I'M THE NECROMANCER KING

I'M THE NECROMANCER KING

Chapter 1 : Bangkitlah Buster

Hari ini pertama kalinya Mavis akan mencoba mengaktifkan salah satu kemampuan yang diberikan oleh sistem kepada tubuh barunya. Setelah menimbang situasi dirinya yang mati akibat tertabrak truk besar, lalu bertransmigrasi ke tubuh baru seorang pangeran bernama Asta, ia menyadari betapa bahayanya dunia yang ditempatinya sekarang. Dengan berbekal pengetahuan minim tentang dunia fantasi yang biasa dibacanya dari buku-buku dan komik fantasi di kehidupan sebelumnya, Mavis bertekad untuk merubah dirinya agar bisa bertahan hidup.

Sudah seminggu Mavis tinggal di kerajaan bernama Sriwijaya. Dia sudah mengerti sedikit tentang cara kerja di dunia ini. Terlepas dari perselisihan yang masih kuat antar kerajaan yang ada dan persaingan politik di dalamnya, di dunia ini ada yang lebih penting untuk dikhawatirkan. Di dunia ini, manusia berebut lahan bukan hanya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan ras-ras kuat lain yang ada, bahkan untuk menyebutkan di dunia ini ada pasukan dari kerajaan iblis membuat Mavis merinding memikirkannya.

Mavis bukan orang yang bodoh, meski ia telah menjadi seorang pangeran dan mendapatkan kehidupan yang selama ini ia mimpikan, tapi semua itu pasti tidak akan bertahan lama. Mavis harus memikirkan cara untuk dirinya bertahan dan memanfaatkan kesempatan memulai hidup barunya. Ia tak ingin mati dalam penyesalan untuk kedua kalinya.

"Baiklah, karena sistem aneh itu sepertinya tidak memiliki niat buruk, aku harus memanfaatkannya untuk bertahan hidup."

Beralih sejenak menatap pintu besar yang sudah tertutup, Mavis merenung dan memperhatikannya dengan penuh kehati-hatian.

"Seharusnya tempat ini relatif aman, kuharap tidak ada yang datang untuk mengacau."

Di mana Mavis berada saat ini adalah tempat penyimpanan koleksi mainan dari Pangeran Asta terdahulu, alias si pemilik tubuh ini sebelumnya, tempat yang begitu luas jika dibandingkan dengan rumah yang ditempatinya di kehidupan sebelumnya.

Di hadapannya sendiri sudah terdapat bangkai burung peliharaan yang sebelumnya ia dapatkan dari pelayan yang mengurusnya.

"Akan ku mulai."

Mavis menghela napas. Kemudian ia mengarahkan telapak tangannya mengarah ke bangkai burung itu, dan kemudian berucap, "Bangkitlah!"

Tak berselang lama, asap hitam mulai muncul melingkar di sekitar bangkai itu. Bohong jika Mavis tidak terkejut melihat adegan itu. Ini merupakan pertama kali baginya melihat hal magis dengan sebegitu nyata.

Mavis takut, tapi juga antusias. Dia tak menyangka, pemandangan yang biasanya hanya ada di cerita fiksi kini muncul di depan matanya.

Burung itu mendadak berubah menjadi menyatu dengan asap hitam. Begitu aneh, kepulan asap itu terlihat menjadi membesar setiap detiknya. Sampai pada sepersekian detik itu mulai berhenti membesar, asap yang mengepul itu perlahan mulai menghilang.

"Astaga!"

Mavis membuka matanya lebar-lebar.

"Sambut saya, kepada Tuanku. Terimakasih Tuan telah membangkitkan makhluk rendahan ini. Saya akan setia melayani Tuan, saya akan menjadi pedang Tuanku."

[Pemberitahuan Sistem]

Mengekstrak bangkai berhasil (1/3)

Notifikasi itu muncul setelah asap menghilang. Setelahnya, Mavis mendapati sosok hitam menyeramkan itu bersujud di hadapannya dengan kepala menunduk. Dengan warna yang tampak begitu gelap, sosok itu menyerupai wujud bangkai burung yang ada sebelumnya. Hanya saja, terdapat penambahan anggota tubuh lain yang membuat sosok tersebut nampak menyerupai tampilan manusia.

"Apakah semua ini nyata? Mungkinkah kamu adalah burung yang tadi?" tanya Mavis, ia masih sedikit tak percaya dengan cara kerja sistem ini, sebegitu tidak masuk akalnya.

Mavis sebetulnya sangat takjub, tapi dia masih belum bisa terbiasa dengan hal-hal berbau magis seperti ini, sehingga akal sehatnya masih sulit untuk menerimanya.

