Chapter 8 : Pria Yang Sombong

"Terimakasih Paman," kata Mavis dengan senyuman di wajah.

Paman Hammer melambaikan tangan, sambil menggendong Clara dengan satu tangan yang lain. Kemudian dia berteriak ke arah Mavis dan Sasha yang tengah beranjak pergi.

"Mampir lagi ke sini kalau kalian ingin minum!"

"Bye-bye!" Clara, anak imut itu ikut melambaikan tangan.

"Pangeran, mengapa kamu tidak mengijinkan aku memberi imbalan kepada mereka? Bukankah mereka sangat baik padamu hari ini?"

Sasha mengikuti Mavis dari belakang. Dia masih sesekali melirik ke arah di mana paman berserta istri dan anaknya itu mengantarkan mereka pergi.

"Mereka tidak akan senang dengan itu. Lebih baik cukup seperti ini, menjalin hubungan baik dengan mereka sebagai petualang."

"Aku sungguh menyesal sempat berpikiran buruk kepada paman itu," kata Sasha.

"Lihat, kamu tidak boleh menilai orang dari luarnya, dan jangan terlalu berpikiran buruk kepada orang yang baru saja kamu temui."

"Ya, meski begitu ... itu sudah menjadi kewajibanku untuk melindungmu, Pangeran."

Mavis tidak berkomentar lebih. Dia mengerti itu adalah prinsip dari seorang pelayan yang mengabdi kepada tuannya. Sasha dan pelayan kerajaan lainnya pasti sudah menajalani pelatihan untuk melaksanakan tugas mereka dan pasti melindungi tuannya adalah prioritas utama.

Mavis tidak bisa melarang Sasha untuk sikapnya yang berlebihan prokteftif padanya, karena itu hanya akan merendahkan dia.

"Oh ya Sasha, mengenai para petualang, bisakah kau jelaskan padaku seperti apa pekerjaan yang biasa mereka lakukan? Apa mereka melakukan semacam pencarian dengan memasuki dungeon?"

Mavis menatap Sasha dengan mata berbinar. Dia tidak sabar mendengar jawabannya.

"Ya Pangeran, kamu benar. Mereka para petualang biasanya mengerjakan misi yang diberikan atau disediakan oleh guild mereka masing-masing. Sementara misi yang didapat guild-guild itu berasal dari permintaan pasar ataupun dari kerajaan langsung. Ambil saja contoh obat untuk sang ratu, madu kamojia adalah barang yang saat ini tengah naik daun diperbincangkan di antara para petualang."

Terbesit dalam pikiran Mavis tentang para petualang, dia ingat Paman Hammer itu bercerita tentang dirinya yang dulu pernah menjadi seorang petualang sebelum dia memasuki camp militer. Namun, itu tak berlangsung lama setelah dia mendapatkan surat balasan dari kemiliteran bahwa dia diterima.

Paman Hammer bercerita juga tentang awal dirinya memasuki sebuah dungeon dan terjebak hampir seminggu di dalamnya. Juga dia bercerita tentang tampilan kedalaman dungeon yang sangat mengerikan untuk dilihat.

Di sana ada banyak sekali goblin. Paman Hammer menceritakan pertarungan pertamannya dengan kawanan goblin dengan wajah yang jelek. Dia teringat berapa banyak kawan seperjuangannya yang tewas pada saat hari itu. Meskipun goblin adalah penghuni dungeon tingkat rendah, tapi jika dibandingkan dengan kekuatan manusia biasa itu hanya akan menjadi kesenjangan yang tinggi. Sebut saja satu goblin memiliki kekuatan dua kali lipatnya. Belum lagi kepala suku goblin, itu bisa sangat menyusahkan untuk dikalahkan, kepala suku memiliki kecerdasan lebih diatas goblin lainnya. Suatu kepala suku bisa merapalkan mantra kutukan, bisa dibayangkan sekuat apa itu.

Banyak para petualang yang tidak menaruh goblin pada matanya dan pada akhirnya berakhir dengan mengenaskan.

Untungnya, kata Paman Hammer dungeon itu tidak semuanya berisi ancaman yang nyata. Dungeon itu bermacam-macam, semuanya juga tidak bepenampilan mengerikan.

