Di perjalanan hingga pulang Barra istighfar berkali-kali, ia selalu mengingat senyum alira. alira adalah muridnya dan ia ingat jika sudah di jodohkan oleh orang tuanya. sebagai anak barra mengikuti semua yang orang tua katakan, bara juga tak tau kenapa seorang alira melintas terus dalam pikirannya.
" ya Allah hapuslah rasa ini yang seharusnya tidak tumbuh, aku sudah menerima perjodohan dari abi. Aisyah wanita yang Soleh sedangkan alira jauh dari kriteria Abi." Barra tumbuh dari keluarga yang beragama, perjodohan sudah biasa mereka lakukan dan seorang anak harus menurut dengan semua keputusan orang tua.
Barra sampai di rumah ustadz Yusuf ia akan istirahat sebentar sebelum berangkat ke mushola mengajar anak-anak mengaji. Tinggal di tempat ini barra merasa nyaman apalagi masyarakat yang begitu antusias dengan barra. Apalagi ibu-ibu semangat jika ada kajian gimana tidak ustadz nya tampan gitu, selain itu ustadz barra dalam ceramah tidak monoton selalu ada selingan yang membuat ibu-ibu tertawa. tapi setiap materi yang di sampaikan bisa mengena masuk ke dalam diri masyarakat.
Barra terbangun ia duduk ke meja makan membuka oleh-olehnya yang di bawa Mak Ijah. Makanan yang katanya kesukaan Alira, ustadz mencoba membukanya ia ambil satu dan di masukkan nya ke mulut.
' Manis seperti orangnya " celetuk ustadz Barra.
" astaghfirullah ". ustadz Barra mengusap wajahnya senyum Alira terlintas.
" aku tak boleh mengingat nya ia murid ku dan aku sudah punya Aisyah ". gumam Barra lirih.
" Bawa apalagi baraa". pamannya mengagetkan Barra, klepon yang di pegang bara sampai menggelinding.
" ini dari Mak Ijah paman".
" walah Mak Ijah tu tau aja, ini enak lo Barra kalau bikinan Mak Ijah jangan di tanya jos bikin perut jadi munyer". barra terkekeh.
" kenapa perutnya munyer paman".
" iya, kan mau lagi". barra tertawa juga ustad Yusuf.
" Kan enak nya sampai di hati ". ucap ustadz Yusuf.
" kok sampai di hati sih paman"
" coba deh kamu gigit rasain gimana". barra mengambil satu lagi ia gigit lalu tersenyum.
" nah tuh kan satu gigitan bikin kamu tersenyum itu namanya enaknya sampai ke hati". entah dari mana ustadz Yusuf ini dapat istilah filosofi ini, kemudian barra pun tertawa ia geleng-geleng kepala dan melanjutkan memakannya.
" gimana tadi perdana mengisi pengajian di sana untuk anak-anak muda baraa."
" Alhamdulillah yang berangkat banyak paman."
" apalagi emak-emak nya". barra kembali tertawa.
" begitulah barra dunia. mereka pertama melihat manusia dari luarnya saja, tampang yang ganteng ataupun cantik bisa membuat mereka terpana. untuk itu kita di berikan Allah kelebihan dengan paras yang tampan pergunakanlah dengan sebaik mungkin. jangan di pakai untuk menggaet wanita dengan hal-hal yang tidak baik. Baguslah jika bisa mengajak ibu-ibu dan para wanita bisa datang ke kajian , semoga yang tadinya niat mereka hanya untuk melihat ustadz yang tampan bisa beralih menjadi jalan hijrah mereka untuk menjadi lebih baik karena Allah dan Rasul Nya. Mereka menelan sempurna dari materi pengajian yang telah di sampaikan"
" aamiin ya Allah ". ucap barra kembali ia memakan klepon nya tanpa sadar sudah menghabisi beberapa.
" enak kan klepon nya ". barra tertawa ia makan lumayan banyak.
" ya sudah paman, barra mau mandi dulu sepertinya anak-anak sudah banyak yang berangkat ke mushola". ustadz Yusuf mengangguk ia kembali memakan si klepon.
" alira nanti sore tolong antar jahitan punya Mak onah ya katanya mau di pakai besok ia tak bisa ke sini sibuk, ".
