Jangan genit

Rafael dan Ayasha masih saling menatap dari tempat mereka berdiri.

“Lalu sebenarnya aku dipanggil ke sini karena apa ya, Pak Rafael?” tanya Ayasha, agak menantang pria yang ada di hadapannya.

“Kamu tanya karena apa! Sudah jelas kamu sudah punya kesalahan telah keluar kantor di jam kerja! Dan aku sebagai pemilik hotel ini wajib menegur mu atau memberikan surat peringatan. Agar kamu tahu diri sebagai karyawan aku!” sentak Rafael kembali.

Gadis itu mendesis, dan menarik ujung bibir ranumnya.

Cukup lama Ayasha mengenal pria yang kini berdiri di hadapannya, semenjak dia kecil. Pria yang begitu baik, hampir tak pernah memarahi dirinya, jika menegurnya pasti sangat lembut. Namun sekarang pria itu membentaknya, benar-benar memarahinya, ya mungkin posisi mereka memang hanya sebagai Atasan dan Bawahan. Tapi baguslah seperti itu!

“Baiklah aku terima jika Bapak akan mengeluarkan surat peringatan buatku, lagi pula aku pun tak biasa mengelak, posisiku hanya seorang karyawan tempatnya salah, sedangkan Bos tempatnya yang paling benar. Tapi yang membuat aku heran kenapa harus Bapak yang menegur aku, bukankah cukup Pak Wibowo yang menegurku, dan tidak perlu Pak Rafael capek-capek sebagai owner menegur karyawannya ... di sini karyawan ada ratusan, apa iya Pak Rafael akan menegurnya mereka langsung seperti saya jika mereka melakukan kesalahan!” balas Ayasha tak gentar melawan pria yang kini menjadi atasannya.

Terpojoklah pria itu atas ucapkan Ayasha, sudah berkali ini! Pria itu hanya bisa bergeming, namun batinnya ingin bergelut dengan mantan tunangannya.

Secara manajemen perusahaan semua masalah karyawan menjadi tanggung jawab General Manajer, sedangkan Owner tinggal terima beres walau bisa ikut campur dalam manajemen perusahaan.

Suasana sejenak menjadi hening, akan tetapi keheningan itu tak berlangsung lama, terpecahkan karena dering ponsel milik Rafael.

“Assalamualaikum Mas Rafael,” sapa wanita di sebrang sana di saat panggilan teleponnya akhirnya di terima juga.

“Waalaikumsalam ... ada apa teleponku?” jawab Rafael datar dan dingin.

Ayasha yang masih ada di dalam ruangan, mengalihkan tatapan, dan pikirannya langsung mengira jika yang telepon pastilah istrinya Rafael.

“Aku merindukanmu, aku berkali-kali menelepon tidak di terima sama Mas. Oh iya ... katanya Mas Rafa pagi ini akan kembali ke Jakarta. Tapi ini sudah menjelang sore belum datang juga?” ucap Delia agak manja.

“Maaf Delia ... Aku banyak pekerjaan dan tidak sempat menerima telepon darimu, lagi pula ada beberapa hal yang harus aku urus dulu di Yogyakarta. Sepertinya kepulangan ku ditunda dulu. Kamu kan tahu aku belum terlalu mengenal seluruh karyawan ku di sini, seharusnya kamu bisa memahaminya,” tukas Rafael.

Ck ... alasan aja! batin Ayasha.

Ternyata benar yang diduga Ayasha, jika Delia yang menghubungi Rafael. Pria yang menerima panggilan telepon tersebut, menatap Ayasha yang pandangannya ke arah lain.

“Aku sangat merindukanmu, Mas Rafael tidak rindu denganku kah?” tanya Delia memelas.

“Ya aku juga merindukanmu, Delia nanti aku akan menghubungi kembali. Aku masih meeting dengan GM di sini.” Nada suara Rafael terdengar terpaksa saat menjawab.

“Baiklah jangan lupa menelepon kembali, I love you, Mas Rafael.”

“Mmm ... me too.”

Pria itu meletakkan kembali ponselnya ke atas meja. Ayasha kembali menatap Rafael. “Jika sudah tidak ada keperluan kembali, aku pamit balik ke ruangan terlebih dahulu,” pamit Ayasha.

“Aku minta kamu tidak genit dengan klien pria maupun dengan karyawan pria, hal itu bisa mencoreng nama baik hotel ini. Seharusnya kamu bisa menjaga nama baik hotel ini. Aku juga tidak akan segan jika melihatnya kembali, maka akan ada pemecatan. Dan hal ini berlaku untuk semua karyawan bukan hanya untukmu saja!” tegur Rafael.

Sungguh mencengangkan dengan tuduhan genit tersebut, seharusnya Rafael bisa membedakan antara genit dan ramah, tapi Ayasha sudah malas untuk berdebat.

“Baik, akan selalu aku ingat untuk menjaga nama baik hotel ini  Tapi seharusnya Pak Rafael bisa membedakan antara sikap genit, ramah dan merayu atau menggoda pria! Tapi yang jelas aku bukan penggoda pria yang telah bertunangan atau yang sudah menikah, seperti kebanyakan karyawan wanita di luar sana, hingga pria itu terlena dengan godaannya, dan lupa jika dia telah mengikat janji dengan wanita lain!” sindir halus Ayasha, dengan tatapan tajamnya.

“Kalau begitu aku permisi, Pak Rafael.” Gadis itu sudah tak mau mendengarnya lagi, langkah kakinya bergegas ke arah pintu. Rafael yang ternyata belum selesai ucapannya, hanya bisa tercengang ketika gadis itu benar-benar keluar dari ruangan.

“Arrgh!!” teriak frustasi Rafael, kemudian pria itu menyugarkan rambutnya dengan kasar, semua perkataan Ayasha telah menyinggung masa lalu mereka berdua.

...----------------...

Wajah Ayasha terlihat masam. “Benar-benar Bos yang aneh, gara -gara dia ... baju ku kotor. Dan gara-gara dia, aku harus mencari baju ganti. Dan sekarang malah menyalahkan aku, ooh ... ternyata begini cara dia sebagai pemimpin! Ya Allah ... cobaan apa lagi ini, sudah jauh pergi ke Yogyakarta, kenapa harus bertemunya kembali!” gumam Ayasha sendiri, tanpa menghentikan langkah kakinya, bergegas menuju ruangannya.

“Ayasha!” panggil Lena, pas melihat temannya masuk ke ruangan.

Gadis itu menuju kubikel  yang ada di samping Lena, lalu menjatuhkan dirinya ke kursinya.

“Gimana-gimana setelah kamu dipanggil sama Pak Rafael, kenapa?” Lena udah kepo berat.

“Cuma ditegur, karena keluar di jam kantor ... itu saja kok,” jawab Ayasha malas bercerita panjang kali lebar, rasanya hari ini sudah bosan melihat Rafael.

“Oh, dikirain aku kenapa. Eeh tadi Mas Farel ke sini, kasih info ... mau ngajak kita-kita ke acara anak-anak finance, habis pulang kerja ke restoran Korea yang baru di buka itu loh.” Wajah Lena tersenyum lebar.

“Wah asik dong, ditraktir makan-makan ya. Kalau begitu aku pasti ikutlah. Restoran Chingu Cafe, bukan?” tanya Ayasha.

“Iya kata Mas Farel di Chingu Cafe.”

Ayasha mengangkat kedua jempolnya, gadis itu kembali semangat untuk melanjutkan pekerjaannya dan melupakan semua teguran Rafael.

...----------------...

Jam 17.00 wib

Beberapa staf yang di undang Farel, nampak bersiap-siap keluar dari hotel dan bergegas ke Chingu Cafe Fan, restoran Korea yang masih hangat-hangatnya, tempat makan baru yang lagi ngetren.

Ayasha, Lena, Farel, dan beberapa staf yang lain sama-sama turun ke lobby, tak sengaja berpapasan dengan Pak Wibowo dan Rafael.

“Selamat Sore Pak Wibowo, kami pamit pulang dulu,” ucap Farel yang mewakilkan teman yang lain.

“Sore juga, tumben ini keluar kantornya serempak?” pertanyaan basa basi Pak Wibowo.

“Iya Pak Wibowo, kami mau makan malam bersama di Chingu Cafe, kalau Pak Wibowo dan Pak Rafael berkenan bisa ikut bergabung dengan kami,” ajak Farel, mengundang petinggi hotel.

What ... Mas Farel mengundang om Rafael!

Rafael menatap dingin wajah Ayasha yang berdiri berdampingan dengan Farel.

“Alamatnya di mana? nanti saya akan menyusul ke sana. Bagaimana Pak Wibowo, kita ikut bergabung ...?” tanya Rafael.

Pak Wibowo dibuat terkejut jika Rafael mau ikut bergabung dengan acara staf karyawan. “Bisa, Pak Rafael, kebetulan saya tahu tempatnya. Nanti kita berangkat sama-sama Pak.”

Duh ... kenapa Om Rafael pakai ikut segala sih!

“Baik Pak Wibowo, Pak Rafael. Kami duluan jalan, sampai ketemu di sana,” pamit Rafael.

Pak Wibowo dan Rafael hanya menganggukkan kepalanya, dan tak lama mereka berdua pun menyusul ke Chingu Cafe.

...----------------...

Restoran Chingu Cafe Fan

Rombongan karyawan hotel sudah tiba dan sudah memenuhi beberapa  meja panjang yang sudah di tata untuk 15 orang.

Ayasha memilih untuk duduk di sebelah Lena, sedangkan Farel memilih duduk di sebelah Ayasha, jadilah Ayasha di apit oleh Lena dan Farel.

Selisih 10 menit tibalah Pak Wibowo dan Rafael, kedua pejabat tersebut duduk di ujung meja, jauh dari keberadaan Ayasha.

Staf yang kebetulan duduk di samping Rafael, bagaikan dapat hadiah bisa bersebelahan dengan pria tampan itu, Dian staf marketing yang beruntung. Pria itu berusaha tampak ramah dengan para staf nya dan berusaha mencair dalam acara makan malam tersebut.

“Ayasha, kamu mau pesan makan apa?” tanya Farel penuh perhatian sambil menunjukkan buku menunya.

“Mas Farel boleh pesan banyak gak?”balik bertanya Ayasha sambil mengedipkan kedua matanya.

“Boleh, khusus buat kamu pesan apapun bebas.”

Gadis itu tersenyum sumringah. “Aku pesan Bibimbap, Bulgogi, Jajangmyeon, terus minumnya ocha dingin aja.”

“Aya, yakin nih semuanya bakal habis?” tanya Farel.

“Tenang aja Mas Farel, badannya aja yang kelihatan langsing, tapi porsi makannya kayak kuli ... Sebakul!” seloroh Lena.

Ayasha menepuk bahu Lena. “Iis ... jangan buka kartu kenapa sih Len!” gerutu Ayasha.

“Udah gak usah ribut, aku cuma nanya doang, tapi kalau gak habis, aku siap menampungnya,” sahut Farel sambil mengusap perut ratanya.

Keakraban Farel dan Ayasha, terlihat jelas di mata Rafael, panaskah hatinya? Atau biasanya saja? Yang jelas rahangnya mengetat, lirikan matanya begitu tajam. Namun sayangnya Ayasha tak melihatnya, karena sibuk dengan teman yang ada di sampingnya dan yang ada di hadapannya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup Rafael benar-benar melihat interaksi Ayasha dengan pria lain, mulai dari kemarin. Karena sejak dulu dia belum pernah melihat Ayasha begitu dekat dengan pria lain, kecuali dirinya, dan sekarang jelas berbeda keadaannya. Karena gadis itu sudah tidak terikat perjodohan dengannya

bersambung ....

