5. Sebuah Nama Baru

"Awas kau wanita sialan! Malam ini semua organmu akan aku keluarkan dari tempatnya!"

Arsen berjalan mendekat kepada dua insan yang terlihat lelah dalam lelap mereka. Aziel memeluk wanita asing itu tanpa memberikan celah sedikit pun.

Saat Arsen mencoba memindahkan tangan Aziel yang memeluk pinggan wanita itu, putra kecilnya bergumam membuat sang ayah menghentikan rencananya.

"Mama, akhirnya Aziel punya Mama. Aziel sayang Mama." Bocah cilik itu tersenyum dalam tidurnya.

Tangan besar yang telah siap menyeret wanita itu tidak jadi menyentuh tubuh wanita yang tidak dikenalnya ini. Lalu, wanita tersebut mengubah posisi tubuhnya, membuat Arsen refleks menundukkan tubuh sejajar dengan lantai.

Tangan wanita tersebut terulur turun dan baru ia sadari pada jemari wanita tersebut tengah terpasang sebuah cincin yang memiliki mata yang berkilauan.

Arsen dengan cermat mengamati cincin tersebut. "Sepertinya ini sebuah cincin kawin."

Arsen mengangkat kepalanya mengamati wajah wanita itu setelah tampak lebih bersih dan segar. "Ternyata dia cantik juga," gumamnya.

drrrrttt

drrrrttt

Arsen gelagapan di saat ponselnya bergetar. Dengan cepat ia menjauh dan menyingkir keluar dari kamar yang super luas itu.

"Bagaimana, Boss? Apakah kami sudah bisa menjemput mangsa kita malam ini?" tanya Kano, sang tangan kanan di dunia hitamnya.

Arsen memutar matanya. "Sepertinya kita tidak bisa dengan target yang kita bicarakan tadi siang. Anakku tidak mau melepaskannya."

"Lalu rencana selanjutnya kita harus bagaimana, Boss?"

"Cari gembel yang tidur di pinggir jalan seperti biasa! Jika tidak dapat juga, bersiaplah esok pagi kau yang akan aku bedah!"

Arsen menutup kasar panggilan tersebut. Lalu ia menarik gagang pintu kamar tersebut, tetapi sebelumnya ia menatap kembali wajah wanita itu, berganti pada cincin kawin yang terpasang di jemarinya. Dengan wajah datar, ia menutup pintu kamar dan menuju kamar sang anak merebahkan tubuhnya yang lelah. Dengan nanar, ia menatap langit-langit kamar sang anak yang penuh corak dan warna.

"Sayang, maafkan aku membiarkan orang asing mengacak-acak isi kamar kita."

Lalu terlintas lagi wajah wanita yang tidur memeluk Aziel. Setelah sekian lama, kali pertama ia melihat putranya begitu bahagia.

"Namun, kenapa harus dengan dia? Dia tidak bisa menjadi ibu bagi Aziel. Dia sudah menikah."

"Dari pada dia kembali kepada suaminya, lebih baik dia menjadi sumber keuanganku. Dia harus m4ti! Aku harus memikirkan cara agar wanita itu bisa terlepas dari Aziel."

Arsen terus meracau hingga ketiduran sendiri di atas ranjang kekecilan milik sang anak. Ranjang itu tidak mampu menampung tubuhnya yang memiliki tinggi lebih dari 180 senti meter. Lambat laun, tak ada lagi terdengar suara dari mulut pria itu, berganti dengan suara napas yang mengalun tenang.

*

*

*

Keesokkan pagi, keluarga Axel menyusul sang putra sulungnya yang tak kunjung pulang semenjak berita tersebut beredar. Namun, pria yang baru saja kehilangan itu tak bergeming duduk merenung menatap kapal yang terikat di dermaga. Perjalanan mereka hanya membuahkan penemuan puing-puing pecahan pesawat tanpa penemuan korban satu pun.

Kabarnya, hari ini akan diadakan penyelaman yang akan dilakukan oleh tim SAR.

Ia teringat akan semua kesedihan istrinya yang diabaikan olehnya. "Seandainya saja aku lebih perhatian dan bisa membaca pikirannya, mungkin semua tak akan terjadi."

"Sudah, Axel! Kamu harus bijak! Jodohmu dengannya hanya sebatas kemarin! Kamu harus menerima kenyataan ini! Kamu harus ikhlas jika memang dia telah pergi untuk selamanya!" ucap Nana dengan raut yang tak bisa diartikan.

Axel hanya bisa menatap sang ibu dengan tajam. Di dalam hatinya ingin mengeluarkan semua serapah kepada wanita yang sudah melahirkannya ini. Karena dia lah, istrinya naik pada pesawat itu. Karenanya lah, istrinya hilang tak tau bagaimana kabarnya. Namun, akhirnya ia memilih diam, menatapi riak ombak yang terus melebur menghempaskan diri pada dermaga ini.

"Sudah lah, Xel. Ikhlaskan kepergiannya! Jika kamu terus begini, dia tidak bisa meninggalkan dunia ini dengan tenang."

