Ikatan sudah berakhir

Ayasha yang sudah membuka hati dan menyukai Rafael yang akan menjadi suaminya, rupanya harus menerima kepahitan ini. Ibarat kata di tinggal lagi sayang-sayangnya, sangat sakit dan perih hatinya. Tapi dengan memergoki pria itu, menjawab semua pertanyaan yang selalu menghinggapi dirinya. Karena selama ini Ayasha selalu tanda tanya dengan sikap Rafael yang begitu dingin dengannya, lebih sering mengacuhkan nya, akan tetapi pria itu masih menerima perjodohan dari kedua orang tua mereka, rupanya Ayasha tidak pernah ada di hati pria itu, sudah ada wanita lain.

“Jadi sekarang rencana lo kedepannya, gimana?”

“Sudah jelas pertunangan gue dengan om Rafael berakhir, dan gue harus melanjutkan perjalanan hidup gue,” jawab Ayasha lirih, berusaha menguatkan dirinya sendiri, tatapannya begitu sendu melihat ke arah pantai, dan menikmati deru nya ombak pantai.

“Ya itu harus, lo pasti bisa menghadapi semuanya. Laki-laki bukan om Rafael saja, masih banyak pria tampan di luar sana!” seru Amelia, memberikan semangat.

Ayasha beringsut dari duduknya, lalu membuka sepatu kets putihnya, kemudian menapaki pasir putih itu dengan kedua kakinya tanpa alas, lalu menuju ke pinggir pantai.

“SELAMAT TINGGAL OM RAFAEL!” teriak Ayasha, sekencang kencangnya , mengeluarkan beban emosinya.

“AKU CINTA DAN BENCI DIRIMU, OM RAFAEL!”

“I WILL FORGETTING YOU FOREVER!”

Amelia menyusul Ayasha yang sudah berada di pinggir pantai, hingga kedua kaki mereka disapu oleh ombak kecil dari tengah laut.

“AYASHA LUPAKAN OM RAFAEL, UNTUK SELAMA-LAMANYA!” seru Amelia ikutan berteriak kencang.

Ayasha menoleh ke samping, dan mengulas senyum hangatnya kepada Amelia. Lalu mereka pun berdua bermain air, berlarian kecil di pinggir pantai, mengobati hati yang terluka dengan tertawa bersama, hempaskan semua rasa sakit yang menyeruak di hati kecil gadis itu, dan biarkan lah semua tertinggal di sana, tak perlu di ingat kembali.

Tanpa terasa waktu mulai menjelang petang, Ayasha dan Amelia memutuskan untuk menyudahi bermain di pinggir pantai, lalu kembali ke rumah masing-masing.

...----------------...

Matahari mulai tenggelam, sinar bulan mulai menerangi gelapnya malam walau tidak seterang cahaya matahari. Ayasha dengan langkah kaki yang tergontai menuju rumahnya yang berada di salah satu komplek perumahan yang tidak terlalu mewah di sudut salah satu ibu kota Jakarta.

Ketika sedang berjalan dan menatap rumahnya dari kejauhan, gadis itu melihat ada mobil mewah yang terparkir di depan halaman rumahnya, mobil yang sangat di kenalnya.

“Assalamualaikum,” sapa Ayasha ketika masuk ke rumahnya sendiri.

Orang-orang yang berada di ruang tamu, seketika itu juga berdiri dan menyambut kepulangan Ayasha.

“Waalaikumsalam nak, akhirnya kamu pulang nak,” sahut Mama Nia lirih, langsung memeluk putri sulungnya.

Mama Rara dan Papa Stevan, orang tua Rafael ternyata yang datang ke rumahnya, mereka berdua terlihat cemas.

Ayasha tampak canggung dengan kedatangan kedua orang tua Rafael, untuk saat ini gadis itu ingin sekali menjauh dengan orang-orang yang berkaitan dengan Rafael, tapi sepertinya tidak akan bisa, gadis itu harus menghadapinya.

Mama Nia mengurai pelukannya, dan tertangkap di kedua netra mama Nia sudah terlihat sembab, seperti habis menangis, Ayasha jadi serba salah. “Duduk, Aya,” pinta Mama Nia.

Ayasha mematuhinya, gadis itu duduk di samping mamanya, berhadapan dengan kedua orang tua Rafael.

“Mama mengkhawatirkanmu, akhirnya memutuskan untuk datang memastikan keadaanmu,” ucap Mama Rara, mengutarakan maksud kedatangannya.

