Semua kembali fokus pada sang raja. Rapat kemudian dilanjutkan dengan penjabaran laporan dari departemen pembangun tentang pemulihan bangunan di wilayah baru bekas kerjaan Norville yang telah ditaklukan. Kemudian, sang raja memerintahkan kepada kepala departemen pembangunan untuk membuat bangunan baru di luar bagian dari distrik pusat.
Katakanlah itu wilayah distrik tengah, sementara untuk wilayah distrik luar akan diperluas menuju bekas kerajaan Noville. Pembangunan distrik tengah diharapkan dapat memperkuat pertahanan dan menjadi benteng pertama untuk menahan invasi jika peperangan terjadi.
Setelah laporan departemen pembangunan selesai, disusul laporan departemen kesehatan yang meanampilkan data-data keadaan yang baik dan konstan dalam pertumbuhan dan kondisi para warga kerajaan.
Beralih untuk laporan selanjutnya. Sang raja memasang ekspresi bahagia sebelum bertanya.
"Alice, sampai sejauh mana persiapan akademi Lynford dalam acara perekrutan tahun ini?" tanya sang raja dengan senyuman di wajah.
"Kami sudah mempersiapkannya dengan sangat matang. Semua tes dan kriteria sudah diatur oleh para tetua akademi dengan sangat teliti agar bisa menyaring bakat-bakat dan moral yang baik dari para calon murid. Diharapkan mereka nantinya bisa berguna untuk kepentingan kerajaan saat mereka dibutuhkan." Alice tersenyum mengiyakan, dan sang raja mengangguk puas.
Raja Cornelius selalu tertarik dengan pembicaraan yang berhubungan dengan akademi. Dia adalah satu dari banyak orang yang bermimpi bisa menjadi salah satu dari orang di dalamnya. Sang raja ingin sekali bisa menggunakan kemampuan spirit, tapi hanya saja itu mustahil baginya.
"Alice, ada sesuatu yang ingin kuminta darimu. Bisakah kau memeriksa--"
Kalimat sang raja terhenti saat seseorang tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa memasuki aula pertemuan itu.
"Yang Mulia! Ada kabar penting dari utusan yang berada di kerjaan Osaka. Harap Yang Mulia mengampuni ketidak sopanan saya dengan masuk pertemuan ini tanpa mendapat izin." Pria pembawa berita itu berkeringat banyak dan bernapas dengan susah akibat ditatap oleh sang raja dan pejabat-pejabat lainnya.
"Bocah! Berani sekali kamu masuk ke pertemuan raja dengan cara mereobos para penjaga!" kata seorang penjaga yang berlari mengejar orang itu. Namun, sesampainya di dekat kerumunan pejabat, penjaga itu menunduk diam dan tak lagi berani melangkah.
"Biarkan dia datang, lanjutkan," Sang raja melihat dengan heran.
Pria itu dengan sedikit keteguhan mengeluarkan sebuah surat yang tergulung dengan tali. Kayle berjalan menuju orang itu dan mengambil suratnya. Kemudian berkata, "Kamu bisa pergi sekarang."
Kayle mengecek terlebih dahulu surat itu tidak mengandung mekanisme buruk yang bisa membahayakan raja. Dan setelah yakin surat itu normal-normal saja, Kayle memberikan itu kepada sang raja.
Sang raja membaca surat itu dengan teliti. Semua orang yang hadir termasuk Kayle sendiri menunggu tanggapan sang raja tentang surat darurat itu. Perlahan ekspresi raja mulai memburuk saat manik matanya mengarah pada bagian inti pokok dari surat yang dikirimkan itu.
"Presetan!" Sang raja menggulung kembali surat itu kemudian membuangnya kesamping. Tanpa mempedulikan para pejabat yang hadir, sang raja memperlihatkan emosinya yang meledak tanpa bisa mempertahankan ketenangan seperti seorang raja pada umumnya.
"Yang Mulia, harap tenang." Kayle mencoba memberitahukan tentang masalah itu, sang raja harus tetap tenang di hadapan para pejabat yang hadir.
"Dengan ini pertemuan kita akhiri, untuk depatemen yang belum memberikan laporan kepada raja, dapat mengirimkan laporan secara tulis kepada Felix. Sekian, semuanya dapat pergi," kata Kayle.
Kerumunan para pejabat yang melihat kemarahan sang raja tidak bisa untuk tidak heran. Selama ini, belum lernah mereka melihat sang raja semarah itu, bahkan saat pertempuran dengan kerajaan Norville sebelumnya sang raja terlihat sangat menikmati.
Kini aula pertemuan hanya tinggal sang raja, Kayle, dan juga Felix.
"Kamu bisa pergi juga," Kayle menginstruksikan Felix untuk pergi lebih dulu dan menunggu kabar darinya nanti.
Sang raja mencengkram tantannya dengan wajah kesal. Kayle yang melihat itu tumbuh semakin penasaran. Ia pun bertanya kepada sang raja, "Apakah ada sesuatu yang terjadi di kerajaan Osaka?"
