Informasi

Daddy steve dan mommy ara sampai di kediaman nya, lantas langsung menuju kolam renang karena mereka mendengar seorang tertawa tanpa merasa ada beban yang di pikulnya, siapa lagi kalau bukan bella dan dina.

Tak asing lagi suara mereka memenuhi mansion bahkan semua orang merasa senang dengan tawa anak majikannya itu beserta sahabatnya.

Orang tua yang melihatnya merasa senang melihat anak nya mempunyai sahabat seperti saudara sendiri. lantas menyapa mereka berdua.

"Halo anak daddy sama mommy bahagia sekalinya berada di dalam kolam." Mereka berdua pun tersenyum seraya membalas dengan kompak. "Iya dad kami senang sekali." Ucap bella dan dina.

"Oh ya dad dina nanti malam tidur di sini tadi kami sudah izin sama ayah ibu nya, mereka sudah memberi izin dad." Lanjut bella.

"Silahkan saja nak nikmati masa muda kalian dengan hal positif kalu sudah tamat kamu sudah mempunyai kehidupan lain dengan status lain." Balas daddy.

Mommy dan daddy pergi meninggalkan bella dan dina yang masih mencerna ucapan nasihat yang daddy bella berikan kepada mereka berdua.

Dina pun menatap tajam sahabat nya karena telah merahasiakan sesuatu darinya.

"Bel aku butuh penjelasan semuanya." Ucap dina dengan menatap intens sahabat nya itu.

Bella hanya bisa mengganguk pasrah karena akan mendapatkan beberapa pertanyaan dari sahabat nya itu.

"Huft padahal aku masih ingin senang tapi selalu di ingatkan tentang perjodohan itu, aku saja belum pernah ketemu sama pria itu." Gerutu bella dengan lirih karena tidak ingin dina mendengarnya.

Dina yang tak sabaran langsung menarik bella untuk naik dari kolam renang itu dan langsung menuju kamar bella.

Bella yang di perlakukan seperti itu hanya bisa mendengus kesal karena belum puas bermain di kolam renang sudah harus naik.

"Ya ampun dina sabaran dikit kenapa, kita juga belum lama malah mau sudahan saja." Kata bella dengan kesal nya.

Dina yang mendengar itu pura-pura tak mendengar ucapan bella dan masa bodoh dengan sahabat nya yang sudah kesal bercampur pasrah karena sudah di tarim nya.

Mereka berdua pun bergegas ke kamar bella untuk mengganti baju terlebih dulu baru membahas bella.

Setelah selesai mereka duduk berhadapan dengan bersilang kaki.

"Begini daddy sama mommy melakukan perjodohan aku sama reyhan setelah aku tamat sekolah kata mereka biar ada yang jagaian aku, padahal aku kan sudah besar tidak perlu lagi harus di jaga." Ucap bella dengan nada lirih nya.

"Apa? kamu mau nikah OMG bella, hiks hiks hiks kamu mau meninggalkan aku sendiri begitu, tega banget sama aku." Balas dina yang merasa sedih karena tidak akan bisa sama-sama seperti sekarang ini.

Bella hanya bisa memutar bola matanya dengan malas karena dari yang teriak tiba-tiba nangis tak jelas.

Tetapi dia terharu dengan sikap sahabat nya itu yang terlihat tulus berteman dengan dirinya.

"Masih lama juga dina bukan besok aku mau di nikah kan hu kamu ini lebay sekali". Jawab bella sambil memeluk dina untung menenangkan nya.

Dina pun membalasnya.

"Ya sama saja intinya kamu mau meninggalkan aku sendirian padahal aku masih ingin menikmati indahnya dunia ini dengan jalan-jalan bersamamu." Ucap dina dengan kata-kata lebay nya itu.

"Iya-iya, udah dong nangis nya ntar jelek lagi." Goda bella kepada dina.

Dina yang mendengar itu menghentikan tangis nya dan membalas pelukan bella yang tadi memeluk nya.

"Ya udah lain kali nggak boleh rahasia-rahasia seperti ini." Putus dina yang tidak mau ada kebohongan lagi di antara persahabatan mereka berdua.

Bella hanya menganggukkan kepala nya sambil memeluk sahabat nya itu untuk menenangkan dina yang masih sesegukkan akibat menangis tadi.

Mereka berdua pun saling berpelukan dan berbincang yang bahagia-bahagia untuk menghilangkan kesedihan yang lagi melanda bella dan dina.

Kantor reyhan.

Anton yang mendengar teriakan tuan nya karena takut kena marah lantas langsung masuk tanpa permisi.

Brakk.

Ia langsung mengatur nafasnya seraya bertanya pada tuan nya.

"Ada apa tuan memanggil saya?" Anton pun mengangkat wajahnya melihat reyhan bersama pacar nya dengan wajah pias, karena telah mengejutkan tuan nya yang nampak marah.

"kamu ini tidak tau sopan santun apa masuk ruangan bos sendiri tidak mengetuk pintu lagi, gimana kalau kami jantungan, hah." Ucap kekasih reyhan

Anton pun sudah terbiasa dengan sifat jelek kekasih tuannya itu hanya menundukan kepala seraya melihat lantai yang nampak bersih.

Kenapa juga sih tuan mau sama nenek sihir itu, kesel banget sama gaya nya sok berkuasa banget. Ucap anton dalam hati nya.

Reyhan hanya bisa mengelus punggung kekasihnya itu seraya menyuruh kekasihnya untuk meninggalkan mereka berdua karena ada urusan penting.

Tina pun meninggalkan ruangan itu sambil menggangukan kepala nya biar mendapat image baik di depan reyhan, ia pun melewati anton seraya menatap sinis seakan mau memakan anton dengan hidup-hidup karena telah mengacaukan waktunya dengan reyhan dan berakhir dengan dirinya di suruh keluar seperti tadi.

Reyhan pun menghelakan nafasnya seraya bertanya pada anton. "Bagaimana informasi tentang gadis itu apa kamu sudah mendapatkannya?" Kata reyhan dengan rasa penasaran nya yang membuncak dalam dirinya.

Anton langsung mengangukan kepalanya dan berucap.

"Iya tuan saya sudah mendapatkan nya, ini berkas nya tuan." Balas anton langsung menyerahkan sebuah map yang berisi data-data bella.

Reyhan yang sudah mendapatkan data itu lantas menyuruh asisten nya itu untuk pergi,

"Silahkan pergi." Ucap reyhan yang menyuruh anton pergi meninggalkan ruangan nya itu.

"Saya permisi dulu tuan." Balas anton yang langsung pergi meninggalkan reyhan sendiri.

Reyhan langsung membuka nya dan membaca keseluruhan data yang di dapatkan asisten nya itu.

Bella pradipta, gadis yang berparas cantik yang melihatnya akan terpesona di tambah hidung mancung serta tak lupa bibir merah muda alami dan kaki jenjang yang tampak mengoda kaum hawa, serta mata bulat yang indah, tapi tidak dengan reyhan yang nampak biasa saja karena sudah mempunyai kekasih yang tak kalah cantik nya dari bella. fikir reyhan yang menyangkal kenyataan nya.

Anak pengusaha sukses yang ada di kota ini. Ya siapalagi kalau bukan daddy steve wiguna pradipta dan mommy ara sista pradipta yang tak asing lagi di kalangan bisnis, menjadi primadona di sekolah tapi tidak pernah berpacaran sekalipun.

"Menarik." Kata reyhan setelah membaca nya sambil menaikan sudut bibirnya ke atas.

(Kata nya tadi masih bagusan kekasih nya kok menarik.)

Itulah yang di namakan lain di hati, lain di mulut seperti yang terjadi di dalam diri reyhan kali ini.

Reyhan merasa tertarik karena pertemuan mereka yang tidak bisa di katakan pertemuan yang baik tapi malah membuat mood nya buruk. Menggingat nya saja sudah membuat aku kesal. Batin reyhan

Entah lah apa karena pertemuan nya atau dengan orang nya, hanya reyhan yang mengerti dirinya sendiri.