Terpopuler

Comments

LENY

LENY

Gila sendiri Rafael msh tunangan dgn Delia tapi kelakuan miring

2024-03-21

0

Novano Asih

Novano Asih

nah lo nyahok kan nggak bisa jawab

2024-03-12

0

Mytha🕊

Mytha🕊

mending resign aja aya, dari apda tekanan batin 🙃

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Hati yang terluka
2 Ikatan sudah berakhir
3 Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4 Bertemu dengan Delia
5 Menggores luka kembali
6 Waktu yang berlalu
7 Pemilik Hotel
8 Acara ramah tamah
9 Berusaha mendekati
10 Hanya orang asing
11 Kesal sendiri
12 Teman dekat
13 Ulah Rafael
14 Jangan genit
15 Kejutan
16 Haruskah bertemu setiap hari?
17 Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18 Istri Rafael
19 Pelet
20 Sandiwara
21 Dijemput Darial
22 Makan malam
23 Lain dihati lain dimulut
24 Feeling seorang Ibu
25 Anak kecil
26 Mengantar Ayasha pulang
27 Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28 Hati yang gundah
29 Delia bukan istri Om Rafael
30 Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31 Dipecat!
32 Delia bukan istri saya!
33 Keributan di lobby hotel
34 Klarifikasi Rafael
35 Healing sejenak
36 Datang ke rumah Ayasha
37 Tolong beri aku kesempatan!
38 Friend with benefit
39 Hati yang kecewa
40 Jantung yang berdebar
41 Rafael patah hati
42 Tubuh Rafael mulai bereaksi
43 Sidak ke kamar
44 Amelia vs Delia dan Rian
45 Bangunnya singa betina
46 Putus hubungan!
47 Melelahkan
48 Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49 Ada yang jantungnya berdebar-debar
50 Perhatian Rafael
51 Tak bisa tidur
52 Sarapan pagi
53 Pertemuan kembali
54 Memohon maaf
55 Terkuaknya borok Delia
56 Memberitahukan rekaman
57 Abaikan aku kembali seperti dulu.
58 Penjelasan Rian
59 Darial cemas
60 Perhatian Darial
61 Rafael vs Delia
62 FORGETTING YOU
63 Delia diusir
64 Keadaan Rafael
65 Menemui Rafael
66 Berpisah untuk selamanya?
67 Memberitahukan kebenaran yang lain
68 Tentang Larissa
69 Ungkapan Larissa
70 Kekhawatiran Rafael
71 Ilmu hitam dan ilmu putih
72 Perjalanan pulang ke rumah
73 Obrolan Rafael dan Larissa
74 Minta restu
75 Kedatangan Delia ke perusahaan
76 Kejutan dari Rafael
77 Gosip yang beredar
78 Ada yang datang!?
79 Tamak!
80 Dukun mulai bekerja
81 Datang kembali ke Jogja
82 Dia tak ada di sini
83 Darial cemburu
84 Mengobati Ayasha
85 Penyakit
86 Ayasha akhirnya tahu
87 Apa hubunganmu dengan Rafael?
88 Melamar Ayasha.
89 Sang Casanova
90 Info sejenak
91 Ciuman pertama
92 Sarapan pagi bersama
93 Minta berhenti bekerja!
94 The hardest day
95 Tentang Darial
96 Bu Laras & Delia
97 Melukis kenangan indah
98 Don't say you love me
99 Malam dan pagi yang indah
100 Perhatian Rafael
101 Menemui orang tua Ayasha
102 Restu orang tua Ayasha
103 Makan malam bersama
104 Video club malam
105 Kapan kalian menikah?
106 Welcome back Delia!
107 Putus hubungan!?
108 Siuman dari pingsan
109 Makan siang bersama keluarga
110 Melamarnya kembali
111 Memelukmu
112 Rumah Sakit
113 Keadaan Ayasha
114 Berjuang menyelamatkan
115 Larissa melihatnya
116 Menikah dengan Kak Darial
117 I love you
118 SAH! SAH!
119 Extra Part - Hubby
120 Extra Part - menjenguk Ibra
121 Extra Part - cepat sembuh Uncle
122 Extra Part - sudah tidak waras
123 Extra Part - perpisahan
124 Extra Part - Tidur seranjang
125 Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126 Extra part - kejutan kecil
127 Extra part - menyempurnakan ibadah