Contohnya, dungeon ketiga yang pernah dimasuki Paman Hammer di kerajaan Yuan. Tempat itu adalah tempat yang hijau sejauh mata memandang, di sana penuh dengan pepohonan dan tanaman liar. Udara dan air di sana pun sangat murni menyejukan. Kemudian di kedalamannya, di sana dapat dijumpai bangsa semacam elf dan dwarf yang membentuk suatu benteng layaknya manusia. Tempat itu cukup besar. Bahkan jika disebutkan itu akan menjadi sebuah kerajaan tingkat satu di luar dungeon. Dungeon itu berada di bagian selatan kerajaan tingkat satu, kerajaan Yuan.

"Huah..."

Semakin Mavis memikirkannya sepanjang perjalanan semakin dirinya ingin saat itu juga pergi mencari sebuah dungeon dan memasukinya. Mavis tidak bisa untuk tidak tertarik dengan keberadaan dungeon. Menurutnya, itu mirip sekali dengan cara kerja sebuah game di dunianya sebelumnya! Dia ingat sekali game seperti apa itu, karena dulu dia sering melihat teman-temannya bermain game petualangan semacamnya.

Mavis ingin memainkannya, hanya saja dia tidak mampu waktu itu, bahkan memikirkan apa yang akan dimakannya sepulang sekolah saja sudah membuatnya sedih. Namun, tuhan sangat bermurah hati padanya, di dunia ini dia mendapatkan sebuah jekpot! Dia diberkahi kesempatan untuk merasakan petualangan langsung di dalam sebuah game!

"Aku dengar darimu, ibuku membutuhkan madu dari bunga kamojia dan itu sangat sulit di dapatkan, benar?"

"Ya, karena itu hanya bisa ditemukan di dungeon tingkat tinggi."

"Apa para petualang itu tidak ada yang mampu mendapatkannya?"

"Aku takut bahkan kerajaan tingkat lima seperti Osaka akan sulit mendapatkannya," jawab Sasha dengan suara melemah, tapi tiba-tiba dia bersemangat lagi. "Tapi Pangeran, kamu harap tenang, ayahmu pasti mendapatkan obatnya!" lanjutnya dengan tangan mengepal dan kepercayaan di wajahnya. Sasha benar-benar takut Mavis akan murung setelahnya.

"Tenang, aku baik-baik saja. Tentang madu itu, bahkan jika memang sulit untuk didapatkan, aku hanya tinggal mencarinya sendiri," kata Mavis.

"Aku salut dengan keberanianmu, Pangeran. Namun, kamu jangan pernah berpikiran sempit untuk pergi ke sana hanya karena ingin mendapatkan obat itu secepat mungkin. Tempat itu sangat berbahaya. Ketua akademi saja masih beruntung bisa keluar dengan selamat dari tempat itu, bagaimana dengan dirimu?"

"Oh, sekarang kamu bahkan berani menceramahiku?"

"Itu sudah menjadi tugasku. Namun, jika kamu masih bersikukuh pergi di kemudian hari, kamu harus ingat untuk membawaku," kata Sasha.

Perbincangan merekapun terhenti setelah tiba kembali di pintu bobrok yang mana jalan masuk rahasia ke mansion keluarga kerajaan. Sasha mengendap dan maju selangkah lebih di depan Mavis, untuk mengecek kondisi apakah ada petugas patrol yang datang atau tidak di depan. Itu berlanjut sampai Mavis berhasil tiba di kamarnya.

Sasha tidak masuk. Dia langsung berpamitan setelah tiba di depan pintu dan pergi untuk menyusul kakaknya yang sedang mengerjakan tugas lainnya.

Namun, tak lama pintu itu kembali terbuka dan dua orang yang dikenal Mavis masuk dengan terengah-engah.

Mereka begitu panik.

"Ada apa?" Mavis menoleh ke arah Sasha dan Marrie. Kemudian membalik badannya menghadap mereka.

"Ratu diserang."

"Bagaimana bisa!" Wajah Mavis berubah masam, tapi tiba-tiba kembali untuk tenang. "Katakan, siapa yang melakukannya."

Terpopuler

Comments

Lesokee.

Lesokee.