"Ma, dia masih hidup. Mama jangan berkata seperti itu seolah mengharapkan istriku benar-benar meninggal. Dan, semua ini adalah kesalahan Mama!" Axel berlalu pergi dari orang tuanya itu menenangkan pikirannya.

"Kenapa malah menjadi kesalahan Mama?"

*

*

*

"Selesai!" Semua orang yang ada dalam ruang bedah tersebut menganggukkan kepala.

Arsen melepaskan sarung tangan putih yang telah berlumuran cairan merah berbau amis. Sementara itu, beberapa orang lainnya merapikah organ-organ yang telah dilepas dari tubuh korban yang mereka tangkap semalam.

"Mereka berjanji akan mengirimkan uangnya secepat mungkin," ucap Kano, kaki tangannya.

"Namun, semalam ada permintaan yang baru. Mereka membutuhkan cangkok untuk penglihatan."

Arsen menuju wastafel mencuci tangan dan wajahnya. Ia melirik tubuh yang sudah tidak bernyawa itu. Semua organ yang bermanfaat telah pindah pada lemari pendingin dengan pengemasan super higienis.

"Masih ada lagi? Apa dengan yang itu saja tidak cukup?" Arsen mengeringkan tangan lalu membuka pakaian steril yang sedang digunakannya.

"Yang itu semua bagiannya sudah ada yang booking Boss," ucap Kano.

Arsen melepas semua peralatan bedah yang masih terpasang pada tubuhnya. Ia keluar dan memasang jas putih menandakan profesinya yang sebagai seorang penyembuh manusia.

Mereka segera keluar dari ruang rahasia yang tidak boleh didekati oleh orang yang tidak memiliki kepentingan. Pada koridor rumah sakit itu, perawat yang biasa menemani Aziel mendekati Arsen.

"Pagi, Dok, Anda sudah datang? Kenapa saya tidak melihat Aziel?" Perawat itu melirik ke sekitar Arsen. Dia hanya melihat pria yang menjadi kepercayaan atasannya ini.

"Dia tidak mau ikut ke rumah sakit. Dia lebih memilih tinggal di rumah bersama Mila."

Perawat itu terlihat bingung. "Mila? Apa dia sudah memiliki pengasuh baru?"

"Sudah lah, saya lagi pusing." Dia pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yang dirasa terlalu mengganggu pikirannya. Langkahnya diiringi oleh Kano di sampingnya.

"Mila?" Perawat itu sedikit bingung. Akhirnya ia mengendikkan bahu. "Berarti aku sudah tidak perlu jadi pengasuh lagi."

Pada sore hari, di sebuah rumah dengan ukuran istana, terdengar anak kecil sedang berlari membawa pakaian yang dikeluarkan dari dalam lemari pakaian mendiang ibunya Jovita.

"Mama Mila, Mama Mila ... pakai baju ini deh. Mama pasti jadi makin cantik."

Perempuan yang sedang menggunakan gaun pesta tengah merenungkan benda yang melingkari jemarinya. Ia berusaha mengingat siapa yang memasangkan cincin itu kepadanya.

"Mamaaaaa?" rajuk Aziel membulatkan bibirnya.

"Iya, Sayang, kenapa?" Wanita yang diberi nama Mila itu masih belum terbiasa dengan nama baru yang diberikan oleh Arsen.

"Kok panggilan Aziel tidak dijawab?"

"Maaf, ya? Mama lupa nama Mama sekarang Mila. Kenapa, Sayang?"

Aziel menyerahkan gaun lain kepada ibu dadakannya itu. Wanita itu terlihat kaget melihat dress cantik yang kembali disodorkan untuknya.

"Pakai ya, Ma?"

"Tapi ini saja baru sebentar Mama pakai."

"Sekarang pakai yang ini. Baju Mama kan banyak, jadi bisa ditukar setiap saat," ucapnya lagi.

"Tapi Mama capek, gonta ganti baju terus semenjak tadi."

Raut wajah Aziel seketika berubah. Dia berjalan duduk di ujung sofa yang jauh dari Mama Mila nya.

