Kejutan

Pesanan makanan sudah mulai tersaji satu persatu, dan sudah siap untuk di santap. Ayasha yang memang penggemar makanan korea, kedua netranya terlihat berbinar-binar, air liurnya hampir saja menetes ke atas piring.

“Selamat makan,” gumam Ayasha.

“Jangan lupa baca doa dulu sebelum makan,” sahut Farel, tangannya sambil memberikan sumpit dan sendok untuk gadis itu.

Hal kecil yang dilakukan oleh Farel, tak luput dari padangan Rafael walau Pak Wibowo dan beberapa staf yang duduknya dekat Rafael mengajaknya berbincang.

Dalam satu jam, mereka yang hadir acara makan malam tampak menikmati makanan sembari berbincang santai, dan sesekali Rafael sebagai pemilik hotel memberikan motivasi dalam bekerja untuk karyawannya. Ayasha cukup menyimak saja ketika Rafael sedang mengucapkan sepatah dua katanya, tanpa harus menatap pria itu, berbeda dengan karyawan yang lain, menatap pria itu.

Di sela-sela makan, Farel memberikan kode ke Lena dan ke beberapa orang, lalu satu persatu beranjak dari duduknya termasuk Farel dan Lena dengan alasan yang berbeda. Sedangkan Ayasha sibuk menghabiskan tiga menu yang di pesannya, jadi tidak terlalu memperhatikan rekan kerjanya.

Sepuluh menit kemudian ...

“Happy birthday to you ... Happy birthday to you ... Happy birthday to Ayasha ... Happy birthday for Ayasha.”

Lantunan lagu Happy birthday membuat Ayasha terbelalak, dan refleks bangun dari duduknya dan menutup mulutnya dengan kedua tangan tangannya. Dilihatnya Farel membawa cake di hiasi lilin dua angka, dan teman-teman yang lain masih menyanyikan lagu ulang tahun.

Rafael juga turut terkejut dengan kejutan yang dibuat oleh teman-teman Ayasha. Pria itu melirik layar ponselnya tertulis tanggal 15 April, pria itu mendesah dan merutuki dirinya yang tumben lupa dengan hari lahir Ayasha. Mungkinkah karena bahagia telah bertemu dengan Ayasha? Atau karena Ayasha sudah membuat pria itu hatinya panas, hingga lupa hari lahir gadis kecilnya!

“Suprise!!” ucap serempak teman-teman Ayasha.

Ayasha sungguh terharu dengan kejutan yang dia terima malam ini, karena dirinya pun lupa dengan tanggal hari lahirnya sendiri. Sungguh ini kejutan yang sangat luar biasa.

“Tiup lilinnya ... Tiup lilinnya,” ucap teman-temannya serempak.

Pria berwajah tampan yang membawa cake tart tersebut tersenyum hangat dan mendekati Ayasha. Gadis itu pun membalas senyum hangat Farel, kemudian dia memejamkan matanya sesaat seperti sedang berdoa dalam hati, kemudian baru setelahnya meniup lilin dengan cara mengibas dengan tangannya sampai api lilin tersebut padam.

“Selamat ulang tahun Ayasha,” ucap Farel.

“Terima kasih atas kejutannya Mas Farel, aku jadi terharu,” balas Ayasha, hatinya sungguh bahagia malam ini.

Satu persatu rekan kerja Ayasha mengucapkan selamat, dan rupanya mereka juga membawa kado untuk Ayasha. Sepertinya undangan makan malam ini, acara yang sudah disiapkan oleh Farel untuk gadis yang di taksirnya, dan ternyata berhasil, karena Ayasha tampak bahagia.

Setelah semua mengucapkan selamat ulang tahun, tinggal satu orang yang tidak memberikan selamat yaitu Rafael, pria itu tampak acuh dan sibuk dengan makanannya, tapi buat Ayasha tak mengapa, namun ....

“Baiklah karena ada salah satu karyawan yang ulang tahun, maka semua makanan ini saya yang traktir. Jadi kalian semua bisa pesan lagi buat makan di sini atau di bawa pulang,” ucap Rafael, datar.

Semua karyawan yang hadir sorak bergembira, dan serempak mengucapkan terima kasih, lalu memesan makanan kembali.

Ayasha hanya bisa menatap Rafael dari kejauhan, kemudian memalingkan tatapannya.

Kenapa Ayasha sampai lupa dengan hari lahirnya? Karena ada kenangan manis di setiap hari ulang tahunnya. Setiap hari ulang tahun, orang yang pertama kali yang selalu mengucapkan adalah Rafael, dan pria itu selalu membelikannya hadiah apa pun, di saat masih kecil selalu dibelikan mainan atau boneka, di saat dia beranjak remaja dia akan dibelikan tas, baju atau sepatu, di saat dia beranjak dewasa, pria itu membelikannya hadiah yang berharga seperti laptop dan handphone. Tapi tak hanya hadiah itu saja, pria itu pasti menyempatkan waktu untuk mengajaknya pergi makan di luar. Kenangan manis bukan!

Karena itulah dia melupakan hari lahirnya, karena dia tak ingin kembali mengingat kenangan dengan pria itu.

Namun kini dan saat ini Ayasha kembali teringat akan masa lalunya, dan malam ini mereka pun kembali makan bersama di hari lahirnya akan tetapi dalam keadaan yang berbeda.

Tak terasa kedua netra Ayasha jadi berkaca-kaca, sekuat-kuatnya dia melupakan masa lalu yang berkaitan dengan Rafael, akhirnya naik ke permukaan juga.

Namun sebaliknya Rafael, dia selalu mengingat hal itu, akan tetapi selama lima tahun ke belakang pria itu merayakannya sendiri karena kehilangan kontak dengan Ayasha. Di hari yang spesial Ayasha, Rafael suka menghabiskan waktunya seorang diri untuk duduk dan makan di restoran favorit Ayasha, dan tenggelam dengan kenangan mereka berdua.

“Mas Farel, jadi mau menyatakan sesuatu ke Ayasha gak?” teriak Dian, karyawan yang duduk di samping Rafael.

Sontak Rafael kaget mendengarnya, sedangkan Farel mengibaskan tangannya, tanda dirinya malu.

“Ayo Mas Farel katanya mau mengungkapkan hatinya ke Ayasha nih,” goda teman yang lain.

“Hush ... jangan ngaco, malu ada Pak Wibowo sama Pak Rafael,” seloroh Farel, sambil mengedipkan salah satu matanya.

Farel menoleh ke Ayasha. “Jangan dengerin mereka semua, mereka bercanda ... godaiin kita aja,” gurau Farel, walau kenyataannya memang ingin mengungkapkan hatinya ke Ayasha, akan tetapi ada petinggi hotel, jadi terpaksa menundanya.

Ayasha terlihat biasa saja namun tersenyum tipis, dan tidak menganggapnya serius justru ikutan bercanda. Tapi buat Rafael itu bukan hal bercanda semata, karena Rafael bisa melihat jika Farel memang menyukai Ayasha.

...----------------...

Jam 21.00 wib.

Acara makan malam telah usai, sesuai ucapan Rafael, tagihan makan malam telah di bayar oleh Rafael, bukan Farel yang membayar.

Satu persatu rekan kerja Ayasha sudah pamit pulang, sedangkan Farel yang ingin mengantar Ayasha sudah di tolak oleh gadis itu karena temannya Amelia akan menjemputnya, setelah sempat menghubunginya melalui ponsel Lena, karena ponsel miliknya mati.

“Beneran kamu tidak mau aku anterin, ini udah malam banget loh?” tanya Farel ke sekian kalinya, sebelum pria itu menghampiri mobilnya.

“Iya Mas Farel, aku udah janjian sama Amel ... akan menjemputku. Oh iya Mas Farel, terima kasih atas kejutan malam ini,” ucap Ayasha tulus.

“Sama-sama, aku senang kalau kamu bahagia, Ayasha, tapi sayangnya yang traktir malah Pak Rafael,” jawab Farel.

“Iya Mas Farel.”

Rafael tidak bareng dengan Pak Wibowo, pria itu meminta Satya menggunakan mobil hotel untuk menjemputnya, agar Pak Wibowo bisa langsung pulang, dan sudah tentunya di saat menunggu jemputan Rafael memperhatikan Ayasha dengan Farel , hingga pria itu pamit pulang.

Sekarang tinggallah mereka berdua di luar restoran, sama-sama menunggu jemputan. Kedua tangan Ayasha tampak repot dengan menjinjing kantong besar yang berisikan kado, tangan besar pria itu meraih salah satu kantong tersebut dari tangan Ayasha, ketika mendekati gadis itu.

“Eh ...,” Ayasha sejenak kaget.

“Aku hanya ingin membantu membawanya saja,” ucap Rafael dingin.

“Tidak perlu, aku bisa membawanya sendiri,” balas Ayasha, berusaha meraih kantong plastiknya dari tangan pria itu, namun Rafael menjauhkannya agar tak bisa di raih oleh Ayasha. Gadis itu masih saja berusaha meraih kantong plastiknya dari tangan kanan Rafael.

Cincin itu! Kenapa masih ...

Sekilas Ayasha melihat cincin yang melingkar di jari manis Rafael, cincin yang sangat di kenalnya, dan hal itu membuat Ayasha berhenti untuk meraih kantong plastiknya. Dari pada bersentuhan dengan Rafael, terpaksa Ayasha membiarkannya saja.

Gadis itu kembali menjaga jaraknya dan dia menghiraukan tatapan Rafael, dia lebih memilih mengamati jalan raya, siapa tahu kedatangan Amelia sudah kelihatan.

“Ayasha, selamat ulang tahun,” ucap  Rafael, datar.

Gadis itu hanya bergumam tanpa menoleh atau menatap pria yang masih berdiri di sampingnya. Pria itu mendesah kecewa tak menyangka dirinya kembali di acuhkan oleh Ayasha.

“Sepertinya Farel sangat menyukaimu, dan kayaknya kamu banyak penggemarnya laki-laki juga ya!” ucap sinis Rafael.

“Kalau iya pun, itu bukan urusan seorang Atasan!” balas Ayasha ketus.

“Ini sudah malam, aku antar kamu pulang.”

“Tidak perlu, aku tak butuh di antar pulang,” jawabannya masih ketus dan tanpa menatap wajah Rafael.

Untungnya tak menunggu lama, ada motor yang berhenti pas di depan mereka berdua. Pengendara motor itu pun melepaskan helmnya lalu turun dari motornya. “Ayasha ayo pulang,” ajak Amelia.

Amelia melirik pria yang berada di samping Ayasha. “Astaga Ayasha, lo sama Om Rafael, ngapain lo berdua sama suami orang, ayo pulang! Jadi cewek harus punya harga diri apalagi sama mantan tunangan lo ... gak usah dekat-dekat lagi!” celetuk Amelia sengaja suaranya agak tinggi biar terdengar oleh Rafael, lalu tak lama Amelia menarik lengan Ayasha.

Suami orang ... batin Rafael.

Rafael agak kaget melihat kedatangan Amelia yang selama ini dia kenal sebagai teman sekolahnya Ayasha, ternyata ada di Yogyakarta juga.

Tanpa berpamitan dengan Rafael, gadis itu meninggalkan pria itu dan melupakan kantong yang di pegang oleh Rafael. Pria itu juga baru menyadari jika dia masih menjinjing kantong milik Ayasha, namun sayangnya gadis itu sudah menghilang. Lagi dan lagi pria itu hanya bisa meraup wajahnya dengan kasar.

...----------------...

Di saat seseorang berusaha melupakan kenangannya, namun akan ada saja hal-hal yang akan memicu kenangan itu kembali hadir di ingatannya. Berdamailah Ayasha dengan kenangan itu ...

Rafael menatap gelapnya malam, dan menghirup oksigen sebanyak-banyaknya agar masuk ke paru-parunya yang terasa amat menyesakkan. Tak bisa dipungkiri dia merindukan senyuman gadis itu yang selalu ada buat dirinya, dan kini tak ada untuknya.

"Kenapa hatiku sangat sakit, aku yang mengakhiri ikatan kita, namun kenapa ada rasa tak rela dan sakit jika kamu dekat dengan pria lain! Inikah hukuman untukku yang telah menyia-nyiakan jodoh dari mama dan papa," gumam Rafael bermonolog.

bersambung ...

