" Oiya Rai coba kamu diri setelah itu kesini " ucap tuan besar Putra yang sudah berjalan menuju tempat Diana di obati oleh Riska.
" Baik lah kek " ucap Rai sambil berjalan menuju tempat yang di perintahkan oleh kakek Diana tersebut.
Rai sangat terkejut dengan luka yang di terima oleh Diana pasalnya saat dia tawur lukanya tidak sampai separah itu, kalo ini bukan di sebut luka ringan lagi tapi sudah luka berat.
" Yang itu gak lebih baik pergi kerumah sakit aja?" Tanya Risa dengan kawatir nya akan Diana yang sebagai pacar + tunangannya itu.
" Gak usah Rai tenang aja, lagian ini cuman luka ringan kok santai ok" ucap Diana sambil mengangkang pacar sekaligus tunangannya itu.
" Baik lah " . Ucap Rai dengan nada yang lumayan khawatir
Rai melihat Diana dengan seksama untuk memastikan tidak ada lagi luka yang belum di obati oleh Riska.
" Riska bisa pergi duluan, kakek mau bicara dengan mereka berdua" ucap kakek Putra
"Baiklah kek" ucap Riska sambil pergi membawa kota obat tersebut ke tempatnya kota obat di letakan, setelah manuh kotak obat pada tempatnya dia kembali ke pada teman-temannya yang sedeng asik berbincang.
" Naih itu Riska sudah kembali, tapi kok kak Rai dan Diana belum kembali ya? " Ucap Sky
" Mereka lagi ada pembicaraan penting dengan kakek kalian berdua. Geser dong Ferry" ucap Riska sambil duduk di samping Ferry sambil dia menyenderkan kepalanya di pundak Ferry yang gagah itu.
" Loh udah punya pacar RIS Lo?, Sejak kapan?" Ucap Risa
" Satu bulan setelah Daian dan Rai jadian, setelah itu gw nembak Riska buat jadi pacar gw" ucap Ferry yang mengejutkan semua teman-temannya terutama kembarannya itu.
" Sejak kapan kakak gw bisa bicara panjang seperti ini, lo apain kakak gw Riska " ucap Fio
" Gw kasih makan capek yang banyak makanya gunung es nya memeleh jadi bisa bicara banyak" ucap Riska
Ucapan Riska tadi membuat semua orang yang ada di sana tertawa akibat jawaban yang di berikan oleh Riska. Emang tidak mudah sih meluluhkan hati kulkas 1000 pintu, tapi jika berhasil itu membawa kesan tersendiri, seperti Riska dan Ferry yang satu bar - bar dan yang satu kulkas berjalan.
" Riska udah ok" ucap Ferry sambil mengelus kepala Riska dengan lembut.
" Gw yang jomblo mending pergi aja disini banyak orang yang ngebucin" ucap Bayu dengan kesalnya
" Siapa juga yang bicij perasaan cuman mereka berdua tuh" ucap Elang sambil menunjuk Riska dan Ferry yang sedang asik dengan cerita dari Riska.
" Risa kan lo?" Tanya Fio
" Ya gw Risa Serjana Putra, sepupu dari Diana dan Sky." Ucap Risa dengan dinginnya
" Woooo sikapnya berubah 180°, yang tadinya ceria - ceria aja seketika jadi gundukan gunung es yang dingin" ucap Elang
" Risa itu memang memiliki sikap dingin yang seperti Diana tapi sikapnya itu akan berubah rubah setiap mood dia atau ketika dia sedang bertugas dan bertemu atau berbicara dengan seorang pria yang belum pernah dia ajak bicara sebelumnya " ucap Riska panjang x lebar x tinggi.
Sementara itu mereka semuanya masih melanjutkan percakapan mereka, sedang di ruang yang di tempati Diana dan Rai suasananya sudah berubah total. Mereka berdua sedang berbicara dengan kakek dan nenek dari Diana.
" Sejak kapan kalian berdua berpacaran?, Dan kenapa bisa kalian berdua tidak mengenali wajah tunangan kalian sendiri?, Kalo gak kenal dengan wajah mereka seharusnya tu Inget nama mereka dong" ucap Nenek Diana.
Nyonya besar keluarga putra ini bernama nyonya Lusia putra dia yang selalu menemani tuan besar Anggra Putra.
" Sudah mau 2 bulan ini kek nek" ucap Rai dengan santainya
" Jadi sekarang kakek dan nenek di sini mau bertanya apa lagi selain pertanyaan yang tadi?" Ucap Diana dengan dinginnya
" Kakek sama nenek mu ini mau mengangkat mu menjadi CEO dari keluarga putra, dan untuk mu Rai tolong jaga Diana dengan benar jangan sampai buat Diana mengais karena ulah mu" ucap Nenek Diana kepada Diana dan Rai.
" Terserah kakek dan nenek soal itu tapi cam kan ini jangan pernah membuat ku melepaskan topeng ku ini kek nek" ucap Diana
" Tapi suatu hari nantinya kamu akan melepaskan topeng yang kamu kenakan itu Diana, dan orang yang membuat mu melepaskan topeng tersebut adalah Rai pacar kamu sediri sekaligus tunangan mu itu" ucap kembali nenek Diana sambil menunjuk ke arah Ria yang kebingungan dari maksudnya ucapan nenek diana tersebut.
" Baik lah kek saya akan berusaha untuk tidak membuat Diana menangis karena ulah Rai kek" ucap Rai
Mereka berempat berbicara - bincang sambil memakan cemilan dan minuman yang di bawakan oleh bibik. Setelah tiga puluh menit mereka bercerita mereka baru menyadari jika salah satu dari mereka sudah tertidur pulas di pundak Rai dengan tenangnya, seperti tidak akan ada yang memakannya atau pun membunuhnya. Ya anak yang tertidur itu adalah Diana dia tertidur dengan sangat pulas. Sudah lama sekali kakek dan nenek tidak melihat Diana tertidur dengan pulas seperti itu.
" Bawalah dia naik ke kamarnya nak, sudah lama nenek tidak melihat nya tidur sepulas itu setelah orang tuanya meninggal dunia. Tolong jaga Diana dengan baik - baik ya nak Rai " ucap Nenek Diana sambil dia mengelus-elus pipi Diana setelah itu beliau mencium pipi nya dengan lembut.
Rai kemudian berjalan keluar dari ruangan tersebut dan dia menemukan teman -teman nya yang masih asik berbincang itu.
" Loh Rai mau ke mana lo, dan kenapa dengan Diana kok kayaknya pingsan, tapi kalo pingsan lo gak mungkin setenang itu" ucap Riska yang mewakili semua pertanyaan dari teman - temannya yang di sana .
" Diana cuman tertidur aja kok, kalian lanjutin aja yang bicara gw mau ke atas. Jangan melam- malem yang bicara besok masih sekolah" . Ucap Rai
" Sejak kapan bos cara bicara lo jadi bijak seperti itu? " Tanya Elang
" Sejak gw jadi pacar dari Diana ku sayang ini" ucapnya sambil tertawa walaupun tawanya tidak begitu keras agar tidak membangunkan Diana yang sedang tidur.
" Dah lah, Oiya sky tidur jangan malam - malam. Dan omong dari temen- temen kakak jangan di masukin ke hati" . Ucap Rai kepada adik laki-lakinya nya itu .
" Ya kak tenang aja " ucap Sky sambil memberikan jempol kepada kakak laki-lakinya itu.
Setelah itu Rai berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamar Diana untuk membaringkannya. Setelah tau sampai di kamar Diana Rai menurunkan Diana dengan sangat pelan dan hati-hati agar tidak membangunkan nya. Setelah Diana berpindah ke tempat tidur nya Rai mencium kening Diana dengan sangat manis nya dan menutupi sebagian tubuh Diana dengan selimut. Setelah Rai selesai dengan memindahkan Diana Rai tak sengaja melihat buku dan sebuah foto yang di taruh secara terpisah dan mendapatkan sebuah ruangan khusus, Rai lalu menghampiri nya dan melihat foto sekaligus mengambil buku yang ada di samping foto itu, ternyata foto itu adalah foto Diana dengan ayah, ibu dan adik nya Diana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments