"Pelukis Xia, hasil karya lukisanmu terjual dengan harga yang paling tinggi tahun ini. Dengan harga 2,4 miliar, ini adalah pencapaian terbaik yang bisa diraih oleh seorang pelukis di bawah usia 30 tahun. " Ucap seorang wartawan.
"Aku sangat bersyukur dengan pencapaian ku ini, tapi aku tidak akan berhenti disini saja. Aku pasti akan menampilkan lukisan yang lebih bermakna dan indah di tahun berikutnya. " Balas gadis yang disebut Pelukis Xia itu dengan ramah.
"Tidak hanya kemampuan Pelukis Xia yang tiada tara nya, Pelukis Xia juga sangat rendah hati san ramah. " Ucap wartawan yang lain.
Pelukis Xia hanya menundukkan kepalanya dan tertawa ringan sebelum akhirnya masuk ke dalam mobilnya.
"Terimakasih karena telah meluangkan waktu kalian disini, terimakasih kepada semua penggemarku yang telah mendukungku selama bertahun-tahun panjang, kalian harus makan dengan teratur dan memikirkan kesehatan. " Ucap Pelukis Xia sebelum menutup pintunya.
Orang orang bersorak sorai padanya, dia adalah pelukis tapi orang orang mengejarnya layaknya seorang idola.
Pelukis Xia yang dikenal memiliki nama asli Xia Xinxin adalah pelukis muda dibawah 30 tahun terbaik selama 3 tahun belakangan ini.
Di usianya yang baru 20 tahun, dia telah menyimpan banyak sekali keuntungan dari penjualan lukisannya, bahkan harta pribadinya telah melebihi 25 miliar.
Selama setahun, dia bisa menjual sebanyak 7 sampai 8 lukisan, mungkin karena keberuntungannya serta dukungan dari kedua orang tuanya maka barulah dia bisa mencapai ini secepat ini.
Hanya saja, ada satu yang menjadi masalah, Ibunya tidak mendukung sama sekali ketika dia akan menjadi pelukis.
Ibunya menginginkan dia menjadi seorang penulis, sama seperti profesi yang dipegang oleh Ibunya sampai saat ini.
Hanya saja, dia tidak bisa merasakan perasaan yang sama dengan ketika dia melukis, ketika melukis seluruh jiwa dan raganya terasa terhanyut ke dalam lukisan yang sedang dia buat.
Ketika dia marah, sedih, gugup, lemah, semuanya bisa dituangkan olehnya ke dalam lukisan ini. Hanya saja Ibunya tidak ingin memahami perasaannya dan tetap menginginkan dia menjadi seorang penulis yang sama seperti Ibunya.
Drrrt drrrt
Suara getaran terdengar lalu manajer Xia Xinxin mengangkat telepon tersebut lalu menyambutnya.
"Nyonya Xia, nona muda pada saat ini sangat kelelahan setelah mendatangi tempat pameran. Mohon pengertian darimu dengan aku mewakilinya. " Ucap Manajer Xia Xinxin.
Itu adalah sahabat karibnya yang sudah bersama dengannya sejak sekolah menengah atas, Hua Yin.
"Hua Yin, sampaikan padanya bahwa aku ingin bertemu dengannya besok. " Ucap Nyonya Xia.
Xia Xinxin menggelengkan kepalanya dalam diam dan Hua Yin mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Xia Xinxin.
"Ehm, aku rasa itu agak sulit Nyonya. Sebagaimana jadwal nona pada minggu ini sangat sibuk, aku pikir akan bisa dilakukan minggu depan terutama besok akan ada wawancara penting dengan berbagai wartawan media. " Ucap Hua Yin.
"Aku ingin bertemu dengannya, tidak akan lama. Aku tahu bahwa dia tidak sedang beristirahat, berikan telepon ini padanya. " Ucap Nyonya Xia menebak dengan tepat.
Xia Xinxin menyambut dengan malas dan mengambil telepon dari tangan Hua Yin.
"Ya ?" Tanya Xia Xinxin.
"Aku ingin memberikanmu buku baru, kamu harus membacanya yang kali ini. Aku akan menunggumu besok, pukul 9 . Aku tidak akan mentoleransi keterlambatan. " Ucap Nyonya Xia.
"Ya." Jawab Xia Xinxin lalu memutuskan sambungan telepon mereka.
"Apakah kamu akan benar benar datang ?" Tanya Hua Yin.
"Karena dia telah bersikeras bahwa aku harus membaca buku bodohnya maka aku akan melihat buku apa lagi yang dia dapatkan. " Balas Xia Xinxin dengan jengah.
Dia tidak suka membaca tapi Ibunya selalu memaksanya untuk membaca, jika tidak maka Ibunya akan mengatakan hubungan ibu dan anak mereka yang tidak akur ke media.
Dengan begitu, maka pasti akan berdampak buruk pada reputasi bersih milik Xia Xinxin. Dia tidak ingin hal ini sampai terjadi.
Maka dia harus menuruti keinginan egois Ibunya, entah sampai kapan dia harus seperti ini.
Keesokan harinya,
Xia Xinxin menggunakan celana pendek dengan pakaian crop top dan dilapisi oleh jaket dengan lukisan miliknya sendiri.
Dia mengepung rambutnya menjadi dua dan menggunakan kacamata hitam lalu membawa tas bahu yang elegan.
Ketika dia berjalan turun dari apartemennya, itu sudah ada mobilnya yang menunggu. Kali ini tidak menggunakan sopir dan Hua Yin sendiri yang menyetir.
"Aku akan menunggu di mobil. " Ucap Hua Yin.
"Ya, kau tunggu saja. Paling lama hanya satu jam. " Balas Xia Xinxin.
Mereka bertemu di restoran yang dijanjikan oleh Nyonya Xia, itu adalah restoran yang sangat mewah dan sepi.
Hanya tamu khusus yang memiliki akses masuk yang boleh makan disana. Siapapun yang mendapatkan akses masuk, sudah pasti memiliki uang yang banyak dan reputasi yang terkenal.
Ketika dia turun, ada dua pelayan yang menyambutnya.
"Selamat datang, Nona. " Ucap Pelayan itu.
Xia Xinxin mengangguk pada mereka dengan ramah, pelayan itu dilatih untuk tidak berlaku berlebihan jika tidak maka akan menganggu tamu mereka.
Jadi, walaupun mereka sangat ingin sekali meminta tanda tangan, mereka masih bisa menahan diri.
Xia Xinxin berjalan dan naik ke lantai dua lalu melihat Nyonya Xia yang sedang merokok di balkon restoran.
"Ibu, ada baiknya untuk mematikan rokok. Aku selalu hidup sehat dan jauh dari rokok. " Ucap Xia Xinxin.
"Kamu sudah datang. "Balas Nyonya Xia tanpa menoleh.
Nyonya Xia tidak langsung menanggapi sebelum akhirnya memadamkan rokok miliknya dan menoleh ke arah putrinya.
Xia Xinxin melipat kaca matanya di meja dan orang orang bisa tahu bahwa kacamata itu saja berharga puluhan juta.
"Aku memesan air putih dan salad salmon, terimakasih. " Ucap Xia Xinxin pada pelayan.
Pelayan itu mengangguk dan pamit, lalu Xia Xinxin fokus pada Ibunya kali ini.
"Jadi, buku apa yang ingin Ibu berikan padaku ?" Tanya Xia Xinxin dengan malas.
"Aku menemukan satu buku yang bagus dan aku yakin bahwa kamu akan menyukainya, kamu dapat berpikir ulang apakah tidak ingin menjalani profesi ganda. " Jawab Nyonya Xia dan mengeluarkan tiga buku yang memiliki judul yang sama tapi seri yang berbeda.
"Pendekar Pelukis Abadi, apakah ini novel tentang pelukis ?" Tanya Xia Xinxin tampak agak antusias.
Nyonya Xia menganggukkan kepalanya, walaupun Nyonya Xia tidak mengakuinya tapi bukan berarti hatinya begitu keras.
Dia hanya memiliki satu putri, dia ingin ada yang meneruskan kemampuannya, tapi melihat bahwa putrinya semakin jauh padanya maka dia harus membuat pengecualian.
"Kamu bisa membuat seperti itu, tapi jika kamu mau maka kita bisa membuat kolaborasi dalam bentuk komik. Kamu bisa menggambar sebanyak yang kamu mau sementara aku akan menuliskan ceritanya, aku yakin bahwa ini akan menjadi karya yang dikenal oleh banyak orang. " Ucap Nyonya Xia agak melunak.
"Ehm, aku akan mencoba membacanya terlebih dahulu. " Ucap Xia Xinxin berusaha untuk tidak tampak begitu antusias.
Selama ini dia telah menghindari ibunya, jadi mau tidak mau hubungan mereka telah berubah menjadi sangat canggung dan tidak mirip ibu dan anak.
Tapi, jika mengatakan apakah dia benci atau tidak dengan ibunya maka jawabannya adalah tidak.
Dia tidak benci, hanya saja tidak tahan dengan obsesi yang dimiliki Ibunya agar dia bisa menjadi penulis sementara dia sendiri tidak menyukai hal tersebut.
Menurut prinsipnya, jika rasa tidak suka telah menjadi landasan maka pekerjaan apapun yang akan diambil dan tidak perduli seberapa berbakat kita dalam bidang itu maka hasilnya tidak akan baik sama sekali.
Karena itu dilandasi dengan perasaan tidak suka, karena tidak suka maka selamanya akan buruk. Seperti kata kata awal Xia Xinxin, mereka bertemu tidak sampai satu jam dan hanya setengah jam.
Karena Nyonya Xia adalah orang yang sibuk, maka mereka harus berpamitan setelah selesai makan.
"Bagaimana dengan buku kali ini ?" Tanya Hua Yin.
"Lumayan."Jawab Xia Xinxin.
"Apakah kamu akan membacanya ?" Tanya Hua Yin.
"Aku akan. " Jawab Xia Xinxin dengan singkat dan sibuk untuk membaca buku barunya.
Itu adalah cerita yang lumayan biasa untuk ditemui, dimana pemeran utama laki laki adalah seorang Pangeran yang kejam dan penuh dengan nafsu membunuh.
Bertemu dengan seorang putri bangsawan yang polos dan lembut sehingga membuat mereka saling melengkapi satu sama lain.
Tapi, diganggu oleh seorang putri bangsawan yang jahat dengan kemampuan melukis yang buruk, dia adalah lelucon di seluruh Kerajaan.
Dia adalah orang jahat yang suka menindas dengan kemampuan orang tuanya, dia menindas gadis polos pemeran utama wanita dan membuat pemeran utama laki laki marah.
Pemeran utama laki laki memberikan lukisan yang dia buat selama tiga hari tiga malam pada gadis yang dipuja nya itu dan menjatuhkan hukuman gantung pada gadis jahat itu ketika gadis jahat itu tertangkap memfitnah sang pemeran utama wanita.
Cerita ini adalah cerita yang sangat biasa di dunia cerita, tapi dibawakan dengan cara yang menarik.
Dan ada satu hal yang menarik minat Xia Xinxin, itu adalah kemampuan melukis yang membawa orang menjadi Bangsawan atau bukan.
Jika kemampuan melukis mu tinggi maka kamu akan menjadi bangsawan. Disini dijelaskan bahwa kemampuan melukis berada di atas segalanya, itu melebihi uang.
Itu bagaikan nilai dari kehidupan seseorang, ada beberapa tingkatan di Kerajaan ini yang menilai kemampuan melukis seseorang.
Di tingkat satu ada Keluarga Kekaisaran, di tingkat dua ada Bangsawan, di tingkat tiga ada Jenderal, di tingkat empat ada sarjana dan dan di tingkat lima baru orang orang biasa.
Peraturan disini sangat sederhana dan disesuaikan dengan kemampuan melukis mereka, pantas saja judul cerita ini adalah Pendekar Pelukis Abadi.
Hanya saja, Xia Xinxin benar benar penasaran dengan gambar dan rupa dari kedua pemeran utama ini.
Sayangnya ini hanya tulisan dan tidak memiliki visualisasi nyata, jika ada maka akan sangat baik.
Seandainya di dunia nyata juga begitu, bukankah sangat baik ? Bukankah dia akan menjalani kehidupan yang nyaman sebagai bangsawan ?
Ingin sekali rasanya dia tinggal di dalam Kerajaan cerita ini dan menjadi pemeran utama wanita.
"Kamu membacanya terus tanpa ada kata kata, apakah novel kali ini sebaik itu ?" Tanya Hua Yin ketika mereka sampai di apartemen.
"Lumayan, ini benar benar seru sebenarnya. Dari tiga seri ini, aku sudah membaca setengah. " Jawab Xia Xinxin.
Hanya dalam seminggu, Xia Xinxin mampu menghabiskan ketiga novel itu bahkan beberapa kali membaca ulang bagian yang dia cintai.
Satu minggu kemudian,
"Kamu benar benar akan menjadi penulis saat ini. " Ucap Hua Yin ketika melihat kamar Xia Xinxin yang tampak kacau.
"Kamu tidak tahu, novel yang kali ini benar benar berbeda dan seru. Aku akan meminjamkannya padamu, itu seru !" Ucap Xia Xinxin yang sedang berbaring di sofa dengan malas.
"Benarkah ?"
Hua Yin mengambil salah satu buku itu dan membawa sinopsis nya lalu menggelengkan kepalanya dengan ringan.
"Aku telah membaca buku serupa lebih dari tiga kali, pada saat ini aku sudah muak. Pantas saja selama ini Nyonya Xia memberikan karya penulis terkenal, kamu tidak menyukainya ternyata kami menyukai novel tentang roman picisan. " Ejek Hua Yin.
"Bahkan jika kamu menemukan di dunia nyata, itu juga tidak sulit. Aku melihat, tampaknya pangeran ini tidak memiliki pendirian sama sekali. " Lanjut Hua Yin dengan keluhan ketika membaca buku ini.
"Tidak mungkin ! Ini adalah karya terbaik , kata katanya mudah di mengerti oleh banyak orang. Tidak seperti cerita cerita yang sebelumnya di bawakan, kata katanya membuatku pusing. "Balas Xia Xinxin tidak terima bahwa karya yang paling dia banggakan diejek oleh orang lain.
"Kamu sendiri benar benar tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, penilaianmu benar benar buruk. " Ucap Hua Yin dengan malas dan tidak menanggapi sahabatnya itu lagi.
Hua Yin berada di apartemen sahabatnya sampai malam dan baru pulang ke apartemennya yang sebenarnya ada di sebelah.
"Kembalilah, aku akan membaca lagi. " Usir Xia Xinxin.
"Hati hati, membaca berulang kali terlalu sering dapat merusak otakmu. " Ucap Hua Yin menakut nakutin Xia Xinxin.
Xia Xinxin mendengus dan mendorong tubuh Hua Yin keluar lalu menutup pintu apartemennya, dia berbaring di ranjangnya dan membaca cerita dari buku yang pertama lagi.
Tapi, tepat ketika dia membaca halaman ketiga, dia tertidur nyenyak, mungkin karena dia kelelahan dan juga dia terlalu sibuk hari ini.
Xia Xinxin merasa bahwa tidurnya terlalu nyenyak dan ketika dia samar samar bangun, dia mendengarkan suara orang yang menangis.
"Putriku, aku tidak menyangka bahwa kamu terlalu cepat pergi. " Ucap seorang pria.
Xia Xinxin membuka matanya dan melihat seorang pria paruh baya yang gemuk, pakaiannya juga tidak biasa !
Xia Xinxin langsung duduk yang membuat pria itu terkejut dengan kebangkitannya.
"Siapa aku ? Dimana aku ? " Tanya Xia Xinxin dengan panik dan melihat sekitar.
"Apa yang kamu maksud putriku ? Kamu melupakan semua ingatanmu ? Kamu adalah Huang Xinxin !" Ucap pria paruh baya itu dengan senang.
Xia Xinxin merasa bahwa dia pernah mendengar nama ini, sebelum akhirnya sadar bahwa dia telah masuk ke dalam novel favoritnya, Pendekar Pelukis Abadi.
Dia adalah antagonis yang dihukum mati oleh Pangeran karena memfitnah sang Tuan Putri yang lembut, Huang Xinxin.
Jika dia tidak salah, maka pria di depannya ini haruslah Huang Lixin.
"Aku mengalami luka sehingga aku membutuhkan waktu untuk menstabilkan pikiranku, tolong berikan aku waktu sendiri. " Ucap Xia Xinxin dengan hati hati karena masih tidak tahu apakah ini mimpi atau tidak.
"Ehm, kalau begitu maka ayah akan memanggil tabib untuk melihatmu. " Ucap Huang Lixin dengan khawatir.
"Ayah tidak perlu khawatir, aku pikir hal ini harus disembunyikan. Ada yang ingin mencelakaiku, izinkan aku memikirkannya dengan hati hati. " Ucap Huang Xinxin.
