Kamp Hunter di depan Pintu Dungeon Rank-D. Noru membuat lembaran kertas yang berisi datanya dan membagikannya ke masing-masing Tim Hunter.
"Permisi. Saya Support Hunter jika butuh bantuan, tolong pekerjakan saya!" kata Noru sambil menyerahkan lembar datanya.
Noru mendengar orang lain menghina dan menjelek-jelekkannya setiap kali membagikan lembar datanya, tetapi dia tidak peduli sedikit pun. Noru terus membagikan lembar datanya dan mengabaikan isu buruk mengenainya selama beberapa hari.
Noru tidak pernah menyerah walaupun terus-menerus dihina. Pada akhirnya ada tim yang ingin menyewa jasanya untuk menghadapi Dungeon Raid dengan tingkatan Rank-C. Noru akan mendapatkan bayaran tinggi jika menerimanya.
Noru membungkuk sambil berkata, "Terima kasih banyak telah mempekerjakan saya!"
"Dengar! Pekerjaanmu di Pintu Dungeon Rank-C akan sangat sulit. Kamu harus tetap di belakang sambil membantu yang terluka. Tim ini beranggotakan 20 Hunter dan aku adalah ketuanya. Ambil tas ini! Di dalamnya ada ramuan pemulih. Jadi, apa kamu mau menerima pekerjaan ini atau tidak?" Samil bertanya dengan sedikit ragu akan isu buruk mengenai Noru.
Noru memikirkannya dengan hati-hati sambil membalas, "Beri saya waktu!"
Samil adalah Hunter Rank-C yang spesialis pertarungan jarak dekat, sedangkan rata-rata anggota timnya berada di tingkatan Rank-D. Kesulitan yang harus dipahami adalah pergerakan musuh dan timnya. Noru telah menjadi Support Hunter selama delapan bulan sehingga mengerti apa yang harus dia lakukan.
Namun, masih ada lagi kendala Noru yang terletak pada fisiknya. Tindakan yang dapat menutupi kelemahan fisiknya adalah berpikir dan fokus. Beberapa Ilmuwan Hunter memperingatkan tim yang diketuai Samil untuk segera bersiap karena Pintu Dungeon Rank-C akan terbuka.
"Nak, jawabanmu?" tanya Samil.
"Saya menerima pekerjaan itu!" jawab Noru berekspresi serius.
"Kalau begitu cepat bersiap-siap. Kita akan segera berangkat!" teriak Samil sambil memberikan semangat kepada timnya.
Pintu Dungeon mulai terbuka dan di dalamnya terisi ribuan Monster. Tim yang diketuai Samil segera masuk untuk membasmi Monster. Sambutan pertama yang mereka temukan adalah Dark Wolves dan Goblin Rider.
"Kalian semua bunuh mereka!" Samil berteriak dengan penuh semangat.
Saat pertempuran berlangsung. Samil yang berada di garis depan telah membuka jalan dan memeriksa alur pertempuran anggota timnya. Setelah melihat-lihat medan perang ternyata dibuat khusus untuk dua Monster yang kini mereka hadapi.
"Di mana bocah itu?" tanya Samil tidak melihat Hunter yang disewanya.
Samil memeriksa keadaan setiap bagian pertempuran dan tidak menemukan kendala sama sekali. Dia melihat ramuan penyembuh dilemparkan dari atas dengan mengarah ke Hunter yang terluka. Samil memahami tindakan Noru yang sudah lebih awal memahami medan perang.
"Dari atas sini, aku bisa melihat semuanya. Siapa pun yang terluka akan kuberi ramuan penyembuh ini," kata Noru sambil konsentrasi menemukan Hunter yang terluka.
Noru tidak lupa menggunakan alat bantu karena daya lemparnya tidak kuat. Dia memakai Stiker Boost merupakan alat pendukung yang apabila ditempelkan pada suatu benda kemudian dilempar akan memberikan tambahan dorongan. Setiap kali ada Hunter yang terluka akan dilempar ramuan penyembuh, tetapi mereka tidak bisa menangkapnya. Akibatnya, ramuan penyembuh hancur di tubuh tapi masih memberikan efek menyembuhkan luka.
"Ramuan penyembuh akan tetap berfungsi, bahkan saat kalian tidak meminumnya. Jadi, jangan khawatir tentang itu dan teruslah berjuang!" ungkap Noru.
Samil terkejut dengan cara Noru menjalankan tugas sebagai Support Hunter. Dia lanjut membasmi Monster sampai gelombang pertama selesai. Goblin Rider melarikan diri sementara itu, Dark Wolves sudah dikalahkan. Mereka beristirahat sejenak sambil menunggu gelombang kedua muncul.
Noru mempersiapkan diri karena gelombang kedua bisa saja harus berlari untuk memberikan ramuan penyembuh. Dia sudah menghitung jumlah Stiker Boost yang tersisa sedikit. Gelombang kedua telah muncul dengan memperlihatkan Goblin Rider berjumlah melebihi anggota tim.
