Setelah itu Rai berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamar Diana untuk membaringkannya. Setelah tau sampai di kamar Diana Rai menurunkan Diana dengan sangat pelan dan hati-hati agar tidak membangunkan nya. Setelah Diana berpindah ke tempat tidur nya Rai mencium kening Diana dengan sangat manis nya dan menutupi sebagian tubuh Diana dengan selimut. Setelah Rai selesai dengan memindahkan Diana Rai tak sengaja melihat buku dan sebuah foto yang di taruh secara terpisah dan mendapatkan sebuah ruangan khusus, Rai lalu menghampiri nya dan melihat foto sekaligus mengambil buku yang ada di samping foto itu, ternyata foto itu adalah foto Diana dengan ayah, ibu dan adik nya Diana.
" Gadis yang cantik tapi sayang dia kehilangan begitu banyak kebahagiaan dan menyisakan kesedihan dan penderita yang dia tanggung sendiri tanpa orang lain ketahui" ucap Rai
" Ibu mertua dan ayah mertua aku akan berusaha menjaga Diana dengan sangat baik, tidak membuat menangis, selalu jadi tempat untuk Diana bersandar ketika dia kesusahan, sedih, hancur dan lainnya, aku ingin membuat Diana kembali tersenyum seperti di foto ini. Senyum yang tidak di buat-buat dan senyum itu sangat manis dan tulus untuk di lihat, tidak seperti sekarang senyumnya penuh dengan kesedihan. " Ucap Rai dalam hatinya.
" Tidur yang nyenyak, aku akan menemanimu di sofa" ucap Rai sambil mencium kening Diana
Lalu Rai berjalan menuju sofa untuk dia beristirahat dan tidur di sofa tersebut untuk menamani Diana.
Sementara itu di ruang tamu semua orang masih asik mengobrol sampai - sampai mereka harus di usir oleh nenek agar mereka semua kembali ke kamar mereka masih - masing.
" Kalian lebih baik sekarang pada tidur, besok kalian semua sekolah. Dan untuk mu Risa kamu besok bakal ke sekolah kakak dan adik mu jadi cepat lah tidur. " Ucap Nenek putra
" Hhhhhhh iya nek, nek tu gak berubah ya masih aja seperti dulu" ucap Risa dengan kesalnya
" Terus siapa yang di bangunin sususah?, Siapa yang kalo di bangunin bikin orang naik darah? " Ucap sang nenek tak mau kalah dengan perdebatan dengan cucunya yang satu ini sebab cucunya yang satu ini sulit untuk di bangunkan di antara kedua cucunya yang lain.
" Udah lah nek jangan di bahas ihhhh, itukan udah dulu sekarang aku kembali dengan diri ku yang berbeda, aku juga bertambah kuat. Aku juga akan berusaha buat melindungi kakak ku sayang itu" ucap Risa dengan penuh penekanan di setiap katanya
" Emang situ aja yang cuman mau lindungi kakak doang, sini juga yang kak ris " ucap Sky sambil meninggalkan mereka semuanya untuk menuju kamarnya, kamar sky bersebalahan dengan kamar Rai bertepatan sebelah kirinya.
" Tau lah tu lo, tapi kita hanya memerlukan bukti bukan mulut yang hanya berbicara" ucap Risa juga meninggalkan mereka semuanya.
" Hhhhhhh dasar dua bocah itu, kalian kenapa masih di sini ayo buruan tidur besok kalian pada sekolah" ucap Nenek Diana kepada Ferry, Riska, Fio, elang, dan Bayu.
" Ya nek "ucap mereka secara bersamaan
Pagi kali ini di rumah keluarga Putra diributkan dengan kegaduhan antara Elang dengan Fio di sisi lain juga ada Risa dengan Riska. Mereka semua meributkan hal yang tidak penting untuk di jadikan sebagai masalah.
" Kan udah gw bilang ini tuh kesukaan nya Diana kenapa Lo makan" ucap Riska kepada Risa
" Lagian itu makan juga masih banyak kok " ucap Risa yang tak mau kalah
" Kalian berdua bisa gak gak usah ribut ini juga makanannya masih banyak lagian kakak juga bukan orang yang pemilih saat makan " ucap sky untuk menenangkan kegaduhan mereka berdua
" Lo tu ya yang habisin kuata gw" ucap Fio tak terima jika Kouta itu habis padahal rasanya dia baru beli dua hari yang lalu.
