Bab 14. Dokter Davin dan Chila 14

Setelah beberapa kali meminum obat keadaan ketiga teman-teman Fazila berangsur-angsur pulih. Panas di tubuh mereka sedikit demi sedikit mulai berkurang dan menyisakan gatal yang sudah tidak terlalu sangat.

"Chila bangun, sudah subuh ini!" seru Andin sambil mengguncang tubuh Fazila, sedari tadi mereka membangunkan gadis itu tidak bangun-bangun juga.

Fazila hanya terlihat menggeliat kemudian tidur lagi.

"Astaghfirullah nih anak, masih aja susah dibangunkan," keluh Anggita.

"Dia baru tidur, dia tadi sudah shalat tahajud di kamar lalu tidur lagi. Mungkin karena kelamaan menunggu waktu subuh," terang Qiana yang sudah bangun terlebih dahulu dari kedua

teman-temannya dan memilih tidak tidur lagi seperti Fazila.

"Yasudah kita biarkan saja dulu. Kita shalat subuh duluan," usul Anggita.

Andin yang sudah mandi hadas besar pun manggut-manggut. Mereka bertiga beranjak ke kamar mandi lalu shalat subuh berjamaah di kamar. Beberapa hari ini Nyai Fatimah memang melonggarkan peraturan mengingat banyak santriwatinya yang sedang sakit.

Setelah selesai shalat mereka pun membangunkan Fazila kembali.

"Astaghfirullah, kenapa kalian membangunkan aku setelah selesai shalat berjamaah sih? Tega amat kalian bertiga mau masuk surga nggak ngajak-ngajak," protes Fazila.

"Tuh, kan kita yang salah," protes Anggita.

"Hooh padahal dari tadi kami sudah berusaha membangunkan, tapi sayang sepertinya suara kami tidak sampai di telinganya. Mungkin dibawa angin," sindir Andin lalu cekikikan.

"Bukan nggak sampai ke telinga sih sepertinya tidak sampai ke hati karena aku sudah membisikkan terlalu dekat dan sudah dengan suara yang keras," tambah Anggita lalu tertawa lepas.

"Karena bisikanmu dianggap bisikan setan Anggit. Jadi mana mungkin Chila dengar," ujar Andin kemudian ikut tertawa renyah.

"Apakan sih kalian?! Sudah ah aku mau ambil wudhu saja. Entar telat shalat subuhnya," ujar Fazila lalu keluar dari kamar meninggalkan ketiga teman-temannya yang semakin terdengar tertawa dengan kencang.

Setelah mengambil wudhu, Fazila kembali ke kamar dan shalat subuh di sana.

"Hei kalian sudah hafal belum surat-surat pendeknya?"

"Tenang Chila, kan waktunya masih lama," ucap Andin dengan begitu entengnya.

"Lama apaan Andin bukankah nanti sore setorannya? Ah seandainya papa tidak mengikutkan aku ke kelompok menghafal Al-Qur'an. Gara-gara kagum sama Izzam nih," keluh Fazila padahal otaknya tidak bisa diandalkan. Baru saja disuruh menghafalkan surat-surat pendek susahnya minta ampun. Bagaimana kalau sampai giliran surat Al-Baqarah yang begitu panjang? Rasanya ia ingin mundur saja.

"Karena banyak santriwan-santriwati yang sakit sepertinya diundur sampai minggu depan," sahut Andin dengan ekspresi begitu tenang.

"Benarkah?" Fazila terlihat antusias.

"Iya, masih ada waktu 7 hari untuk melengkapi hafalan juz ke 30 itu. Kau sudah hafal berapa surat?"

"Masih 20 Din."

"Hmm, berarti masih kurang 17 surat lagi. Kau bisa menghafal 3 surat setiap harinya."

"Semoga saja, kamu sendiri bagaimana?"

"Sebenarnya saat MI saya sudah hafal semua tapi entah sekarang tinggal berapa. Kayaknya hanya tinggal Annas, Al ikhlas dan Al-Kautsar deh karena kalau shalat itu yang sering aku baca-baca ulang," sahut Andin membuat Fazila terbelalak.

