Rumah baru

Malam yang gelap sudah berganti pagi yang cerah karena sinar matahari yang muncul ke permukaan nya untuk memberikan kesehatan di pagi hari.

Reyhan yang pertama kali membuka matanya di suguhkan pemandangan yang sangat menarik dan takjub karena ada istri nya yang tidur dengan posisi tidak biasa nya terjadi seperti biasanya entahlah apa karena kebetulan atau ketidaktauan reyhan tentang bella.

Bagaimana tidak istrinya yang bertubuh mungil itu hampir menguasai seluruh ranjang yang besar milik mereka berdua itu, sedikit saja bergerak reyhan langsung terjatuh ke bawah dan rasanya pasti sakit sekali.

Tempat tidur bella tidak ada yang mengisi nya, entah bagaimana bisa terjadi dia sudah berpindah posisi di tempat reyhan dengan tubuhnya terlentang dan reyhan dengan posisi tidurnya miring.

"Cantik." Batin reyhan yang melihat wajah polos istri nya yang sedang tidur itu.

Reyhan langsung beranjak pergi dari tempat tidur nya, karena sudah dua hari ini dia tidak masuk kantor untuk mengerjakan tugas-tugas nya ya meskipun sudah di handle oleh asisten nya itu tapi tetap saja ada beberapa berkas yang memang harus ia tangani sendiri pastinya.

Ya waktu dua hari dia libur itu di minta sendiri oleh papa dion untuk meliburkan diri dari pekerjaan yang menumpuk karena ingin mendekatkan lagi anak nya itu pada menantu nya bella agar bisa lebih akrab lagi.

Ceklek.

Reyhan yang membuka pintu kamar mandi nya itu langsung di buat mematung di tempat karena mata nya langsung bertabrakan dengan mata bella.

"Bodohnya kenapa tadi tidak membawa pakaian ganti." Rutuk reyhan di dalam hati nya saat ini.

Ia menarik nafas yang panjang terlebih dulu untuk menetralkan degub jantung nya yang berirama dengan cepat sekali.

Deg deg deg.

"Ayo rey kamu pasti bisa, pura-pura saja seperti tidak ada yang terjadi." Semangat reyhan seperti orang yang tidak tahu apa-apa.

Keadaan nya yang hanya memakai handuk yang melilit bagian tubuh bawah nya dan bagian atas di biarkan terekspos dengan sempurna.

Kalau bella jangan di tanya lagi respon nya gimana dia seperti orang bodoh yang hanya diam saja tidak tahu harus ngapain.

Ia seperti patung tak bergerak sedikit pun melihat rey hanya melilitkan handuknya di pinggang dada bidang yang di biarkan terekspos dengan rambut yang terlihat acak-acakan tidak mengurangi ke tampanan reyhan sedikit pun.

Setelah tersadar bella langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain. Reyhan langsung mengambil pakaian nya seraya berganti ke dalam ruang ganti.

Dret dret drett.....

Kebetulan sekali handphone reyhan berbunyi untuk memecahkan keheningan di antara mereka berdua yang di sebabkan kecerobohan reyhan yang lupa membawa pakaian ganti nya itu.

Bella yang mendengar handphone rey berbunyi lantas membuat ia penasaran siapa yang menelpon saat ini.

Ia lantas mendekati hp rey dan dilihat nya yang menelpon papa dion.

"Rey, papa nelpon." Teriak bella dengan keras agar reyhan yang lagi di dalam kedengaran

"Angkat aja bel, siapa tau ada yang penting." Balas reyhan karena belum menyelesaikan dengan sempurna pakaian yang akan ia kenakan sekarang ini.

"Assalamuaikum pa." Ucap bella yang pertama sekali memberikan salam pada mertua nya itu.

"Waalaikum salam bel, mana reyhan." Balas papa dion menjawab salam bella.

"Reyhan lagi di ruang ganti pah, baru selesai mandi." Terang bella yang tidak ingin salah faham.

Papa dion yang senyum-senyum sendiri membuat mama olive mengerutkan dahinya terlihat binggung oleh tingkah suaminya itu kok bisa papa dion senyum menelpon anak nya apa ada kabar gembira yang sudah keluar dari mulut anak nya entahlah mama olive tidak bisa menyela pembicaraan itu.

"Halo pa, papa dengar bella bicara tidak." Ulang bella karena tidak mendapatkan jawaban dari papa dion di sebrang itu.

Papa dion yang langsung tersadar ia lantas membalas perkataan bella karena tadi sempat membuat nya melamun.

"Oh iya, sampaikan saja pada rey, hari ini untuk ke rumah kalian nanti lokasinya papa kirim ya bel." Jelas papa dion.

"Papa tutup dulu ya bel telefon nya." Lanjut papa dion yang tidak ingin menganggu waktu bella dan reyhan yang lagi berduaan.

"Terima kasih ya pa hadiahnya, baiklah pah nanti bella sampaikan sama rey."

"Assalamualaikum pa." lanjut bella

"Waalaikum salam bella." balas papa dion.

Reyhan yang sudah selesai langsung mendekati bella seraya mengambil handphone yang ada di tangan bella.

"Apa kata papa tadi bel?" tanya reyhan.

"Papa tadi bilang rumah sudah selesai, lokasinya sudah papa kirim." terang bella pada reyhan.

"Kamu siap-siaplah nanti kita langsung berangkat. Aku mau beresi barang-barang aku dulu." balas reyhan.

Terdengan suara gemericik air yang menandakan bella ada di dalam kamar mandi sedang melakukan ritual seperti biasa mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Segernya." batin bella.

Mereka berdua membawa barang-barang yang akan di bawa untuk di tempatkan di rumah baru mereka.

Terdengar deru suara mobil reyhan melintasi padatnya jalan. Bella yang melihat keluar mobil mendapati ruko-ruko, rumah penduduk dan sedikit pepehonan, terdapat banyak orang duduk di bawah pohon menetralisir panas terik matahari.

Setelah menempuh jarak satu jam mereka sudah sampai di perkarangan rumah baru mereka.

"Besar sekali rey rumahnya, kita kan hanya tinggal berdua." tanya bella.

"Ya mana aku tahu tanya saja pada papa, kenapa memberikan rumah segede ini." balas rey dengan cueknya.

Bella hanya memutar bola matanya karena merasa tak di tanggapi reyhan.

"Selamat datang tuan, nona." ucap pelayan sambil membungkukan badannya.

Reyhan dan bella kompak menganggukan kepala mereka berdua. Seraya meminta tolong membawa barang-barangnya ke atas.

Reyhan yang sudah tahu setiap sudut ruangan langsung menuju kamar mereka berdua yang paling besar di antara kamar yang lainnya.

Kenapa mereka berdua tidak tidur terpisah jawabannya karena setiap sudut ruangan sudah di pasang cctv yang akan di pantau papa dion langsung, reyhan tentu sudah mengetahuinya tapi tidak dengan bella karena tidak di beri tahu oleh siapa pun itu.

Sebisa mungkin reyhan akan memperlakukan bella dengan baik karena ia tidak mau membuat keluarga nya kecewa yang akan berimbas pada kedua hubungan keluarga yang terjalin baik hingga saat ini.

"Ayo, cepat lah sedikit jalan nya jangan lelet seperti itu." Ucap reyhan karena tidak merasa bella sedang di belakang nya sebab tidak kedengeran lagi suara langkah kaki dari bella.

Bella yang tidak merespon membuat reyhan menoleh ke belakang dan benar saja bella ketinggalan jauh karena asik sendiri melihat setiap sudut yang penuh dengan interior unik-unik.

Matanya seakan bersinar kembali karena merasa sangat di manjakan sebab semua desain yang ada seperti di buat khusus karena sangat terlihat indah dan sempurna, yang membuat siapa saja melihat nya seakan tertarik perhatian nya di setiap langkah yang akan memasuki mansion milik mereka berdua.

"Hey, bella cepat lah sedikit nanti kamu bisa berkeliling setelah mengetahui kamar kita." Teriak reyhan yang sudah merasa capek karena tenaga nya seperti terkuras habis.

Bella yang mendengar itu langsung berlari-lari kecil mengikuti langkah reyhan yang berada jauh di depan nya.

"Malu nya aku sudah ketahuan menggangumi rumah ini." Batin bella dengan perasaan yang tidak menentu.

"Di atas ini hanya ada satu kamar, yaitu kamar kita berdua." Terang reyhan begitu saja.

"Kalau kamu ingin membuka satu persatu ruangan yang ada di atas ini, silahkan minta di mbak yang memegang kunci nya." lanjut reyhan karena melihat bella yang hanya diam saja.

"Terima kasih sudah mengizinkan aku untuk melihat-lihat rumah ini." Balas bella dengan tersenyum bahagia karena merasa reyhan tidak terlalu buruk seperti di awal-awal mereka bertemu dan berbincang.

"Nah ini kamar kita, ayo masuk." Ajak reyhan yang sudah membuka pintu.

Pelayan yang membawa barang reyhan maupun bella meminta izin terlebih dulu untuk memasukan beberapa barang yang reyhan dan bella bawa tadi untuk di taruh dalam kamar.

Tok tok tok.

"Tuan ini barang-barang nya tadi, saya letakkan di sini." Terang pelayan kepada majikan nya.

Tunjuk pelayan pada beberapa koper yang mereka bawa tadi dari lantai bawah menuju lantai atas.

"Baiklah terima kasih mbak sudah membantu saya membawakan nya." Balas reyhan dengan memasang wajah datar nya tapi tidak mengurangi ketampanan yang melekat pada diri reyhan.

Pelayan yang mendengar itupun langsung berpamitan untuk pergi keluar dari kamar reyhan dan bella karena sudah beres dengan pekerjaan mereka.

Lagian reyhan dan bella sudah mau beberes dengan barang-barang nya, begitulah fikir pelayan tadi.

Bella langsung membongkar beberapa pakaian yang ia bawa tadi untuk di masukkan dalam lemarinya sendiri.

Ya di dalam kamar ini terdapat beberapa lemari untuk menaruk perlengkapan mereka masing-masing.

Reyhan juga terlihat sibuk mengatur beberapa koleksi jam tangan, kaca mata, tak lupa sepatu yang tak terhitung jumlah nya.

Bella yang barang nya hanya sedikit karena tidak membawa keseluruhan perlengkapan nya dari mulai pakaian, aksesoris dan yang lain nya, berniat membantu reyhan menata beberapa barang suami nya.

"Sini rey biar aku bantu menata koleksi jam tangan kamu, pakaian aku sudah rapi karena sebagian tidak aku bawa."

"Ini silahkan kamu mau letakkan dimana saja tapi ingat kelompokkan jadi satu biar aku tidak susah mencari-cari nya." Balas reyhan dengan nada perintah nya pada bella.

"Baiklah kamu bisa mempercayakan nya pada ku, kalau pekerjaan gini mah gampang." Ucap bella dengan nada sombong nya.

Reyhan hanya mendengus mendengar nada bicara bella yang terlihat membanggakan dirinya padahal ia tau kalau bella masih suka di bantu mbak di rumah nya sewaktu ia masih sekolah.

Siapa lagi pelakuknya kalau bukan mommy ara, ia mendapatkan beberapa cerita mengenai tingkah laku bella yang masih kekanak-kanakan meskipun memang sesuai umurnya.

Episodes
1 Perjodohan
2 Kehilangan mood
3 Informasi
4 Di skor
5 Kedatangan calon mertua
6 Kerja sama
7 Pernikahan
8 Ceroboh
9 Apartemen
10 Hadiah pernikahan
11 Rumah baru
12 Perjanjian
13 Bar-bar
14 Flashback
15 Berkunjung ke kantor suami
16 Tertidur
17 Menonton tv
18 Ke mall
19 Dinner
20 Liburan tina
21 Satu bulan
22 Badan kecil
23 Kesiangan
24 Martabak spesial
25 Kekenyangan
26 Kora-Kora
27 Pelukan hangat
28 Berdebar
29 Ruang tamu
30 Jalan-Jalan
31 Sungai
32 Ayunan
33 Tantangan
34 Keheningan
35 Terpesona
36 Mesum
37 Candaan
38 Manis
39 Nasi goreng
40 Sayang
41 Imbalan
42 Kecupan
43 Bahagia
44 Makanan yang enak
45 Tangis haru
46 Amarah daddy
47 Itu-itu
48 Cium
49 Takut
50 Mommy baru
51 Ledekan
52 Omo
53 Capek
54 Mandi
55 Cantik
56 Wangi
57 Perkedel
58 Ngeri
59 Berpelukan
60 Innova reborn
61 Reyhan penasaran
62 Mubazir
63 Jodoh
64 Singkong
65 Cibiran
66 Cincin
67 Transfer energi
68 Antisipasi
69 Triplek
70 Senang
71 Pura-pura
72 Adu mulut
73 Hanya sebentar
74 Kesal
75 Paras bocah
76 Sudah akur
77 Jiwa sombong
78 Kesigapan
79 Mantap
80 Halaman belakang
81 Lama tibanya
82 Mengiri
83 Menutup muka sendiri
84 Cemberut
85 Tidak berdosa
86 Mengobati rasa rindu
87 Menyemangati suami
88 Menang di ranjang
89 Cahaya di wajah
90 Meninggalkan
91 Alasan pergi
92 Tebakan yang salah
93 Semangat untuk reyhan
94 Anggota baru
95 Tidak panas
96 Tenaga dalam
97 Suami akulah
98 Keluar dulu
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Perjodohan
2
Kehilangan mood
3
Informasi
4
Di skor
5
Kedatangan calon mertua
6
Kerja sama
7
Pernikahan
8
Ceroboh
9
Apartemen
10
Hadiah pernikahan
11
Rumah baru
12
Perjanjian
13
Bar-bar
14
Flashback
15
Berkunjung ke kantor suami
16
Tertidur
17
Menonton tv
18
Ke mall
19
Dinner
20
Liburan tina
21
Satu bulan
22
Badan kecil
23
Kesiangan
24
Martabak spesial
25
Kekenyangan
26
Kora-Kora
27
Pelukan hangat
28
Berdebar
29
Ruang tamu
30
Jalan-Jalan
31
Sungai
32
Ayunan
33
Tantangan
34
Keheningan
35
Terpesona
36
Mesum
37
Candaan
38
Manis
39
Nasi goreng
40
Sayang
41
Imbalan
42
Kecupan
43
Bahagia
44
Makanan yang enak
45
Tangis haru
46
Amarah daddy
47
Itu-itu
48
Cium
49
Takut
50
Mommy baru
51
Ledekan
52
Omo
53
Capek
54
Mandi
55
Cantik
56
Wangi
57
Perkedel
58
Ngeri
59
Berpelukan
60
Innova reborn
61
Reyhan penasaran
62
Mubazir
63
Jodoh
64
Singkong
65
Cibiran
66
Cincin
67
Transfer energi
68
Antisipasi
69
Triplek
70
Senang
71
Pura-pura
72
Adu mulut
73
Hanya sebentar
74
Kesal
75
Paras bocah
76
Sudah akur
77
Jiwa sombong
78
Kesigapan
79
Mantap
80
Halaman belakang
81
Lama tibanya
82
Mengiri
83
Menutup muka sendiri
84
Cemberut
85
Tidak berdosa
86
Mengobati rasa rindu
87
Menyemangati suami
88
Menang di ranjang
89
Cahaya di wajah
90
Meninggalkan
91
Alasan pergi
92
Tebakan yang salah
93
Semangat untuk reyhan
94
Anggota baru
95
Tidak panas
96
Tenaga dalam
97
Suami akulah
98
Keluar dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!