" ealah Mak kenapa tak nyuruh orang buat ambil nya". ucap alira duduk sembari berbaring.
" kemarin udah ke sini tapi kurang pas jadi emak rubah lagi ukuran nya, emak mah udah janji mau anterin ke sana ".
" ya udah emak aja yang Anter."
" ya Allah alira emak minta tolong liat emak ini jahitan masih banyak harus cepat emak selesaikan, kamu kan bisa pakai sepeda ke sana kalau emak jalan kaki".
" ya emak bawa sepeda juga dong "
" iya emak tabrakin masuk tuh Empang mang jali." alira tertawa si emak emang tak bisa naik sepeda.
" udah bentar lagi selesai kamu mandi dulu gi terus antar ke rumah Mak onah."
" kenapa harus mandi Mak gini aja, mandinya nanti aja ."
" ya ampun mandi sebentar biar wangi tuh, anak emak itu cantik manis tinggal mandi aja biar wangi. nanti kalau ketemu cowok kan malu kluwus begitu."
" Halah Mak, malah ngga papa cowok nya kan jadi ngga naksir sama alira. males Mak mikirin cowok, paling-paling lebay ngerayu alira tak mau. ".
" udah pokoknya kamu mandi nyesel nanti kamu Kalau tak mandi ". ucap Mak.
" kok nyesel sih Mak".
" wes to nurut sama emak yah alira cantik anak emak". emak mengambil handuk di letakkan nya di bahu alira lalu mendorong Alira ke belakang agar mandi.
" mandi...mandi... mandi... pencetus sejarah alira mandi agak siangan ini, emak mah aneh". Sekitar tiga puluh menit alira selesai mandi, dikenakannya pakaian biasa yang ia pakai. celana panjang tunik lalu jilbab kaos nya yang mudah di pakai.
Sepeda sudah siap di depan, emak bungkus baju yang mau di antar ke rumah Mak onah.
" pakai bedak gitu lir biar ngga pucat".
" cuma Anter baju aja pakek bedak Mak, alira sebentar aja paling mampir nanti ke rumah Amel bentar ya Mak."
" ya biar kelihatan kalau emak itu punya anak gadis alira.kamu mah cantik tinggal di poles sedikit aja biar lebih manis."
" udah lah Mak cepetan mana bajunya keburu sore, mau antar baju aja suruh bedakan".
" udah pakai minyak baju belum biar harum ". kata emak lagi.
" udah pakai Kispr*y tadi alira semprot ".
" pan emak udah beliin minyak baju untuk anak gadis itu ".
" ngga mau Mak baunya kayak emak lampir Alira pakai ini aja". alira langsung menyahut plastik yang akan di antar ke rumah Mak onah tak mau dia di ceramahi emak terus.
" alira berangkat ya Mak assalamu'alaikum..."..
" wa'alaikumsalam dasar gadis, padahal mau ketemu ustadz barra di suruh modis dikit tak mau. kamu tu cantik tinggal poles dikit aja."
alira melajukan sepedanya dengan kecepatan sedang, sembari bernyanyi asyik mengikuti alunan angin yang berhembus sepoy-sepoy.
" alira awas". teriak Abah Anom. alira menoleh ke belakang.
" astaghfirullah ". alira menggowes sepeda nya dengan kecepatan kencang ada anak sapi yang lepas ia terus berlari mengejar sepeda Alira.
" ya Allah emak kenapa tadi suruh dandan cantik taunya mau di kejar sama sapi, tolong....". ada yang tertawa melihat alira ada yang kasihan. sapi itu semakin mendekat, karena kaki alira sudah tak sanggup menggowes serasa mau patah itu betis akhirnya ia pun oleng.
brugghhhh....
___
beri komentar dong biar rame
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Adi Nugroho
aq senyum" tu pas baca Alira d kejar dama anak sapi😀😀😀😀😀😂😂😂
2024-03-12
1
Mas Sigit
senyum" sndri Q bacanya pas alira di kejar sapi😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
2023-09-15
1
Mas Sigit
wkwkwkkkkkk smpe glinding tu klepon😂🤣
2023-09-15
1