Ini dimulai dari sejarah ratusan tahun yang lalu. Menurut sejarah yang tercatat dalam buku kuno mengatakan bahwa telah terjadi perang besar antara raja iblis dengan para dewa langit. Perang itu tidak disebutkan pecah dikarenakan sebab apa, tapi satu hal yang pasti setelah perang itu berakhir memberi kerugian di kedua belah pihak.
Ratusan ribu iblis mati di medan pertempuran, begitu pula dengan prajurit dewa yang datang melawan mereka.
Raja iblis menghilang saat perang itu berakhir. Begitupula dengan keberadaan para dewa yang seperti lenyap begitu saja.
"Buku tua yang sedang Tuan pegang adalah sisa peninggalan Raja Iblis sebelumnya. Pada saat itu buku itu dipercayakan raja terdahulu kepada hamba untuk melindunginya, andai sesuatu terjadi padanya saat pertempuran nanti."
Raja iblis terdahulu juga pernah mengatakan sesuatu kepada nenek tua itu. "Kamu harap tenang, buku itu dapat mengenali Tuannya dengan baik, begitupula dengan barang-barang yang pada saat ini masih miliku."
"Sudah lama sejak saat itu dan buku itu bereaksi pada saat kunjungan Tuan yang pertama kalinya. Tuan harap yakin, hamba tidak berniat menjual buku itu secara cuma-cuma, hamba telah memberikan Tuan kalung pada saat itu, agar hamba ini dapat menemukan keberadaan Tuan saat ini."
"Jadi, kalian para iblis itu? Rupanya memang benar ada yang seperti itu di dunia ini."
"Lalu, apa yang akan terjadi padaku jika aku bukan orang yang seperti kamu harapkan? Apa kamu akan membunuhku?" kata Mavis.
"Tidak Tuan, hamba hanya berpikiran untuk mengambilnya kembali dengan langkah menyelinap."
"Aku ragu dengan itu. Bagaimana dengan pertempuran di luar tadi? Mengapa kamu menampakan dirimu jika sedang menyelinap?"
"Hamba hanya melaksanakan tugas untuk melindungi Tuan. Pria itu datang dengan niat yang buruk kepada Tuan."
"Baiklah, kamu memang benar tentang ini. Kalau begitu, sekarang di mana pria yang kamu bunuh itu? Perlihatkan kepadaku."
Nenek tua itu merentangkan tangannya dan menekannya ke ruang hampa dan sebuah lingkaran mistis muncul dan itu berputar sampai pada akhirnya sebuah lubang hitam muncul di tengahnya. Dia memasukan tangannya ke dalam sana, dan seketika menarik sebuah jasad tubuh manusia yang mana masih berdarah-darah di beberala titik bagian tubuhnya.
"Tuan, aku ingat pria ini mirip sekali seperti wajah pria berpakaian hitam yang sebelumnya bersama dengan Selir Juleaha," kata Buster.
"Kamu dapat keluar dan pergi untuk bertemu dengan yang lainnya." Mavis mengirimkan pesan telepati itu kepada Buster.
Setelahnya Buster muncul dan menampakan diri du hadapan kesebelas mahkluk itu dan juga si nenek tua.
"Sebelum aku berinteraksi lanjut dengan kalian, aku dapat memanggil kalian dengan apa?" jata Mavis.
"Tuan, nama kami yang sebelumnya bukan berarti apa-apa. Kami harus membuat kontrak darah terlebih dahulu dengan Tuan, sebagai bukti kesetian kami, apakah Tuan bersedia menerima kami?"
"Kontrak darah? Aku tidak mengerti hal seperti itu," kata Mavis.
"Tuan harap yakin, kontrak itu tercatat pada buku itu."
Mavis tidak tau harus mengatakan apa kepada mereka, tapi memang dia tidak tahu tentang kontrak darah itu. Apa ada sesuatu yang dia lewatkan? Mari kita lihat kembali panel status Mavis saat ini.
[Sistem : menampilkan data untuk pengguna sistem]
Nama : Asta
Ras : Manusia
Level : 2
Job : Necromancer, Penyihir Spirit Bumi
Gelar : Pengguna Sistem, Seorang Yang Pertama
Kemampuan : Mengekstrak bangkai (1/3), Kutukan Ular Karaka, Hentakan bumi, Peningkatan tubuh, Kontrak darah.
Benar saja dua kemampuan itu tiba-tiba ada pada panel statusnya. Apakah ini efek khusus setelah dia membuka buku mistis itu? Sepertinya.
Mavis menepatkan jarinya pada layar sistem, kemudian mulai mengoprasikan tanpa peduli ada banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. Lagipula, hanya Mavis yang bisa melihat layar sistem itu.
[Sistem : menampilkan keterangan kemampuan Kontrak Darah]
Kontrak Darah : kontrak pengikat antar Tuan dan pelayan. Dengan menggunakan darah tuannya sebagai pengikat, seorang pelayan tidak akan bisa menghianati tuannya. Pelayan yang berkhianat hanya berarti satu akhir dari itu, lenyap dalam kehampaan.
Mavis mengerti garis besar dari kontrak darah itu. Terlihat jelas itu seperti kontrak perbudakan!
"Kalau begitu, akan aku coba." Mavis menarik napas panjang dan menghembuskannya. Kemudian dia memposisikan tangannya ke depan dan menghadap ke arah sebelas makluk itu.