Ya, dia masuk ke dalam tubuh Huang Xinxin, putri semata wayang dari Bangsawan Kuno Kekaisaran Jiu, Huang Lixin.
Ibunya meninggal karena mengalami komplikasi ketika melahirkannya sehingga dia hanya mendapatkan perhatian dari Ayahnya.
Huang Lixin juga orang yang setia sehingga memutuskan untuk tidak menikah lagi, hanya saja Huang Xinxin seringkali kesepian.
Xia Xinxin yang pindah ke tubuh antagonis dari novel kesayangannya, Pendekar Pelukis Abadi, tiba tiba merasakan sakit kepala yang hebat.
"Bagaimana mungkin aku bisa disini ? Bagaimana cara agar aku kembali ?" Tanya Xia Xinxin dengan cemas dan memukul dirinya sendiri tapi rasa sakitnya juga nyata.
Tiba tiba, sekelebat ingatan demi ingatan muncul di dalam kepalanya. Itu adalah ingatan Huang Xinxin yang tidak banyak diceritakan di novel.
Ternyata, jika melihat dari sisi Huang Xinxin maka itu bisa dikatakan sangat menyedihkan sekali.
Sejak kecil, karena bakat melukisnya rendah membuat Huang Xinxin dijauhi oleh banyak orang bahkan oleh pelayan sekalipun.
Ada banyak pelayan yang menghina dirinya, sampai akhirnya dijodohkan dengan orang yang dicintai olehnya, Putra Mahkota Jiu Rui.
Jiu Rui sendiri tidak pernah membalas cintanya dan bertemu dengan pemeran utama wanita, tentu saja Huang Xinxin akan dilupakan.
Alasan kenapa Huang Xinxin begitu menyedihkan adalah karena Huang Lixin tidak hanya seorang bangsawan melainkan pebisnis dan hanya kembali sebulan sekali.
Dia hampir tidak memiliki waktu untuk merawat putrinya, Huang Xinxin yang berada dalam kesepian dan kurang kasih sayang , harus bisa beradaptasi dengan dunia yang kejam ini.
Orang orang mengejeknya sebagai anak pembawa sial, karena kelahirannya membuat Ibunya meninggal dan juga dia dilahirkan terkutuk tanpa kemampuan melukis.
Jika Huang Xinxin tidak bertindak kejam dan ekstrem seperti yang digambarkan di novel, maka dia selamanya akan tertindas.
Bisa dikatakan, kekejaman yang dia tunjukkan hanya digunakan olehnya untuk melindungi martabat terakhir yang dimiliki olehnya dan setelah itu maka dia sudah kehilangan seluruhnya.
Betapa menyedihkannya itu......
Ini adalah sisi lain dari Huang Xinxin yang tidak diceritakan di dalam novel aslinya, ternyata masa lalu Huang Xinxin sekelam ini.
Bukan keinginannya untuk menjadi orang kejam yang tidak memiliki hati pada orang lain, tapi orang lain terlebih dahulu yang mengasingkan nya.
Lalu, jika melihat dari ingatan Huang Xinxin dan alasannya kenapa dia bisa meninggal adalah karena Huang Xinxin adalah orang yang mudah sakit.
Dia terlahir dengan tubuh yang lemah sehingga harus meminum obat yang diracik dengan cermat setiap bulan purnama.
Tapi, jika diperhatikan lagi maka itu adalah racun korosif tingkat rendah yang tidak akan menyebabkan kematian dalam sekali konsumsi.
Tapi, akan menyebabkan kematian jika terjadi akumulasi dari waktu ke waktu, tampaknya ada orang yang sengaja untuk membunuhnya.
Maka, orang yang paling mungkin melakukannya adalah Tabib yang telah merawatnya selama 10 tahun, itu telah melewati ratusan purnama bersama dengannya.
Kebetulan, semalam adalah hari purnama dan dia menelan obat maka itu menjadi pemicu bagi seluruh racun yang telah terakumulasi di dalam tubuh Huang Xinxin.
Xia Xinxin memikirkan ini dengan hati hati, ini benar benar hal yang tidak masuk akal jika dipikirkan tapi pada kenyataannya, memang ini adalah hal yang sebenarnya terjadi.
"Aku sudah melihat masa lalumu, Huang Xinxin. Kamu tidak jahat dari lahir melainkan situasi yang memaksamu untuk menjadi jahat, aku ingat pada saat ini maka Pangeran seharusnya belum bertemu dengan Putri Wu Ying. Pada saat itu maka ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki semuanya. Aku pasti akan membalaskan dendam kematianmu kepada semua orang. " Gumam Xia Xinxin.
Sejak saat itu, maka identitasnya berubah dari Xia Xinxin menjadi Huang Xinxin yang tidak berguna dan kejam.
Xia Xinxin tidak langsung keluar dan mencari Huang Lixin, melainkan dia memikirkan rencana yang harus dia ambil dengan cermat terlebih dahulu.
"Jika harus mengatakan, maka siapa yang bisa aku percayai ?" Tanya Xia Xinxin pada dirinya sendiri.
Tapi, jika melihat kembali, maka tidak ada satupun orang yang layak untuk dipercayai termasuk Huang Lixin sekalipun.
Ini benar benar masalah yang sulit, karena di hadapan Huang Lixin sekalipun dia harus menjaga identitasnya dengan hati hati, jangan sampai terungkap.
Xia Xinxin mengganti pakaiannya dengan pakaian yang glamour dan pergi untuk menemui Huang Lixin yang telah menunggunya dengan cemas.
"Ayah sudah mengusir tabib itu dengan alasan untuk memulangkan nya sementara. " Ucap Huang Lixin.
"Terimakasih Ayah, tapi aku pikir ini tidak ada kaitannya dengan dia. Aku terpeleset sebelum ini dan menyebabkan kepalaku terbentur. " Balas Huang Xinxin.
Mendengar ini membuat Huang Lixin terkejut dan melihat putrinya dengan tatapan bertanya tanya.
"Bukankah kamu sebelumnya mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin mencelakaimu ?" Tanya Huang Lixin dengan tatapan menyelidik.
"Sebelumnya aku linglung dan tidak berhasil menilai keadaan yang sedang berjalan sehingga tidak sengaja membawa mimpi yang aku rasakan. Ayah, aku ingin membatalkan pernikahan dengan Putra Mahkota. " Jawab Huang Xinxin dengan tiba tiba.
Wajah Huang Lixin langsung berubah dan tampak menjadi lebih tajam.
"Apakah ini berkaitan dengan Putra Mahkota ?" Tanya Huang Lixin.
"Sama sekali tidak berkaitan, hanya saja ketika aku bangun maka aku merasa bahwa diriku lebih bijak. Aku merasa bahwa aku sebaiknya membatalkan ini, bagaimanapun kami tidak cocok satu sama lain. " Ucap Huang Xinxin sambil tersenyum.
"Apakah kamu merasa tidak layak untuk bersanding dengannya ? Apakah kamu merasa tertekan dan merasa bahwa dia terlalu sempurna ?" Tanya Huang Lixin.
"Tidak, dia tidak terlalu sempurna untukku. Itu hanya murni tidak cocok, di masa lalu aku merasa buta dan jatuh cinta padanya tapi sekarang aku tahu bahwa itu semua hanya kekaguman semata dan seiring aku bertumbuh dewasa maka semakin sadar aku bahwa semua itu hanya kepalsuan. " Jawab Huang Xinxin dengan makna ganda.
Melihat bahwa putrinya tampak serius dengan keputusannya maka Huang Lixin tidak bisa menahan hal ini lagi.
"Baik, kalau keputusanmu sudah bulat maka Ayah akan mendukung keputusanmu. Kamu telah bangkit dari kematian, Yang Mulia pasti akan sangat senang mendengarnya dan memberimu pengampunan karena membatalkan pernikahan. "Ucap Huang Lixin.
"Aku mengerti, maafkan aku karena merepotkan Ayah. Sebelumnya aku yang merengek untuk meminta dijodohkan tapi pada saat ini, aku sendiri yang meminta membatalkan, aku takut ini akan berpengaruh pada kekuasaan Ayah. " Balas Huang Xinxin.
"Tidak apa apa, demi kamu, putri satu satunya Ayah yang berharga, maka Ayah bisa melakukan apapun untukmu. Beristirahatlah, Ayah tidak akan menganggumu. Besok, kita akan pergi untuk menghadap Yang Mulia." Ucap Huang Lixin.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!