"Dasar kamu! Jadi selama seminggu ini kamu tidak pernah mencoba menghafal yang lainnya?"

"Belum Chila, tenanglah! Karena hanya dengan bersikap tenang semuanya akan berjalan lancar."

"Ckk, berjalan lancar bagaimana kalau tidak pernah usaha? Aku aja yang sudah hafal 20 surat masih aja ketar-ketir takut tidak kekejar sisanya. Kamu mah baru hafal 3 surat aja sudah anteng."

"Lihat saja nanti kan aku tinggal mengulang aja dan aku yakin akan mudah hafal."

"Oke," ujar Fazila.

"Bagaimana dengan kabar hafalan pelajaran Bahasa Arab?"

"Kalau itu aku sudah hafal," jawab Andin.

"Kalau kalian berdua?" Kini Fazila menatap ke arah Qiana dan Anggita. Dalam hati berharap keduanya juga tidak hafal agar dirinya mendapatkan teman.

Sayangnya Qiana dan Angita terlihat mengangguk.

"Kami juga sudah hafal. Kenapa kau belum hafal? Ada waktu sebelum jam pelajaran dimulai," ujar Qiana.

"Tapi aku kesusahan menghafal," ucap Fazila dengan bibir yang mengerucut.

"Coba aja lagi Chila, kata orang-orang waktu sebelum atau sesudah Subuh bagus untuk menghafal."

"Baik akan aku coba. Semoga berhasil," ucap Fazila penuh harap. Dia pun membuka mukena lalu membuka bukunya kembali dan mulai menghafal.

Fajar menyingsing, sinar matahari mulai menembus ke kamar-kamar melalui celah jendela.

"Waduh kok sinar matahari mulai terang gitu. Kalau begitu aku akan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Apakah kalian hari ini akan masuk sekolah?"

"Pasti Chila, tapi kami nggak akan mandi. Langsung pakai seragam saja," ujar Anggita.

"Oke kalau begitu aku ke kamar mandi sendirian aja. Menyesal tadi pas mau shalat subuh hanya mengambil wudhu saja."

"Sudah pergi sana nggak usah pakai acara menyesal-menyesal segala!" usir Andin lalu terkekeh kembali.

"Iya-iya," ujar Fazila lalu melenggang pergi.

"Kalian berdua ini suka menggoda Chila!" seru Qiana.

"Nggak apa-apa Qia biar ramai," tukas Andin.

"Terserah kalian ajalah, yang penting, jangan sampai dia marah. Kalau dia marah aku tidak akan tanggung jawab!"

"Nggak bakal Qiana. Chila bukan gadis yang pemarah kok."

Di sekitar kamar mandi, Fazila bingung karena melihat hampir semua kamar mandi dikunci dari dalam yang artinya sudah berisi dengan para santri. Hanya ada satu kamar mandi dan Fazila langsung mendekatinya.

Ternyata ada orangnya meskipun pintunya dibiarkan terbuka. Namun, Fazila dibuat heran dengan kelakuan santriwati yang ada di kamar mandi tersebut.

"Ih, kenapa dia seperti itu?" tanya Fazila bingung.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

lanjuuuuut

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dokter Davin dan Chila 1
2 Bab 2. Dokter Davin dan Chila 2
3 Bab 3. Dokter Davin dan Chila 3( Hari Pertama di Pesantren)
4 Bab 4. Dokter Davin dan Chila 4
5 Bab 5. Dokter Davin dan Chila 5
6 Bab 6. Dokter Davin dan Chila 6
7 Bab 7. Dokter Davin dan Chila 7
8 Bab 8. Dokter Davin dan Chila 8
9 Bab 9. Dokter Davin dan Chila 9
10 Bab 10. Dokter Davin dan Chila 10
11 Bab 11. Dokter Davin dan Chila 11
12 Bab 12. Dokter Davin dan Chila 12.
13 Bab 13. Dokter Davin dan Chila 13
14 Bab 14. Dokter Davin dan Chila 14
15 Bab 15. Dokter Davin dan Chila 15.
16 Bab 16. Dokter Davin dan Chila 16.
17 Bab 17. Dokter Davin dan Chila 17
18 Bab 18. Dokter Davin dan Chila 18.
19 Bab 19. Dokter Davin dan Chila 19.
20 Bab 20. Dokter Davin dan Chila 20.
21 Bab 21. Dokter Davin dan Chila 21.
22 Bab 22. Dokter Davin dan Chila 22
23 Bab 23. Dokter Davin dan Chila 23
24 Bab 24. Dokter Davin dan Chila 24
25 Bab 25. Dokter Davin dan Chila 25
26 Bab 26. Rencana Perjodohan
27 Bab 27. Dokter Davin dan Chila 27
28 Bab 28. Dokter Davin dan Chila 28
29 Bab 29 Dokter Davin dan Chila 29
30 Bab 30. Ketahuan
31 Bab 31. Terlambat
32 Bab 32. Kiriman
33 Bab 33. Bertemu
34 Bab 34. Bertemu Lagi
35 Bab 35. Lamaran Tiba-tiba
36 Bab 36. Penolakan
37 Bab 37. Curhat
38 Bab 38. Undangan Pernikahan
39 Bab 39. Ikhlas
40 Bab 40. Adik Yang Menjengkelkan
41 Bab 41. Permintaan Chila
42 Bab 42. Kecewa
43 Bab 43. Gundah Gulana
44 Bab 44. Sebelum Terlambat
45 Bab 45. Bertemu Suster Tantri
46 Bab 46. Ketahuan
47 Bab 47. Waktu Terakhir
48 Bab 48. Pingsan
49 Bab 49. Sakit
50 Bab 50. Dokter Cinta
51 Bab 51. Mencari Dokter Davin
52 Bab 52. Curiga
53 Bab 53. Meminta Bantuan Dilvara
54 Bab 54. Ketemu
55 Bab 55. Kartu Nama
56 Bab 56. Menemui Dokter Davin
57 Bab 56. Bertemu Chila
58 Bab 58. Dokter Davin dan Chila
59 Bab 59. Penjelasan
60 Bab 60. Perseteruan
61 Bab 61. Perhatian
62 Bab 62. Alasan
63 Bab 63. Pembuktian
64 Bab 64. Ancaman
65 Bab 65. Gertakan
66 Bab 66. Berubah Pikiran
67 Bab 67. Restu
68 Bab 68. Bersemangat
69 Bab 69. Mencurigakan
70 Bab 70. Mengejar
71 Bab 71. Kangen
72 Bab 72. Botulinum Toxin
73 Bab 73. Rencana Lamaran
74 Bab 74. Insomnia
75 Bab 75. Kecewa
76 Bab 76. Sebuah Nasehat
77 Bab 78. Kecelakaan
78 Bsb 79. Saingan Baru
79 Bab 79. Belanja Bersama
80 Bab 80. Rasanya Ingin Menikah Saja
81 Bab 81. Cewek Matre
82 Bab 82. Perhatian
83 Bab 83. Hari Pertunangan
84 Bab 84. Hari Pertunangan (2)
85 Bab 85. Badmood
86 Bab 86. Marah
87 Bab 87. Ada Apa Sebenarnya?
88 Bab 88. Sikap Yang Aneh
89 Bab 89. Dari Hati ke Hati
90 Bab 90. Kebetulan Yang Disengaja
