"Capeknya." Gumam bella dengan tangan yang di bentangkan karena merasa kebas kesemutan.
Pekerjaan yang cukup menguras tenaga dan energi baik dari dalam diri reyhan maupun bella tentu nya
Tinggal sedikit lagi bella selesai menata jam tangan reyhan yang mahal-mahal itu hampir memenuhi setengah lemari nya.
Hampir satu jam bella menghabiskan waktunya menyusun koleksi jam tangan reyhan yang sudah ratusan memenuhi lemari yang memang khusus untuk menaruh jam reyhan itu.
"Seperti sudah mau jualan saja nggak ada habis-habis nya aku menyusun ini tapi masih belum selesai." Gumam bella yang di akhir katanya.
"Uhh akhirnya selesai juga." Ucap bella dengan nada lirih nya dan merasa puas tersendiri karena bisa menyelesaikan nya.
Setelah selesai bella meneliti lagi kalau ada yang kurang enak di pandang tempat letaknya tapi di rasanya sudah sempurna lantas ia memanggil reyhan untuk melihat hasil yang ia kerjakan tadi.
"Rey kesini sebentar saja, lihatlah aku sudah selesai menata nya." Ucap bella sambil tersenyum bahagia menatap reyhan yang sudah berada di depan nya.
"Wah hebat juga kamu ya meski terkenal anak manja, kamu bisa di andalkan." Puji reyhan dengan perasaan takjub nya saat ini.
"Is kamu ini sudah di tolong malah mengejek aku." Dengus bella dengan kesal karena mendengar kata manja yang memang kebenaran nya seperti itu.
Tetapi karena status nya sudah berubah membuat bella merasa tidak senang di bilang seperti tadi.
"Terima kasih ya bel, aku tadi sangat pusing mau mengatur letaknya di mana." Ungkap reyhan yang mengapresiasi pekerjaan bella tadi.
"Sama-sama rey." Balas bella dengan wajah yang sudah tersenyum kembali.
Bella yang sudah tidak tahu harus melakukan apalagi dan dia melibat reyhan yang seperti nya tidak terlalu sibuk lantas memanggil reyhan.
"Rey apa kamu sudah selesai ada yang ingin aku sampaikan." Ucap bella dengan memanggil reyhan dengan perasaan gugup dalam dirinya.
Sontak saja reyhan yang mendengar itu langsung menghampiri bella karena merasa ada hal yang penting yang akan di bicarakan bella.
"Rey apa tidak ada kata kesempatan untuk kita memperbaiki hubungan pernikahan yang baru berapa hari ini kita jalani." Gumam bella yang masih bisa di dengar oleh reyhan meskipun suara nya begitu kecil.
"Apa yang ingin kamu harapkan dari pernikahan ini." Tanya reyhan dengan mengerutkan kening nya karena merasa aneh dengan istri nya itu.
"Tidak banyak yang ku harapkan tapi ada satu harapan ku yaitu cintamu, apa kamu bisa mengabulkan nya." Pinta bella yang sedang menatap dalam reyhan.
"Satu hal yang mustahil untuk bisa aku kabulkan karena itu tidak akan terjadi." Tegas reyhan yang tidak ingin mengecewakan bella karena jika dia iyakan itu sama saja dengan pembohongan dan reyhan tidak ingin melakukan itu.
"Tapi pernikahan bukan lelucon untuk di buat drama seperti ini." Terang bella yang ingin membuat reyhan berfikir ulang.
"Aku tidak membuat pernikahan ini sebagai lelucon kita memang dua orang asing yang di paksa untuk tinggal bersama , seperti itulah kenyataan nya." Jelas reyhan dengan nada yang tidak ingin di bantah.
"Kamu sendiri yang membuat kita seperti orang asing, kamu tidak mau membuka hatimu untukku padahal jelas-jelas aku istri sah kamu." Lirih bella dengan mata yang berkaca-kaca karena mendengar perkataan reyhan yang membuat hati nya sangat sakit.
"Itu hanya status mu saja." Balas reyhan dengan nada cuek nya.
Bella sangat sedih lantaran pertanyaan demi pertanyaan di balas reyhan dengan nada dingin nya dan wajah datar yang tidak di inginkan bella.
Ia pun memutar otak nya untuk memperjuangkan pernikahan ini untuk selamanya yah meskipun harus menelan kekecewaan yang sangat sakit.
"Aku sudah mempunyai kekasih bahkan sudah beberapa hari ini aku sengaja tidak membalas pesan nya, tidak mengangkat telfon nya karena apa lantaran papa masih mengawasiku."
"Aku berusaha bersabar karena tina sudah ku jelaskan tapi dia masih mau berada di sisiku, lantas kamu yang bukan siapa-siapa tiba-tiba hadir mengacaukan semuanya dan berbicara ingin memulainya bersamaku itu tidak mudah bel, cobalah kamu berada di sisiku rasakan apa yang aku rasakan sekarang, sakit rasanya bel." lirih reyhan.
Reyhan meluapkan isi hatinya dengan bella karena tidak tahan bella yang memintanya terus menerus padahal ada perasaan wanita lain yang ia harus jaga.
Deg.
Bella yang mendengar semuanya merasakan sakit juga karena merasa seperti orang ketiga yang merebut pria lain yang sudah mempunyai kekasih.