MC nya ngapain aja tod

2022-12-12

1

King_KratuM

King_KratuM

mc terlalu tolol kuharap kerajaan nya jatuh dan ibunya mati baru mc kurang tolol

2022-01-08

1

King_KratuM

King_KratuM

apa ni novel omong kosong

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2 Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3 Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4 Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5 Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6 Chapter 6 : Buku Misterius
7 Chapter 7 : Bar Hammer
8 Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9 Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10 Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11 Chapter 11 : Reus Dan Darius
12 Chapter 12 : Pengikut Setia
13 Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14 Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15 Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16 Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17 Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18 Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19 Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20 Chapter 20 : Selamat Bergabung
21 Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22 Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23 Chapter 23 : Si Little Rookie
24 Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25 Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26 Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27 Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28 Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29 Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30 Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31 Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32 Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33 Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34 Chapter 34 : Raja Goblin
35 Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36 Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37 Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38 Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39 Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40 Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41 Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42 Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43 Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44 Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45 Chapter 45 : Seorang Master
46 Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47 Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48 Chapter 48 : Earl Edward
49 Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50 Chapter 50 : Merebut Antrian
51 Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52 Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53 Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54 Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55 Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56 Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57 Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58 Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59 Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60 Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61 Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62 Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63 Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64 Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65 Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66 Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67 Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68 Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69 Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70 Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71 Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72 Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73 Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74 Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75 Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76 Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77 Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78 Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79 Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80 Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81 Chapter 81 : Merekrut Reus
82 Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83 Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84 Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85 Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86 Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87 Chapter 87 : Pangeran Julius
88 Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89 Chapter 89 : Saatnya Pergi
90 Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91 Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92 Chapter 92 : Hadiah Kecil
93 Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94 Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95 Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96 Chapter 96 : Mustahil
97 Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98 Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99 Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100 Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101 Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102 Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103 Chapter 103 : Kedatangan Lily
104 Chapter 104 : Dia Seorang Master
105 Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106 Chapter 106 : Tukang Pamer
107 Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108 Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109 Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110 Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111 Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112 Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113 Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114 Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115 Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116 Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117 Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118 Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119 Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120 Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121 Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122 Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123 Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124 Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125 Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126 Chapter 126 : Rantai Pengekang
127 Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128 Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129 Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130 Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131 Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132 Chapter 132 : Ras Dwarf
133 Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134 Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135 Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136 Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137 Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138 Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139 Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140 Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141 Chapter 141 : Perburuan Master
142 Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143 Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144 Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145 Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146 Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147 Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148 Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149 Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150 Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2
Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3
Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4
Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5
Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6
Chapter 6 : Buku Misterius
7
Chapter 7 : Bar Hammer
8
Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9
Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10
Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11
Chapter 11 : Reus Dan Darius
12
Chapter 12 : Pengikut Setia
13
Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14
Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15
Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16
Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17
Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18
Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19
Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20
Chapter 20 : Selamat Bergabung
21
Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22
Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23
Chapter 23 : Si Little Rookie
24
Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25
Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26
Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27
Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28
Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29
Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30
Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31
Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32
Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33
Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34
Chapter 34 : Raja Goblin
35
Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36
Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37
Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38
Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39
Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40
Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41
Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42
Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43
Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44
Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45
Chapter 45 : Seorang Master
46
Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47
Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48
Chapter 48 : Earl Edward
49
Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50
Chapter 50 : Merebut Antrian
51
Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52
Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53
Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54
Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55
Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56
Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57
Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58
Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59
Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60
Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61
Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62
Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63
Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64
Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65
Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66
Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67
Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68
Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69
Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70
Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71
Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72
Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73
Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74
Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75
Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76
Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77
Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78
Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79
Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80
Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81
Chapter 81 : Merekrut Reus
82
Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83
Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84
Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85
Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86
Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87
Chapter 87 : Pangeran Julius
88
Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89
Chapter 89 : Saatnya Pergi
90
Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91
Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92
Chapter 92 : Hadiah Kecil
93
Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94
Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95
Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96
Chapter 96 : Mustahil
97
Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98
Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99
Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100
Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101
Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102
Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103
Chapter 103 : Kedatangan Lily
104
Chapter 104 : Dia Seorang Master
105
Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106
Chapter 106 : Tukang Pamer
107
Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108
Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109
Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110
Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111
Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112
Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113
Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114
Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115
Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116
Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117
Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118
Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119
Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120
Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121
Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122
Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123
Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124
Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125
Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126
Chapter 126 : Rantai Pengekang
127
Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128
Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129
Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130
Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131
Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132
Chapter 132 : Ras Dwarf
133
Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134
Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135
Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136
Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137
Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138
Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139
Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140
Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141
Chapter 141 : Perburuan Master
142
Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143
Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144
Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145
Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146
Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147
Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148
Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149
Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150
Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!