91 Bab 91. Penjelasan Suster Dinda
92 Bab 92. Kebanyakan Micin
93 Bab 93. Kembali ke Pesantren 1
94 Bab 94. Malu
95 Bab 95. Semakin Yakin
96 Bab 96. Mencari Perhatian
97 Bab 97. Pernyataan Cinta Dimas
98 Bab 98. Ada Yang Mengawasi
99 Bab 99. Rasa Takut
100 Bab 100. Mengerjai Dimas
101 Bab 101. Ukuran
102 Bab 102. Ngambek
103 Bab 103.Tiba di Pesantren
104 Bab 104. Kecewa
105 Bab 105. Perpisahan
106 Bab 106. Perasaan Izzam
107 Bab 107. Tertangkap Basah
108 Bab 108. Teror
109 Bab 109. Permintaan Maaf
110 Bab 110. Penuturan dokter Davin
111 Bab 111. Ada Yang Mengikuti
112 Bab 112. Penangkapan
113 Bab 113. Iseng
114 Bab 114. Hari Santri
115 Bab 115. Tragedi di Perkemahan.
116 Bab 116. Benar Hilang
117 Bab 117. Jejak
118 Bab 118. Aksi Penyelamatan 1
119 Bab 119. Aksi Penyelamatan 2
120 Bab 120. Penguntit
121 Bab 121. Surprise
122 Bab 122. Hari Pernikahan
123 Bab 123. Hari Pernikahan 2
124 Bab 124. Masih di Suasana Pesta
125 Bab 125. Gara-gara Kado Laknat
126 Bab 126. Seperti Digerebek.
127 Bab 127. Unboxing
128 Bab 128. Terciduk
129 Bab 129.
130 Bab 130. Tiket Bulan Madu
131 Bab 131. Bulan Madu
132 Bab 132. Masih Malu-malu
133 Bab 133. Hamil?
134 Bab 134. Pulang
135 Bab 135.
136 Bab 136. Kabar Baik
137 Bab 137. Ngidam
138 Bab 138.
139 Bab 139.
140 Bab 140.
141 Bab 141.
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 1. Dokter Davin dan Chila 1
2
Bab 2. Dokter Davin dan Chila 2
3
Bab 3. Dokter Davin dan Chila 3( Hari Pertama di Pesantren)
4
Bab 4. Dokter Davin dan Chila 4
5
Bab 5. Dokter Davin dan Chila 5
6
Bab 6. Dokter Davin dan Chila 6
7
Bab 7. Dokter Davin dan Chila 7
8
Bab 8. Dokter Davin dan Chila 8
9
Bab 9. Dokter Davin dan Chila 9
10
Bab 10. Dokter Davin dan Chila 10
11
Bab 11. Dokter Davin dan Chila 11
12
Bab 12. Dokter Davin dan Chila 12.
13
Bab 13. Dokter Davin dan Chila 13
14
Bab 14. Dokter Davin dan Chila 14
15
Bab 15. Dokter Davin dan Chila 15.
16
Bab 16. Dokter Davin dan Chila 16.
17
Bab 17. Dokter Davin dan Chila 17
18
Bab 18. Dokter Davin dan Chila 18.
19
Bab 19. Dokter Davin dan Chila 19.
20
Bab 20. Dokter Davin dan Chila 20.
21
Bab 21. Dokter Davin dan Chila 21.
22
Bab 22. Dokter Davin dan Chila 22
23
Bab 23. Dokter Davin dan Chila 23
24
Bab 24. Dokter Davin dan Chila 24
25
Bab 25. Dokter Davin dan Chila 25
26
Bab 26. Rencana Perjodohan
27
Bab 27. Dokter Davin dan Chila 27
28
Bab 28. Dokter Davin dan Chila 28
29
Bab 29 Dokter Davin dan Chila 29
30
Bab 30. Ketahuan
31
Bab 31. Terlambat
32
Bab 32. Kiriman
33
Bab 33. Bertemu
34
Bab 34. Bertemu Lagi
35
Bab 35. Lamaran Tiba-tiba
36
Bab 36. Penolakan
37
Bab 37. Curhat
38
Bab 38. Undangan Pernikahan
39