Hiks hiks hiks
Tangis bella pecah ia tidak bisa membenarkan dirinya sendiri tapi dia juga tidak bisa tinggal diam karena prinsip nya menikah hanya satu kali dalam hidupnya.
Bella menarik nafasnya terlebih dulu lalu berkata "Baiklah mungkin disini aku yang salah menjadi orang ketiga di tengah-tengah kalian, tapi bisakah aku meminta sesuatu padamu."
"Katakan lah tapi tolong jangan meminta aku pisah bersama tina." Pinta reyhan.
"Aku meminta waktu lima bulan untuk kamu belajar menerimaku sebagai istrimu, dan selama lima bulan kamu dan tina tidak usah berhubungan dulu, satu lagi jangan larang aku untuk melakukan kewajiban seorang istri untukmu." balas bella.
"Baiklah kalau itu yang kamu mau, tapi kalau aku masih tidak bisa mencintaimu bagaimana?" Tanya reyhan.
"Kita akan bercerai aku sendiri yang akan mengurus semuanya kamu hanya tinggal menerima nya saja, bagaimana apa kamu setuju?"
"Aku setuju."
Bella langsung mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan tanda setuju akan perjanjian di antara mereka berdua.
"Setuju." Ucap mereka berdua dengan kompak sambil tersenyum manis satu sama lain
"Baiklah sebagai permulaan awal kita aku akan menganti panggilan ku untukmu." Ucap bella yang memulai nya.
"Tidak usah berlebihan jalani saja seperti biasanya." Balas reyhan.
"Eits, sesuai perjanjian kita tadi tidak ada larangan untukku."
"Sial." Batin reyhan dengan kesal.
"Terserah kamu saja." Balas reyhan dengan mode pasrah nya.
"Setelah aku fikirkan, cocoknya aku panggil mas saja, bagaimana bagus tidak?"
"Apa aku ada jawaban selain bilang iya." Lirih reyhan yang membuat bella tertawa bahagia.
Haa haha haha.
"Manis sekali kamu mas kalau menurut begitu." Ucap bella dengan gombalan maut yang ia tunjukan kepada reyhan.
kalau di fikir-fikir lucu juga kalau bella memanggil ku dengan kata mas.
Reyhan langsung memasang tampang datarnya, tapi menurut bella tidak menutupi ketampanan wajah suaminya, bisa dikatakan bella sudah lebih dulu mencintai suaminya reyhan.
"Mas." Panggil bella.
"Ada apa bel." Balas reyhan yang menoleh ke arah bella.
"Kamu curang masak aku memanggil mu dengan kata mas sedangkan kamu memanggil aku dengan kata nama, ganti dong mas." Pinta bella kepada reyhan.
"Kamu ini banyak sekali peraturan baru beberapa menit membuat perjanjian." Ucap reyhan dengan nada marah nya.
"Hehe hehe." Tawa bella membalasnya dengan cengegesan.
"Gimana kalau mas memanggil aku adik." Kata bella yang memberikan ide yang menurut nya bagus itu.
"Kan mas jauh lebih tua usia nya daripada aku." Sambung bella dengan muka polos nya itu.
"Enak aja kamu bilang aku tua, kamu aja yang masih kecil huu." Balas reyhan sambil mencibikkan bibirnya.
"Iya-iya kamu enggak tua kok mas, tapi sudah matang saja." ceplos bella.
Itu lebih baik deh daripada aku di bilang tua sama bocah ini. Batin reyhan.
"Mau ya mas memanggil aku dengan kata adik." Rayu bella sambil memeluk reyhan.
"iya adik puas kamu." hardik reyhan yang belum terbiasa dan merasa canggung.
Nggak apa-apa kalau mas terpaksa memanggil aku adik dari pada aku meminta nya memanggil aku istriku, sayangku atau cintaku bisa jantungan tu mas reyhan. Batin bella berkata.
Bella yang nyaman di pelukan reyhan tidak langsung melepaskan toh reyhan juga tidak mempermasalahkan nya, ia bertambah erat seakan ingin memberhentikan waktu seketika agar lebih lama memeluk suaminya seperti sekarang ini.
"Nyaman sekali." Gumam bella yang merasa senang di dalam hati nya.
Reyhan yang melihat bella tak kunjung melepaskan pelukannya lantas menoleh ke bawah, terlihat sekali kalau bella lagi memejamkan matanya sedang menikmati pelukan hangat yang membuat nya merasa nyaman.
Ya reyhan langsung membalas pelukan bella seraya mengusap puncak kepala nya dengan lembut memberikan kesan kenyamanan untuk istrinya yang memang bisa di rasakan bella saat ini.
Reyhan yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menempati perjanjian yang di sepakati mereka berdua dengan berusaha menerima bella sebagai istrinya untuk saat ini.
"Hanya waktu lima bulan itu tidak akan lama hanya sebentar setelah itu aku akan memikirkan tentang pernikahan ku bersama tina." Fikir reyhan sambil menerawang ke masa depan yang akan ia jalani berdua bersama tina.
Bella langsung melepaskan pelukannya itu dari reyhan karena tidak adanya pembalasan yang dia rasakan seperti usapan di kepalanya yang ia butuhkan dan inginkan, sontak saja ia langsung menoleh ke arah suaminya yang sedang melamun.
Pasti mas reyhan sedang memikirkan kekasihnya itu. lirih bella yang merasa sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments