Haruskah bertemu setiap hari?

Hotel Inna Garuda

Malam ini, malam yang panjang buat Rafael ... ditemani secangkir kopi yang baru dibuatnya sendiri, pria itu mendudukkan dirinya di sofa, kemudian membuka galeri foto yang ada di ponselnya, ditatapnya foto dia dengan Ayasha saat acara tunangan mereka berdua, dan tak lama pria itu memejamkan matanya sejenak, pikirannya kembali menerawang saat pertemuan terakhir kalinya dengan Ayasha, lima tahun yang lalu.

Hanya hatimu yang tahu apa yang ada dibenakmu, begitu juga dengan hatiku sendiri. Jalan hidup kita sudah berpisah jauh entah ke mana selama 5 tahun.

Kamu selalu ada dalam kenangan ku bahkan setelah kamu pergi jauh dariku, aku tak mengerti kenapa susah untuk melupakanmu ... Ayasha.

Benarkah kamu telah melupakan semua kenangan kita.

Semua kebahagiaan hidupku berlalu perlahan-lahan ketika aku mengakhiri hubungan kita, kupikir aku akan bahagia dengan pilihanku, namun yang ku dapat hanya kesedihan hati yang tidak mau pergi dariku, Ayasha.

Selama ini aku berusaha untuk tertawa terlihat bahagia semenjak kamu pergi, tapi hati ini justru tak tenang.

Tak terasa ujung ekor Rafael meneteskan buliran bening satu persatu.

Apakah ini air mata atau bara api. Tidak! Rasanya ini seperti percikan api yang mengalir dari mataku ...

Kita bertemu kembali, namun seperti ada jarak di antara kita ...

Rafael mengusap pipi, dan menekan perasaannya yang semakin tak tenang, kemudian menghela napas panjang. Wajah Ayasha masih melekat di ingatnya.

Bodoh dirimu Rafael! ... rutuk batin Rafael sendiri.

...----------------...

Esok Hari ...

Rumah Ayasha

Ayasha sengaja bangun pagi-pagi karena gantian tugasnya masak buat sarapan, tapi ternyata Amelia juga turut bangun pagi.

“Gue ingetin ya Aya, mending lo jangan terlalu sering berinteraksi sama om Rafael, walau gue tau dia pemilik hotelnya. Dan lo masih ingat kan pernah dibilang pelakor sama Delia!” celetuk Amel yang tiba-tiba saja masuk ke dapur.

Ayasha yang sedang menumis bumbu nasi goreng, tiba-tiba tangan yang memegang spatula berhenti mengaduk, pikirannya tiba-tiba menerawang ke masa lalu, sungguh sangat menyakitkan hatinya!

“Lo masih ingat kan?”

“Iya, gue ingat Mel,” jawab Ayasha pelan, kembali melanjutkan masak nasi goreng nya.

Benar saja kepingan masa lalu yang sudah Ayasha lupakan, kini runtun kembali hadir di isi kepalanya. Percuma saja dia sudah berjuang menghapus luka lamanya. Sebenarnya dia juga tidak ingin bertemu kembali dengan Rafael, mungkin suatu saat gadis itu akan mengambil keputusan kembali.

“Gue juga berharap gak sering ketemu sama om Rafael, lagi pula biasanya owner hotel itu gak akan stay di hotel. Kayak owner sebelumnya, paling datang setahun dua kali, selebihnya ya koordinasi jarak jauh.”

“Ya semoga aja begitu,” celetuk Amelia, gadis itu kembali ke kamar.

Di sela-sela Ayasha menyelesaikan masak buat sarapan, Amel kembali ke dapur dengan membawa ponsel miliknya.

“Aya, mama lo telepon nih,” ujar Amel, sembari menyodorkan ponselnya. Kemudian Amel melanjutkan masak gadis itu, di saat Ayasha menjawab telepon.

“Halo, assalamualaikum Mam,” sapa Ayasha.

“Waalaikumsalam, apakabar nak? Dari kemarin siang mama hubungi kamu kok gak bisa?”

“Handphone Aya mati kena air, baru hari ini mau di service. Mama apakabarnya, sehatkan?”

“Alhamdulillah sehat, selamat ulang tahun ya nak. Mama sama papa belum sempat menjenguk kamu di sana.”

“Iya gak pa-pa Mam, yang penting doa dari mama sama papa saja, itu sudah lebih dari cukup buat Aya.”

“Bagaimana dengan pekerjaanmu, lancarkan?” tanya Mama Nia.

Sesaat Ayasha terdiam. “Alhamdulillah lancar, Mam,” jawab Ayasha agar meragukan.

Mama Nia menghela napas panjang, ada sedikit rasa cemas mendengar jawaban putrinya. “Semoga pekerjaan kamu dimudahkan dan di lancarkan ya nak, kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu, mama mau mengurus adikmu dulu,” ucap Mama Nia.

“Iya Mam, sehat-sehat di sana ya Mam, nanti kalau ada waktu senggang ... Aya akan ke Jakarta.”

“Iya Nak.”

Mama Nia mengakhiri sambungan teleponnya, kemudian terduduk di salah satu kursi yang ada di dapur.

“Ya Allah, kenapa mereka dipertemukan kembali. Jangan buat hati anakku terluka kembali. Cukup luka yang dulu tergores di hati anakku.” Gumam Mama Nia sendiri.

Beberapa hari yang lalu, mama Rara tiba-tiba datang berkunjung ke rumah Ayasha, setelah sekian lama hubungan kedua keluarga telah renggang karena ulah Rafael. Mama Rara menyampaikan jika Rafael dan Ayasha telah bertemu kembali, serta menceritakan keadaan yang nama Rara ketahui. Kedua mama ini hanya ingin yang terbaik buat Ayasha bukan buat Rafael.

...----------------...

Hotel Inna Garuda

Para karyawan yang bertugas di pagi hari, sangat luar biasa sibuknya padahal baru jam 6 pagi tapi sang pemilik sudah memberi perintah agar menyiapkan satu ruangan untuk pria itu bekerja, jadi tidak akan menumpang kerja di ruang General Manager. Pria itu memilih ruangan yang cukup besar di lantai 2, bersebelahan di ruang divisi sales dan marketing.

Keputusan Rafael cukup mencengangkan tadi malam buat Satya, bahwasanya Bosnya akan berkantor di Yogyakarta untuk sementara waktu, dan juga meminta Satya mencari rumah mewah untuk ditempatinya, karena tidak mungkin mereka berdua tinggal di hotel dalam jangka waktu lama.

Padahal kedatangan mereka hanya untuk dua hari, sekedar bersinergi dengan pihak manajemen hotel, kemudian kembali ke Jakarta, karena perusahaan utama Rafael adanya di Jakarta.

Mau tidak mau ini menjadi pekerjaan besar buat Satya, yang mengatur jadwal kerja Bosnya.

...----------------...

Jam 08.00 wib

Ayasha yang baru saja ingin masuk ke ruang sales & marketing terlihat terhalang oleh beberapa pekerja yang keluar masuk di ruang sebelah.

“Tumben ini kok masih pagi udah terlihat sibuk?” tanya Ayasha kepada salah satu staff yang dikenalnya.

“Memangnya Mbak Ayasha gak tahu kalau ruangan ini akan jadi ruangan Pak Rafael,” balas Supri.

“HAH ... jadi ruang kerja pemilik hotel?” sumpah demi apa! Ayasha sangat terkejut!

Bukankah perusahaan Om Rafael ada di Jakarta? lagi pula kalau pekerjaan di sini bisa koordinasi dari Jakarta, seperti owner sebelumnya ... tidak harus stay di sini!

Dada Ayasha mulai kempas kempis memikirkan hal yang baru saja dia ketahui. Gadis itu memilih bergegas masuk ke dalam ruangan, dan tak ingin banyak bertanya kembali.

Ayasha yang baru masuk ke ruangan, disusullah oleh Lena yang baru saja tiba. “Wow Ayasha, ada gosip baru dengar-dengar Pak Rafael mau ngantor di sini, dan ruangannya pas banget di sebelah ruangan kita!” seru Lena, sambil mengerlingkan kedua matanya.

Baru saja Ayasha mendaratkan bokongnya di kursi kerjanya, hanya bisa mendesah kecewa. Hal itu membuat Lena menatap heran.

“Aya, kok kayaknya gak senang dengar berita tersebut?”

Ayasha memutar malas bola matanya, sembari memencet tombol CPU komputernya. “Bukannya gak senang, aku lagi pusing aja kok ... Kurang tidur semalam, gak ada sangkut pautnya dengan berita itu,” balas Ayasha terdengar malas.

“OOO ...” membulat bibir Lena, lalu duduk di kursi kerjanya sendiri.

 Sementara itu, Satya asisten pribadi Rafael tiba-tiba masuk ke dalam ruang sales dan marketing.

“Permisi Mbak Ayasha diminta untuk menghadap Pak Rafael, sekarang juga,” pinta Satya.

Ayasha dan Lena sama-sama mendongak agar bisa melihat siapa yang berbicara. Ayasha sangat mengenal Satya asisten Rafael, gadis itu hanya menatap datar. “Maksud Pak Satya, saya di panggil?” tanya Ayasha sambil menunjuk dirinya sendiri.

“Iya, Pak Rafael sudah menunggu.”

Ada apa lagi ini, apakah harus setiap hari aku bertemu dengannya!

“Baik nanti saya akan segera akan menemuinya, sekarang Pak Rafael ada di mana?”

“Akan saya antar sekarang, Mbak Ayasha,” jawab Satya, tanpa memberitahukan keberadaan Rafael.

Dengan terpaksa serta tatapan curiga Lena, Ayasha yang baru saja duduk, beranjak berdiri kembali dan mengikuti langkah kaki Satya.

Ketika Ayasha dan Satya jalan beriringan, ada banyak pertanyaan dan komentar yang ingin di ucapkan oleh Ayasha, namun rasanya enggan setelah melihat aura wajah Ayasha yang begitu dingin namun sangat cantik dan anggun.

Satya dalam hatinya merutuki Bosnya yang lebih memutuskan pertunangannya dengan Ayasha, dan lebih memilih Delia yang tak seberapa kelebihannya itu, hanya pandai memikat hati Bosnya.

Sedangkan Ayasha juga ada pertanyaan untuk Satya menyangkut Rafael, tapi kayaknya itu sudah tidak perlu dipertanyakan, sama saja dia ingin tahu tentang Rafael.

Pantas saja Satya tidak mau memberitahukan keberadaan Rafael, ternyata sekarang mereka berdua sudah sampai di kamar yang di tempati oleh Rafael.

Satya memencet bel kamar.

Klek!

Pintu kamar sudah terbuka. “Silakan masuk Ayasha!” pinta Satya, sembari menahan daun pintu.

“Pak Satya duluan yang masuk, nanti saya akan ikut masuk,” balas Ayasha, agak enggan untuk masuk ke dalam kamar.

“Tapi Pak Rafael hanya ingin bertemu dengan kamu, bukan dengan saya,” mengelak Satya.

Ayasha menatap Satya dengan tatapan datarnya. “Pak Satya, tidak etis rasanya saya masuk ke kamar seorang pria, hanya berduaan. Apalagi pria itu sudah menikah, jadi sebaiknya Pak Satya turut masuk agar tidak timbul fitnah,” pinta Ayasha.

Menikah! Jadi Ayasha menyangka Si Bos sudah menikah? Wah pantas saja ...

“Baiklah ...” Satya turut masuk ke dalam kamar, baru Ayasha ikut masuk juga.

Pria yang sudah menunggu Ayasha memandang aneh ke Satya, kenapa asistennya ikutan masuk ke kamar!

“Maaf Pak Rafael, Ayasha tidak mau masuk ke dalam kalau saya tidak turut masuk ke dalam kamar,” kata Satya menjelaskan.

Tatapan Rafael langsung beralih ke Ayasha. “Satya silakan tinggalkan kami berdua!” perintah Rafael.

“Baik Pak,” jawab patuh Satya, di saat Satya berbalik badan, Ayasha pun turut berbalik badan mengikuti Satya.

bersambung ...

Kakak Readers jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, like, komen, kembang, kopi .... plus VOTE di hari senin nya. Terima kasih sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Ahmad Zaenuri

Ahmad Zaenuri

owner mah bebas nyuruh karyawannya /Grin//Grin/

2025-02-27

0

Eliyah

Eliyah

hlaaah... katanya si Ayasha anak tunggal ko' bgtu d Yogyakarta mamanya nelpon ngucapin selamat ulang tahun ko ada penjelasan mau ngurusin adikmu dulu...d Bab ini bqn bingung 😕😕

2024-09-07

0

Ina Rose

Ina Rose

itu c Rafael kerjaannya " manggil"

2024-06-03

2

lihat semua
Episodes
1 Hati yang terluka
2 Ikatan sudah berakhir
3 Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4 Bertemu dengan Delia
5 Menggores luka kembali
6 Waktu yang berlalu
7 Pemilik Hotel
8 Acara ramah tamah
9 Berusaha mendekati
10 Hanya orang asing
11 Kesal sendiri
12 Teman dekat
13 Ulah Rafael
14 Jangan genit
15 Kejutan
16 Haruskah bertemu setiap hari?
17 Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18 Istri Rafael
19 Pelet
20 Sandiwara
21 Dijemput Darial
22 Makan malam
23 Lain dihati lain dimulut
24 Feeling seorang Ibu
25 Anak kecil
26 Mengantar Ayasha pulang
27 Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28 Hati yang gundah
29 Delia bukan istri Om Rafael
30 Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31 Dipecat!
32 Delia bukan istri saya!
33 Keributan di lobby hotel
34 Klarifikasi Rafael
35 Healing sejenak
36 Datang ke rumah Ayasha
37 Tolong beri aku kesempatan!
38 Friend with benefit
39 Hati yang kecewa
40 Jantung yang berdebar
41 Rafael patah hati
42 Tubuh Rafael mulai bereaksi
43 Sidak ke kamar
44 Amelia vs Delia dan Rian
45 Bangunnya singa betina
46 Putus hubungan!
47 Melelahkan
48 Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49 Ada yang jantungnya berdebar-debar
50 Perhatian Rafael
51 Tak bisa tidur
52 Sarapan pagi
53 Pertemuan kembali
54 Memohon maaf
55 Terkuaknya borok Delia
56 Memberitahukan rekaman
57 Abaikan aku kembali seperti dulu.
58 Penjelasan Rian
59 Darial cemas
60 Perhatian Darial
61 Rafael vs Delia
62 FORGETTING YOU
63 Delia diusir
64 Keadaan Rafael
65 Menemui Rafael
66 Berpisah untuk selamanya?
67 Memberitahukan kebenaran yang lain
68 Tentang Larissa
69 Ungkapan Larissa
70 Kekhawatiran Rafael
71 Ilmu hitam dan ilmu putih
72 Perjalanan pulang ke rumah
73 Obrolan Rafael dan Larissa
74 Minta restu
75 Kedatangan Delia ke perusahaan
76 Kejutan dari Rafael
77 Gosip yang beredar
78 Ada yang datang!?
79 Tamak!
80 Dukun mulai bekerja
81 Datang kembali ke Jogja
82 Dia tak ada di sini
83 Darial cemburu
84 Mengobati Ayasha
85 Penyakit
86 Ayasha akhirnya tahu
87 Apa hubunganmu dengan Rafael?
88 Melamar Ayasha.
89 Sang Casanova
90 Info sejenak
91 Ciuman pertama
92 Sarapan pagi bersama
93 Minta berhenti bekerja!
94 The hardest day
95 Tentang Darial
96 Bu Laras & Delia
97 Melukis kenangan indah
98 Don't say you love me
99 Malam dan pagi yang indah
100 Perhatian Rafael
101 Menemui orang tua Ayasha
102 Restu orang tua Ayasha
103 Makan malam bersama
104 Video club malam
105 Kapan kalian menikah?
106 Welcome back Delia!
107 Putus hubungan!?
108 Siuman dari pingsan
109 Makan siang bersama keluarga
110 Melamarnya kembali
111 Memelukmu
112 Rumah Sakit
113 Keadaan Ayasha
114 Berjuang menyelamatkan
115 Larissa melihatnya
116 Menikah dengan Kak Darial
117 I love you
118 SAH! SAH!
119 Extra Part - Hubby
120 Extra Part - menjenguk Ibra
121 Extra Part - cepat sembuh Uncle
122 Extra Part - sudah tidak waras
123 Extra Part - perpisahan
124 Extra Part - Tidur seranjang
125 Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126 Extra part - kejutan kecil
127 Extra part - menyempurnakan ibadah
128 Extra Part - akhir cerita
129 Info Novel Terbaru
130 Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131 Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Hati yang terluka
2
Ikatan sudah berakhir
3
Semoga kelak kita tidak akan bertemu
4
Bertemu dengan Delia
5
Menggores luka kembali
6
Waktu yang berlalu
7
Pemilik Hotel
8
Acara ramah tamah
9
Berusaha mendekati
10
Hanya orang asing
11
Kesal sendiri
12
Teman dekat
13
Ulah Rafael
14
Jangan genit
15
Kejutan
16
Haruskah bertemu setiap hari?
17
Apakah aku harus panggil Om Rafael!
18
Istri Rafael
19
Pelet
20
Sandiwara
21
Dijemput Darial
22
Makan malam
23
Lain dihati lain dimulut
24
Feeling seorang Ibu
25
Anak kecil
26
Mengantar Ayasha pulang
27
Perbincangan antara Bos dengan Aspri
28
Hati yang gundah
29
Delia bukan istri Om Rafael
30
Pertemuan pertama Ayasha dan Delia
31
Dipecat!
32
Delia bukan istri saya!
33
Keributan di lobby hotel
34
Klarifikasi Rafael
35
Healing sejenak
36
Datang ke rumah Ayasha
37
Tolong beri aku kesempatan!
38
Friend with benefit
39
Hati yang kecewa
40
Jantung yang berdebar
41
Rafael patah hati
42
Tubuh Rafael mulai bereaksi
43
Sidak ke kamar
44
Amelia vs Delia dan Rian
45
Bangunnya singa betina
46
Putus hubungan!
47
Melelahkan
48
Obat rindu kisah keluarga Erick Alya dan Albert Tania
49
Ada yang jantungnya berdebar-debar
50
Perhatian Rafael
51
Tak bisa tidur
52
Sarapan pagi
53
Pertemuan kembali
54
Memohon maaf
55
Terkuaknya borok Delia
56
Memberitahukan rekaman
57
Abaikan aku kembali seperti dulu.
58
Penjelasan Rian
59
Darial cemas
60
Perhatian Darial
61
Rafael vs Delia
62
FORGETTING YOU
63
Delia diusir
64
Keadaan Rafael
65
Menemui Rafael
66
Berpisah untuk selamanya?
67
Memberitahukan kebenaran yang lain
68
Tentang Larissa
69
Ungkapan Larissa
70
Kekhawatiran Rafael
71
Ilmu hitam dan ilmu putih
72
Perjalanan pulang ke rumah
73
Obrolan Rafael dan Larissa
74
Minta restu
75
Kedatangan Delia ke perusahaan
76
Kejutan dari Rafael
77
Gosip yang beredar
78
Ada yang datang!?
79
Tamak!
80
Dukun mulai bekerja
81
Datang kembali ke Jogja
82
Dia tak ada di sini
83
Darial cemburu
84
Mengobati Ayasha
85
Penyakit
86
Ayasha akhirnya tahu
87
Apa hubunganmu dengan Rafael?
88
Melamar Ayasha.
89
Sang Casanova
90
Info sejenak
91
Ciuman pertama
92
Sarapan pagi bersama
93
Minta berhenti bekerja!
94
The hardest day
95
Tentang Darial
96
Bu Laras & Delia
97
Melukis kenangan indah
98
Don't say you love me
99
Malam dan pagi yang indah
100
Perhatian Rafael
101
Menemui orang tua Ayasha
102
Restu orang tua Ayasha
103
Makan malam bersama
104
Video club malam
105
Kapan kalian menikah?
106
Welcome back Delia!
107
Putus hubungan!?
108
Siuman dari pingsan
109
Makan siang bersama keluarga
110
Melamarnya kembali
111
Memelukmu
112
Rumah Sakit
113
Keadaan Ayasha
114
Berjuang menyelamatkan
115
Larissa melihatnya
116
Menikah dengan Kak Darial
117
I love you
118
SAH! SAH!
119
Extra Part - Hubby
120
Extra Part - menjenguk Ibra
121
Extra Part - cepat sembuh Uncle
122
Extra Part - sudah tidak waras
123
Extra Part - perpisahan
124
Extra Part - Tidur seranjang
125
Extra Part - mengunjungi orang tua Delia
126
Extra part - kejutan kecil
127
Extra part - menyempurnakan ibadah
128
Extra Part - akhir cerita
129
Info Novel Terbaru
130
Info Novel Terbaru : Salahkah Aku Mencintaimu?
131
Info novel terbaru : Om Bram, Nikah Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!