Gadis cantik itu berusaha tersenyum walau hanya sedikit mengangkat sudut bibirnya. “Aku baik-baik saja Mama Rara,” jawab Ayasha, menunjukkan jika dia kuat.

Mama Nia menggenggam tangan Ayasha seakan sedang menyalurkan semangat untuk putri sulungnya. “Mama sudah diceritakan semuanya, jangan berusaha kuat nak. Jika kamu sakit hati lebih baik ungkapkan saja,” pinta Mama Nia dengan tutur lembutnya.

Sebelum kepulangan Ayasha, kedua orang tua Rafael memutuskan datang ke rumah Ayasha, dan menceritakan perihal yang baru saja terjadi tadi siang kepada ibu dari Ayasha, dan ini benar-benar pukulan berat buat kedua orang tua Rafael, karena tidak bisa mengabulkan janji mereka ketika masih muda, akan menikahkan salah satu anggota keluarga mereka, agar ikatan keluarga semakin erat. Namun Allah berkehendak lain, cukup mereka menjadi sanak saudara saja, tanpa menikahkan anak mereka, keluarga Ayasha dan keluarga Rafael masih bersaudara, saudara jauh.

Kedua tangan gadis itu saling menautkan jemari lentiknya dan memutar cincin berlian yang baru dikenakannya selama satu bulan ini, kemudian dilepaskannya. lalu gadis itu meletakkan cincin berlian itu di atas meja.

“Aya tidak berusaha kuat Mah, tapi berusaha menerima apa yang terjadi, segala sesuatu tidak bisa kita atur. Jika memang tidak berjodoh, maka pasti akan berpisah dengan cara apa pun. Kalau dibilang sakit, iya ... Aya merasakan rasa sakit itu!” ucap Ayasha terdengar lirih. Sesaat Ayasha tertunduk, memejamkan kedua matanya sejenak agar tak jatuh kembali air matanya.

“Papa akan kasih pelajaran untuk Rafael,” sambung kata Papa Stevan.

Ayasha kembali mengangkat kepalanya. “Tidak perlu Pah, om Rafael sudah dewasa pasti apa yang dilakukan sudah tahu konsekuensi, Aya tidak mau memperpanjang masalah ini. Semuanya sudah berakhir, mohon maaf Aya tidak bisa menikah dengan om Rafael dan mengakhiri tunangan ini, mungkin alangkah baiknya om Rafael bertanggung jawab dengan wanita itu,” ucap Ayasha begitu tenang, walau jiwanya terganggu dengan bayangan mesum Rafael.

“Ini Mama Rara, Papa Stevan, Aya kembalikan cincin tunangan ini, sekarang Aya sudah tidak ada ikatan apapun dengan om Rafael,” tutur Ayasha, sambil mendorong cincin berliannya di atas meja agak lebih mendekat ke mama Rara.

Sesak hati Mama Rara, calon menantu idamannya mengakhiri ikatannya dengan putra sulungnya, kedua netranya kembali berkaca-kaca, tak sanggup. “Simpanlah cincin itu Nak, kamu bisa menjualnya atau membuangnya,” pinta Mama Rara.

Ayasha menggelengkan kepalanya. “Aya tidak berhak untuk membuang atau menjual cincinnya, Aya kembalikan ke om Rafael melalui Mama Rara dan papa Stevan.”

Mama Rara dan Mama Nia kembali berlinang air mata, sebagai seorang wanita ikut merasakan atas apa yang terjadi namun Aya memperlihatkan keteguhan hatinya di hadapan kedua wanita itu. Sedangkan Papa Stevan menahan rasa geramnya ke putranya, ingin rasanya menghajarnya, namun tertunda karena mereka harus menyelesaikan dengan keluarga Ayasha.

Ruang tamu yang hanya berukuran 4x6 meter terasa hening, mama Nia dan mama Rara masih tersedu-sedu, sedangkan Ayasha hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berkata-kata lagi.

“Mam ... Aya, pamit ke kamar, ingin beristirahat,” ucap pamit Ayasha pelan.

Mama Nia hanya menganggukkan kepalanya, dan Ayasha pun bangkit dari duduknya namun sebelumnya berpamitan dengan mama Rara dan papa Stevan.

Mama Rara kembali memeluk Ayasha begitu pula Papa Stevan, “Maafkan anak Papa, Aya,” pinta Papa Stevan. Ayasha hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan tanpa menjawab, kemudian meninggalkan ruang tamu.

...----------------...

Apartemen

Setelah berbincang masalah hubungan antara Rafael dan Ayasha dengan Mama Nia, kedua orang tua Rafael melanjutkan perjalanan mereka menuju apartemen Rafael.

Dengan perasaan kecewa berat pria tua itu mengedor-ngedor pintu apartemen Rafael, bukan lagi memencet bel.

Klek!

Pintu apartemen terbuka, papa Stevan langsung menerobos lalu menghadiahkan bogeman di wajah putranya berulang kali, yang sudah berdiri di depan pintu.

“Anak gak tahu diri, bikin malu orang tua! Kamu sudah menyakiti hati seorang wanita!” teriak maki papa Stevan, masih melayangkan pukulannya, Rafael tak berkutik dan tak melawan.

Sedangkan Delia yang ada di sana hanya bisa berdiri dengan tubuh bergetar, ketika melihat kegarangan papa dari calon suaminya.

Mama Rara yang berada di sana, terlihat menajamkan kedua netranya ketika melihat keberadaan wanita yang tadi siang dia lihat, berbagi peluh dengan anaknya.

“Oh rupanya kamu sekretaris anak saya ya! Ternyata kamu sebagai wanita penggoda juga ya!” geram Mama Rara, wanita itu langsung menjambak rambut wanita itu.

“Aauh ... ampun Bu, saya bukan wanita penggoda,” sahut Delia menahan tangan Mama Rara yang geram dan menjambak rambut wanita itu.

“Dasar wanita murahan, sudah jelas kamu tahu anak saya sudah bertunangan, tapi kamu malah menyerahkan tubuh kamu ini ... huh!” geram Mama Rara, kedua netranya menyalak.

Rafael yang melihat Delia dijambak oleh Mamanya, langsung bangkit dari lantai, lalu mencoba memisahkan tangan Mama Rara dari rambut Delia.

“Stop Mam, jangan jambak Delia, dia tunanganku, calon istriku!” teriak Rafael.

Sekejap tubuh mama Rara mendadak kaku, raut wajahnya terlihat terkejut, jeratan rambut Delia yang ada di genggamannya terlepas begitu saja.

“A-apa k-kamu dia bilang tunangan, kapan kamu melamarnya, sampai k-kapanpun Mama tidak akan merestui, dan hubungan k-kalian t-tidak akan pernah bahagia !” ucap Mama Rara terbata-bata, tubuh wanita tua itu langsung terjatuh di lantai, untungnya Papa Stevan segera menangkapnya hingga kepala Mama Rara tidak sampai terbentur di lantai.

Papa Stevan menepuk wajah istrinya, sedangkan Rafael memanggil mamanya, kedua pria itu terlihat cemas.

“Jika sesuatu terjadi dengan istri papa, tak akan ada maaf dari kami untukmu. Ternyata kamu telah menyakiti hati mama! Papa tidak menyangka kamu memilih sekretaris mu untuk menjadi istrimu!” geram Papa Stevan, pria itu langsung mengangkat tubuh istrinya.

Rafael sebagai anak yang sangat sayang dengan mamanya, mengikuti papa Stevan, dan menghiraukan tatapan kecewanya.

Delia yang kini di tinggal sendiri di apartemen Rafael hanya bisa terduduk dan menghembuskan napas panjangnya, entah apa yang harus dilakukan nya sekarang, sembari memijit pelipisnya. Namun bukankah semua yang diinginkan nya sudah tercapai, dirinya sudah diketahui sebagai tunangan  dan calon istri pilihan Rafael walau dengan cara yang tidak tepat.

...----------------...

Rumah Ayasha

Gadis cantik itu duduk di tepi ranjangnya, setelah membersihkan dirinya. Beberapa kali dia mendesah panjang, bayangan tadi siang masih saja hadir di pelupuk matanya, seperti enggan pergi dari ingatannya.

Gadis itu merutuki dirinya harus dia sensitif dengan sikap Rafael yang begitu dingin, acuh dan harusnya dia menolak pertunangan itu, namun tidak dia lakukan karena menghargai kedua orang tuanya, akan tetapi ternyata menyiksa batinnya.

“Nak ... boleh Mama masuk!” Suara Mama Nia terdengar jelas dari luar kamar.

“Masuk Mam, tidak dikunci.”

Mama Nia membuka pintu, lalu menatap sendu wajah anaknya, pilu. Wanita paruh baya itu turut duduk di tepi ranjang di samping Ayasha.

“Maafkan Mama, Aya.” Wanita paruh baya itu meraih tangan anaknya dan mengelus punggung tangannya.

“Andaikan papa tidak dinas ke luar kota, mungkin mama bisa kuat menerimanya kenyataan yang telah terjadi,” ucap Mama Nia tercekat.

Ayasha hanya terdiam dan mendengar kata-kata Mama Nia.

“Maafkan Mama, yang telah memaksa kamu menerima perjodohan ini. Ternyata membuat hatimu terluka.” Pecah sudah tangisan Mama Nia, penuh penyesalan.

Tidak bisa dipungkiri ingin sekali Ayasha turut menangis, namun rasanya sia-sia jika terus menangisi pria yang telah berkhianat di depan matanya, karena tidak akan mengubah keadaan apapun.

“Mam, terkadang kita harus terikat terlebih dahulu, setelahnya baru kita tahu siapa sosok yang akan menjadi pendamping sebenarnya.”

bersambung ... ✍🏻✍🏻

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, terima kasih sebelumnya

Terpopuler

Comments

FUZEIN

FUZEIN

U are not alone..im here with you...lalalalal

2024-03-29

0

IndraAsya

IndraAsya

jejak 🐾

2024-01-23

0

Rima baharudin

Rima baharudin

semoga aya dapet jodoh yang lebih baik lagi

2024-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Hati yang terluka
2 Ikatan sudah berakhir
3 Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4 Bertemu dengan Delia
5 Menggores luka kembali
6 Waktu yang berlalu
7 Pemilik Hotel
8 Acara ramah tamah
9 Berusaha mendekati
10 Hanya orang asing
11 Kesal sendiri
12 Teman dekat
13 Ulah Rafael
14 Jangan genit
15 Kejutan
16 Haruskah bertemu setiap hari?
17 Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18 Istri Rafael
19 Pelet
20 Sandiwara
21 Dijemput Darial
22 Makan malam
23 Lain dihati lain dimulut
24 Feeling seorang Ibu
25 Anak kecil
26 Mengantar Ayasha pulang
27 Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28 Hati yang gundah
29 Delia bukan istri Om Rafael
30 Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31 Dipecat!
32 Delia bukan istri saya!
33 Keributan di lobby hotel
34 Klarifikasi Rafael
35 Healing sejenak
36 Datang ke rumah Ayasha
37 Tolong beri aku kesempatan!
38 Friend with benefit
39 Hati yang kecewa
40 Jantung yang berdebar
41 Rafael patah hati
42 Tubuh Rafael mulai bereaksi
43 Sidak ke kamar
44 Amelia vs Delia dan Rian
45 Bangunnya singa betina
46 Putus hubungan!
47 Melelahkan
48 Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49 Ada yang jantungnya berdebar-debar
50 Perhatian Rafael
51 Tak bisa tidur
52 Sarapan pagi
53 Pertemuan kembali
54 Memohon maaf
55 Terkuaknya borok Delia
56 Memberitahukan rekaman
57 Abaikan aku kembali seperti dulu.
58 Penjelasan Rian
59 Darial cemas
60 Perhatian Darial
61 Rafael vs Delia
62 FORGETTING YOU
63 Delia diusir
64 Keadaan Rafael
65 Menemui Rafael
66 Berpisah untuk selamanya?
67 Memberitahukan kebenaran yang lain
68 Tentang Larissa
69 Ungkapan Larissa
70 Kekhawatiran Rafael
71 Ilmu hitam dan ilmu putih
72 Perjalanan pulang ke rumah
73 Obrolan Rafael dan Larissa
74 Minta restu
75 Kedatangan Delia ke perusahaan
76 Kejutan dari Rafael
77 Gosip yang beredar
78 Ada yang datang!?
79 Tamak!
80 Dukun mulai bekerja
81 Datang kembali ke Jogja
82 Dia tak ada di sini
83 Darial cemburu
84 Mengobati Ayasha
85 Penyakit
86 Ayasha akhirnya tahu
87 Apa hubunganmu dengan Rafael?
88 Melamar Ayasha.
89 Sang Casanova
90 Info sejenak
91 Ciuman pertama
92 Sarapan pagi bersama
93 Minta berhenti bekerja!
94 The hardest day
95 Tentang Darial
96 Bu Laras & Delia
97 Melukis kenangan indah
98 Don't say you love me
99 Malam dan pagi yang indah
100 Perhatian Rafael
101 Menemui orang tua Ayasha
102 Restu orang tua Ayasha
103 Makan malam bersama
104 Video club malam
105 Kapan kalian menikah?
106 Welcome back Delia!
107 Putus hubungan!?
108 Siuman dari pingsan
109 Makan siang bersama keluarga
110 Melamarnya kembali
111 Memelukmu
112 Rumah Sakit
113 Keadaan Ayasha
114 Berjuang menyelamatkan
115 Larissa melihatnya
116 Menikah dengan Kak Darial
117 I love you
118 SAH! SAH!
119 Extra Part - Hubby