" Anjir siapa yang habisin kuata lo, perasaan gw gak minta tetring lo, itu yang bener yang habisin kuata itu diri lo sendiri" ucap Elang tak mau kalah dengan ucapan yang Fio
" Lo tu yang habisin " ucap Fio
" Lo sendiri " ucap Elang kembali
" Lo yang habisin" ucap Fio kembali
" Lo bukan gw " ucap Elang
" Lo " fio
" Lo " elang
" Kalian berdua bisa gak sih hal kecil kaya gitu gak usah kalian berdua permasalahin, Kuat habis yang tinggal beli lagi emang apa sih susahnya " ucap Ferry kakak dari Fio dengan frustasi nya akan sikap kedua orang ini walaupun mereka berdua sama umur nya tapi mereka berdua tak jauh dari kata anak kecil.
" Dan jika sekali lagi saya dengar kalian berdua ribut lagi dan tidak segera makan maka kalian berduaan akan saya kasih sebuah pelajaran yang akan membuat kalian Inget terus dengan kejadian ini . " Ucap kembali Ferry yang di setiap katanya penuh dengan penekanan
" Iya kak, Bro" ucap mereka berdua secara bersamaan
Setelah perdebatan mereka semuanya selesai mereka semua kembali dengan aktivitas mereka yang sempat tertunda yaitu sarapan pagi bersama di meja makan keluarga putra jadi perdebatan tadi di saksikan oleh tuan besar dan nyonya besar keluarga Putra. Menurut mereka itu adalah perdebatan biasa antara anak muda.
" Kakak kalian kok belum turun? " Tanya tuan putra
" Kurang tau ya kek aku, tapi tadi di kamar mereka berdua tuh masih senyap dan sepi, tapi gak biasa juga kakak bangun kesiangan seperti ini kek" ucap Sky
" Oiya tadi gw masuk ke kamar pak bos orang nya gak ada di kamar, malah tas sama barang dia yang lain masih tertaro rapi di atas kasur seperti kemarin malam " ucap Fio kepada mereka semuanya
" Atu jangan - jangan mereka tidur sekamar " ucap Elang menebak - nebak .
" Bisa jadi sih" ucap Bayu
" Sudah lah biarkan mereka berdua, nanti tinggal kita nikahan mereka berdua lagian mereka juga sudah bertunangan" ucap sang nenek
" Benar sekali itu nek" ucap mereka dengan kompak nya
" Bener kata mu, aku juga setuju dengan usulan mu " ucap kakek Putra
" Iya nek lebih baik gitu nanti ....." Sebelum ucapan Riska selesai ada suara benda yang terbanting dari kamar Diana
" Nek kek itu ada apa ya lebih baik kita semua kesana, dari pada nyawa kak Rai melayang nantinya" ucap sky penuh kawatir.
Semua orang kemudian bangkit dari tempat duduk mereka semuanya untuk menuju ke sumber suara. Saat mereka semuanya memasuki kamar Diana mereka tak kalah terkejut saat melihat Diana berlumuran banyak darah, dan keadaan Rai sendiri masih baik-baik saja karena diana yang melindungi Rai dari tusukan pisau yang di sebabkan oleh musuh di hadapan Diana .
" Kak lo gak apa kan" ucap Risa dan sky secara bersamaan.
" Lo Ferry bawa Rai pergi, gw gak mau dia terluka soalnya dia bukan musuh yang biasanya kalian hadapi. " Ucap Diana menyuruh Ferry untuk membantu Rai berdiri pasalnya dia masih syok akan kejadian yang menimpan dia dan Diana pagi hari ini.
Hayo kalian pasti mikir nya mereka lagi lakuin hal yang aneh-aneh kan .
Maaf untuk para pembaca karena cerita saya tidak begitu menarik dan semoga dengan cerita ini kalian terhibur ya. Setiap kata dari cerita ini hanya sebuah cerita fiksi ya jadi tidak perlu di masukan ke dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments