Freya dan Haze sampai di toko buku lebih dulu, mereka mencari keberadaan Killion di dua lantai toko tersebut tapi tak kunjung menemukannya.
"Kemana perginya kakak ya?" Freya dengan kesal mencari keberadaan Kakaknya.
"Apa mungkin Kakaknya tidak kesini Fre?"
"Kak Haze tahu sendiri kan, Kak Killion kan tidak punya tempat tujuan lain." Freya menegaskan kepada Haze bahwa Kakaknya yang sangat salih dan lurus itu memang jarang sekali belok, apalagi kalau sudah menentukan tujuannya.
Haze mengangguk tanda setuju. Tapi meskipun demikian keduanya benar benar tidak bisa menemukan Killiin di toko buku sinar dunia.
Mereka tak ambil pusing, sebab Freya akhirnya malah memilih milih buku untuk dibeli dan dibawa pulang. Semua buku itu adalah novel romantis yang membuat Haze tertawa.
"Remaried emprees?" Haze membaca judul buku yang dibawa oleh Freya. Kisah romansa dan juga tragedi. "Permaisuri yang melarikan diri?" daftar judul buku yang Freya pegang. "Duke, semua ini salah paham!"
Sejujurnya ada juga buku terlarang yang ingin Freya beli, tapi karena ada Haze, Freya jadi mengurungkan niatnya.
"Bacaan Freya rupanya yang seperti itu ya." Haze tersenyum.
"Jangan mengejekku kak, begini begini aku juga butuh hiburan. Membaca buku sains sosial juga kadang menjenuhkan." Freya memberika alasannya kenapa dia membeli buku novel begitu.
"Ya... ya..." Haze tak membantah.
Sebagai seorang penulis, Haze juga banyak menulis buku puisi.
"Kau mau kuberikan bukuku Fre?"
"Tidak!"
"Kenapa?"
"Aku tidak suka karya tulisan Kakak!" Freya hanya bercanda, sebab semua puisi yang ditulis Haze selalu laris dipasarkan.
"Benarkah?" Haze bertanya menyelidik.
"Bohong sih hehe, Kakak kan selalu memberi kak Killion buku gratis, aku selalu kecipratan untuk membacanya juga. Hehe."
Interaksi keduanya manis.
"Haze?" Suara bariton yang dikenali Freya.
"Kakak?"
Killion baru menampakkan batang hidubnya.
"Dari mana saja Kill? kami mencarimu sampai lelah." Haze memberikan penjelasan kepada Killion.
"Mencariku? Kalian?"
Freya mengangguk, "Iya, aku tak sengaja bertemu dengan kak Haze dijalan, kebetulan kak Haze ingin bertemu dengan kak Kill, tapi Kakak tidak ada di toko buku ini."
"Maaf... tadi ada insiden dijalan jadi aku baru sampai disini."
"Insinden di jalan?" Haze mengerutkan alisnya.
"Ah, aku tak sengaja menabrak seseorang dijalan, jadi aku harus menolongnya kan?" Killion tak mungkin menceritakan mengenai dirinya yang membuntuti orang asing uang ternyata adalah Putri Arabella, tak hanya itu, dia juga berhasil memergoki pertemuan terlarang antara keluarga Kerajaan dengan orang asing.
"Benarkah? apakah kakak tidak papa?" Freya tampak khawatir dengan kondisi Kakaknya.
Haze menjitak kepala Freya, "Bodoh!"
"Aw..." Freya memegang dahinya kesakitan.
"Bukan kakakmu yang tidak papa, tapi orang yang ditabrak Kill lah yang harusnya kau khawatirkan."
Freya kemudian memandangi Kakaknya dengan seksama. Badannya yang tinggi dengan proporsi badan yang pas. Barulah Freya paham.
"Ngomong-ngomong siapa yang kau tabrak?" Haze menyelidiki kronologi kejadian.
"Seorang Lady bernama Qila."
"Qila? Qila Gaharu?"
"Benar, apa kau mengenalnya?" Killion menanyakannya pada Haze.
"Yah... itu .... Emt... aku mengenal Ayahnya, karena Ayahnya berteman dengan Ayahku. " Haze menggaruk belakang lehernya, gadis yang akan dijodohkan dengannya.
"Begitu rupanya..."
Freya hanya kaum yang menyimak mengingat dia tak tahu siapa itu Qila.
"Sudahlah, yang penting Kakak tidak papa kan. Jadi ato kita kembali saja, ah... aku membeli banyak roti dari toko roti yang baru buka, namanya Holand Bakery. Kita coba saja dirumah sambil minum teh. Kak Haze jadi ikut kerumah kan?" Freya akhirnya mengambil alih sebagai pembicara utama dan sang penentu diantara mereka bertiga.
Haze hanya tersenyum, Freya selalu bisa mengambil alih kendali atas situasinya.
"Dasar boros!" Killion lagi lagi membuat Freya kesal.
"Biarin, uang uangku kenapa Kakak yang sewot!"
Haze tertawa lagi, benar hanya mereka berdualah yang punya hubungan Kakak adik seperti kucing dan tikus, selalu bertengkar tapi tidak diragukan kalau sebenarnya saling sayang satu sama lain.
Mereka bertiga akhirnya melangkah pergi meninggalkan toko buku tersebut, mereka pergi ke kereta Count Galo yang terparkir di depan sebuah toko kain.
Ketiganya pulang ke mansion Count yang ada di pinggiran kota. Melewati hiruk pikuk kesibukan Ibukota yang khas.
***
Halo Readers...
Untuk dukung author, JANGAN LUPA LIKE, SUBSCRIBE, KOMEN, VOTE DAN RATING BINTANG 5 NYA YA! Hehe....
Makasih!
Happy reading!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
Betul, setuju aku hehe
2023-09-24
0
Ñůŕšý
freya lucu juga ya....sayangnya berlebihan pada killion
2023-09-16
0
🍒⃞⃟🦅🥑⃟uyulᵂᴬᴸᴵᴰ𝐕⃝⃟🏴☠️
udh da prjdohan trnyta
2023-09-12
0