayo kota berangkat Ayah." Freya membuat keputusan dengan cepat. Mereka bertiga berangkat ke istana dengan kereta yang sama.
Mereka tiba sebelum acara, Ball room istana sudah sangat ramai. Biasanya bangsawan akan hadir lengkap dengan keluarganya. Bahkan anak anak pun hadir, mereka akan punya ruangan khusus untuk anak anak, ada beragam mainan, makanan dan minumanan khusus anak anak. Mereka akan di dampingi pengasuh mereka.
Count turun lebih dulu, diikuti Killion. Killion membantu Freya dengan mengulurkan tangannya, dia juga meng escort Freya untuk masuk ke dalam.
Suasana Ball sudah sangat meriah, lampu bersinar terang. Alunan musik yang sudah bermain dengan lembut. Ada meja makanan ringan, meja minuman. Orang tua saling menyapa sesama orang tua, pemuda juga berkumpul dan para Lady pun demikian.
Karena acara belum dimulai, Count pergi mengapa kenalannya. Killion pun sama, dia menyapa teman akademinya. Freya ditinggalkan sendiri. Freya akhirnya pergi ke arah meja minuman. Matanya mengendar mencari sosok seseorang.
"Apa kau sedang mencariku?" Haze muncul dari belakang Freya.
"Ah, kaget aku!" Freya berkata cukup keras.
Haze tertawa melihatnya. "Maaf...maaf..."
"Siapa yang kau cari?" Tanya Haze sekali lagi.
"Yah, hanya seseorang." Freya tak mungkin jujur dihadapkan Haze.
"Ngomong-ngomong Kak, aku tak melihat ketiga teman Kakak yang lain seperti Putra Mahkota Felix, Grand Duke James dan Kak Deron." Freya yang ingin menggali informasi soal Deron terpaksa menggunakan nama kedua teman Killion yang tersisa.
"Yah kudengar Deron dikirim ke perbatasan, Tapi dia sudah pulang, harusnya dia hadir malam ini. James juga baru pulang dari perjalanan dari luar negeri. Kalau Felix dia sudah ada di lantai 2."
"Oh..." Freya manggut manggut.
"Ngomong Fre, kamu terlihat cantik malam ini."
"Ah.. aku benar benar tak tau diri, terimakasih atas kiran gaunnya kak, sungguh sangat cantik." Freya malu karena lupa mengatakan terimakasih dari awal kepada Haze.
"Yah, tidak masalah, aku senang bisa membuat adikku ini terlihat cantik kan." Haze benar benar tak mempermasalahkannya.
Permisuri memasuki aula tanda acara akan segera dimulai.
Haze pun meninggalkan Freya karena dia bilang sudah punya partner dansanya. Frey segera mencari Kakak dan Ayahnya.
Begitu Permaisui naik ke sebuah podium dan menyampaikan sambutan singkatnya, para bangsawan sudah berkumpul ke tengah dan mendengarkannya dengan seksama.
Acara dibuka dengan Permaisuri mengangkat minuman wine putih yang asa ditangannya. Para tamu ikut bersulang.
Dansa pun dimulai, dibuk oleh Putra Mahkota Felix dan adik yang menari bersama. Putra Mahkota belum memiliki tunjangan makanya dia berdansa dengan adiknya.
Setelah dimulai dengan Putra Mahkota Felix Wistoria dan Putri Nayana Wistoria, Lady yang memulai debutnya itu pun mulai berdansa .
Freya menari dengan Kakaknya Killion.
"Kau gugup?" Killion menatap wajah adiknya dengan edisi menunduk karena perbedaan tinggi badan mereka.
"Jelaslah, kenapa bertanya?" Freya masih kesal dengan Kakaknya.
"Jangan sampai kau injak kakiku!" Killion masih saja mengejek Freya.
Tapi dia dengan acuh mengabaikan Kakaknya dan berusaha berdansa dengan baik. Mata Freya membelalak melihat Haze berdansa dengan gadis cantik.
"Kak, Haze punya pacar cantik." Freya memberitahu Killion.
Karena masih fokus berdansa Killion tak terlalu memperhatikan sekitarnya.
"Benarkah?"
Freya mengangguk, "Arah pukul 11 Kak."
Killion lalu menoleh kearah yang sudah di beritahu Freya, "Qila?"
"Kakak kenal Lady tersebut?"
Killion mengangguk, "Dia wanita yang Kakak tabrak."
Oh... hanya seperti itu tanggapan Freya.
Bukankah dia dulu meminta dansa Pertama denganku? tapi sekarang dia punya partner lain, Haze pula. Sungguh Lady yang sangat aneh. Pikir Killion.
Mereka masih berdansa sampai lagu pertama habis.
***
**Halo Readers...
Untuk dukung author, JANGAN LUPA LIKE, SUBSCRIBE, KOMEN, VOTE DAN RATING BINTANG 5 NYA YA! Hehe....
Makasih!
Happy reading**!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ririn Santi
cemburu ya killion? haha...
2024-05-24
1
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
woow bener2 ramai dong ya acara nya..
2023-10-19
0
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
lah sikakak mulai usil dech..
2023-10-19
0