Chapter 16 : Mencari Seorang Guru

Keesokan harinya, Mavis menyantap sarapan pagi setelah Marrie dan Sasha datang membawakan makanan. Dia memakan daging itu dengan lahap dan seperti biasa tak lupa meneguk segelas susu yang rasanya hambar. Dia memakan semua yang disajikan di depan matanya, tanpa terkecuali.

Setelah mengelap mulutnya dia melirik ke arah Marrie dan juga Sasha. Kemudian sejenak dia berpikir, ada kabar baik apa sampai membuat kedua orang ini menatapnya dengan cara yang aneh.

"Apa ada berita baru untuk hari ini?" kata Mavis.

"Aku senang Pangeran baik-baik saja," kata Sasha.

Marrie yang berada disamping Sasha ikut mengangguk.

"Apa aku terlihat seperti orang yang setiap saatnya bisa saja mati?"

"Bukan seperti itu, Pangeran. Hanya saja...."

"Aku mendapat kabar itu pagi ini, dari para penjaga. Dan aku sangat lega setelah mengetahui kamu selamat."

"Semalam, pembunuh yang sebelumnya menyerang sang ratu di kediamannya ditemukan oleh beberapa penjaga di sekitar kamarmu, Pangeran. Dan sempat terjadi pertarungan di luar. Apa kamu tidak melihat atau mendengar apapun tadi malam?" kata Sasha.

Marrie menyikut pinggul Sasha. Dia masih tidak terbiasa dengan cara Sasha saat berbicara informal dengan Mavis yang notabenenya seorang pangeran atau majikannya.

"Em... tidak, sepertinya aku sangat lelah sampai-sampai tidak terbangun saat tidur tadi malam."

"Lalu, apa dia tertangkap?" Mavis memasang wajah lugu, berpura-pura tidak tahu dan seolah penasaran dengan berita itu. Dia mengerti sekarang, itu pasti insiden penyerangan Darius malam tadi. Dan keduanya mencemaskan Mavis.

"Sayangnya para penjaga itu bukan tandingan si pembunuh. Jadi dia berhasil kabur, Pangeran."

"Jadi begitu," kata Mavis.

"Pangeran, mungkinkah para pembunuh itu menargetkanmu juga? Bagaimana jika dia tiba-tiba datang dan menyerangmu lagi?" kata Sasha.

"Baik-baik saja maka. Aku sudah mempunyai seseorang yang kuat untuk melindungiku. Dan jika pembunuh itu datang ke tempatku, dia hanya akan menggali kuburannya sendiri."

"Sungguh? Siapa dia, apa orang itu sedang berada di ruangan ini?" Sasha segera menoleh ke sana sini mencari keberadaan itu yang mungkin saja sedang bersembunyi.

"Maaf, aku tidak bisa memberitahu tentang itu kepada kalian. Dan aku harap kalian bisa merahasiakannya meski itu dihadapan sang raja sekalipun."

"Kami mengerti," jawab Marrie.

"Oh ya, ada satu berita lagi, Pangeran!" Tiba-tiba Sasha menjadi antusias. Dia tersenyum dan matanya mulai berbinar.

"Apa itu?"

"Keluarga kerajaan dari Osaka sedang dalam perjalanan menuju Sriwijaya. Raja dan Ratu Osaka beserta putrinya akan segera tiba dalam beberapa hari lagi. Oleh karena itu ayahmu membuat keputusan untuk menghilangkan hukumanmu, mulai hari ini. Jadi kamu sudah bebas keluar kamar, Pangeran."

"Sungguh?"

Mavis jatuh dalam sukacita. Dia akhirnya bisa bebas keluar masuk tanpa mengendap-ngendap dari pengelihatan para penjaga.

