Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku

Awal kebangkitan bangkai dari Darius disaksikan oleh banyak pasang mata. Mereka melihat proses itu dengan tenang dan khidmat. Meskipun ada sebagian dari mereka yang masih merasa tidak puas dengan keputusan Mavis untuk membangkitkan Darius, mengingat perbuatan buruk yang telah dia lakukan sebelumnya terhadap Mavis.

Dibangkitkan kembali, yang berarti mendapat kehidupan kedua dari orang yang membangkitkan. Tentu itu diartikan bahwa sang tuan sangat mempercayai pelayannya. Begitu yang diartikan para iblis.

Mavis tidak tau itu.

Dia yang sekarang hanya tau bahwa ini kesempatan dirinya untuk mendapatkan bahan langka untuk bisa dia bangkitkan. Mavis tau Darius ini mempunyai kemampuan yang cukup kuat. Dan juga, dia bisa mencari tahu siapa dalang yang mengirim Darius untuk membunuh Mavis. Informasi itu akan dia dapat dengan sendirinya setelah pria itu menjadi pelayan setianya.

Melihat kembali pada kabut asap yang mulai berkumpul di sekitar mayat tubuh Darius. Itu lebih banyak dibandingkan yang Mavis lihat saat membangkitkan Buster dulu.

"Bangkitlah," kata Mavis.

Tangan Mavis terangkat menghadap bangkai itu. Dia sedikit bergetar dan sesuatu terjadi pada tubuhnya, seperti ada energi yang keluar dari dalam tubuhnya.

Mavis berkeringat, dan dia merasa mulai tidak enak badan. Namun, dia masih tetap melanjutkannya.

"Tuan..." Buster melihat Mavis yang tertekan tidak bisa untuk tidak khawatir.

Pasalnya Buster tau bahwa pada saat Mavis membangkitkan sesuatu, yang berarti dia akan menyalurkan energi dari dalam tubuhnya. Sebagai contohnya saat dia dulu dibangkitkan, tanpa Mavis sadari Buster menerima energi dari tuannya meski itu tidak seberapa. Karena dia hanya seekor burung yang lemah. Namun, sekarang Mavis sedang mencoba untuk membangkitkan bangkai seorang manusia, itu akan lain lagi.

Mavis pantang menyerah. Meski kondisi tubuhnya yang semakin melemah dan tantangan untuk membangkitkan Darius itu terasa sangat sulit, itu malah membuat dirinya semangat dan merasa itu patut untuk dia perjuangkan.

Tak lama Mavis tersenyum, meski wajahnya jelek karena kelelahan. Asap yang mengepul itu perlahan menghilang dan kini terlihat sosok pria yang berdiri di hadapan Mavis itu sedang akan bersujud.

"Hormat kepada Tuan." Tanpa komentar dia langsung menghadap Mavis.

"Berdirilah."

Kini Mavis menatap Darius dan mulai mengoreksi dari bawah sampai atas tubuhnya. Dan dia menyadari tidak ada yang berubah dari Darius kecuali asap hitam yang merembes keluar dari dalam tubuhnya. Juga, warna kulit tubuhnya lebih gelap daripada aslinya.

"Apa kamu masih memiliki ingatan dari kehidupanmu sebelumnya?" kata Mavis.

"Ya Tuan, saya menyimpan ingatan itu." Darius menjawabnya dengan wajah murung. "Terimakasih Tuan, karena sudah bermurah hati kepada hamba. Mohon beri hukuman kepada hamba yang tidak tahu diri ini karena sudah berniat buruk kepada Tuan."

"Tuan, Dia memang pantas diberi hukuman," kata Buster.

"Sudahlah, lagipula aku masih berdiri di sini dalam keadaan sehat. Dan jika kamu memang ingin menebus kesalahanmu sebelumnya, kamu hanya harus melakukan sesuatu untukku."

Mavis menatap Darius dengan wajah serius.

"Tuan harap percaya, hamba ini akan melakukan apapun yang Tuan inginkan," kata Darius.

"Baik, baik. Aku suka dengan mereka yang patuh."

"Sekarang, katakan kepadaku dengan siapa kamu bekerja sebelumnya?"

"Itu wanita bernama Juleaha, seorang selir di tempat ini."

"Jadi begitu."

Dugaan Mavis menjadi lurus setelah dia mengetahui semua kebenarannya. Selir itu memang seorang yang licik dan juga jahat.

"Seharusnya Selir itu tidak aku lepaskan saat itu," kata Buster.

Mavis melirik ke arah Buster, dan dia mulai memberi tatapan tajam. Kemudian dia berkata, "Kamu dapat kembali ke dalam bayangan, Buster. Dan jangan mengganguku saat mengintograsi dia."

"Maaf, Tuan."

Buster menjadi kikuk dan diam seribu bahasa. Dia tidak ingin kembali ke dalam bayangan Mavis, karena di sana dia tidak bisa melihat tuannya dan berada di sisinya. Jadi, dia menutup mulutnya rapat.

"Namamu akan tetap Darius, dan aku mempunyai tugas untukmu untuk tetap berada di sisi selir Juleaha dan bertingkah seperti Darius sebelumnya. Kamu akan menjadi mata untukku," kata Mavis.

"Maaf Tuan, di luar ada beberapa orang yang tengah berjalan menuju ke tempat ini." Mikaela mengatakan itu setelah dia merasakan hawa keberadaan para penjaga.

Buster yang saat itu melonggarkan penjagaanya segera mengaktifkan kemampuanya, dan kemudian dia mengiyakan perkataan Mikaela.

"Ya Tuan, mereka itu para penjaga," kata Buster.

Mavis mempertahankan ketenangannya.

"Darius, kamu dapat pergi dan mulai melakukan tugasmu."

"Baik, Tuan."

Darius yang memiliki ingatan sewaktu masih menjadi manusia mengerti apa yang tuannya inginkan. Ini adalah tugas pertama yang dipercayakan tuannya untuk membereskan para penjaga itu.

Tersadar akan sesuatu yang terlewatkan, Mavis buru-buru mengirimkan pesan telepatinya kepada Darius.

"Dilarang untuk membunuh. Dan jangan pernah menghianatiku. Kamu haruslah tau akan konsekuansinya."

Darius yang menerima pesan itu tertegun sejenak.

"Tuan, lalu apa yang harus aku lakukan kepada mereka, jika tidak boleh membunuh?"

Darius kini berdiri di hadapan para prajurit itu dan belum mengatakan sepatah katapun.

"Apa kau bercanda?" Mavis menepuk jidatnya dan mendesis geram.

"Kamu hanya perlu mengatakan kepada prajurit itu bahwa itu ulah para pembunuh yang sebelumnya ingin mencelakai sang ratu."

"Aku mengerti, Tuan."

Darius pun mengatakan sesuai intruksi dari Mavis. Dan para penjaga itu kembali untuk melaporkan kepada atasannya.

Di dalam kamarnya, Mavis mencoba menenangkan pikirannya untuk tidak memikirkan Darius.

Tapi, itu sulit.

"Dia itu benar-benar membuatku khawatir. Apa dia bisa menjalankan tugasnya dengan benar? Sungguh, dia itu hanya punya otot-otot besar, tapi tidak mempunyai kecerdasan," kata Mavis.

"Maaf Tuan," kata Giraldo.

"Ah, aku sedang tidak membicarakanmu. Yang kumaksud itu Darius," kata Mavis dengan canggung.

Seketika Ozi, Becky, dan Becca tertawa tanpa bisa menahannya. Sementara Aiko dan yang lainnya berhasil menahan diri dan hanya tertawa di dalam hati.

"Kalian..."

Ozzi, Becky dan Becca setelah ditegur oleh Mikaela menjadi tersadar. Mereka buru-buru ingat bahwa mereka itu sedang menghadap tuannya.

"Tidak apa-apa. Kalian dapat santai saat bersama denganku," kata Mavis dengan senyum di wajah.

Terpopuler

Comments

Adryan Eko

Adryan Eko

good job

2022-06-06

0

Anonymous

Anonymous

apa sih tujuan mc ni,bngung kt..ad bawahan kuat.klo nak bls dendem psti muda
nenek2 tuh be pake stu jri bunuh darius..yg dio lakuke utk mato2i selir tuh ngp.hdehh crito ny dk sesuai ekspektasi

2021-08-18

0

[ O 5 - 8 ] Mr. Rax

[ O 5 - 8 ] Mr. Rax

disaat engkau punya teman/sahabat lagi emosian trs ngeucap bentuk orgnya tanpa melihat mu, ngerasa dia yg di ejek:v padahal dia ngeucap utk org lain:v

2021-07-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2 Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3 Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4 Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5 Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6 Chapter 6 : Buku Misterius
7 Chapter 7 : Bar Hammer
8 Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9 Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10 Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11 Chapter 11 : Reus Dan Darius
12 Chapter 12 : Pengikut Setia
13 Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14 Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15 Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16 Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17 Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18 Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19 Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20 Chapter 20 : Selamat Bergabung
21 Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22 Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23 Chapter 23 : Si Little Rookie
24 Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25 Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26 Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27 Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28 Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29 Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30 Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31 Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32 Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33 Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34 Chapter 34 : Raja Goblin
35 Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36 Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37 Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38 Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39 Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40 Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41 Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42 Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43 Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44 Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45 Chapter 45 : Seorang Master
46 Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47 Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48 Chapter 48 : Earl Edward
49 Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50 Chapter 50 : Merebut Antrian
51 Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52 Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53 Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54 Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55 Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56 Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57 Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58 Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59 Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60 Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61 Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62 Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63 Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64 Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65 Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66 Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67 Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68 Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69 Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70 Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71 Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72 Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73 Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74 Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75 Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76 Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77 Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78 Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79 Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80 Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81 Chapter 81 : Merekrut Reus
