Pendekar Pelukis Abadi
"Pelukis Xia, hasil karya lukisanmu terjual dengan harga yang paling tinggi tahun ini. Dengan harga 2,4 miliar, ini adalah pencapaian terbaik yang bisa diraih oleh seorang pelukis di bawah usia 30 tahun. " Ucap seorang wartawan.
"Aku sangat bersyukur dengan pencapaian ku ini, tapi aku tidak akan berhenti disini saja. Aku pasti akan menampilkan lukisan yang lebih bermakna dan indah di tahun berikutnya. " Balas gadis yang disebut Pelukis Xia itu dengan ramah.
"Tidak hanya kemampuan Pelukis Xia yang tiada tara nya, Pelukis Xia juga sangat rendah hati san ramah. " Ucap wartawan yang lain.
Pelukis Xia hanya menundukkan kepalanya dan tertawa ringan sebelum akhirnya masuk ke dalam mobilnya.
"Terimakasih karena telah meluangkan waktu kalian disini, terimakasih kepada semua penggemarku yang telah mendukungku selama bertahun-tahun panjang, kalian harus makan dengan teratur dan memikirkan kesehatan. " Ucap Pelukis Xia sebelum menutup pintunya.
Orang orang bersorak sorai padanya, dia adalah pelukis tapi orang orang mengejarnya layaknya seorang idola.
Pelukis Xia yang dikenal memiliki nama asli Xia Xinxin adalah pelukis muda dibawah 30 tahun terbaik selama 3 tahun belakangan ini.
Di usianya yang baru 20 tahun, dia telah menyimpan banyak sekali keuntungan dari penjualan lukisannya, bahkan harta pribadinya telah melebihi 25 miliar.
Selama setahun, dia bisa menjual sebanyak 7 sampai 8 lukisan, mungkin karena keberuntungannya serta dukungan dari kedua orang tuanya maka barulah dia bisa mencapai ini secepat ini.
Hanya saja, ada satu yang menjadi masalah, Ibunya tidak mendukung sama sekali ketika dia akan menjadi pelukis.
Ibunya menginginkan dia menjadi seorang penulis, sama seperti profesi yang dipegang oleh Ibunya sampai saat ini.
Hanya saja, dia tidak bisa merasakan perasaan yang sama dengan ketika dia melukis, ketika melukis seluruh jiwa dan raganya terasa terhanyut ke dalam lukisan yang sedang dia buat.
Ketika dia marah, sedih, gugup, lemah, semuanya bisa dituangkan olehnya ke dalam lukisan ini. Hanya saja Ibunya tidak ingin memahami perasaannya dan tetap menginginkan dia menjadi seorang penulis yang sama seperti Ibunya.
Drrrt drrrt
Suara getaran terdengar lalu manajer Xia Xinxin mengangkat telepon tersebut lalu menyambutnya.
"Nyonya Xia, nona muda pada saat ini sangat kelelahan setelah mendatangi tempat pameran. Mohon pengertian darimu dengan aku mewakilinya. " Ucap Manajer Xia Xinxin.
Itu adalah sahabat karibnya yang sudah bersama dengannya sejak sekolah menengah atas, Hua Yin.
"Hua Yin, sampaikan padanya bahwa aku ingin bertemu dengannya besok. " Ucap Nyonya Xia.
Xia Xinxin menggelengkan kepalanya dalam diam dan Hua Yin mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Xia Xinxin.
"Ehm, aku rasa itu agak sulit Nyonya. Sebagaimana jadwal nona pada minggu ini sangat sibuk, aku pikir akan bisa dilakukan minggu depan terutama besok akan ada wawancara penting dengan berbagai wartawan media. " Ucap Hua Yin.
"Aku ingin bertemu dengannya, tidak akan lama. Aku tahu bahwa dia tidak sedang beristirahat, berikan telepon ini padanya. " Ucap Nyonya Xia menebak dengan tepat.
Xia Xinxin menyambut dengan malas dan mengambil telepon dari tangan Hua Yin.
"Ya ?" Tanya Xia Xinxin.
"Aku ingin memberikanmu buku baru, kamu harus membacanya yang kali ini. Aku akan menunggumu besok, pukul 9 . Aku tidak akan mentoleransi keterlambatan. " Ucap Nyonya Xia.
"Ya." Jawab Xia Xinxin lalu memutuskan sambungan telepon mereka.
"Apakah kamu akan benar benar datang ?" Tanya Hua Yin.