Sebelumnya, ada banyak tempat di dalam kerajaan ini yang ingin Mavis kunjungi setelah dipindahkan ke dunia ini. Dia ingin pergi, tapi itu tidak memungkinkan karena status tahanan kamar yang dimiliki pemilik tubuh sebelumnya. Juga, banyak penjaga yang berpatroli di sekitarnya, sehingga sulit bagi dirinya untuk menyelinap pergi ke sana, itu akan sangat mustahil untuk tidak terlihat oleh para penjaga, kecuali jika dia punya jubah ajaib yang bisa membuat dirinya tak terlihat seperti di film-film. Namun, kini setelah mendengar kenyataan di sudah terbebas, itu berarti dia bisa pergi ke tempat-tempat itu.

"Pangeran?"

Sasha memerhatikan Mavis yang tiba-tiba membisu. Dia pun mencoba membuat tuannya itu tersadar.

"Ah ya, maaf. Sepertinya aku butuh waktu mencerna berita itu. Dan, Sasha apa kau tahu mengapa orang-orang dari Osaka itu jauh-jauh datang ke sini?" kata Mavis.

"Ha? Apa kau lupa, Pangeran? Tujuh hari dari sekarang adalah hari pembukaan murid dari akademi Lynford!" kata Sasha.

"Sepenting itu?" kata Mavis.

"Pangeran harap tahu, akademi Lynford mempunyai tempat yang penting di dalam kerajaan. Mereka adalah salah satu kekuatan yang dimiliki kerajaan selain kamp militer dan juga guild petualang," kata Marrie.

"Sepertinya aku telah meremehkan kekuatan akademi Lynford," batin Mavis.

"Pangeran, kamu tidak lupa dengan satu hal lainnya, kan?" Sasha memasang wajah frustasi.

"Eng... mungkin aku melupakannya. Apa itu hal penting juga?"

Setelah berusaha menelusuri ingatan milik Pangeran Asta sebelumnya, dia tidak mendapatkan petunjuk apapun yang sekiranya penting. Bahkan, hal kecil seperti tanggal pembukaan murid akademi Lynford yang selalu ditetapkan sama setiap tahunnya, tidak ada di dalam ingatannya. Ini membuktikan bahwa pangeran Asta yang dulu memang seorang pecundang sejati.

"Oke, oke, sepertinya aku memang harus menghubungi penyembuh kerajaan. Sesuatu pasti telah terjadi pada ingatanmu, Pangeran," kata Sasha.

"Tidak perlu, aku hanya butuh istirahat. Memang kondisiku sejak tadi malam kurang baik."

"Baiklah, aku akan memberitahumu, Pangeran," kata Sasha dengan ekspresi cemberut di wajahnya.

"Ini akan sangat memalukan dan menyakitkan bagi seorang wanita, jika tau pria yang akan hidup bersama dengannya lupa dengan tanggal perjodohannya."

"Perjodoha? Mengapa tiba-tiba membicarakan itu? Aku tidak mengerti maksudmu."

Sasha menatap kosong ke arah Mavis. Dalam hati dia membatin, apa pangerannya ini sebenarnya tau tapi pura-pura tidak tau? Atau dia memang tidak tahu?

Sasha kehabisan kata-kata.

"Itu tentang perjodohan Pangeran dengan Putri Judh dari Osaka. Mungkin sebelumnya Pangeran tidak setuju dengan perjodohan itu jadi Pangeran melupakannya," kata Marrie.

"Perjodohan?"

Mavis membelalakan matanya.

Tak lama, dia menarik napas dan bergumam pelan, "Aku mengerti sekarang, sepertinya pangeran Asta terdulu memang tidak ada gunanya bagi dunia ini. Makanya dia dibuang dan digantikan denganku. Masalahnya, hal penting seperti perjodohan saja tidak dia ingat!"