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

sukurin

2024-03-30

0

Ana Kurniawan

Ana Kurniawan

cari yang lain ayasha jangan sama Rafael..

2024-03-28

0

Sukliang

Sukliang

betulll sekali, kata sukurinn dutambah rasainnn cucok tuk mu rafael

2024-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang terluka
2 Ikatan sudah berakhir
3 Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4 Bertemu dengan Delia
5 Menggores luka kembali
6 Waktu yang berlalu
7 Pemilik Hotel
8 Acara ramah tamah
9 Berusaha mendekati
10 Hanya orang asing
11 Kesal sendiri
12 Teman dekat
13 Ulah Rafael
14 Jangan genit
15 Kejutan
16 Haruskah bertemu setiap hari?
17 Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18 Istri Rafael
19 Pelet
20 Sandiwara
21 Dijemput Darial
22 Makan malam
23 Lain dihati lain dimulut
24 Feeling seorang Ibu
25 Anak kecil
26 Mengantar Ayasha pulang
27 Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28 Hati yang gundah
29 Delia bukan istri Om Rafael
30 Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31 Dipecat!
32 Delia bukan istri saya!
33 Keributan di lobby hotel
34 Klarifikasi Rafael
35 Healing sejenak
36 Datang ke rumah Ayasha
37 Tolong beri aku kesempatan!
38 Friend with benefit
39 Hati yang kecewa
40 Jantung yang berdebar
41 Rafael patah hati
42 Tubuh Rafael mulai bereaksi
43 Sidak ke kamar
44 Amelia vs Delia dan Rian
45 Bangunnya singa betina
46 Putus hubungan!
47 Melelahkan
48 Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49 Ada yang jantungnya berdebar-debar
50 Perhatian Rafael
51 Tak bisa tidur
52 Sarapan pagi
53 Pertemuan kembali
54 Memohon maaf
55 Terkuaknya borok Delia
56 Memberitahukan rekaman
57 Abaikan aku kembali seperti dulu.
58 Penjelasan Rian
59 Darial cemas
60 Perhatian Darial
61 Rafael vs Delia
62 FORGETTING YOU
63 Delia diusir
64 Keadaan Rafael
65 Menemui Rafael
66 Berpisah untuk selamanya?
67 Memberitahukan kebenaran yang lain
68 Tentang Larissa
69 Ungkapan Larissa
70 Kekhawatiran Rafael
71 Ilmu hitam dan ilmu putih
72 Perjalanan pulang ke rumah
73 Obrolan Rafael dan Larissa
74 Minta restu
75 Kedatangan Delia ke perusahaan
76 Kejutan dari Rafael
77 Gosip yang beredar
78 Ada yang datang!?
79 Tamak!
80 Dukun mulai bekerja
81 Datang kembali ke Jogja
82 Dia tak ada di sini
83 Darial cemburu
84 Mengobati Ayasha
85 Penyakit
86 Ayasha akhirnya tahu
87 Apa hubunganmu dengan Rafael?
88 Melamar Ayasha.
89 Sang Casanova
90 Info sejenak
91 Ciuman pertama
92 Sarapan pagi bersama
93 Minta berhenti bekerja!
94 The hardest day
95 Tentang Darial
96 Bu Laras & Delia
97 Melukis kenangan indah
98 Don't say you love me
99 Malam dan pagi yang indah
100 Perhatian Rafael
101 Menemui orang tua Ayasha
102 Restu orang tua Ayasha
103 Makan malam bersama
104 Video club malam
105 Kapan kalian menikah?
106 Welcome back Delia!
107 Putus hubungan!?
108 Siuman dari pingsan
109 Makan siang bersama keluarga
110 Melamarnya kembali
111 Memelukmu
112 Rumah Sakit
113 Keadaan Ayasha
114 Berjuang menyelamatkan
115 Larissa melihatnya
116 Menikah dengan Kak Darial
117 I love you
118 SAH! SAH!
119 Extra Part - Hubby
120 Extra Part - menjenguk Ibra
121 Extra Part - cepat sembuh Uncle
122 Extra Part - sudah tidak waras
123 Extra Part - perpisahan
124 Extra Part - Tidur seranjang
125 Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126 Extra part - kejutan kecil
127 Extra part - menyempurnakan ibadah
