Alira masih merasakan nyeri pada kakinya, ia usap-usap masih tetap sama rasanya sakit. Alira meringis rasanya sangat sakit, tadi tak begitu sakit terasa kini sakit itu berasa.
" kenapa jadi sakit begini ya Allah, gegara tuh anak sapi main kejar aja untung tak masuk Empang mang jali kan ngga lucu juga". gerutu alira.
" alira ini udah dateng Mak Erot mau urut kakimu". teriak emak Ijah.
" Mak di urutnya sakit ngga." ..
" ngga nanti Mak Erot elus-elus alira tenang wae". ucap Mak Erot sudah siap mengusap pakai minyak urut.
" Mak bismillah dulu yak" ucap alira ia takut.
" beres neng, bismillah..."
" aaa.... sakit Mak".
" belum emak pegang kenapa kamu menjerit." ucap Mak Erot pening.
" he.... belum ya Mak, tapi udah berasa sakitnya Mak."
" emang sudah sakit sejak tadi kan, udah kamu diem jangan jerit nanti Mak Erot jantungan ".
Alira diam saja saat Mak Erot menyentuh kakinya, ia gigit bibir bawahnya tak ingin menjerit takut Mak Erot jantungan kaget dan mati. itu yang dipikirkan Alira tak mau di jadikan tersangka.
" gimana alira udah enakan belum, tak patah cuma terkilir saja untung tak patah kalau patah kamu teh tak bisa jalan lir"
" ih Mak jangan nakut-nakutin alira ngga mau atuh patah bagaimana alira jalan."
" ya tak bisa jalan kamu ngesot."
" yah Mak, stop udah Mak Erot alira sudah tak apa. dengan mengurangi rasa hormat Mak Erot silahkan pergi nanti gantian alira yang mati jantungan".
" eleh emang nya udah siap mau mati, jangan mau mati kalau belum ngerasain surga dunia "
" ha.... alira juga masih ingin hidup Mak, belum puas juga jadi cantik ". Mak Erot mencebik kemudian ia keluar kamar.
" haduh sakit pisan Mak Erot mijit tapi mendinglah udah kagak begitu sakit seperti tadi, mudah-mudahan besok bisa berangkat sekolah malu mah izin tak berangkat gegara di kejar sapi." gerutu alira di dalam.
_
Alira pagi sudah bangun ia tak bantu emak karena kakinya masih sakit tapi mendingan di buat jalan sudah enakan, alira langsung mandi dan pakai seragamnya.
" lir tak izin saja sekolah nya kalau kakimu masih sakit".
" ngga Mak ini udah ngga apa bisa jalan".
" ya udah di antar Abah ya".
" naik sepeda Mak."
" ya naik sepeda lah kita punya nya sepeda"
" bukan alira gengsi di antar naik sepeda Mak, tapi kasihan Abah ngegoes sepeda nya meskipun semangat nya masih empat lima. Alira tunggu Amel saja Mak bentar lagi juga ke sini". Amel itu sangat setia jemput dan antar Alira.
" Mak alira berangkat ya Mak Abah."
" ati-ati lir ngga usah banyak gerak dulu nyak."
" iya Mak aman."
" tuh bah anak gadismu sudah besar, bentar lagi kita jadi nenek kakek." ucap emak merapikan meja makannya.
" belum jadi kakek nenek juga sudah tua Mak, kita nikahnya pan telat" ucap Abah meminum kopi nya.
" yah makanya besok alira nikahnya jangan sampai telat biar bisa buat anak banyak ".
" kalau buat anak banyak mah Abah masih bisa Mak." emak tersenyum mukanya merah kayak tomat ia malu dengan ucapan Abah.
" Mak, mau bikin sekarang ayo."
" issshhh... Abah udah sana berangkat kerja tuh padi nanti di makan burung ". Abah terkekeh emak malu-malu kadang juga malu-maluin.