Marrie yang mendengar samar-samar suara kecil Mavis, tapi tidak juga mengerti. Jadi, dia memutuskan untuk pergi bertanya, "Maaf Pangeran, apa Pangeran mengatakan sesuatu?"

"Ah, tidak. Aku hanya berbicara sendiri."

"Oh, aku tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Bisakah kamu mendapatkan seorang guru untukku?" kata Mavis.

"Guru?"

Mavis mengangguk, dan Sasha mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Jadi akhirnya Pangeran memutuskan untuk mendapatkan seorang guru? Ini adalah kabar baik bagi sang ratu! Kuharap ratu segera bangun dan melihatmu. Dia pasti akan senang sekali."

"Mengapa kamu begitu sangat yakin ibuku akan begitu senang jika menetahuinya? Bukankah itu sesuatu yang biasa dilakukan bagi orang-orang? Kamu saja pasti mempunyai guru yang melatihmu, bukan?" Mavis menatap heran ke arah Sasha.

"Itu lain untukmu, Pangeran. Bahkan kata bibi Rose kamu selalu menolak saat diminta untuk belajar dari seorang guru. Pernah suatu waktu sang ratu mendatangkan beberapa guru yang ahli dibebagai bidang dari kerajaan Toran, dan kamu menolaknya mentah-mentah."

"Katakan padaku, Pangeran. Bagaiamana bisa aku tidak terkejut saat kamu tiba-tiba ingin mempunyai seorang guru?"

Mavis menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Yah, tiba-tiba aku hanya ingin saja saat ini."

"Jadi, apa aku bisa?" kata Mavis.

"Mengapa kamu tidak meminta diajarkan oleh orang yang melindungimu, bukankah dia sangatlah kuat? Bahkan pembunuh yang sewaktu itu hanya seperti mainan anak-anak baginya?" kata Sasha.

"Ya, kamu benar dia itu kuat. Tapi dia tidak cocok dalam hal mengajari seseorang. Jadi aku butuh orang lain yang ahli mengaar dibidangnya."

"Pangeran, guru seperti apa yang kamu butuhkan?" kata Marrie

"Aku butuh seorang guru yang bisa mengajariku pendidikan, sihir, dan juga pedang."

"Tiga hal sekaligus!" Sasha tiba-tiba berbicara. "Apa kau serius Pangeran Mengambil satu guru saja sudah sangat sulit, apalagi tiga?"

"Tidak apa-apa, aku menginginkan ketiganya," kata Mavis.

"Sasha, tidak pantas kamu mengomentari Pangeran!" Marrie membentak adiknya itu.

"Ya, ya, aku mengerti."

Marrie menutup sejenak kedua matanya sambil mengembalikan ketenangannya. Kemudian dia melirik kembali ke arah Mavis yang sebelumnya tertawa melihat Sasha dimarahi olehnya.

"Pangeran, untuk mendapatkan guru yang bisa mengajarimu tentang pendidikan dan pedang itu bukan dua hal yang mustahil untuk dilakukan. Namun, untuk mendapatkan guru untuk mengajarimu sihir, kamu membutuhkan bakat terlebih dahulu untuk itu," kata Marrie.

Terpopuler

Comments

Adryan Eko

Adryan Eko

cara kerja sistemnya beda, mengharuskan pengguna nya berusaha sendiri untuk levelling kayak nya.. contoh: dia latihan fisik, sihir dan kecerdasan untuk naik level dari status nya.. gw rasa sih

2022-06-06

0

kIkI

kIkI

boooo...
noob..