Ia akan membalas kan dendam pada bella karena merasa baru pertama kali ada orang yang mengacuhkan nya padahal banyak perempuan ingin menjadi kekasihnya tanpa susah mencarinya.

Ya di antaranya tina salah satunya, perempuan yang tidak pantang menyerah untuk mendapatkan reyhan sekaligus harta nya dan akan menjadi nyonya yang kaya raya tentu nya, itulah yang ia tunggu-tunggu.

Di mansion.

Mereka berempat duduk di meja makan dengan tenang seraya menghabiskan sarapan pagi masing-masing.

Daddy langsung pamit sama mommy untuk berangkat kerja.

"Mom, daddy pergi dulu ya." Pamit daddy steve sambil mengecup kening istrinya.

Dan di balas anggukan kepala oleh mommynya seraya berkata.

"Hati-hati ya dad, jangan nakal disana." seraya mengedipkan matanya untuk mengoda daddy steve yang akan pergi bekerja itu.

Bella pun tak mau ketinggalan berbicara "daddy curang cuma memberikan kecupan pada mommy tidak ingat apa sama bella" Sambil memanyunkan bibirnya yang terlihat mengemaskan.

Daddy hanay tersenyum melihat bibir anak nya seperti itu, sambil menghampiri anak nya tak lupa langsung mengecup kening anak nya.

Dina yang melihar itipun tak mau ketinggalan langsung mengecup punggung daddy steve yang telah di anggap seperti orang tua nya sendiri sama seperti mommy ara.

Di balas daddy dengan mengelus puncuk kepala dina dengan rasa kasih sayang seperti yang ia berikan pada bella.

Tidak ada pilih kasih antara bella dan dina.

Bella dan dina pun bergegas pamitan sama mommy ara untuk berangkat sekolah.

"Mommy kami berdua pamit ya mau berangkat sekolah." Ucap bella sambil mencium punggung tangan seraya mengecup pipi kiri dan kanan mommy nya.

Ya itulah kebiasaan bella. Dina pun tak mau ketinggalan karena ia merasa mommy sama seperti ibu nya di rumah.

Mommy pun tersenyum sambil menatap kepergian anak nya.

Bella sama dina pun sudah sampai di sekolah nya dan memasuki kelas untuk belajar tentu nya.

Bima yang sudah menunggu nya dari tadi langsung berdiri seraya memberikan bunga yang harum dan cokelat yang sangat besar untuk di berikan kepada kekasih incaran nya itu.

"Bel ini ada hadiah untukmu." Bella pun melihat kiri kanan seraya orang di sana memperhatikan mereka berdua karena suara bima yang besar serta tak lupa membawa hadiah yang melihatnya merasa iri, di tambah wajah yang tampan serta tubuh yang tegap menunjangan penampilan bima kali ini.

Bella pun terpaksa menerima nya setelah itu berbicara sangat pelan kepada bima.

"Aku menerima ini bukan berarti menyukaimu tapi tidak ingin membuatmu malu." Terang bella yang tidak mau bima salah paham karena sudah menerima hadiah itu.

Bima yang mendengarnya pun tersenyum kecut padahal ia tadi berharap cinta nya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Nggak apa-apa kok bel, kamu terima aja aku udah senang banget apalagi kalau kita sudah menjadi sepasang kekasih." Balas bima yang tidak mau menunjukkan wajah sedih nya.

Ia lantas pergi meninggalkan kelas bella tanpa mendengar jawaban yang akan bella berikan kepada dirinya.