"Ya, Tuan. Makhluk rendahan ini adalah seekor burung yang Tuan selamatkan. Beruntungnya saya dibangkitkan oleh Tuanku," jawab makhluk itu dengan nada antusias.

"Ehem...."

"Baiklah, sebaiknya kamu bangun. Aku ingin bertanya sesuatu. Bagaimana kamu bisa berubah bentuk menjadi menyerupai manusia seperti yang sekarang ini?"

"Ini semua berkat kehebatan Tuan, makhluk rendahan ini sangat bersyukur karena telah dipercaya untuk melayani Tuan." Makhluk itu terlihat sangat bahagia saat memilih bangkit, kemudian dengan wajah tersenyum ia terus memandangi Mavis dengan mata berbinar.

"Baiklah, baiklah."

Mavis bingung dengan sikap makhluk itu terhadapnya. Seperti seekor anak ayam yang melihat induknya, makhluk itu menatap dirinya dengan penuh kekaguman.

"Oke, kamu ... tunggu, sebaiknya aku memanggilmu dengan sebutan apa?" tanya Mavis dengan ragu.

Haruskah Mavis memanggil makhluk itu seperti sedang memanggil burung peliharaan? Apakah itu baik-baik saja?

Sebetulnya Mavis tidak yakin juga harus memperlakukannya bagaimana.

"Tuan, aku tidak akan berani. Tuanku yang berkuasa atas tubuh ini. Hanya Tuan yang memiliki kuasa untuk memberi nama pada bawahan rendahan ini."

Makhluk itu pun berubah murung.

"Bisakah kamu berbicara sedikit lebih santai? Mengapa kamu terus menyanjungku dan merendahkan dirimu sendiri? Jujur saja aku tidak terbiasa dengan itu."

"I-itu... Tuanku ... sepertinya akan sulit...."

"Oke, terserah lah. Kalau begitu, bagaimana jika aku memanggilmu dengan nama Buster? Apa kamu tidak keberatan?"

Nama itu adalah nama pertama yang muncul di ingatannya. Nama dari salah satu tokoh misterius yang ada pada salah satu novel fantasi kesukaannya dulu.

"Suatu kehormatan bagi saya untuk bisa mendapat nama dari Tuanku. Nama bawahan ini yang sekarang adalah Buster."

"Ya, sekarang namamu adalah Buster. Mohon bantuanmu kedepannya."

"Baik, Tuan."

Mavis tenggelam sejenak dalam pemikirannya. Ia tersenyum bangga karena telah berhasil menggunakan salah satu kemampuan ajaib dari sistem dan tidak memberikan dampak buruk bagi tubuhnya. Ini melebihi ekspektasinya tentang kemampuan membangkitkan makhluk hidup yang telah mati dari sistem.

"Buster, perlihatkan kemampuan sejatimu padaku sekarang."

"Dimengerti."

Setelahnya Buster mengambil posisi tegak dan merentangkan kedua sayapnya, sekali, dua kali, tiga kali, dia mengepakkan sayap itu sampai pada akhirnya tubuh itu terangkat. Ia terus mengepakkan sayapnya dan terbang ke sana kemari, lalu kembali ke posisi awal.

"Begitu rupanya, seperti yang diharapkan dari seekor burung." Mavis menyadari bahwa Buster ini memiliki kemampuan yang bisa terbang.

Mavis mengerti karena sebelum Buster dibangkitkan, dia hanyalah seekor burung pemakan biji-bijian. Lain lagi jika dia adalah burung bertipe karnivora. Karakteristik burung itu hanyalah memiliki bakat bawaan terbang, Mavis mulai ragu apakah Buster itu bisa diandalkan untuk melindungi dirinya kedepannya.

Mavis pun kemudian berpikir secara mendalam. Mari periksa kembali panel status sistem tentang kemampuan mengekstrak bangkai itu.

Kemudian jemari tangannya melesat ke ruang hampa di depannya dan mulai mengoperasikan layar tatap muka sistem.

[Informasi Kemampuan — Mengekstrak Bangkai]

Level skill (1), Kapasitas (1/3).

"Tampilkan status Buster."

[Sistem]

Menampilkan data untuk Buster.

[Informasi Makhluk Bayangan — Buster]

Nama : Buster

Ras : Burung Biji-bijian

Kualitas : E (Masih dapat berkembang)

Kemampuan : Terbang, Mata Pengintai

Keterangan : Buster adalah mayat hidup yang diekstrak dari bangkai burung pemakan biji-bijian. Memiliki kemampuan terbang cepat dan pengelihatan yang tajam dan akurat dalam radius seratus meter.

