Part 14

Siang itu langit tampak terik, matahari bersinar begitu menyengat para penghuni planet ini. Aisyah dan salma berjalan kembali ke kampus, Aisyah tetap tidak mau pulang ia ingin menyelesaikan segera tugasnya hari ini. jika ia tunda maka akan menumpuk lagi tugas dari dosen, semester akhir membuatnya lebih extra lagi dalam belajar.

" Aisyah apa tidak sebaiknya kamu kembali ke rumah saja istirahat Aisyah aku kawatir padamu." ucap Salma begitu khawatir dengan sahabatnya itu.

" aku tidak apa-apa Salma darahnya juga sudah berhentikan, aku harus selesaikan semuanya sekarang. kalau besok-besok kapan kita bisa menemui dosen itu. ia paling susah kita temui, kamu mau ikut aku atau pulang". Aisyah berjalan cepat kembali ke kampus. mau tak mau salma harus tetap mengikuti Aisyah ia tak tega meninggalkan Aisyah sendirian apalagi teringat dokter Bilal jika kemungkinan sakitnya cukup berat.

Pertemuan dengan dosen berjalan baik Aisyah sudah selesai ia bersiap untuk kembali pulang ke rumahnya. Salma mengikuti Aisyah di belakang tanpa Aisyah tau.

" Aisyah kamu ngga apa-apa pulang sendiri."

" astaghfirullah Salma aku kira kamu sudah pulang, iya ngga apa-apa aku sendiri. jangan khawatir kan aku Salma ada Allah yang selalu menjagaku aku akan hati-hati". Aisyah kaget mendengar suara Salma dari belakang.

" Bukan itu tapi kamu tadi cukup serius sakitnya Aisyah aku tak mau kamu kenapa-napa".

" MasyaAlloh sahabat ku yang sangat baik, aku yakin sama Allah insyaAlloh aku baik-baik saja Salma. sudah yuk cepat pulang aku duluan ya Salma, kamu hati-hati. assalamu'alaikum". Aisyah mulai menyalakan motornya.

" wa'alaikumsalam semoga kamu baik-baik saja aisyah, kenapa perasaan ku jadi tak enak begini..." Salma menatap Aisyah hingga tak terlihat. kemudian Salma menuju mobilnya ia juga akan pulang.

____

Aisyah merapikan meja makan ia menyiapkan makan malam saat ini. umi Abi, kedua adiknya baru saja datang ke meja makan. Makan malam berlangsung cukup khidmat masakan uminya Aisyah sangat enak di nikmati.

" Aisyah bagaimana kuliah kamu nak". tanya Abi Ilyas.

" Alhamdulillah lancar Abi".

" tahun depan barra akan pulang kita akan terus kan acara pernikahan kalian. ". ucap Abi.

" iya Abi insyaAlloh Aisyah siap ".

" Alhamdulillah bersyukur lah ndok kamu dapat Barra ia laki-laki Soleh Abi tahu ia sejak kecil." Aisyah hanya tersenyum ia tersipu malu.

Dalam malam yang sunyi Aisyah melantun kan doa, doa terbaik untuk dirinya khususnya. Sebentar lagi ia akan menjadi istri dari seorang ustadz Barra, bahagia itu pasti karena ini adalah impian setiap wanita.

" ya Allah begitu indahnya skenario dariMu, aku mencintai nya dalam diam. meski tak pernah bertemu tapi hati ini terpaut olehnya, ampuni hamba ya Allah yang mencintai makhluk Mu sebelum halal. Demi Allah berikan kebahagian untuk mas barra, makin dekatkan jika ia memang jodoh Aisyah tapi jika bukan Aisyah mohon jauhkan mas Barra dari Aisyah dengan caramu yang terbaik.". doa Aisyah di sepertiga malam.

Aisyah melanjutkan nya dengan membaca Alquran miliknya, satu dua ayat ia lantunkan dengan sangat indah hingga angin pun perlahan bertiup mengiringi lantunan ayat suci yang di bacakan Aisyah.

Di tempat yang berbeda Barra melakukan hal yang sama yaitu berdoa memohon kepada Allah atas ampunan dan untuk dirinya jalan hidup yang ia jalani.

" ya Allah ampunilah segala dosa hambamu yang hina ini, berikan petunjuk yang terbaik atas apa-apa yang telah Engkau takdirkan untuk ku. insyaAlloh tahun depan Barra akan menikahi Aisyah ya Allah, jika memang Aisyah jodohku dekatkan dengan caramu jika memang bukan hilangkan lah perlahan rasa yang sudah tersemat dalam hatiku agar aku ikhlas menerima takdirmu takdir yang terindah menurut Mu untuk ku." doa barra di sepertiga malamnya.

Kini ia melanjutkan dengan tilawah dan menunggu subuh, semenjak Barra hidup di desa itu ia yang selalu adzan di mushola.

_

Amel sudah sembuh pagi-pagi sekali ia menjemput alira, Amel merasa bersemangat pergi ke sekolah ia sangat rindu dengan teman-temannya.

" Amel kamu sudah sembuh ". tanya alira yang masih memasang sepatunya di depan.

" Alhamdulillah iya alira, aku tak tega liat tuan putri naik sepeda terus." kekek Amel.

" Aku kuat Amel betisku jadi tambah berotot kamu liat". alira pun terkekeh.

" ayo nanti kita kesiangan ".

" sebentar aku pamit emak dan Abah dulu ".

" emak Abah alira berangkat ya ini amel sudah jemput ".

" iya tak pakai sepeda lagi berarti ya". ucap Abah.

" tidak Abah ini Amel sudah menghampiri alira."

" ya udah hati-hati jangan ngebut awas kalau ada tai ayam jangan di injek". Amel dan alira tertawa begitulah Abah tak ada satu perkataan nya pun yang tak bikin tertawa.

" abah-abah makin tua makin jadi ". alira terkekeh, ia bahagia memiliki kedua orang tuanya yang begitu asyik.

" gimana keadaan sekolah selama aku tak masuk lir".

" Alhamdulillah baik-baik saja hanya kennu yang tak baik ia di Landa rindu".

" Seberapa cinta sih dia sama aku lir, paling cuma cinta monyet saja aku tak mau memikirkan dia dan berharap banyak ".

" pasti dia cinta banget bahkan dari SMP Lo Mel kennu itu kagum sama kamu, meski di sekolah itu banyak murid baru tapi kamu liat kan kennu hanya sukanya sama kamu. hebatkan dia menjaga cintanya hingga kini agar tak ternodai ". pangkas Alira, Amel melajukan motornya dengan pelan sembari mengobrol dengan alira.

" lir di sekolah itu apa tak ada yang kamu sukai aku tu khawatir Lo sama kamu".

" kawatir kenapa Amel aku tu memang menutup akses hati ku untuk siapa pun, aku belum memikirkan hal itu sama sekali Amel aku ingin menikmati masa remaja ku dengan bebas. waktu tak akan pernah terulang kembali Amel ".

" ya kamu benar Alira, waktu itu benar-benar mahal sebaiknya kita gunakan dengan sebaik mungkin. apa kamu tak akan melanjutkan pendidikan mu lir".

" sebenarnya keinginan ada Amel tapi aku melihat Abah dan emak ku, kamu tau kan untuk makan saja Abah harus peras keringat setiap hari. emak juga udah bantu Abah tapi aku lihat semua serba pas Amel. aku tak ingin membebani Abah dan emak kasihan mel."

" terus apa yang akan kamu lakukan setelah lulus ".

" mungkin aku akan bekerja dulu Amel, bantu-bantu Abah Hanif di toko sementara ". Abah Hanif adalah kakak dari Abah beliau punya toko sembako di desanya. kalau pas Ramadhan alira sering bantu di sana.

" kalau misal setelah lulus ada yang melamar".

" apaan sih Mel, sebagai anak harus menurut orang tua. tapi jujur aku tak ingin menikah muda masih ingin berpetualang dulu".

" tapi jika memang jodohmu dekat mana bisa mengelak".

" nah itu takdir, tak selalu kehidupan kita sesuai dengan yang kita harapkan, namun takdir yang akan menentukan ke mana arahnya. udah ah jangan ngomongin pernikahan aku tuh geli Lo mel". Amel terkekeh tak terasa motor Amel sampai di sekolahan.

__

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BETUL TAKDIR MANUSIA SIAPA YG TAU, TRMASUK JODOH, REZEKI & KMATIAN, KITA BOLEH BRENCANA & MMPUNYAI IMPIAN, NMUN ALLAH JUGA YG MNENTUKAN.. KRN ALLAH YG MMPUNYAI SKENARIO KHIDUPAN INI...

2023-09-07

1

Nur Qomariyah

Nur Qomariyah

oxe asyik, ayo lanjut.

2023-06-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!