82 Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83 Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84 Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85 Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86 Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87 Chapter 87 : Pangeran Julius
88 Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89 Chapter 89 : Saatnya Pergi
90 Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91 Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92 Chapter 92 : Hadiah Kecil
93 Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94 Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95 Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96 Chapter 96 : Mustahil
97 Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98 Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99 Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100 Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101 Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102 Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103 Chapter 103 : Kedatangan Lily
104 Chapter 104 : Dia Seorang Master
105 Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106 Chapter 106 : Tukang Pamer
107 Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108 Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109 Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110 Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111 Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112 Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113 Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114 Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115 Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116 Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117 Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118 Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119 Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120 Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121 Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122 Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123 Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124 Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125 Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126 Chapter 126 : Rantai Pengekang
127 Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128 Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129 Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130 Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131 Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132 Chapter 132 : Ras Dwarf
133 Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134 Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135 Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136 Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137 Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138 Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139 Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140 Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141 Chapter 141 : Perburuan Master
142 Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143 Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144 Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145 Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146 Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147 Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148 Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149 Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150 Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Chapter 1 : Bangkitlah Buster
2
Chapter 2 : Pangeran Yang Baik Hati
3
Chapter 3 : Sebuah Konspirasi
4
Chapter 4 : Surat Dari Osaka
5
Chapter 5 : Menyelinap Pergi
6
Chapter 6 : Buku Misterius
7
Chapter 7 : Bar Hammer
8
Chapter 8 : Pria Yang Sombong
9
Chapter 9 : Kejutan Dari Bayangan Hitam
10
Chapter 10 : Kunjungan Yang Tidak Diharapkan
11
Chapter 11 : Reus Dan Darius
12
Chapter 12 : Pengikut Setia
13
Chapter 13 : Nama Hanyalah Nama
14
Chapter 14 : Menjadi Mata Tuanku
15
Chapter 15 : Malam Yang Melelahkan
16
Chapter 16 : Mencari Seorang Guru
17
Chapter 17 : Dia Tidak Berbakat
18
Chapter 18 : Keinginanannya Sederhana
19
Chapter 19 : Dia Hanya Mencari Kematian
20
Chapter 20 : Selamat Bergabung
21
Chapter 21 : Kegagalan Pertama
22
Chapter 22 : Kembalinya Legenda
23
Chapter 23 : Si Little Rookie
24
Chapter 24 : Keinginan Sigurd Kecil
25
Chapter 25 : Memikirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
26
Chapter 26 : Menuju Dungeon Dekat Menara Kembar
27
Chapter 27 : Makan Malam Keluarga
28
Chapter 28 : Hadiah Selir Juleaha
29
Chapter 29 : Sesuai Pesanan
30
Chapter 30 : Misi Penting Untuk Sera
31
Chapter 31 : Pasukan Ekspedisi Kekaisaran
32
Chapter 32 : Menyingkir Atau Kau Mati
33
Chapter 33 : Terimakasih Nona!
34
Chapter 34 : Raja Goblin
35
Chapter 35 : Pembantaian Sepihak!
36
Charter 36 : Alasan Dibentuknya Tim Ekspedisi