Sebetulnya Mavis tidak begitu mengerti tentang tingkatan dalam mengekstrak bangkai. Namun, mendapatkan kualitas E pada percobaan pertama, Mavis merasa bukankah terlalu rendah? Dan dia bahkan hanya memiliki sisa dua kesempatan lagi untuk mengekstrak suatu bangkai.

Mavis tenggelam dalam pemikirannya yang mendalam. Dia harus ingat bahwa dia harus berhati-hati jika lain kali ingin mengekstrak suatu bangkai. Dia harus mempertimbangkan matang-matang yang mana yang lebih berguna sebelum mengekstraknya. Jika tidak, alih-alih menjadi bantuan besar baginya, itu hanya akan menjadi suatu pemborosan yang sisa-sia dia bangkitkan.

"Bagaimana dengan statusku? Sistem, tolong tampilkan!" Sagara hanya berdiam dan sistem itu bekerja sendiri sesuai dengan permintaan, menampilkan informasi tentang penggunanya.

[Informasi Pengguna]

Menampilkan data untuk pengguna sistem.

Nama : Asta Dixon

Ras : Manusia

Pekerjaan : Necromancer

Gelar : Pengguna Sistem, Seorang Yang Pertama

Kemampuan : Mengekstrak bangkai, Kutukan Ular Karaka, Hentakan bumi, Peningkatan tubuh.

Hari ini Mavis merasa cukup puas untuk berhasil mencoba satu kemampuan dari sistem itu. Mengenai kemampuan Kutukan Ular Karaka, itu bisa dikesampingkan saat ini, karena menurutnya terlalu beresiko. Dia bisa menebak hanya dengan melihat namanya, kemampuan itu pasti sangat lah keji. Ia bukan seorang psikopat untuk mencobanya pada makhluk yang masih hidup. Sementara kemampuan hentakan bumi dan peningkatan tubuh, dia sudah mempunyai rencana sendiri untuk mencobanya di kemudian hari.

"Mari kita akhiri untuk hari ini," ucap Mavis.

Kemudian Mavis menutup layar tatap muka sistem sambil tersenyum bangga. Dia pun bergumam sendiri sambil memperhatikan lekat tubuh Buster yang besar layaknya pria dewasa pada umumnya.

Sekarang bagaimana cara aku menyembunyikan dirinya? Aku tidak mungkin membiarkan sosoknya terlihat di mata banyak orang.

"Buster, apakah kamu bisa membuat dirimu tidak bisa terlihat orang? Seperti menghilang atau sejenisnya, mungkin?" tanya Mavis ragu.

"Ya, Tuan. Pada dasarnya saya adalah bayangan dari Tuan. Saya bisa menyatu dengan mudah di dalam bayangan Tuan. Kapanpun Tuan dapat memanggil saya. Panggil nama saya dan saya akan segera datang untuk menghadap Tuanku."

"Baiklah kalau begitu. Sekarang, aku perintahkan kamu untuk bersembunyi."

"Dimengerti."

Segera tubuh besar itu mulai bercerai dan mengambil bentuk bayangan hitam di atas ubin, kemudian mulai bergerak menuju Mavis dan bergabung dengan bayangannya.

Mavis cukup puas dengan kemudahan yang diberikan sistem. Sangat bahaya jika Buster harus tetap dalam bentuk utuhnya. Mungkin, itu masih baik-baik saja jika hanya satu yang seperti Buster, Mavis masih bisa mencarikan tempat untuk dirinya bersembunyi. Namun, bagaimana jika dia dapat mengekstrak banyak bangkai di masa depan? Dia pasti akan sangat kesulitan.

"Buster, kau bisa mendengar suaraku?"

"Ya, Tuan. Saya bisa mendengarnya dengan sangat jelas."

"Bagus, apakah memungkinkan bagiku untuk meminta bantuanmu selama kamu di sana?"

"Perintah Tuan adalah keinginan bagi saya. Saya sangat senang jika bisa berguna bagi Tuanku."

"Lagi-lagi dia terlalu berlebihan," gumam Mavis. Ia masih belum terbiasa dengan cara bicara makhluk panggilannya ini.

"Apakah ada sesuatu yang Tuan butuhkan?"

"Tidak, bukan apa-apa."

Sambil berjalan menyusuri lorong demi lorong menuju tempat peristirahatannya, Mavis terus berkomunikasi dengan Buster. Hanya saja ini terlalu berat baginya untuk terus mendengar Buster berbicara padanya layaknya seorang pelayan kepada tuannya. Terlebih setelah Buster bergabung dengan bayangannya. Buster dapat menjawab langsung melewati telepati bila Mavis mengajaknya bicara.