120 Extra Part - menjenguk Ibra
121 Extra Part - cepat sembuh Uncle
122 Extra Part - sudah tidak waras
123 Extra Part - perpisahan
124 Extra Part - Tidur seranjang
125 Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126 Extra part - kejutan kecil
127 Extra part - menyempurnakan ibadah
128 Extra Part - akhir cerita
129 Info Novel Terbaru
130 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131 Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hati yang terluka
2
Ikatan sudah berakhir
3
Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4
Bertemu dengan Delia
5
Menggores luka kembali
6
Waktu yang berlalu
7
Pemilik Hotel
8
Acara ramah tamah
9
Berusaha mendekati
10
Hanya orang asing
11
Kesal sendiri
12
Teman dekat
13
Ulah Rafael
14
Jangan genit
15
Kejutan
16
Haruskah bertemu setiap hari?
17
Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18
Istri Rafael
19
Pelet
20
Sandiwara
21
Dijemput Darial
22
Makan malam
23
Lain dihati lain dimulut
24
Feeling seorang Ibu
25
Anak kecil
26
Mengantar Ayasha pulang
27
Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28
Hati yang gundah
29
Delia bukan istri Om Rafael
30
Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31
Dipecat!
32
Delia bukan istri saya!
33
Keributan di lobby hotel
34
Klarifikasi Rafael
35
Healing sejenak
36
Datang ke rumah Ayasha
37
Tolong beri aku kesempatan!
38
Friend with benefit
39
Hati yang kecewa
40
Jantung yang berdebar
41
Rafael patah hati
42
Tubuh Rafael mulai bereaksi
43
Sidak ke kamar
44
Amelia vs Delia dan Rian
45
Bangunnya singa betina
46
Putus hubungan!
47
Melelahkan
48
Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49
Ada yang jantungnya berdebar-debar
50
Perhatian Rafael
51
Tak bisa tidur
52
Sarapan pagi
53
Pertemuan kembali
54
Memohon maaf
55
Terkuaknya borok Delia
56
Memberitahukan rekaman
57
Abaikan aku kembali seperti dulu.
58
Penjelasan Rian
59
Darial cemas
60
Perhatian Darial
61
Rafael vs Delia
62
FORGETTING YOU
63
Delia diusir
64
Keadaan Rafael
65
Menemui Rafael
66
Berpisah untuk selamanya?
67
Memberitahukan kebenaran yang lain
68
Tentang Larissa
69
Ungkapan Larissa
70
Kekhawatiran Rafael
71
Ilmu hitam dan ilmu putih
72
Perjalanan pulang ke rumah
73
Obrolan Rafael dan Larissa
74
Minta restu
75
Kedatangan Delia ke perusahaan
76
Kejutan dari Rafael
77
Gosip yang beredar
78
Ada yang datang!?
79
Tamak!
80
Dukun mulai bekerja
81
Datang kembali ke Jogja
82
Dia tak ada di sini
83
Darial cemburu
84
Mengobati Ayasha
85
Penyakit
86
Ayasha akhirnya tahu
87
Apa hubunganmu dengan Rafael?
88
Melamar Ayasha.
89
Sang Casanova
90
Info sejenak
91
Ciuman pertama
92
Sarapan pagi bersama
93
Minta berhenti bekerja!
94
The hardest day
95
Tentang Darial
96
Bu Laras & Delia
97
Melukis kenangan indah
98
Don't say you love me
99
Malam dan pagi yang indah
100
Perhatian Rafael
101
Menemui orang tua Ayasha
102
Restu orang tua Ayasha
103
Makan malam bersama
104
Video club malam
105
Kapan kalian menikah?
106
Welcome back Delia!
107
Putus hubungan!?
108
Siuman dari pingsan
109
Makan siang bersama keluarga
110
Melamarnya kembali
111
Memelukmu
112
Rumah Sakit
113
Keadaan Ayasha
114
Berjuang menyelamatkan
115
Larissa melihatnya
116
Menikah dengan Kak Darial
117
I love you
118
SAH! SAH!
119
Extra Part - Hubby
120
Extra Part - menjenguk Ibra
121
Extra Part - cepat sembuh Uncle
122
Extra Part - sudah tidak waras
123
Extra Part - perpisahan
124
Extra Part - Tidur seranjang
125
Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126
Extra part - kejutan kecil
127
Extra part - menyempurnakan ibadah
128
Extra Part - akhir cerita
129
Info Novel Terbaru
130
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131
Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!