"Raja Ragnar sudah kelewat batas. Ia ingin membatalkan perjodohan Asta dengan anaknya. Tapi bukan hanya sampai di situ, dia menyebutkan untuk menyutujui perjodohan Asta dengan anak haramnya!"
"Ini sebuah hinaan terang-terangan! Apakah dia mencoba memberitahuku kalau anakku adalah sampah?" kata sang raja.
"Harap tenanglah Yang Mulia."
Kayle yang mendengar itu labgsung dari mulut sang raja ikut merasakan kebencian dengan kerajaan Osaka. Bagaimungkin tidak? Kayle adalah bibi dari Asta, dia juga sangat menyayangi anak itu. Namun, ia juga seorang penasihat raja dan dia harus berpikir dengan rasional dan tetap menjaga ketenangannya.
"Bagaimana aku bisa tenang! Aku adalah ayahnya, dan bagaimana aku bisa menjelaskan kepada Lilian nantinya?"
"Aku tahu ini berat untukmu, Yang Mulia. Namun, ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya oleh mereka. Saya dapat menyimpulkan berita tentang pangeran yang memiliki kepribadian buruk telah menyebar dan sampai di telinga Raja Ragnar. Bahkan kamu telah menghukum Asta dan membuat dugaan kasar pada mereka bahwa pangeran tidak memiliki kedudukanya lagi untuk menggantikanmu meneruskan tahta kerajaan ini."
"Seperti halnya kamu yang marah jika pangeran dijodohkan dengan anak haram raja Osaka, bagaimana mereka tidak? Putri mereka akan dijodohkan dengan pengeran yang diisukan mempunyai segudang bakat keji dan buruk. Baiik-baik saja jika prilakunya yang buruk, tapi jika pangeran juga tidak memikiki potensi untuk naik tahta, bagaimana mereka sudi melanjutkan perjodohan?" kata Kayle.
Sang raja memasuki pikirannya yang mendalam. Kini dirinya bisa lebih tenang setelah mendengarkan perkataan dari Kayle.
"Kamu benar, bagaimanapun juga Ragnar juga seorang ayah dari anak-anaknya. Tapi, bagaimana bisa dia membatlakan secara sepihak tanpa melihat langsung seperti apa Asta sebenarnya. Bahkan pertemuan keduanya yang dijodohkan hanya terhitung beberapa hari lagi."
"Aku akan mengirimkan surat balasan agar Raja Ragnar menunda pembatalan ini dan menunggu sampai hari pertemuan itu. Mereka dapat membuat keputusan setelahnya dan kami dapat menerima apapun keputusannya. Bagaimana dengan itu, Yang Mulia?" kata Kayle.
"Baiklah, kamu bisa mengaturnya." Sang raja menghela napas. "Tentang surat ini rahasiakan kepada semua orang."
"Saya mengerti."
Pertemuan itu berakhir pada sore hari, sang raja kembali ke tempat peristirahatannya dikawal dengan Kayle dan para penjaga raja. Di jalan, saat sang raja singgah sejenak untuk menatap taman yang berada di tengah bangunan utama, seorang wanita datang menghampiri disusul dengan orang lain di belakangnya.
"Anda datang lagi sore ini," kata wanita itu dengan senyuman di wajah.
Para pengawal raja dan wanita itu mundur beberapa langkah untuk memberi ruang kepada mereka berdua untuk berbincang.
"Aku berharap bunga-bunga itu tidak layu sebelum dia melihatnya," kata sang raja.
Wanita itu tidak menanggapi lebih lanjut, dia hanya terus memasang senyuman tipis di wajahnya. Tanpa orang sadari, senyuman itu hanyalah senyuman palsu dan wanita itu benci harus melakukannya.
"Maafkan aku Yang Mulia, dia hanya akan menjadi penghalang bagiku. Kuharap dia tidak akan terbangun dari tidur untuk selamanya." Dibalik senyuman yang terlihat, wanita itu berdoa untuk kematian sang ratu.
"Sudah menjelang malam, kembalilah untuk beristirahat, Juleaha." Sang raja beranjak pergi meninggalkan selir itu tanpa melirik dia sekalipun.
Sang raja pergi bersama Kayle dan dikawal oleh penjaganya. Sementara selir bernama Juleaha itu masih bergeming di tempatnya dengan memasang raut wajah jelek.
"Presetan! Reus aku tidak ingin melihat bunga-bunga itu lagi besok!" Juleaha menajamkan tatapannya ke arah bunga-bunga yang bermekaran di tengah sisi taman dan dekat air mancur itu. "Juga, panggil Darius untuk ke tempatku malam nanti. Aku mempunya misi penting untuknya.
"Baik Nyonya." Di sisi lain, orang bernama Reus yang merupakan pengawal pribadi selir Juleaha mengangguk paham.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Mc kau pantas marah akan hal ini...
2023-03-13
1
iyan クマギュン .ch
yak aku sih lebih kasian sama anak haramnya karena di buang buang kayak GK ada guna
2022-07-01
2
Adryan Eko
ternyata si maemunah jahat oii
ambisi bener jadi ratu
2022-06-06
0