Setelah Nenek tua itu tahu bahwa Mavis akan segera melakukan kontrak darah, dua juga bergegas bergabung dengan kesebelas makluk itu. Mereka menunggu apa yang akan dilakukan Mavis.
Dia memejamkan mata, tapi tiba-tiba membuka matanya. Kemudian Mavis berucap dengan lantang.
"Kekang!"
Sebuah asap hitam muncul seperti biasa dan menelan mereka semua. Mavus hanya diam menyaksikan, sambil diam-diam menerka akan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setelah asap itu menghilang, tampilan mereka membuat Mavis paling dikejutkan.
Nenek tua itu seperti habis melakukan perjalan waktu kembali pada usianya empat puluh tahunan. Sementara makhluk aneh kesebelas itu, mereka berubah menjadi wujud setengah manusia dengan sepasang tanduk kecil di atas kepalanya. Mata mereka sangat tajam, meski begitu Mavi setuju jika mereka dikatakan sangatlah menawan.
"Apa ini wujud kalian yang sebenarnya?"
"Ini adalah wujud yang diberikan dari kontrak darah sebelumnya. Terimakasih, Tuan." Salah satu dari kesebelas makhluk aneh itu memberanikan diri menjawab Mavis. Kini dia terlihat seperti seorang wanita yang memikat. Itu memberikan kesan seperti seorang wanita cantik yang berbahaya.
"Terimakasih, Tuan," kata yang lainnya, juga ikut menyanjung tuannya.
Setelahnya mereka semua berdiam dengan posisi setengah bersujud dan menunduk menghadap mavis. Seperti mereka sedang menunggu apa yang akan Mavis katakan selanjutnya.
"Buster, katakan padaku, apa yang seharusnya aku lakukan pada mereka?"
Mavis memicingkan matanya ke arah Buster, dia juga mengirimkan pesan telepati padanya.
"Ini persis seperti yang aku lakukan sebelumnya, Tuan. Mereka akan senang jika Tuan memberi mereka nama baru, dan juga beri intruksi pada mereka apa yang harus mereka lakukan," kata Buster dalam telepatinya.
"Jadi seperti itu."
Mavis berdiam diri beberapa saat dan mengoreksi segala sesuatunya pada kedua belas iblis di hadapannya itu. Dia bertanya terlebih dulu nama mereka sebelumnya dan melihat-lihat seperti apa penampilan mereka. Dia akan mengambil keputusan setelahnya untuk menentukan nama yang pas.
"Kamu, aku akan tetap menamai kamu dengan Mikaela. Aku merasa nama itu sudah cocok denganmu," kata Mavis.
"Terimakasih Tuan." Nenek tua itu menyembunyikan senyum bahagia setelah Mavis memberikan dia sebuah nama. Dia sangat suka dengan nama Mikaela.
Selanjutnya Mavis mulai memberikan nama satu persatu kepada para pengikut barunya itu. Dimulai dari nomor satu dari ujung kanan. Pria itu tampak gagah dan kuat. Jadi, Mavis memberikan nama Ozzi padanya, yang artinya kuat.
Kemudian si anak kembar berkuncir itu, mereka terlihat sangatlah cantik akan tetapi dingin. Mavis merasa mereka berdua lebih cocok jika menjadi seorang elf dibanding menjadi iblis. Mavis pun memberikan nama Becky dan Becca.
Pria berwajah tampan dengan senyum yang ramah, Mavis memberikan nama Bulan padanya. Sementara seorang wanita yang dia gandeng itu bernama Bintang. Mereka berdua adalah pasangan yang serasi sebelumnya, Mavis berpikir demikian. Namun, dia telah keliru karena sebenarnya Bintang adalah adik dari si Bulan.
Lanjut pada Pria berotot dengan tubuh besar di samping Bintang. Mavis seketika teringat dengan Orc setelah melihat dia. Tampaknya dia sangatlah kuat, dan dia juga mempunyai pertahanan yang bagus. Demikian Mavis memberikan nama Giraldo padanya.
Karena Mavis kesulitan memberikan nama kepada sisa dari mereka yang belum diberikan nama, Mavis menanyakan terlebih dahulu apa kemampuan yang dimiliki mereka, dan juga mempertimbangkan kembali nama mereka sebelumnya.
Si wanita bersuara lembut mempunyai kemampuan ahli strategi yang tinggi, dia dapat mempredeksi kemungkinan apa saja yang akan terjadi dan dapat menganalisis suatu masalah dengan cepat. Dia mempunyai skill prediksi. Mavis memberinya nama Samantha.
Pria jago dalam memanah diberi nama Ezekiel, Si ahli dalam mantra kutukan terlarang diberi nama Flint, wanita yang mampu menirukan penampilan tetap dengan nama Sera, dan si wanita yang jago memainkan pedang diberi nama Aiko.
Maaf sekali, Mavis sudah kehabisan ide memberikan nama mereka semua, jadi dia hanya menunjuk nama-nama itu yang menurutnya bagus dan beberapa dia tetap menggunakan nama lama mereka sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Adryan Eko
author nya yg gelagepan mikir nama. wkwkwk
2022-06-06
0
Jepriadi T Damen
udah jdi gado2 jepang ,rusia ,thailand ,sama indo
2021-04-27
0
Ara Setiawan
c
2021-03-31
0