Cahaya matahari mulai nampak Aisyah anak dari ustadz Ilyas salah satu ustadz tersohor di desa kali deres di mana ustadz Barra tinggal. Aisyah dan barra berada dalam satu desa, mereka berjarak umur sekitar dua tahun. Keinginan kedua tetua itu, ya mereka ustadz Ilyas dan ustadz Zaky ingin menjadi bebesanan. Keduanya dulu sahabat saat ada di pesantren kini niat keduanya baik di sambut oleh anak-anak mereka.
Aisyah dan Barra pun menyetujui rencana orang tua mereka yang telah menjodohkan keduanya. Aisyah wanita saliha yang cantik dan Barra laki-laki tampan yan Soleh serasi bukan. Kini barra mendapat tugas untuk mengabdi di madrasah dan mengajar di TPA tempat pamannya Yusuf. ustadz Yusuf adalah adik dari ustadz Zaky.
Aisyah kini sedang menyelesaikan sekolah sarjananya ia mengambil Al Qur'an dan hadits sesuai yang ia pelajari saat di pesantren. Pagi itu Aisyah akan berangkat menaiki motor maticnya yang selalu menemani nya kemanapun ia pergi. Aisyah sebelum berangkat ia merasakan pusing pada kepalanya, Aisyah serasa ingin pingsan tiba-tiba di dalam toilet darah segar pun keluar dari hidungnya.
" astaghfirullah aku mimisan ". ucap Aisyah ia lalu membasuh dengan air hingga darah itu habis. lumayan banyak yang keluar hingga tisu satu kotak hampir habis.
" Aisyah sudah siang kamu katanya mau kuliah nak". umi Rahma mengetuk kamar milik Aisyah.
" iya sebentar umi". jawab Aisyah masih berusaha mengeringkan hidungnya banyak darah.
Akhirnya darah itu berhenti kemudian Aisyah keluar dari kamar mandi menuju kamar ia ganti baju, baju yang tadi ada darah dan basah. Ia memilih gamis warna navy ia senadakan dengan jilbab yang menjuntai panjang. Aisyah menyahut tas nya lalu bersiap untuk berangkat.
" ngga sarapan dulu Aisyah". teriak umi melihat Aisyah langsung ke arah motor nya di parkir.
" tidak umi nanti saja di kampus, Aisyah sudah terlambat". ia lajukan motor itu hingga ke kampus.
" Aisyah tidak sarapan umi". tanya Abi Ilyas.
" tidak Abi katanya terlambat".
" padahal Abi akan membicarakan soal pernikahan mereka".
" Barra kan belum bisa pulang Abi ia masih mengabdi dan biarkan Aisyah lulus dulu tinggal satu tahun lagi kan. Setahun lagi juga barra sudah bisa menikahi Aisyah ia lepas dari mengabdi nya".
" astaghfirullah Abi lupa umi".
" tak sabar amat liat anaknya menikah ".
" Aisyah itu anak pertama kita umi adiknya Arsyad dan Alma masih sekolah semua."
" iya Abi, umi juga masih ingat tangis Aisyah saat pertama kali keluar dari perut umi" mereka melanjutkan sarapan paginya.
***
Matahari sudah mulai muncul Amel tak berangkat sekolah ia sedang tak enak badan. namun alira sejak tadi masih molor di atas sajadah nya, ia tidur sehabis subuh.
" alira sudah siang kamu apa tak sekolah." teriak emak masih menyiapkan sarapan nya.
" Amel tak berangkat Mak, alira males mau berangkat ".
" apa kamu sakit kok ikutan ngga berangkat ". alira masih enggan membuka matanya, ia kembali tidur.
" Tuh bocah kok ngga bangun-bangun udah jam setengah tujuh".
" Abah tolong bangunin Alira bah". Abah melipat sarung nya beranjak ke kamar alira.
" astaghfirullah alira kamu tak sekolah udah siang ini".
" males Abah Amel tak berangkat." alira bangun Sembari mengucek matanya.
" kamu bisa naik sepeda ke sekolah, atau Abah antar hayo sekolah. bangun alira anak gadis mah tak boleh bangun siang pamali." ucap Abah menarik tangan alira.
" iya Abah sekali aja alira izin kenapa bah."