2022-02-16

0

Ara Setiawan

Ara Setiawan

z

2021-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2 Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3 Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4 Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5 Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6 Chapter 6 : Buku Misterius
7 Chapter 7 : Bar Hammer
8 Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9 Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10 Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11 Chapter 11 : Reus Dan Darius
12 Chapter 12 : Pengikut Setia
13 Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14 Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15 Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16 Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17 Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18 Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19 Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20 Chapter 20 : Selamat Bergabung
21 Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22 Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23 Chapter 23 : Si Little Rookie
24 Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25 Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26 Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27 Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28 Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29 Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30 Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31 Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32 Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33 Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34 Chapter 34 : Raja Goblin
35 Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36 Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37 Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38 Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39 Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40 Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41 Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42 Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43 Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44 Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45 Chapter 45 : Seorang Master
46 Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47 Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48 Chapter 48 : Earl Edward
49 Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50 Chapter 50 : Merebut Antrian
51 Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52 Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53 Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54 Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55 Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56 Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57 Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58 Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59 Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60 Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61 Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62 Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63 Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64 Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65 Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66 Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67 Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68 Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69 Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70 Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71 Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72 Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73 Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74 Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75 Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76 Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77 Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78 Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79 Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80 Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81 Chapter 81 : Merekrut Reus
82 Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83 Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84 Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85 Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86 Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87 Chapter 87 : Pangeran Julius
88 Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89 Chapter 89 : Saatnya Pergi
90 Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91 Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92 Chapter 92 : Hadiah Kecil
93 Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94 Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95 Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96 Chapter 96 : Mustahil
97 Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98 Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99 Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100 Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101 Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102 Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103 Chapter 103 : Kedatangan Lily
104 Chapter 104 : Dia Seorang Master
105 Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106 Chapter 106 : Tukang Pamer
107 Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108 Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109 Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110 Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111 Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112 Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113 Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114 Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115 Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116 Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117 Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118 Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119 Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120 Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121 Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122 Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123 Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124 Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125 Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126 Chapter 126 : Rantai Pengekang
127 Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128 Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129 Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130 Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131 Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132 Chapter 132 : Ras Dwarf
133 Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134 Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135 Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136 Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137 Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138 Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139 Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140 Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141 Chapter 141 : Perburuan Master
142 Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143 Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144 Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145 Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146 Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147 Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148 Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149 Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150 Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2
Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3
Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4
Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5
Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6
Chapter 6 : Buku Misterius
7
Chapter 7 : Bar Hammer
8
Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9
Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10
Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11
Chapter 11 : Reus Dan Darius
12
Chapter 12 : Pengikut Setia
13
Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14
Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15
Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16
Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17
Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18
Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19
Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20
Chapter 20 : Selamat Bergabung
21
Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22
Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23
Chapter 23 : Si Little Rookie
24
Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25
Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26
Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27
Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28
Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29
Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30
Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31
Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32
Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33
Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34
Chapter 34 : Raja Goblin
35
Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36
Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37
Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38
Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39
Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40
Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41
Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42
Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43
Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44
Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45
Chapter 45 : Seorang Master
46
Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47
Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48
Chapter 48 : Earl Edward
49
Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50
Chapter 50 : Merebut Antrian
51
Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52
Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53
Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54
Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55
Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56
Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57
Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58
Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59
Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60
Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61
Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62
Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63
Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64
Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65
Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66
Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67
Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68
Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69
Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70
Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71
Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72
Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73
Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74
Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75
Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76
Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77
Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78
Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79
Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80
Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81
Chapter 81 : Merekrut Reus
82
Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83
Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84
Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85
Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86
Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87
Chapter 87 : Pangeran Julius
88
Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89
Chapter 89 : Saatnya Pergi
90
Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91
Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92
Chapter 92 : Hadiah Kecil
93
Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94
Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95
Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96
Chapter 96 : Mustahil
97
Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98
Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99
Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100
Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101
Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102
Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103
Chapter 103 : Kedatangan Lily
104
Chapter 104 : Dia Seorang Master
105
Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106
Chapter 106 : Tukang Pamer
107
Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108
Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109
Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110
Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111
Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112
Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113
Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114
Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115
Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116
Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117
Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118
Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119
Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120
Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121
Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122
Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123
Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124
Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125
Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126
Chapter 126 : Rantai Pengekang
127
Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128
Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129
Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130
Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131
Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132
Chapter 132 : Ras Dwarf
133
Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134
Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135
Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136
Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137
Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138
Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139
Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140
Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141
Chapter 141 : Perburuan Master
142
Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143
Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144
Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145
Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146
Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147
Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148
Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149
Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150
Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!