"Sekarang, sembari aku jalan, bagaimana jika kau mencoba kemampuanmu yang lain, Buster. Aku memerintahkanmu untuk mulai menggunakan kemampuan pengelihatanmu, pindai seratus meter di sekitarku dan laporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan," ucap Mavis.

"Dimengerti."

Terpopuler

Comments

SweetiePancake

SweetiePancake

harusnya peringkat atau rank, kalau kualitas berasa kayak kondisinya layak buat dimakan atau ngga

2024-04-25

0

Shadow

Shadow

ya kualitas E mengerikan kalo dari A sampe Z, kalo kualitas E paling terakhir ya ampas

2024-02-10

0

Herzxx.

Herzxx.

yesssir

2023-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2 Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3 Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4 Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5 Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6 Chapter 6 : Buku Misterius
7 Chapter 7 : Bar Hammer
8 Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9 Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10 Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11 Chapter 11 : Reus Dan Darius
12 Chapter 12 : Pengikut Setia
13 Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14 Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15 Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16 Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17 Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18 Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19 Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20 Chapter 20 : Selamat Bergabung
21 Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22 Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23 Chapter 23 : Si Little Rookie
24 Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25 Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26 Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27 Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28 Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29 Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30 Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31 Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32 Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33 Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34 Chapter 34 : Raja Goblin
35 Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36 Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37 Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38 Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39 Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40 Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41 Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42 Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43 Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44 Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45 Chapter 45 : Seorang Master
46 Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47 Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48 Chapter 48 : Earl Edward
49 Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50 Chapter 50 : Merebut Antrian
51 Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52 Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53 Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54 Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55 Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56 Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57 Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58 Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59 Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60 Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61 Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62 Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63 Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64 Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65 Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66 Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67 Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68 Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69 Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70 Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71 Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72 Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73 Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74 Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75 Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76 Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77 Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78 Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79 Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80 Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81 Chapter 81 : Merekrut Reus
82 Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83 Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84 Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85 Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86 Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87 Chapter 87 : Pangeran Julius
88 Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89 Chapter 89 : Saatnya Pergi
90 Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91 Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92 Chapter 92 : Hadiah Kecil
93 Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94 Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95 Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96 Chapter 96 : Mustahil
97 Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98 Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99 Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100 Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101 Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102 Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103 Chapter 103 : Kedatangan Lily
104 Chapter 104 : Dia Seorang Master
105 Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106 Chapter 106 : Tukang Pamer
107 Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108 Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109 Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110 Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111 Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112 Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113 Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114 Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115 Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116 Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117 Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118 Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119 Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120 Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121 Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122 Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123 Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124 Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125 Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126 Chapter 126 : Rantai Pengekang
127 Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128 Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129 Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130 Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131 Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132 Chapter 132 : Ras Dwarf
133 Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134 Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135 Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136 Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137 Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138 Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139 Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140 Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141 Chapter 141 : Perburuan Master
142 Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143 Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144 Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145 Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146 Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147 Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148 Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149 Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150 Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2
Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3
Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4
Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5
Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6
Chapter 6 : Buku Misterius
7
Chapter 7 : Bar Hammer
8
Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9
Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10
Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11
Chapter 11 : Reus Dan Darius
12
Chapter 12 : Pengikut Setia
13
Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14
Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15
Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16
Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17
Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18
Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19
Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20
Chapter 20 : Selamat Bergabung
21
Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22
Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23
Chapter 23 : Si Little Rookie
24
Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25
Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26
Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27
Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28
Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29
Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30
Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31
Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32
Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33
Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34
Chapter 34 : Raja Goblin
35
Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36
Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37
Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38
Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39
Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40
Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41
Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42
Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43
Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44
Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45
Chapter 45 : Seorang Master
46
Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47
Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48
Chapter 48 : Earl Edward
49
Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50
Chapter 50 : Merebut Antrian
51
Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52
Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53
Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54
Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55
Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56
Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57
Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58
Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59
Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60
Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61
Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62
Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63
Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64
Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65
Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66
Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67
Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68
Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69
Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70
Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71
Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72
Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73
Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74
Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75
Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76
Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77
Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78
Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79
Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80
Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81
Chapter 81 : Merekrut Reus
82
Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83
Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84
Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85
Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86
Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87
Chapter 87 : Pangeran Julius
88
Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89
Chapter 89 : Saatnya Pergi
90
Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91
Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92
Chapter 92 : Hadiah Kecil
93
Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94
Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95
Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96
Chapter 96 : Mustahil
97
Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98
Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99
Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100
Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101
Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102
Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103
Chapter 103 : Kedatangan Lily
104
Chapter 104 : Dia Seorang Master
105
Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106
Chapter 106 : Tukang Pamer
107
Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108
Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109
Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110
Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111
Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112
Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113
Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114
Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115
Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116
Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117
Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118
Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119
Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120
Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121
Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122
Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123
Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124
Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125
Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126
Chapter 126 : Rantai Pengekang
127
Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128
Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129
Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130
Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131
Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132
Chapter 132 : Ras Dwarf
133
Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134
Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135
Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136
Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137
Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138
Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139
Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140
Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141
Chapter 141 : Perburuan Master
142
Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143
Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144
Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145
Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146
Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147
Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148
Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149
Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150
Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!