37
Chapter 37 : Serpihan Yang Jatuh Ke Tanah
38
Chapter 38 : Tunduk Padaku Atau Mati
39
Chapter 39 : Pengaturan Empat Bidang
40
Chapter 40 : Putri Yang Sombong
41
Chapter 41 : Rumor Hanyalah Rumor
42
Chapter 42 : Aku Lebih Memilih Mati
43
Chapter 43 : Penyambutan Murid Akademi
44
Chapter 44 : Sepertinya Ada Yang Salah Denganku
45
Chapter 45 : Seorang Master
46
Chapter 46 : Sebidang Tanah Perbatasan
47
Chapter 47 : Hadiah Raja Ragnar
48
Chapter 48 : Earl Edward
49
Chapter 49 : Si Iblis Penyembuh
50
Chapter 50 : Merebut Antrian
51
Chapter 51 : Tim Ekspedisi Baru
52
Chapter 52 : Serangan Dari Luar
53
Chapter 53 : Kemunculan Tim Ekspedisi Baru Kekaisaran
54
Chapter 54 : Sampaikan Pesanku
55
Chapter 55 : Bertemu Lagi Dengan Yennefer
56
Chapter 56 : Musuh Para Iblis?
57
Chapter 57 : Dia Bangsawan Yang Baik
58
Chapter 58 : Pertemuan Raja dan Ratu Dari Kerajaan Berafiliasi
59
Chapter 59 : Sebuah Peringatan
60
Chapter 60 : Iblis Es Dan Api
61
Chapter 61 : Bertemu Teman Lama
62
Chapter 62 : Perpisahan Iblis Lily dan Murid Ed
63
Chapter 63 : Kembali Untuk Menyembuhkan Sang Ratu
64
Chapter 64 : Awal Dari Pembantaian
65
Chapter 65 : Tarian Bunga Api
66
Chapter 66 : Kemunculan Makhluk Legenda Naga
67
Chapter 67 : Kekalahan Tim Ekspedisi Kekaisaran
68
Chapter 68 : Menyembuhkan Sang Ratu
69
Chapter 69 : Tabib Kerajaan
70
Chapter 70 : Kematian Misterius Tabib Kerajaan
71
Chapter 71 : Seorang Petinggi Menjadi Bawahan Tuanku
72
Chapter 72 : Sang Ratu Terbangun
73
Chapter 73 : Berbeda Dari Apa Yang Ada Diingatannya
74
Chapter 74 : Konflik Pencabutan
75
Chapter 75 : Kartu Truf Sang Raja
76
Chapter 76 : Rencana Diplomasi
77
Chapter 77 : Langkah Awal Dan Tujuan Baru Sang Pangeran
78
Chapter 78 : Kehadiran Yang Kuat
79
Chapter 79 : Darah Dibalas Dengan Darah
80
Chapter 80 : Melarikan Diri, Selir Juleaha Memilih Pergi
81
Chapter 81 : Merekrut Reus
82
Chapter 82 : Keraguan Dan Kembali
83
Chapter 83 : Kembalinya Ras Buas Ke Benua Utama
84
Chapter 84 : Keributan Yang Tidak Perlu
85
Chapter 85 : Kebodohan Yang Memuncak
86
Chapter 86 : Pengaturan Tugas Baru
87
Chapter 87 : Pangeran Julius
88
Chapter 88 : Berlatih Dan Bersantai
89
Chapter 89 : Saatnya Pergi
90
Chapter 90 : Pergi Bukan Berarti Berpisah
91
Chapter 91 : Kontrak Darah Prajurit Baru
92
Chapter 92 : Hadiah Kecil
93
Chapter 93 : Bertindak Gila Untuk Bertahan Hidup
94
Chapter 94 : Si Kecil Zahard
95
Chapter 95 : Tuan, Mohon Beri Perintah
96
Chapter 96 : Mustahil
97
Chapter 97 : Kembalilah Dan Berkemas
98
Chapter 98 : Kesempatan Kedua
99
Chapter 99 : Tuan Rumah Yang Sesungguhnya
100
Chapter 100 : Utusan Kekaisaran
101
Chapter 101 : Waktunya Kembali Dalam Rencana
102
Chapter 102 : Kau Pasti Bisa
103
Chapter 103 : Kedatangan Lily
104
Chapter 104 : Dia Seorang Master
105
Chapter 105 : Surat Yang Tidak Pernah Sampai
106
Chapter 106 : Tukang Pamer
107
Chapter 107 : Harapan Dan Kembali
108
Chapter 108 : Menjemput Kakak Dan Calonku
109
Chapter 109 : Kekecewaan Warga
110
Chapter 110 : Lupakan Saja Dia
111
Chapter 111 : Perkembangan Para Goblin
112
Chapter 112 : Membentuk Departemen Keuangan Goblin
113
Chapter 113 : Harga Yang Harus Dibayar
114
Chapter 114 : Lihatlah Di Mana Posisimu Berada
115
Chapter 115 : Sebenarnya Dialah Sang Putri
116
Chapter 116 : Berdirinya Kerajaan Binatang Buas
117
Chapter 117 : Kuil Suci Dan Anak Cahaya
118
Chapter 118 : Dalang Di Balik Semua Kekacauan
119
Chapter 119 : Pemberontakan Pangeran Philip
120
Chapter 120 : Perekrutan Hewan Peliharaan Baru
121
Chapter 121 : Dekrit Baru Sang Kaisar
122
Chapter 122 : Rapat Pertama Di Kekaisaran Menara Kembar
123
Chapter 123 : Pesan Penting Dari Ibu Kota
124
Chapter 124 : Si Penyusup dan Sang Pembawa Pesan
125
Chapter 125 : Eksistensi Misterius
126
Chapter 126 : Rantai Pengekang
127
Chapter 127 : Kepulangan Sang Pangeran
128
Chapter 128 : Rapat Dengan Utusan Kerajaan
129
Chapter 129 : Pengakuan Dosa
130
Chapter 130 : Tekat Dan Keyakinan
131
Chapter 131 : Percakapan Dua Bocah Kecil
132
Chapter 132 : Ras Dwarf
133
Chapter 133 : Kembali Ke Rumah
134
Chapter 134 : Perkembangan Sang Tuan Dan Makhluk Bayangannya
135
Chapter 135 : Jejak Kedatangan Seorang Ahli
136
Chapter 136 : Pertemuan Yang Tidak Disengaja
137
Chapter 137 : Bergabung Ke Barisan Terdepan
138
Chapter 138 : Bunyi Terompet Peperangan
139
Chapter 139 : Pertarungan Di Antara Para Ahli
140
Chapter 140 : Pasukan Pengalihan
141
Chapter 141 : Perburuan Master
142
Chapter 142 : Ilusi Penciptaan Scott dan Violet
143
Chapter 143 : Kematian Yang Menyakitkan
144
Chapter 144 : Seorang Kepala Cabang
145
Chapter 145 : Bergegas Kembali Ke Ibu Kota
146
Chapter 146 : Kegagalan Lainnya
147
Chapter 147 : Mengkhawatirkan Sesuatu Yang Tidak Perlu
148
Chapter 148 : Kedamaian Untuk Seluruh Seluruh Ras Di Daratan Benua
149
Selesai : I'M THE NECROMANCER KING
150
Pemberitahuan : Series Buku Kedua Sudah Tersedia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!