Episodes
1 Perjodohan
2 Kehilangan mood
3 Informasi
4 Di skor
5 Kedatangan calon mertua
6 Kerja sama
7 Pernikahan
8 Ceroboh
9 Apartemen
10 Hadiah pernikahan
11 Rumah baru
12 Perjanjian
13 Bar-bar
14 Flashback
15 Berkunjung ke kantor suami
16 Tertidur
17 Menonton tv
18 Ke mall
19 Dinner
20 Liburan tina
21 Satu bulan
22 Badan kecil
23 Kesiangan
24 Martabak spesial
25 Kekenyangan
26 Kora-Kora
27 Pelukan hangat
28 Berdebar
29 Ruang tamu
30 Jalan-Jalan
31 Sungai
32 Ayunan
33 Tantangan
34 Keheningan
35 Terpesona
36 Mesum
37 Candaan
38 Manis
39 Nasi goreng
40 Sayang
41 Imbalan
42 Kecupan
43 Bahagia
44 Makanan yang enak
45 Tangis haru
46 Amarah daddy
47 Itu-itu
48 Cium
49 Takut
50 Mommy baru
51 Ledekan
52 Omo
53 Capek
54 Mandi
55 Cantik
56 Wangi
57 Perkedel
58 Ngeri
59 Berpelukan
60 Innova reborn
61 Reyhan penasaran
62 Mubazir
63 Jodoh
64 Singkong
65 Cibiran
66 Cincin
67 Transfer energi
68 Antisipasi
69 Triplek
70 Senang
71 Pura-pura
72 Adu mulut
73 Hanya sebentar
74 Kesal
75 Paras bocah
76 Sudah akur
77 Jiwa sombong
78 Kesigapan
79 Mantap
80 Halaman belakang
81 Lama tibanya
82 Mengiri
83 Menutup muka sendiri
84 Cemberut
85 Tidak berdosa
86 Mengobati rasa rindu
87 Menyemangati suami
88 Menang di ranjang
89 Cahaya di wajah
90 Meninggalkan
91 Alasan pergi
92 Tebakan yang salah
93 Semangat untuk reyhan
94 Anggota baru
95 Tidak panas
96 Tenaga dalam
97 Suami akulah
98 Keluar dulu
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Perjodohan
2
Kehilangan mood
3
Informasi
4
Di skor
5
Kedatangan calon mertua
6
Kerja sama
7
Pernikahan
8
Ceroboh
9
Apartemen
10
Hadiah pernikahan
11
Rumah baru
12
Perjanjian
13
Bar-bar
14
Flashback
15
Berkunjung ke kantor suami
16
Tertidur
17
Menonton tv
18
Ke mall
19
Dinner
20
Liburan tina
21
Satu bulan
22
Badan kecil
23
Kesiangan
24
Martabak spesial
25
Kekenyangan
26
Kora-Kora
27
Pelukan hangat
28
Berdebar
29
Ruang tamu
30
Jalan-Jalan
31
Sungai
32
Ayunan
33
Tantangan
34
Keheningan
35
Terpesona
36
Mesum
37
Candaan
38
Manis
39
Nasi goreng
40
Sayang
41
Imbalan
42
Kecupan
43
Bahagia
44
Makanan yang enak
45
Tangis haru
46
Amarah daddy
47
Itu-itu
48
Cium
49
Takut
50
Mommy baru
51
Ledekan
52
Omo
53
Capek
54
Mandi
55
Cantik
56
Wangi
57
Perkedel
58
Ngeri
59
Berpelukan
60
Innova reborn
61
Reyhan penasaran
62
Mubazir
63
Jodoh
64
Singkong
65
Cibiran
66
Cincin
67
Transfer energi
68
Antisipasi
69
Triplek
70
Senang
71
Pura-pura
72
Adu mulut
73
Hanya sebentar
74
Kesal
75
Paras bocah
76
Sudah akur
77
Jiwa sombong
78
Kesigapan
79
Mantap
80
Halaman belakang
81
Lama tibanya
82
Mengiri
83
Menutup muka sendiri
84
Cemberut
85
Tidak berdosa
86
Mengobati rasa rindu
87
Menyemangati suami
88
Menang di ranjang
89
Cahaya di wajah
90
Meninggalkan
91
Alasan pergi
92
Tebakan yang salah
93
Semangat untuk reyhan
94
Anggota baru
95
Tidak panas
96
Tenaga dalam
97
Suami akulah
98
Keluar dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!