Queen's berjalan ke arah di mana semua anggotanya berada sambil melepaskan helm yang dia kenakan betepa cantik dan manisnya saat helm tersebut di lepas dari kepala Queen's, wajah yang cantik kulit putih dan bulu mata yang lentik masih setia dengan menggunakan topeng untuk menutupi identitasnya dan jangan lupakan rambut tergerai nya yang sungguh membuat kaum pria menjadi suka dan kaum wanita meresa iri dengan itu.
" Dasar cewek capar"
" Sok cantik"
" Sok narsis "
" Cewek bodoh "
" Aneh"
" Yahhh gw jomblo dong"
" Idola gw "
" Anjir tuh cewek"
" Pingin gw bunuh tu cewek"
" Sok cantik "
" Kecentilan"
" Gila ternyata pemimpin mereka itu sungguh cantik" ucap Bayu
" Harus gw dapetin tuh" ucap Fio
" Alah Sok bisa Lo Fio dapetin tuh cewek " ucap Elang
" Alah lo aja gak bisa"
' gw ngerasa kenal sama tuh cewek, tapi siapa' batin salah satu pria
' tapi di mana gw pernah ketemu ama tuh cewek' batinya lagi
" Bos lo jangan ngalamun nanti ke sambet setan lo" ucap Bayu sambil menepuk pundak Ray
" Lo mau gw bunuh" ucap Ray yang terkejut dengan ulah Bayu tersebut
" Enggggg gak bos tapi kan kalo ngalamun tu gak baik bos" ucap nya kembali sambil berdiri negeri dengan ucapan bosnya itu .
" Hm " Jawab dengan dingin.
Mereka semuanya sudah kembali ke tempat mereka masih-masing dan untuk Queen's sendiri dia kalang kabut karena kembali di jam yang benar-benar tidak akan bisa membuat nya tidur lagi pasalnya dia kembali jam 4 Subuh di mana itu nenenya sudah bangun.
" Sialan seharusnya tadi gw rapat gak lama-lama amat gini kan sekarang jadinya, kalopun sekarang gw tidur pasti nanti bakal susah di bangunin dan gak keburu buat berangkat sekolah" gumam nya
" Oiya gw harus cek berkas kemari yang di kasih Risa ke gw, akhir-akhir ini gw rasa gw jadi pikun" guma nya lagi yang meresa jika dirinya akhir-akhir ini sering sekali melupakan gak yang penting.
Diana kemudian dia membaca setiap lembar berkas yang di berikan nya. Dia sungguh membacanya dengan sangat teliti. Setelah dia baca semua berkas itu dia menandatangani nya yang menurutnya masuk di akal tapi ada juga beberapa dokumen yang perlu di perbaiki lagi dalam hal penyusunan katanya.
"Akhirnya selesai juga"gumamnya lagi setelah dia membaca setiap berkas itu selama 2 jam penuh.
************
Sang mentari pagi sudah menunjukkan sinarnya. Sebuah cahaya matahari memasuki kamar yang begitu minimalis dengan gaya modernnya. Dan sebuah jam weker berbunyi mengisi seluler ruang itu dengan bunyinya yang begitu nyaring.
" Hhhhhh siapa sih yang taro nih jam weker mana bunyi bikin orang sebel lagi" ucap Diana sambil ngedemublel tidak jalanya.
" Oiya kan ini gw yang taro kemarin di sini" ucapnya lagi sambil mengumpat akan dirinya ini yang akhir-akhir ini sering melupakan beberapa kejadian entah itu penting dan tidak penting. Padahal sosoknya dulu sama sekali tidak bisa melupakan semua perkataan yang orang lain katan padanya.
Tok
Tok
Tok
Suara ketokan tiga di di ketuk pada kamar Diana.
" Kak lo dah bangun kan?, Siap-siap lah kita bentar lagi akan berangkat setelah itu kita akan ke sekolah" ucap Risa yang membangunkan kakaknya dan mengasihi tau jika jadwal mereka kali ini sungguh padat dari hari sebelumnya.
" Hmm" suara Diana membalas pertanyaan Risa sambil dia membuka pintu kamarnya tersebut.
' dasar kulkas berjalan ' ucap Risa dalam hatinya, bagai mana tidak di Katai kulkas berjalan jika semua yang Diana ucapakan itu hanya sebatas beberapa kata saja.
" Kalo mau ngatain orang gak usah di batin" ucapnya dengan dingin sambil menutup pintu tepat di depan wajah Risa.
" Lah kok dua bisa tau?, Dasar cenayang" gumam Risa lagi yang merasa terheran-heran dengan kakaknya di pagi ini. Namun seketika dia tersadar akan dirinya yang sudah di tinggal kakaknya di depan pintu kamarnya.
" Wooooo lo ya kakak gak usah tutur pintu di depan muka gw juga kali, Lo kan bisa bilang suruh gw pergi. Dasar lo ya kakak kulkas berjalan" ucap nya kembali sambil meninggalkan nada suaranya.
' dasar tu bocah bikin ulah pagi-pagi lagi' batin Diana lalu memasuki kamar mandi.
Setelah ia selesai akan mandinya dia pergi ke ruang pakaian untuk mengenakan pakaian sekolah setelah selesai akan urusan perpaksian ia pergi ke meja rias sampai tempat tidur nya itu untuk memoles sedikit meuap pada wajahnya itu. Setelah semuanya selesai Diana menuruni tangga untuk makan bersama dan sebagainya.
" Good morning nek kek"
" Good morning boyy & younger sister"
" Good morning too sayangnya kakek, nenek " ucap Tuan besar Putra dan nyonya besar Putra.
" Good morning too kak" ucap Risa dan sky secara bersamaan.
Setelah mereka semua mengucapkan sapaan lagi mereka semuanya mulai menikmati makanan yang mereka ambil sendiri tadi dengan sangat tenang. Di keluarga putra sendiri memiliki peraturan saat makan mereka semuanya akan diam tanpa mengeluarkan suara kecuali suara piring dan sendok yang saling bersentuhan.
" Kak lo hari ini berangkat di anter Sopir atau berangkat sendiri? " Tanya Sky
" Aku bawa montor sendiri aja dek, terserah kalian berdua mau berangkat pake apa?" Ucap Diana sambil mengusap kepala Sky yang bisanya akan dia lakukan jika dia akan pergi dengan waktu yang lumayan lama.
" Mau kemana lo kak?" Tanya Nya lagi yang merasa heran dengan sang kakak yang mengusap kepalanya itu.
" Nanti kakak ada hal yang harus di urus mungkin pulang besok lusa" ucap Diana menjelaskannya pada sang adek itu.
" Mau keman kak?, Kok gak aja aku sih?" Ucap Sky yang sudah tidak mau di tinggalkan oleh sang kakak dengan waktu yang cukup lama.
" Gak akan lama ok cuman satu Minggu kok, kamu sekolah aja yang benar ok" ucap Diana kembali sambil memeluk sang adek yang emang notabenenya Suka ini sangat manja dengan Diana, Sky memang terkenal dengan sikap dinginnya itu kepada siapa pun tetapi saat bersama dengan kakaknya Diana dia akan sangat manja. Sejak kematian kedua orangtuanya mereka berdua hanya bisa mengandalkan satu sama lain walaupun mereka masih memiliki keluarga besarnya tapi itu tidak membuat mereka berdua untuk saling terbuka kepada keluarganya besarnya termasuk kepada Kakek dan neneknya itu.
" Hmmm baiklah" ucap Sky yang sangat tidak ingin di tinggal oleh sang kakak, pasalnya jika kakaknya pergi tanpa mengasihi tau kemana tujuan perginya itu makan biasanya ini akan terjadi hal besar dan bisa di perkirakan kalo sang kakak itu akan pulang dengan keadaan yang penuh dengan luka ya walaupun bisa di bilang lukanya itu adalah luka ringan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments