Bab 3: Membangkitkan Kekuatan Dungeon Dalam Dirinya

Tabungannya sudah habis dan tidak ada siapa pun yang mau menerima Noru sebagai Support Hunter. Dia masih pantang menyerah karena memiliki tanggung jawab. Kamp Hunter di depan Pintu Dungeon Rank-D sudah penuh isu buruk mengenai Noru sebagai beban.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Noru.

Noru yang tengah kebingungan tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya. Saat melihat ke belakang ternyata Samil yang pernah itu menyewa jasanya Noru.

"Yo, bocah. Aku mau mempekerjakanmu!" ucap Samil.

"Anda yakin?" tanya Noru tidak enak melibatkan seseorang dalam masalahnya.

Beberapa Hunter langsung membicarakan mereka berdua dari belakang.

Samil tertawa sambil berkata, "Aku bukan tipe manusia yang mempercayai isu buruk seseorang lagi pula aku sudah melihat perjuanganmu. Perkenalkan lima Hunter ini adalah mereka yang kamu tolong kemarin!"

Mereka berlima berterima kasih kepada Noru ternyata masih ada kebaikan yang datang padanya.

"Tugas seperti apa yang akan anda berikan?" tanya Noru sambil jalan bareng dengan Tim Samil.

"Kita akan berburu Kristal Monster untuk membeli perlengkapan. Tugasmu mengumpulkannya dan memberikan ramuan penyembuh jika ada yang terluka!" jawab Samil sambil menulis nama anggota tim ke Ilmuwan Hunter yang menjaga Pintu Dungeon Rank-D.

"Baik, saya akan berusaha sekuat tenaga," balas Noru dengan penuh semangat.

Saat Tim Samil sudah memulai perburuan Kristal Monster. Ilmuwan Hunter merasa ada keanehan ketika melihat bentuk pintu dan ternyata berubah bentuk menjadi Pintu Dungeon Rank-A. Tim Samil yang masih berada di dalam mulai merasakan keanehan tersebut.

Hutan bergemuruh dan mengeluarkan aura tidak mengenakkan. Noru mencoba memahami apa yang terjadi, tetapi tidak mendapatkan jawaban mengenai keanehan tersebut. Dia menyuruh semuanya untuk berlindung. Akan tetapi, mereka sudah terlambat. Hutan seketika sunyi lalu muncul dua bola mata berwarna merah darah dan berbagai jenis senjata dipegang oleh Monster.

"Semuanya cepat lari!" teriak Samil dengan ekspresi pucat pasi.

Mereka berlari sekuat tenaga, tetapi sekumpulan Monster di belakang mampu mengejarnya. Noru sekilas melihat ke belakang dan paham apa yang sedang terjadi. Keanehan yang memberikan suara gemuruh lalu berubah menjadi sunyi tidak lain adalah perubahan tingkatan Pintu Dungeon.

"Change Dungeon Rank," ucap Noru berekspresi takut.

"Apa? Maksudmu Pintu Dungeon Rank-D berubah tingkatan?" tanya Samil berekspresi terkejut.

"Benar, bahkan mereka itu bukan Monster biasa melainkan Red Ogre yang ahli memakai senjata seharusnya mereka hanya ada di Pintu Dungeon Rank-A!" Noru menjawab sambil berlari

Noru kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya untuk bertahan hidup sehingga tidak mendengarkan siapa pun. Red Ogre semakin dekat dan salah satunya melompat sambil melayangkan balok besinya. Samil memegang tubuhnya Noru lalu melemparnya sejauh mungkin. Noru dalam kondisi terlempar telah menyaksikan mereka  tewas dibunuh secara sadis oleh Red Ogre.

"Samil!" teriak Noru dengan mata terbuka lebar.

Red Ogre tidak pintar melainkan sadis sehinnga tidak akan membiarkan mangsanya selamat. Noru mengetahui pasti mengenai identitasnya Red Ogre sehingga dia masih dalam bahaya. Noru berlari sekuat tenaga sambil mengingat kematian rekan timnya. Namun, apa daya dirinya yang lemah itu hanya menjadi sasaran empuk untuk mereka.

Salah satu Red Ogre mengentak kakinya dengan sangat kuat ke permukaan tanah seketika Noru terjatuh. Selanjutnya, Red Ogre melayangkan kapak besar tepat di hadapan Noru yang sudah diam membeku. Dia dalam keadaan menangis mengingat senyuman ibu dan adiknya. Di depan kapak yang mau membelah tubuhnya tidak membuang tekadnya untuk hidup.

"Berhenti!" teriak Noru dengan penuh amarah.

Teriakan Noru berubah menjadi aliran listrik langsung menyambar kepala Red Ogre seketika menghentikan kapak besar tepat di wajahnya. Bukan hanya itu, aliran listrik terus menyebar ke Red Ogre lainnya seketika diam seakan-akan mengikuti perkataan Noru tadi.

"Mereka berhenti?" tanya Noru dalam hati dengan ekspresi bingung.

Selamat wahai Hunter! Tekad anda telah diakui Pintu Dungeon. Anda telah membangkitkan Kekuatan Dungeon kini siapa pun Monster akan mengikuti perintah anda. Saya bertugas untuk mendukung anda dalam mengembangkan Kemampuan Spesial tersebut.

"Pengumuman ini dan suara ini? Aku terpilih!" ucap Noru berekspresi terkejut

Red Ogre mencoba membantah perintah dengan memaksa tubuhnya untuk bergerak sambil menjerit.

Untuk saat ini Kemampuan Spesial anda yaitu The Order belum cukup kuat! Segera selamatkan diri anda!

Noru berlari sekuat tenaga dengan memaksa batasnya, sedangkan Red Ogre yang membawa kapak itu merasa terhina karena melepaskan mangsanya. Monster itu memakai Skill Kapak langsung menghancurkan permukaan tanah. Noru kehilangan pijakannya lalu Red Ogre yang membawa kapak besar kembali menyerangnya.

Noru sekali lagi merasa nyawanya berada di ujung tanduk.

"Sudah kubilang padamu untuk berhenti dasar sialan, mati kau sana!" teriak Noru dengan sangat marah.

Teriakan Noru kembali lagi menjadi aliran listrik yang langsung menggerakkan Red Ogre lainnya untuk membunuh Red Ogre bersenjata kapak besar. Noru menyaksikan Monster saling membunuh secara sadis sehingga memberikannya waktu untuk kabur menuju Pintu Dungeon Rank-A.

"Ha ... ha ... haa, aku berhasil selamat," ucap Noru sambil ketakutan.

Seketika kepalanya Noru mendadak sakit.

"Apa ini?" tanya Noru sambil menahan sakit.

Anda tadi memakai dua kali The Order sehingga memberikan beban luar biasa pada otak!

Ilmuwan Hunter berdatangan sambil menutup Pintu Dungeon Rank-A secara paksa dan membawa Noru ke perawatan. Noru mulai perlahan merasakan sakit pada kepalanya kian menghilang. Saat lagi istirahat tiba-tiba seorang Hunter mendatanginya untuk bertanya tentang apa yang terjadi di dalam.

"Itu semua yang terjadi, Tuan Yuma," ungkap Noru sudah menjelaskan semuanya, tetapi merahasiakan Kemampuan Spesialnya.

Yuma adalah Hunter Lisensi Rank-A.

"Anda sungguh beruntung bisa selamat dari kejaran Red Ogre. Monster itu biasanya tidak akan melepaskan target mangsanya karena memiliki harga diri tinggi," ucap Yuma sambil tersenyum.

"Aku sangat beruntung karena mereka menyelamatkanku ... " ucap Noru pelan sambil mengingat Samil dan lainnya yang menolongnya untuk kabur

"Tidak perlu khawatir. Aku akan membasmi mereka semua sampai tidak ada yang tersisa," ucap Yuma tidak sengaja mengeluarkan aura sebagai Hunter Rank-A ke seluruh ruangan

Seketika semua yang ada di ruangan merasa tertekan lalu Yuma pergi untuk membereskan Pintu Dungeon Rank-A. Saat Noru keluar ruang perawatan tiba-tiba di Kamp Hunter mendapatkan sambutan dengan dianggap pembunuh.

Noru tidak peduli dengan ucapan mereka yang menghinanya sebagai pembunuh. Dia lebih ingin mengunjungi makam Samil dan lainnya untuk mengucapkan terima kasih karena sudah diselamatkan. Selesai itu, Noru kembali pulang dan namanya tidak pernah lagi muncul di Kamp Hunter.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

👍 pertama. moga lancar jaya novelnya.

2023-04-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!