"Kenapa jumlah mereka bertambah? Apa jangan-jangan di antara mereka ada jenis Goblin Summon?" tanya Noru berekspresi terkejut.
Pertempuran berlangsung sengit. Noru terus melempar ramuan penyembuh lalu daya lemparnya berkurang karena Stiker Boost sudah habis. Samil sebagai Hunter Rank-C segera menunjukkan kekuatannya agar memberikan waktu bagi Noru untuk mencari Goblin Summon.
"Di mana Monsternya?" tanya Noru sambil melihat ke sana kemari.
Noru tiba-tiba terjatuh karena di dorong dari belakang dan ternyata itu ulah Goblin Summon. Dia baru ingat mengenai identitas Goblin Summon selain bisa memanggil sesamanya. Monster itu cukup cerdik untuk mengetahui hal paling penting dalam pertempuran. Namun, keberadaan Goblin Summon sudah ditemukan.
"Samil!" Noru berteriak dengan sangat lantang.
Teriakannya menyebar ke seluruh medan tempur seketika Samil merespons sumber suara dan melihat Goblin Summon. Samil melempar pedang besarnya dari jarak jauh dan berhasil menembus perut targetnya. Selanjutnya, dia menggunakan Kemampuan Mega Cry untuk menarik perhatian Monster.
Selagi perhatian tertuju pada Samil tiba-tiba Noru bangkit walaupun habis jatuh dari ketinggian. Dia berlari ke sana kemari untuk menyelamatkan Hunter yang terluka. Noru sudah membantu 10 Hunter sehingga membuatnya kesulitan bernapas.
Samil tidak ingin pertempuran terus berlanjut karena tumbangnya Support Hunter. Dia akan menyelesaikan semua memakai Skill Pedangnya. Pada akhirnya, semua Monster terbunuh dengan kebrutalan Skill Pedangnya Samil.
Noru seketika pingsan saking lelahnya.
20 menit berlalu. Noru terbangun di sebuah tenda ketika keluar untuk memeriksa keadaan ternyata Dungeon Raid telah selesai. Ilmuwan Hunter berdatangan sebagai bantuan untuk mengumpulkan Kristal Monster. Noru yang sudah sadar langsung berhadapan dua orang dan salah satunya adalah Samil.
"Dasar tidak berguna. Kamu sudah membunuh rekanku!" teriak salah satu Hunter dalam timnya Samil berekspresi marah.
Noru melihat dua mayat sudah terbungkus kain sambil bertanya, "Membunuh?"
Hunter itu memukul wajah Noru untuk melampiaskan kemarahannya. Noru terjatuh dan hidungnya berdarah karena pukulan tadi. Saat Hunter itu mau lanjut menghajar Noru seketika Samil menghentikan pergerakannya.
"Hentikan. Dia tidak membunuh rekanmu, tetapi Monster yang melakukannya!" bentak Samil berusaha membela Noru.
"Apa maksudmu ketua? Tugasnya adalah Support Hunter dengan memastikan rekannya selamat lalu lihat dua di sana! Aku yakin sekali kalau bocah ini sengaja pingsan untuk balas dendam!" ucapnya dengan ekspresi marah.
"Saya tidak melakukannya! Pada saat itu memang kemampuan fisik saya sudah mencapai batas," bantah Noru sambil menutup hidungnya yang berdarah.
Akan tetapi, apa yang Noru ucapkan tadi tidak dianggap serius. Hunter yang memiliki hubungan dekat dengan korban langsung menganggap Noru sebagai beban yang tidak diinginkan setiap Hunter. Setelahnya, Pintu Dungeon Rank C tertutup rapat dan menunggu untuk terbuka kembali. Noru mendapatkan bayarannya, tetapi di pandang rendah. Noru sangat yakin bahwa dia tidak akan mendapatkan pekerjaan lagi sebagai Support Hunter.
Noru memilih pulang ke rumah, tetapi di sambut dengan adiknya mengalami kekerasan fisik. Dia bergegas memeriksa tabungan yang di simpannya ternyata sudah kosong. Adiknya menangis karena sudah memberitahu tabungan kepada ayah lantaran dipaksa.
"Syifa sembuhkan lukamu," ucap Noru sambil memberikan ramuan pemulih pada adiknya
Noru berekspresi marah besar lalu mendatangi tempat ayahnya sering bermain judi dan minum-minuman keras seketika mereka bertengkar hebat. Namun, beberapa kali Noru memukul wajah ayahnya tidak berdampak apa pun. Dia kalah telak, bahkan menyesal dan menangis karena fisiknya yang lemah itu tidak bisa menandingi ayahnya.
"Maaf Syifa," ucap Noru sambil menangis dan menganggap dirinya tidak berguna.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
anggita
novel baru... 👏
2023-04-05
0