128 Extra Part - akhir cerita
129 Info Novel Terbaru
130 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131 Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hati yang terluka
2
Ikatan sudah berakhir
3
Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4
Bertemu dengan Delia
5
Menggores luka kembali
6
Waktu yang berlalu
7
Pemilik Hotel
8
Acara ramah tamah
9
Berusaha mendekati
10
Hanya orang asing
11
Kesal sendiri
12
Teman dekat
13
Ulah Rafael
14
Jangan genit
15
Kejutan
16
Haruskah bertemu setiap hari?
17
Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18
Istri Rafael
19
Pelet
20
Sandiwara
21
Dijemput Darial
22
Makan malam
23
Lain dihati lain dimulut
24
Feeling seorang Ibu
25
Anak kecil
26
Mengantar Ayasha pulang
27
Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28
Hati yang gundah
29
Delia bukan istri Om Rafael
30
Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31
Dipecat!
32
Delia bukan istri saya!
33
Keributan di lobby hotel
34
Klarifikasi Rafael
35
Healing sejenak
36
Datang ke rumah Ayasha
37
Tolong beri aku kesempatan!
38
Friend with benefit
39
Hati yang kecewa
40
Jantung yang berdebar
41
Rafael patah hati
42
Tubuh Rafael mulai bereaksi
43
Sidak ke kamar
44
Amelia vs Delia dan Rian
45
Bangunnya singa betina
46
Putus hubungan!
47
Melelahkan
48
Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49
Ada yang jantungnya berdebar-debar
50
Perhatian Rafael
51
Tak bisa tidur
52
Sarapan pagi
53
Pertemuan kembali
54
Memohon maaf
55
Terkuaknya borok Delia
56
Memberitahukan rekaman
57
Abaikan aku kembali seperti dulu.
58
Penjelasan Rian
59
Darial cemas
60
Perhatian Darial
61
Rafael vs Delia
62
FORGETTING YOU
63
Delia diusir
64
Keadaan Rafael
65
Menemui Rafael
66
Berpisah untuk selamanya?
67
Memberitahukan kebenaran yang lain
68
Tentang Larissa
69
Ungkapan Larissa
70
Kekhawatiran Rafael
71
Ilmu hitam dan ilmu putih
72
Perjalanan pulang ke rumah
73
Obrolan Rafael dan Larissa
74
Minta restu
75
Kedatangan Delia ke perusahaan
76
Kejutan dari Rafael
77
Gosip yang beredar
78
Ada yang datang!?
79
Tamak!
80
Dukun mulai bekerja
81
Datang kembali ke Jogja
82
Dia tak ada di sini
83
Darial cemburu
84
Mengobati Ayasha
85
Penyakit
86
Ayasha akhirnya tahu
87
Apa hubunganmu dengan Rafael?
88
Melamar Ayasha.
89
Sang Casanova
90
Info sejenak
91
Ciuman pertama
92
Sarapan pagi bersama
93
Minta berhenti bekerja!
94
The hardest day
95
Tentang Darial
96
Bu Laras & Delia
97
Melukis kenangan indah
98
Don't say you love me
99
Malam dan pagi yang indah
100
Perhatian Rafael
101
Menemui orang tua Ayasha
102
Restu orang tua Ayasha
103
Makan malam bersama
104
Video club malam
105
Kapan kalian menikah?
106
Welcome back Delia!
107
Putus hubungan!?
108
Siuman dari pingsan
109
Makan siang bersama keluarga
110
Melamarnya kembali
111
Memelukmu
112
Rumah Sakit
113
Keadaan Ayasha
114
Berjuang menyelamatkan
115
Larissa melihatnya
116
Menikah dengan Kak Darial
117
I love you
118
SAH! SAH!
119
Extra Part - Hubby
120
Extra Part - menjenguk Ibra
121
Extra Part - cepat sembuh Uncle
122
Extra Part - sudah tidak waras
123
Extra Part - perpisahan
124
Extra Part - Tidur seranjang
125
Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126
Extra part - kejutan kecil
127
Extra part - menyempurnakan ibadah
128
Extra Part - akhir cerita
129
Info Novel Terbaru
130
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131
Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!