"Karena dia telah bersikeras bahwa aku harus membaca buku bodohnya maka aku akan melihat buku apa lagi yang dia dapatkan. " Balas Xia Xinxin dengan jengah.
Dia tidak suka membaca tapi Ibunya selalu memaksanya untuk membaca, jika tidak maka Ibunya akan mengatakan hubungan ibu dan anak mereka yang tidak akur ke media.
Dengan begitu, maka pasti akan berdampak buruk pada reputasi bersih milik Xia Xinxin. Dia tidak ingin hal ini sampai terjadi.
Maka dia harus menuruti keinginan egois Ibunya, entah sampai kapan dia harus seperti ini.
Keesokan harinya,
Xia Xinxin menggunakan celana pendek dengan pakaian crop top dan dilapisi oleh jaket dengan lukisan miliknya sendiri.
Dia mengepung rambutnya menjadi dua dan menggunakan kacamata hitam lalu membawa tas bahu yang elegan.
Ketika dia berjalan turun dari apartemennya, itu sudah ada mobilnya yang menunggu. Kali ini tidak menggunakan sopir dan Hua Yin sendiri yang menyetir.
"Aku akan menunggu di mobil. " Ucap Hua Yin.
"Ya, kau tunggu saja. Paling lama hanya satu jam. " Balas Xia Xinxin.
Mereka bertemu di restoran yang dijanjikan oleh Nyonya Xia, itu adalah restoran yang sangat mewah dan sepi.
Hanya tamu khusus yang memiliki akses masuk yang boleh makan disana. Siapapun yang mendapatkan akses masuk, sudah pasti memiliki uang yang banyak dan reputasi yang terkenal.
Ketika dia turun, ada dua pelayan yang menyambutnya.
"Selamat datang, Nona. " Ucap Pelayan itu.
Xia Xinxin mengangguk pada mereka dengan ramah, pelayan itu dilatih untuk tidak berlaku berlebihan jika tidak maka akan menganggu tamu mereka.
Jadi, walaupun mereka sangat ingin sekali meminta tanda tangan, mereka masih bisa menahan diri.
Xia Xinxin berjalan dan naik ke lantai dua lalu melihat Nyonya Xia yang sedang merokok di balkon restoran.
"Ibu, ada baiknya untuk mematikan rokok. Aku selalu hidup sehat dan jauh dari rokok. " Ucap Xia Xinxin.
"Kamu sudah datang. "Balas Nyonya Xia tanpa menoleh.
Nyonya Xia tidak langsung menanggapi sebelum akhirnya memadamkan rokok miliknya dan menoleh ke arah putrinya.
Xia Xinxin melipat kaca matanya di meja dan orang orang bisa tahu bahwa kacamata itu saja berharga puluhan juta.
"Aku memesan air putih dan salad salmon, terimakasih. " Ucap Xia Xinxin pada pelayan.
Pelayan itu mengangguk dan pamit, lalu Xia Xinxin fokus pada Ibunya kali ini.
"Jadi, buku apa yang ingin Ibu berikan padaku ?" Tanya Xia Xinxin dengan malas.
"Aku menemukan satu buku yang bagus dan aku yakin bahwa kamu akan menyukainya, kamu dapat berpikir ulang apakah tidak ingin menjalani profesi ganda. " Jawab Nyonya Xia dan mengeluarkan tiga buku yang memiliki judul yang sama tapi seri yang berbeda.
"Pendekar Pelukis Abadi, apakah ini novel tentang pelukis ?" Tanya Xia Xinxin tampak agak antusias.
Nyonya Xia menganggukkan kepalanya, walaupun Nyonya Xia tidak mengakuinya tapi bukan berarti hatinya begitu keras.
Dia hanya memiliki satu putri, dia ingin ada yang meneruskan kemampuannya, tapi melihat bahwa putrinya semakin jauh padanya maka dia harus membuat pengecualian.
"Kamu bisa membuat seperti itu, tapi jika kamu mau maka kita bisa membuat kolaborasi dalam bentuk komik. Kamu bisa menggambar sebanyak yang kamu mau sementara aku akan menuliskan ceritanya, aku yakin bahwa ini akan menjadi karya yang dikenal oleh banyak orang. " Ucap Nyonya Xia agak melunak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
malest
baguss
2023-07-19
1
malest
bagus
2023-07-19
0
Frando Kanan
percma paksa bila lo sendiri aja egois
2023-05-23
1