Bab 39. Ikhlas
40
Bab 40. Adik Yang Menjengkelkan
41
Bab 41. Permintaan Chila
42
Bab 42. Kecewa
43
Bab 43. Gundah Gulana
44
Bab 44. Sebelum Terlambat
45
Bab 45. Bertemu Suster Tantri
46
Bab 46. Ketahuan
47
Bab 47. Waktu Terakhir
48
Bab 48. Pingsan
49
Bab 49. Sakit
50
Bab 50. Dokter Cinta
51
Bab 51. Mencari Dokter Davin
52
Bab 52. Curiga
53
Bab 53. Meminta Bantuan Dilvara
54
Bab 54. Ketemu
55
Bab 55. Kartu Nama
56
Bab 56. Menemui Dokter Davin
57
Bab 56. Bertemu Chila
58
Bab 58. Dokter Davin dan Chila
59
Bab 59. Penjelasan
60
Bab 60. Perseteruan
61
Bab 61. Perhatian
62
Bab 62. Alasan
63
Bab 63. Pembuktian
64
Bab 64. Ancaman
65
Bab 65. Gertakan
66
Bab 66. Berubah Pikiran
67
Bab 67. Restu
68
Bab 68. Bersemangat
69
Bab 69. Mencurigakan
70
Bab 70. Mengejar
71
Bab 71. Kangen
72
Bab 72. Botulinum Toxin
73
Bab 73. Rencana Lamaran
74
Bab 74. Insomnia
75
Bab 75. Kecewa
76
Bab 76. Sebuah Nasehat
77
Bab 78. Kecelakaan
78
Bsb 79. Saingan Baru
79
Bab 79. Belanja Bersama
80
Bab 80. Rasanya Ingin Menikah Saja
81
Bab 81. Cewek Matre
82
Bab 82. Perhatian
83
Bab 83. Hari Pertunangan
84
Bab 84. Hari Pertunangan (2)
85
Bab 85. Badmood
86
Bab 86. Marah
87
Bab 87. Ada Apa Sebenarnya?
88
Bab 88. Sikap Yang Aneh
89
Bab 89. Dari Hati ke Hati
90
Bab 90. Kebetulan Yang Disengaja
91
Bab 91. Penjelasan Suster Dinda
92
Bab 92. Kebanyakan Micin
93
Bab 93. Kembali ke Pesantren 1
94
Bab 94. Malu
95
Bab 95. Semakin Yakin
96
Bab 96. Mencari Perhatian
97
Bab 97. Pernyataan Cinta Dimas
98
Bab 98. Ada Yang Mengawasi
99
Bab 99. Rasa Takut
100
Bab 100. Mengerjai Dimas
101
Bab 101. Ukuran
102
Bab 102. Ngambek
103
Bab 103.Tiba di Pesantren
104
Bab 104. Kecewa
105
Bab 105. Perpisahan
106
Bab 106. Perasaan Izzam
107
Bab 107. Tertangkap Basah
108
Bab 108. Teror
109
Bab 109. Permintaan Maaf
110
Bab 110. Penuturan dokter Davin
111
Bab 111. Ada Yang Mengikuti
112
Bab 112. Penangkapan
113
Bab 113. Iseng
114
Bab 114. Hari Santri
115
Bab 115. Tragedi di Perkemahan.
116
Bab 116. Benar Hilang
117
Bab 117. Jejak
118
Bab 118. Aksi Penyelamatan 1
119
Bab 119. Aksi Penyelamatan 2
120
Bab 120. Penguntit
121
Bab 121. Surprise
122
Bab 122. Hari Pernikahan
123
Bab 123. Hari Pernikahan 2
124
Bab 124. Masih di Suasana Pesta
125
Bab 125. Gara-gara Kado Laknat
126
Bab 126. Seperti Digerebek.
127
Bab 127. Unboxing
128
Bab 128. Terciduk
129
Bab 129.
130
Bab 130. Tiket Bulan Madu
131
Bab 131. Bulan Madu
132
Bab 132. Masih Malu-malu
133
Bab 133. Hamil?
134
Bab 134. Pulang
135
Bab 135.
136
Bab 136. Kabar Baik
137
Bab 137. Ngidam
138
Bab 138.
139
Bab 139.
140
Bab 140.
141
Bab 141.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!