" izin jika memang kamu tak bisa berangkat kamu kan sehat ayo cepetan nanti telat." dengan sangat malas alira mandi dan berganti seragam sekolah.
" cepetan sarapan keburu siang nanti kamu telat lir". ..
" iya emak sabar Napa ini juga masih jalan".
" kita itu harus bersyukur alira di beri anggota tubuh yang lengkap, di beri kesehatan Allah kasih kesempatan buat kamu untuk sekolah. Ada sepeda Abah Alhamdulillah setidaknya bisa kamu pakai untuk sekolah, jangan memandang lebih orang lain. tapi jadikan orang yang lebih dari kita itu sebagai motivasi agar kita juga bisa sukses. meski emak dan Abah itu tak kaya Alhamdulillah kita tak pernah makan kekurangan meski hanya pakai ikan asin, kamu juga bisa sekolah.". ucap emak mulai ceramah.
" iya emak."
" mau Abah antar apa bawa sendiri sepedanya ". ..
" bawa Alira sendiri saja Abah, nanti tak kuat juga di pakai berdua."
" jangan menghina unta Abah ini, ini tuh masih kuat gonceng emak kemana-mana ya Mak." emak tersenyum.
" Abah sama emak udah tua pacaran waek".
" emang kudunya makin tua makin jadi alira, makin tua harusnya cinta kita makin abadi makin sayang makin mesra".
" emakmu meski udah keriput bagi Abah tetap cantik bagai bidadari." alira mencebik abahnya sok romantis.
" tapi ngga gitu juga Abah pakai di jelasin keriput nya". Abah tertawa.
" udah Mak alira berangkat dulu ".
" iya hati-hati tak usah ngebut, langsung balik ya ngga usah nongkrong tak baik anak gadis tiap hari nongkrong ". alira mengangguk kemudian ia melajukan sepedanya.
Alira santai menggowes sepeda nya tanpa beban, ia jalan di pinggiran. Kennu dan Nita lewat ia melihat alira naik sepeda.
" putri raja naik sepeda ". ucap Kennu.
" iya dong lagi pengen santai. kalian duluan aja aku ngga apa menikmati angin sejuk di pagi hari ".
" Amel kemana lir." tanya kennu, ia menyukai Amel sejak dulu.
" ia tak enak badan batuk pilek demam". ucap alira masih pelan melajukan sepedanya.
" ya Allah cintaku kenapa lagi ". ucap Kennu.
" sana bawakan apel satu kerenjang".
" pasti lah kalau bapak sisa jualannya". kennu nyengir.
" tak modal kamu kennu pakai sisaan , udah sana kennu aku mau ngebut bisa telat kita nanti".
Kennu melajukan motornya ia tinggal Alira di jalan, alira masih santai menikmati paginya. Saking santainya bel masuk sudah berbunyi alira berlari ia menyandarkan sepedanya di parkiran sekolah.
" cepet lir keburu masuk gurunya".
" ia sabar Ratih ini juga udah lari."
Dengan nafas terengah-engah alira sampai juga di kelas, ada ustadz Barra yang sudah berdiri di depan.
' kan bukan pelajaran ustadz Barra kenapa dia yang nongol'. batin alira.
" maaf ustadz saya terlambat". ucap Alira. ustadz barra hanya diam saja tak menjawab, alira juga bingung mau duduk tapi belum di persilahkan.
" ustadz boleh saya duduk".
" silahkan kembali ke kelasmu alira". alira mengerutkan keningnya.
" apa kamu masih mau tetap di sini, kembali ke kelasmu". alira menoleh menyusuri kelas...
" hah ..."
" permisi ustadz maaf ". murid kelas itu tertawa ternyata Alira salah masuk kelas.
" astaghfirullahaladzim... kenapa juga harus salah kelasnya ustadz Barra. alira memalukan.. " gerutu alira di perjalanan menuju kelasnya.
___
beri vote ya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kasrumi Mimi
penting berangkat sekolah ya alira
2023-09-08
0
Sulaiman Efendy
JGN2 LEUKIMIA TU SI AISYAH, TANDA2NYA SERING MIMISAN DI HIDUNG
2023-09-07
0
Nur Qomariyah
ceritanya asyik menghibur, aqu suka.
2023-06-26
1