" ya udah Abah ke sawah dulu ya Mak keburu panas." emak Salim sebelum Abah berangkat doa yang tulus emak panjatkan untuk suaminya, kehidupan sederhana tak membuat emak lupa akan abdinya sebagai istri. emak sangat mencintai Abah, lama emak tunggu Abah untuk cari mas kawin agar mereka bisa menikah karena orang tua emak dulu sedikit matre mau mahar yang agak banyak.
___
" lir kamu mah kenapa jalannya begitu".
" aku habis jatuh dari sepeda nit".
" kok bisa naik sepeda aja bisa jatuh begitu*.
" ya bisalah semua atas kehendak Nya." Nita mencebik bahasa alira sedikit tinggi.
" udah ayo cepetan masuk pelajaran pertama ada ustadz Barra ". alira meringis rasanya ia malu harus bertatapan dengan ustadz Barra mengingat kejadian kemarin alira di kejar sapi.
" kenapa kamu duduk di belakang alira." tanya Amel.
" tak apa biar kakiku bisa selonjoran, masih linu ini."
" tapi aku duduk depan ya, sayang pagi-pagi vitaminnya ". Amel terkekeh jika di depan ia bisa dengan jelas melihat muka tampan ustadz barra.
" okey tak apa aku di belakang saja."
Ustadz Barra masuk semua tenang dan diam, ketua kelas kennu memimpin doa untuk memulai belajar. setelah selesai mereka di perintahkan untuk membaca Alquran terlebih dahulu selama sepuluh menit lalu lanjut belajar. Ustadz Barra memindai matanya ia tak melihat alira yang biasanya duduk di depan bersama Amel tapi kini Amel bersama Ratih.
" kita belajar tentang rukun Islam ya, kalian semua pasti sudah hafal kan urutannya. coba Amel sebutkan ulang".
" syahadat, solat, puasa, zakat dan naik haji bagi yang mampu". ucap Amel ia tersenyum senang saat namanya di panggil.
" nah mana saja yang sudah kalian jalani, syahadat sudah, sholat sudah semoga semua tak ada yang pernah meninggalkan shalat ya. Kalian semua sudah baligh berdosa jika meninggalkan sholat syukur kalian menambah shalat sunahnya seperti rawatib, duha dan qiyamullail." ucap ustadz barra menerangkan.
" puasa juga pasti sudah ya, zakat juga sudah meski hanya setahun sekali yaitu zakat fitrah. kalau haji.";
" belum..." teriak anak-anak.
" semoga kita nanti semua di panggil oleh Allah untuk datang ke rumah nya melaksanakan ibadah haji."
" aamiin..."
" ustadz boleh tanya". barra mengangguk.
" sekarang kan banyak tuh orang yang berbondong-bondong untuk umroh sedangkan mereka belum ada yang daftar haji dengan alasan kalau tak umrah tunggu giliran haji itu lama bisa bertahun -tahun."
" nah ustadz jelaskan ya, kita wajibnya kan haji meski harus nunggu bertahun-tahun sebaiknya kita fokus untuk daftar haji dulu. Umrah itu tak ada dalam rukun Islam itulah orang-orang yang kini salah mengartikan padahal meski kita belum berangkat haji tapi sudah mendaftar dan meninggal sebelum berangkat kita sudah di hitung sebagai orang yang sudah berhaji. ingat ya nak daftar haji dulu, umrah kita bisa nabung lagi dan bisa kapanpun berangkat ".
" jadi umrah itu tak wajib ya ustadz ".
" tidak, ya itu juga ibadah bagus jika kita bisa berangkat untuk umrah namun kita harus tetap mengutamakan mendaftar haji terlebih dahulu, karena haji ada di rukun Islam kita yang ke lima." semua murid manggut-manggut mengerti.
Kini ustadz menjelaskan rukun Islam secara detail kepada murid-murid nya. Penjelasan ustadz barra sangat jelas sehingga mudah di mengerti oleh murid-murid.
__$
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Maulana ya_Rohman
masih nyimak...
2023-04-23
0
𝐈𝐬𝐭𝐲
tumben alira punya malu🤭😁😁
2023-04-09
0