128 Extra Part - akhir cerita
129 Info Novel Terbaru
130 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131 Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hati yang terluka
2
Ikatan sudah berakhir
3
Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4
Bertemu dengan Delia
5
Menggores luka kembali
6
Waktu yang berlalu
7
Pemilik Hotel
8
Acara ramah tamah
9
Berusaha mendekati
10
Hanya orang asing
11
Kesal sendiri
12
Teman dekat
13
Ulah Rafael
14
Jangan genit
15
Kejutan
16
Haruskah bertemu setiap hari?
17
Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18
Istri Rafael
19
Pelet
20
Sandiwara
21
Dijemput Darial
22
Makan malam
23
Lain dihati lain dimulut
24
Feeling seorang Ibu
25
Anak kecil
26
Mengantar Ayasha pulang
27
Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28
Hati yang gundah
29
Delia bukan istri Om Rafael
30
Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31
Dipecat!
32
Delia bukan istri saya!
33
Keributan di lobby hotel
34
Klarifikasi Rafael
35
Healing sejenak
36
Datang ke rumah Ayasha
37
Tolong beri aku kesempatan!
38
Friend with benefit
39
Hati yang kecewa
40
Jantung yang berdebar
41
Rafael patah hati
42
Tubuh Rafael mulai bereaksi
43
Sidak ke kamar
44
Amelia vs Delia dan Rian
45
Bangunnya singa betina
46
Putus hubungan!
47
Melelahkan
48
Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49
Ada yang jantungnya berdebar-debar
50
Perhatian Rafael
51
Tak bisa tidur
52
Sarapan pagi
53
Pertemuan kembali
54
Memohon maaf
55
Terkuaknya borok Delia
56
Memberitahukan rekaman
57
Abaikan aku kembali seperti dulu.
58
Penjelasan Rian
59
Darial cemas
60
Perhatian Darial
61
Rafael vs Delia
62
FORGETTING YOU
63
Delia diusir
64
Keadaan Rafael
65
Menemui Rafael
66
Berpisah untuk selamanya?
67
Memberitahukan kebenaran yang lain
68
Tentang Larissa
69
Ungkapan Larissa
70
Kekhawatiran Rafael
71
Ilmu hitam dan ilmu putih
72
Perjalanan pulang ke rumah
73
Obrolan Rafael dan Larissa
74
Minta restu
75
Kedatangan Delia ke perusahaan
76
Kejutan dari Rafael
77
Gosip yang beredar
78
Ada yang datang!?
79
Tamak!
80
Dukun mulai bekerja
81
Datang kembali ke Jogja
82
Dia tak ada di sini
83
Darial cemburu
84
Mengobati Ayasha
85
Penyakit
86
Ayasha akhirnya tahu
87
Apa hubunganmu dengan Rafael?
88
Melamar Ayasha.
89
Sang Casanova
90
Info sejenak
91
Ciuman pertama
92
Sarapan pagi bersama
93
Minta berhenti bekerja!
94
The hardest day
95
Tentang Darial
96
Bu Laras & Delia
97
Melukis kenangan indah
98
Don't say you love me
99
Malam dan pagi yang indah
100
Perhatian Rafael
101
Menemui orang tua Ayasha
102
Restu orang tua Ayasha
103
Makan malam bersama
104
Video club malam
105
Kapan kalian menikah?
106
Welcome back Delia!
107
Putus hubungan!?
108
Siuman dari pingsan
109
Makan siang bersama keluarga
110
Melamarnya kembali
111
Memelukmu
112
Rumah Sakit
113
Keadaan Ayasha
114
Berjuang menyelamatkan
115
Larissa melihatnya
116
Menikah dengan Kak Darial
117
I love you
118
SAH! SAH!
119
Extra Part - Hubby
120
Extra Part - menjenguk Ibra
121
Extra Part - cepat sembuh Uncle
122
Extra Part - sudah tidak waras
123
Extra Part - perpisahan
124
Extra Part - Tidur seranjang
125
Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126
Extra part - kejutan kecil
127
Extra part - menyempurnakan ibadah
128
Extra Part - akhir cerita
129
Info Novel Terbaru
130
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131
Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!