BAB 16

Di kamar mandi

" Ini kakak baju gantinya" ucap Risa sambil memberikan sebuah baju ganti di mana baju itu bisa di bilang ketat di tubuh Diana. Pasalnya pakaena yang Diana kenakan saat ini seperti seorang Cupu jadi ada beberapa orang yang Belem begitu percaya jika Diana itu ada keturunan asli dari keluarga putra mereka masih ada yang belum percaya dan ada juga yang menganggap nya sabagia omongan belakang saja.

" Ini gak ada baju lain apa? " Tanya Diana dengan dinginnya

" Di koperasi tinggal ini kakak" ucap Risa. Padahal kalo di koperasi itu masih ada banyak jenis model bajunya, tapi karena Risa itu suka jahil dengan kakaknya makalah dia memilih baju yang bisa di bilang pas di tubuh kakaknya itu.

" Hm" ucap Diana dengan aura yang semakin mencengkram di sekelilingnya.

' anjir kakak gw kok jadi gini ya auranya, jangan sampai kalo bajunya itu masih banyak modelnya. Kalo sampatau bisa habis nafip ku' ucap Risa di dalam hatinya sambil meninggalkan tempat itu.

Setelah Diana selesai mengganti pakaiannya dia melepaskan kucing rambutnya dan melepaskan kacamatanya. Semua pakaian yang terlihat seperti culun itu sekarang sudah sungguh berbeda pakaian yang Diana sekarang kenakan seperti pakaian yang Diana pake seperti biasanya saat di pergi ke luar rumah dan saat ada acara-acara penting.

Semua anak menatap Diana dengan rasa terkagum-kagum pasalnya Diana sekarang sangat seksi dan cantik.

" gila tu cewek cantik banget"

" gila seksi banget tuh cewek"

" Masih cantik gw"

" Sok cantik "

" sok pamer"

" Cewek centil "

" Dasar cewek gak tau diri"

" Cewek jalan"

" Dasar cewek murahan"

"Sok narsis"

" Gila bodi tubuhnya seksi betul"

"Calon pacar baru ini"

" Wajah juga manis "

" Calon istri idaman ini"

" Mak anak mu dah dapet calon pendamping hidup"

Masih banyak lagi cacian dan pujian yang Diana dapat saat dia berjalan menuju kantin. Setelah ia sampai di kantin sekolahnya itu geng Tempur memandanginya dengan penuh rasa suka pasalnya mereka semua belum mengetahui jika yang sedang berjalan menuju meja mereka itu adalah Diana. Setelah duduk di tempatnya yang tadi Diana di cegah oleh Ray.

" Lo pergi dari sini, dan di sini juga bukan tempat duduk Lo" ucap nya dengan dingin

" Kenapa harus di usir sih Ray, dia kan cantik biarkan dia duduk di situ nanti kalo Diana datang kita ambil kan kursi lagi." Ucap Fio yang masuk terpaku dengan kecantikan Diana. Tiba-tiba saja ada sebuah suara yang memecahkan keheningan di antara mereka semua yang duduk di meja kantin itu.

" Wooo kak cepet sekali kau yang sampai sini, mana gak tunggu-tunggu aku lagi sungguh menyebalkan. " Ucap Risa dengan nada seolah-olah marah beserta ngambek kepada sang kakak.

Semua orang di sana sungguh tercengang dan terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Risa, pasalnya orang yang sedang duduk di samping Ray itu adalah pacar dari bosnya sendiri dan bosnya itu juga tidak mengenali pacarnya sendiri.

" Kau terlalu lambat dek" ucapnya dingin

" Yayayaya terserah lo deh kakak" ucap Risa setelah itu dia duduk di bangkunya yang sempat beberapa menit yang lalu bangku itu kosong tanpa adanya penghuni.

" I.... I.....ini Diana?, Gila cantik betul. Mending Diana buat gw aja Ray" ucap Fio.

