Bab 4

Freya benar benar pergi ke perpustakaan rumahnya yang luar biasa. Karena Count Galo bekerja sebagai tenaga pendidik, perpustakaan rumahnya adalah ruangan yang paling besar dan hampir sebagai koleksi buku sangat lengkap.

Semua ilmu perdagangan seperti Biologi yang umum akan punya banyak buku turunan seperti botani, zoologi, ornitologi, mamalogi, ekosistem hewan tanah, ekosistem kehidupan liar, bryophita dan lain lain. Kalkulus, aritmatika dari dasar sampai mahir. Buku-buku bahasa asing, buku merangkai bunga, buku aneka resep masakan, buku dewasa +++ sampai buku kumpulan kutipan keren. Tidak ada buku yang tidak ada di perpustakaan rumah Count Galo. Rumah Count benar benar definisi jendela dunia.

Jadi Freya yang mencari buku mengenai menyatakan cinta tentu saja menemukan judul buku aneh aneh yang sekarang dia pegang.

1. 150 Cara Tips PDKT yang manjur

2. Paket PDKT komplit

3. Cara menyatakan cinta yang romantis

4. Cara menjadikan aku dan kamu menjadi kita

5. Mantra sihir menjadikan dia jadi cintamu

6. Gombalan maut yang bikin dia leleh

7. Rayuan cinta klepek klepek

"Serius ada buku begini disini?" Gumam Freya. Dia hanya tak habis pikir kalau buku yang akan Dia jadikan referensi berjudul aneh aneh.

Freya mulai membuka lembaran tiap lembaran buku tersebut. Dia membacanya dengan serius.

" Dedaunan boleh terbang tak menentu dihembuskan oleh angin. Tapi, hanya cintaku yang dapat berhembus menuju hatimu"

"Tidak ada manusia yang sempurna" Aku yakin orang yang mengatakan itu, pasti belum pernah melihat dirimu.

Yah, Freya sebenarnya cukup suka dengan beberapa buku tersebut, karena sangat sesuai dengan dia dan Deron. Meski banyak yang berisi khayal tapi tetap saja dia baca.

"Benar, Kak Deron adalah manusia yang sempurna."

Seperti kebanyakan orang, cinta memang bisa membuat buta dan mengaburkan pandangan buruk orang yang dicintai.

Freya terus larut membaca buku yang berisi penuh dengan omong kosong.

"Argh.... rasanya aku tidak akan sanggup untuk bicara begini." Freya merinding saat membacanya.

"Apakah kamu plasma darah? karena selalu mengalir dalam setiap darahku."

"Kau adalah mentari bagiku, tanpamu duniaku gelap gulita."

Freya membayangkan dirinya mengatakan itu di depan Deron.

"Kurasa, buku ini tak akan membantu sama sekali."

Dari pada mengutip isi buku, Freya akhirnya hanya akan mengungkapkan ketulusannya selama 10 tahun ini.

2 Minggu lagi, Freya menantikan pertemuannya.

***

"Dari mana saja kau?" Killion bertanya kepada adiknya.

"Perpustakaan." Jawab Freya singkat.

"Buku apa yang kamu baca?"

Merasa sedang diselidiki, Freya melirik ke arah Kakaknya dengan tatapan tidak suka.

"Kau wanita yang menakutkan!" Killion akhirnya menyampaikan isi hatinya karena melihat adiknya yang menatapnya tajam.

"Mana ada laki-laki waras yang mau sama wanita macam kau."

"Memangnya aku kenapa?"

"Sana ngaca!"

Freya kesal karena Killion memang selalu menghinanya. Dibandingkan dengan hubungan harmonis. Killion adalah tipe Kakak yang terdeteksi stundere. Terlihat galak tapi sebenarnya memperhatikan kesenjangan adiknya dengan seksama.

Ucapannya mengenai kekhawatiran soal jodoh memang murni belaka. Siapa yang mau mencari anak perempuan yang tidak patuh dan suka membantah, dia juga tak pandai merawat diri seperti Lady pada umumnya. Dia juga tak terlalu suka bergaul dengan Lady yang umumnya memang suka bergosip di salon salon.

"Huh... haruskah aku yang mencarikan jodoh untuknya?" Killion mungkin tidak berkaca, dia sendiri juga tak banyak punya teman. Sikapnya terlalu idealis dan terlalu pintar membuat teman akademinya malas berteman dengannya. Hanya ke empat temannya lah yang sedari kecil mengerti dirinya. Untuk sesaat, Killion merindukan 4 lelaki tampan yang selalu menemaniny dulu.

***

Di ruang kerja Count, Killion menghampiri Ayahnya.

"Ayah, sebentar lagi upacara kedewasaan untuk Freya. Tidakkah Ayah mengkhawatirkannya?"

"....?"

"Yah, coba Ayah pikir. Dengan sifatnya yang sekarang, kulikir dia akan menjadi seorang perawan tua."

"Apakah omonganmu itu untuk Freya atau untuk dirimu sendiri?"

Killion tak mengerti maksud Ayahnya.

"Sudahlah, urusan anak muda, Ayah tak mau ikut campur." Count lalu pergi meninggalkan Killion yang pintar tapi tak bisa tahu dirinya sendiri.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***