18. Sebuah Kasus Klient Baru

Arsen melirik Axel, bergantian melirik Mila yang tidak putus saling bertatapan. "Ck! Kenapa kau tak berhenti menatap istriku? Kau ingin menggodanya, hah?"

Axel membuang muka dan membisu dalam seribu tanda tanya. "Baik lah, saya pulang. Aziel, kamu hati-hati yaaa? Jangan sembarangan masuk kendaraan orang lagi." Axel melambaikan tangan dibalas dengan lambaian tangan dan anggukan Aziel.

"Makasi, Ooom," ucap dari mulut kecil bocah itu.

Tanpa berpikir panjang Axel melirik Mila kembali yang masih diam tanpa kata. Lalu balik badan menuju kendaraannya terparkir.

Mila terus memperhatikan Axel dan hal itu disadari oleh pria yang ada di sampingnya.

"Sampai kapan kau akan menatapnya seperti itu? Sampai bola matamu keluar dari rongganya dan aku jual kepada yang menginginkannya?"

Mila langsung menunduk sembari menggelengkan kepala. "Berhenti lah mengatakan aku ini istri, Anda. Karena sebenarnya kita tidak tidak memiliki hubungan seperti itu—"

Namun, Arsen beranjak menarik Aziel tanpa mendengarkan apa yang diucapkan oleh Mila. Hal ini membuat mulut Mila bungkam dan kembali tertunduk. Sejenak ia melirik ke arah bayangan pria yang tadi pergi, membuat perasaannya tak menentu. Tangannya kembali memegani dada.

"Selalu begini jika bertemu dengannya. Emang, dia itu siapa?"

*

*

*

Keesokan harinya, di saat melakukan pemeriksaan berkas laporan klient kasus perebutan warisan yang ia tangani, terdengar sebuah ketukan pintu dari arah luar ruang kerjanya. Ia mengangkat wajahnya dan membuka kaca mata yang digunakan khusus untuk membaca.

"Masuk lah!"

Dari arah luar, terlihat wajah asistennya membawa berkas dengan memasang wajah serius. "Pak, saya membawa berkas klient kita yang baru. Dia dituduh melakukan tindakan ilegal dan terlarang." Ia menyerahkan lembaran berkas yang tidak terlalu tebal itu.

Axel segera menerima dan membacanya. "Kasus jual beli organ?"

"Benar, Pak. Klient kita yang bernama Diki ini, merupakan praktisi kesehatan. Namun, ada beberapa pihak yang menuding ia melakukan tindakan ilegal jual beli organ manusia. Ia sudah bersumpah tidak pernah melakukannya."

Kening Axel berkerut mendapatkan penjelasan demikian. "Saya tertarik dengan kasus ini. Kalau begitu, berkasnya akan saya pelajari."

"Baik, Pak." Lala, sang asisten menaruh map yang berisi berkas yang baru saja masuk. Axel langsung membaca mempelajari kasus tersebut secara umun.

"Setelah menyelesaikan kasus klient yang saya urus saat ini, saya akan melakukan pemeriksaan terhadap klient dan mencari informasi lebih lanjut lagi. Kamu boleh kembali ke tempat."

"Baik, Pak ... saya permisi dulu."

Aklxel menaruh berkas klient baru lalu melanjutkan pekerjaan menangani kasus klient sebelumnya. Beberapa waktu kemudian, ia menuju ke persidangan dan melaksanakan tugasnya sebagai kuasa hukum pembela yang terdakwa. Beberapa waktu dalam persidangan dan akhirnya selesai juga. Kasus dimenangkan oleh Axel.

"Terima kasih saudara Axel sudah membantu saya dalam memenangkan hak warisan ini. Jujur, saya hampir putus asa karena seperti tidak ada harapan, warisan orang tua saya dimenangkan oleh pihak mereka," ucap pria sekutar 40-an menggunakan pakaian lusuh dan sederhana dengan wajah terharu.

Axel menepuk pelan pundak klientnya tersebut. "Ini adalah kewajiban saya, Pak. Saya tidak akan mengambil kasus memenangkan sebuah kesalahan. Saya lebih suka tidak dibayar, asalkan klient saya berdiri pada posisi yang benar."

"Jangan begitu, jika saya sudah memiliki uang, saya akan segera membayarnya. Bagaimana pun, kamu sudah membantu saya," ucap sang klient lagi.

"Tidak usah, Pak. Saya ikhlas."

Setelah perbincangan singkat, Axel segera menuju ke kantor kepolisian sembari membawa berkas yang ia dapatkan tadi. "Selamat siang, Komandan." Axel menjabat tangan Komandan Aji, orang yang bertanggung jawab dalam kasus ini.

"Selamat siang, Pengacara Axel. Sepertinya Anda yang akan menangani kasus baru Dokter Diki? Dia pasti meminta Anda untuk menjadi kuasa hukumnya," ucap Komandan Aji.

Axel tidak menjawab pertanyaan pria itu, tetapi matanya telah liar menatap berkas kasus yang ada di tangan Komandan Aji. Lawan bicaranya menyadari hal itu, segera menutupnya dengan sebuah buku.

"Saya membutuhkan informasi, Pak. Kenapa Dokter Diki bisa dijadikan sebagai tersangka? Bahkan, dia hanyalah Dokter Umum baru. Mungkin, belum memiliki perizinan praktek bedah, dan mungkin belum berani untuk membedah. Harusnya, kita memeriksa spesialis jika masalah ini terjadi." Axel membuka lembaran berkas kasus yang ada di dalam tas kerjanya.

Terpopuler

Comments

FieAme

FieAme

nah loh nah loh

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2 2. Diusir Mertua
3 3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4 4. Pergi Kau Orang Jahat!
5 5. Sebuah Nama Baru
6 6. Sang Pengasuh
7 7. Seseorang Berwajah Sama
8 8. Apakah Dia Hamil?
9 9. Periksa Keadaan
10 10. Tak Pernah Datang Bulan
11 11. Pertemuan Kembali
12 12. Bertemu Mantan
13 13. Anak Kecil yang Menyelinap
14 14. Mencari Aziel
15 15. Dua Mama
16 16. Menjadi Tersangka
17 17. Keanehan Keluarga Ini
18 18. Sebuah Kasus Klient Baru
19 19. Arsenio Wijaya
20 20. Pasien Baru
21 21. Calon Mangsa Baru
22 22. Pemulung Belia
23 23.
24 24. Aziel Anakku
25 25. Mabuk Kendaraan
26 26. Sengaja Menjebak Arsen
27 27. Anakku Bukan Anak Haram
28 28. Akting
29 29. Penyelamatan
30 30. Menggoda Istri Orang
31 31. Aku Bukan Duda
32 32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33 33. Laporan yang gagal
34 34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35 35. Ngidam Bareng
36 36. Cincin di Jemari Mila
37 37. Brigpol Luki
38 38. Misi Penyamaran
39 39. Mundur
40 40. Tempat Bercerita
41 41. Bukan Seperti yang Dikira
42 42. Bertahanlah!
43 43. Antara Axel dan Mila
44 44. Menyelamatkan Axel
45 45. Penggeledahan
46 46. Secarik Kertas
47 47. Hilang Kembali
48 48. Menyusun Puzzle
49 49. Interogasi
50 50. Permintaan
51 51. Jangan Hin4 Istriku
52 52. Plus Enam Dua
53 Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54 53. Cerita Axel dan Liani
55 54. Aku akan Menjemputmu
56 55. Arsen vs Axel
57 56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58 57. Kamu adalah Istriku
59 58. Getaran Cinta
60 59. Permintaan Arsen
61 60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62 61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63 62. Perselisihan Axel dan Aziel
64 63. Obat Sakit Kepala
65 64. Pamit
66 65. Maafkan, Papa!
67 66. Pelarian
68 67. Menidurkan Aziel
69 68. Celoteh Aziel
70 69. Proses Terbentuknya Bayi
71 70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72 71. Komisi Perlindungan Anak
73 72. Surat Edaran
74 73. De Javu
75 74. Rumah Baru
76 75. Sekali Babu tetap Babu
77 76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78 77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79 78. Hukuman
80 79. Ditinggal Sendiri
81 80. Arsen Kabur
82 81. Kabar Arsen Kabur
83 82. Mana Aziel?
84 83. Hilang
85 84. Mencari Aziel
86 85. Mengejar Para Penculik
87 86. Kesedihan dalam Diam
88 87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89 88. Pembalasan Sang Ayah
90 89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91 90. Rasa Iri Ayah Kandung
92 91. Merindukan Keluarga
93 92. Perdebatan Calon Adik
94 93. Data Orang Tua Kandung
95 94. Abang
96 95. Aksi Film Mafia
97 96. Live Streaming Toktok
98 97. Menjemput Masa Lalu
99 98. Tentang Orang Tua Yuvi
100 99. Foto Masa Lalu
101 100. Aziel & Thifa
102 101. Snow White vs Kaisar Perang
103 102. Awal Cinta Virtual
104 103. Telepon untuk Pertama Kali
105 104. Kecengan Baru
106 105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107 106. Video Call
108 107. Tukang Ancam
109 108. Surat Cinta Adik Kelas
110 109. Feli
111 110.Salah Paham
112 111. Yuvi vs April
113 112. Paket Gratis
114 113. Berusaha Menghubungi
115 114. Seorang Lelaki
116 115. Pasangan Bucin
117 116. Upin Ipin vs Kak Ros
118 117. Ibu Jatuh Sakit
119 118. Sidang Kompre
120 119. Putus dan Pergi
121 120. Nyonya Hong
122 121. Fatamorgana
123 122. Mas, Aku Kangen
124 123. Pertemuan Tak Terduga
125 124. Pemalu
126 125. Menikmati Malam Berdua
127 126. Kembali Berpisah
128 127. Kejutan
129 128. Memancing Kedatangan Kekasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2
2. Diusir Mertua
3
3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4
4. Pergi Kau Orang Jahat!
5
5. Sebuah Nama Baru
6
6. Sang Pengasuh
7
7. Seseorang Berwajah Sama
8
8. Apakah Dia Hamil?
9
9. Periksa Keadaan
10
10. Tak Pernah Datang Bulan
11
11. Pertemuan Kembali
12
12. Bertemu Mantan
13
13. Anak Kecil yang Menyelinap
14
14. Mencari Aziel
15
15. Dua Mama
16
16. Menjadi Tersangka
17
17. Keanehan Keluarga Ini
18
18. Sebuah Kasus Klient Baru
19
19. Arsenio Wijaya
20
20. Pasien Baru
21
21. Calon Mangsa Baru
22
22. Pemulung Belia
23
23.
24
24. Aziel Anakku
25
25. Mabuk Kendaraan
26
26. Sengaja Menjebak Arsen
27
27. Anakku Bukan Anak Haram
28
28. Akting
29
29. Penyelamatan
30
30. Menggoda Istri Orang
31
31. Aku Bukan Duda
32
32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33
33. Laporan yang gagal
34
34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35
35. Ngidam Bareng
36
36. Cincin di Jemari Mila
37
37. Brigpol Luki
38
38. Misi Penyamaran
39
39. Mundur
40
40. Tempat Bercerita
41
41. Bukan Seperti yang Dikira
42
42. Bertahanlah!
43
43. Antara Axel dan Mila
44
44. Menyelamatkan Axel
45
45. Penggeledahan
46
46. Secarik Kertas
47
47. Hilang Kembali
48
48. Menyusun Puzzle
49
49. Interogasi
50
50. Permintaan
51
51. Jangan Hin4 Istriku
52
52. Plus Enam Dua
53
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54
53. Cerita Axel dan Liani
55
54. Aku akan Menjemputmu
56
55. Arsen vs Axel
57
56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58
57. Kamu adalah Istriku
59
58. Getaran Cinta
60
59. Permintaan Arsen
61
60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62
61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63
62. Perselisihan Axel dan Aziel
64
63. Obat Sakit Kepala
65
64. Pamit
66
65. Maafkan, Papa!
67
66. Pelarian
68
67. Menidurkan Aziel
69
68. Celoteh Aziel
70
69. Proses Terbentuknya Bayi
71
70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72
71. Komisi Perlindungan Anak
73
72. Surat Edaran
74
73. De Javu
75
74. Rumah Baru
76
75. Sekali Babu tetap Babu
77
76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78
77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79
78. Hukuman
80
79. Ditinggal Sendiri
81
80. Arsen Kabur
82
81. Kabar Arsen Kabur
83
82. Mana Aziel?
84
83. Hilang
85
84. Mencari Aziel
86
85. Mengejar Para Penculik
87
86. Kesedihan dalam Diam
88
87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89
88. Pembalasan Sang Ayah
90
89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91
90. Rasa Iri Ayah Kandung
92
91. Merindukan Keluarga
93
92. Perdebatan Calon Adik
94
93. Data Orang Tua Kandung
95
94. Abang
96
95. Aksi Film Mafia
97
96. Live Streaming Toktok
98
97. Menjemput Masa Lalu
99
98. Tentang Orang Tua Yuvi
100
99. Foto Masa Lalu
101
100. Aziel & Thifa
102
101. Snow White vs Kaisar Perang
103
102. Awal Cinta Virtual
104
103. Telepon untuk Pertama Kali
105
104. Kecengan Baru
106
105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107
106. Video Call
108
107. Tukang Ancam
109
108. Surat Cinta Adik Kelas
110
109. Feli
111
110.Salah Paham
112
111. Yuvi vs April
113
112. Paket Gratis
114
113. Berusaha Menghubungi
115
114. Seorang Lelaki
116
115. Pasangan Bucin
117
116. Upin Ipin vs Kak Ros
118
117. Ibu Jatuh Sakit
119
118. Sidang Kompre
120
119. Putus dan Pergi
121
120. Nyonya Hong
122
121. Fatamorgana
123
122. Mas, Aku Kangen
124
123. Pertemuan Tak Terduga
125
124. Pemalu
126
125. Menikmati Malam Berdua
127
126. Kembali Berpisah
128
127. Kejutan
129
128. Memancing Kedatangan Kekasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!