Walaupun mereka sudah mengetahui identitas Diana tapi selama mereka menginap di rumah Diana dia sama sekali tidak melihat penampilan nya yang seperti ini misalnya memakai mekup tipis di wajahnya saja Diana tak pernah apa lagi dengan pakaian yang ketat di tubuhnya dia sama sekali gak memakainya waktu mereka menginap di sana. Jadi wajar saja jika mereka semua terkejut dengan penampilan Diana ini. Dan mereka semua juga belum mengetahui identitas Diana saat di dunia bawah.

" Barusan Lo bilang apa?" Ucap Ray dengan nada tegas sekaligus Aura yang mengintimidasi mereka semua orang yang di sana.

" Gak jadi deh Ray, buat lo aja deh" ucap Fio.

" Hahahaha rasakan  tu dasar buaya darat " ucap Risa sambil tertawa dengan keras.

" Apa lo, sini mending kita gelut aja" ucap Fio yang tak terima di ejek dengan ejekan buaya darat itu padahal apa yang di ucapkan Risa itu ada benarnya sebeba pacar Fio itu ada di mana-mana malah ada juga yang pacar nya itu dari sekolahnya itu. Sungguh manusia yang tidak tau bahwa nyatanya dia dirinya sendiri tidak sadar bahwa dia adalah buaya darat.

" Ayo sini, gw gak bakal kalah dari lo buaya darat" ucap Risa yang matanya sudah berapi-api.

" Kalian bisa berhenti gak" ucap Ferry dengan ketusnya karena dia juga sudah mulai jengkel dengan sikap mereka berdua.

" Jika kalian berantem terus nanti suka Lo" ucap Riska menggoda mereka berdua.

" Gw suka sama dia? Gak akan mungkin" ucap Risa dan Fio secara kompak.

"Nah tukan mereka kompak, sudah gw pastikan kalo mereka punya hubungan di belakang kita semuanya. " Ucap Elang

" Anjir gak seperti yang kalian kira" ucap Risa dan Fio secara bersamaan lagi.

" Tuh tuh tuh bareng lagi kan, hahahaha hahahaha" ucap Bayu sambil tertawa.

" Risa sejak kapan lo suka Fio? Lo gak kasian ama kakak laki-laki yang waktu itu lo sukai dan mungkin bentar lagi dia pulang ke Indonesia". Ucap Diana dengan panjang lebar nya

" Jangan membicarakan dia kak, gw dah gak mau berusaha ataupun menjalin hubungan dengan dia kak. Sudah cukup luka yang gw terima" ucap Risa sambil mengingat kejadian waktu itu bersama dengan kekasihnya ya walaupun umur mereka bisa di bilang terlampau 5 tahun tapi itu tidak menggoyahkan hubungan mereka berdua sampai mencapai pada suatu waktu sang laki-laki pergi tanpa berpamitan dengan Risa. Dan itu semua membuatnya trauma dengan yang namanya cinta.

Trauma yang di miliki Risa ini hampir sama dengan trauma yang di miliki Diana mereka sama-sama kehilangan orang yang mereka sayangi tanpa ucapan perpisahan dari orang tersebut.

" Siap cowok yang Lo maksud Sa " ucap Fio dengan dinginnya membuat orang yang duduk di bangku itu juga merasakan aura dinginnya.

" Bukan urusan lo dan jangan pernah lo ikut campur urusan gw " ucap Risa tak kalah dinginnya juga.

" Sudah sudah dari tadi kalian bersepakat mulu, dari mending kita makan aja nih makan keburu dingin nanti gak enak Lo" ucap Riska yang sudah lelah dengan sikap teman-temannya itu.

******

Setelah mereka selesai makan beberapa menit yang lalu mereka langsung kembali ke kelas mereka masih-masing.

" Diana nanti lo jadi ikut balapan liar yang gw maksud kemarin itu kan" ucap Riska kepada Diana.

" Lo juga harus ikut Sa" ucap nya kembali

" Tenang aja nanti kalo gw pasti dateng, kalo kakak ku itu gak tau." Ucap Risa

" Gw akan ikut tu balapan " ucap Diana dengan singkat dan seperlunya saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!