Terpopuler

Comments

Itarohmawati Rohmawati

Itarohmawati Rohmawati

mama mila 😅😅

2023-04-04

1

FieAme

FieAme

jadi mama mila, wkwkw..eehh..itu ketemu suami

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2 2. Diusir Mertua
3 3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4 4. Pergi Kau Orang Jahat!
5 5. Sebuah Nama Baru
6 6. Sang Pengasuh
7 7. Seseorang Berwajah Sama
8 8. Apakah Dia Hamil?
9 9. Periksa Keadaan
10 10. Tak Pernah Datang Bulan
11 11. Pertemuan Kembali
12 12. Bertemu Mantan
13 13. Anak Kecil yang Menyelinap
14 14. Mencari Aziel
15 15. Dua Mama
16 16. Menjadi Tersangka
17 17. Keanehan Keluarga Ini
18 18. Sebuah Kasus Klient Baru
19 19. Arsenio Wijaya
20 20. Pasien Baru
21 21. Calon Mangsa Baru
22 22. Pemulung Belia
23 23.
24 24. Aziel Anakku
25 25. Mabuk Kendaraan
26 26. Sengaja Menjebak Arsen
27 27. Anakku Bukan Anak Haram
28 28. Akting
29 29. Penyelamatan
30 30. Menggoda Istri Orang
31 31. Aku Bukan Duda
32 32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33 33. Laporan yang gagal
34 34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35 35. Ngidam Bareng
36 36. Cincin di Jemari Mila
37 37. Brigpol Luki
38 38. Misi Penyamaran
39 39. Mundur
40 40. Tempat Bercerita
41 41. Bukan Seperti yang Dikira
42 42. Bertahanlah!
43 43. Antara Axel dan Mila
44 44. Menyelamatkan Axel
45 45. Penggeledahan
46 46. Secarik Kertas
47 47. Hilang Kembali
48 48. Menyusun Puzzle
49 49. Interogasi
50 50. Permintaan
51 51. Jangan Hin4 Istriku
52 52. Plus Enam Dua
53 Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54 53. Cerita Axel dan Liani
55 54. Aku akan Menjemputmu
56 55. Arsen vs Axel
57 56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58 57. Kamu adalah Istriku
59 58. Getaran Cinta
60 59. Permintaan Arsen
61 60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62 61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63 62. Perselisihan Axel dan Aziel
64 63. Obat Sakit Kepala
65 64. Pamit
66 65. Maafkan, Papa!
67 66. Pelarian
68 67. Menidurkan Aziel
69 68. Celoteh Aziel
70 69. Proses Terbentuknya Bayi
71 70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72 71. Komisi Perlindungan Anak
73 72. Surat Edaran
74 73. De Javu
75 74. Rumah Baru
76 75. Sekali Babu tetap Babu
77 76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78 77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79 78. Hukuman
80 79. Ditinggal Sendiri
81 80. Arsen Kabur
82 81. Kabar Arsen Kabur
83 82. Mana Aziel?
84 83. Hilang
85 84. Mencari Aziel
86 85. Mengejar Para Penculik
87 86. Kesedihan dalam Diam
88 87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89 88. Pembalasan Sang Ayah
90 89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91 90. Rasa Iri Ayah Kandung
92 91. Merindukan Keluarga
93 92. Perdebatan Calon Adik
94 93. Data Orang Tua Kandung
95 94. Abang
96 95. Aksi Film Mafia
97 96. Live Streaming Toktok
98 97. Menjemput Masa Lalu
99 98. Tentang Orang Tua Yuvi
100 99. Foto Masa Lalu
101 100. Aziel & Thifa
102 101. Snow White vs Kaisar Perang
103 102. Awal Cinta Virtual
104 103. Telepon untuk Pertama Kali
105 104. Kecengan Baru
106 105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107 106. Video Call
108 107. Tukang Ancam
109 108. Surat Cinta Adik Kelas
110 109. Feli
111 110.Salah Paham
112 111. Yuvi vs April
113 112. Paket Gratis
114 113. Berusaha Menghubungi
115 114. Seorang Lelaki
116 115. Pasangan Bucin
117 116. Upin Ipin vs Kak Ros
118 117. Ibu Jatuh Sakit
119 118. Sidang Kompre
120 119. Putus dan Pergi
121 120. Nyonya Hong
122 121. Fatamorgana
123 122. Mas, Aku Kangen
124 123. Pertemuan Tak Terduga
125 124. Pemalu
126 125. Menikmati Malam Berdua
127 126. Kembali Berpisah
128 127. Kejutan
129 128. Memancing Kedatangan Kekasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2
2. Diusir Mertua
3
3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4
4. Pergi Kau Orang Jahat!
5
5. Sebuah Nama Baru
6
6. Sang Pengasuh
7
7. Seseorang Berwajah Sama
8
8. Apakah Dia Hamil?
9
9. Periksa Keadaan
10
10. Tak Pernah Datang Bulan
11
11. Pertemuan Kembali
12
12. Bertemu Mantan
13
13. Anak Kecil yang Menyelinap
14
14. Mencari Aziel
15
15. Dua Mama
16
16. Menjadi Tersangka
17
17. Keanehan Keluarga Ini
18
18. Sebuah Kasus Klient Baru
19
19. Arsenio Wijaya
20
20. Pasien Baru
21
21. Calon Mangsa Baru
22
22. Pemulung Belia
23
23.
24
24. Aziel Anakku
25
25. Mabuk Kendaraan
26
26. Sengaja Menjebak Arsen
27
27. Anakku Bukan Anak Haram
28
28. Akting
29
29. Penyelamatan
30
30. Menggoda Istri Orang
31
31. Aku Bukan Duda
32
32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33
33. Laporan yang gagal
34
34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35
35. Ngidam Bareng
36
36. Cincin di Jemari Mila
37
37. Brigpol Luki
38
38. Misi Penyamaran
39
39. Mundur
40
40. Tempat Bercerita
41
41. Bukan Seperti yang Dikira
42
42. Bertahanlah!
43
43. Antara Axel dan Mila
44
44. Menyelamatkan Axel
45
45. Penggeledahan
46
46. Secarik Kertas
47
47. Hilang Kembali
48
48. Menyusun Puzzle
49
49. Interogasi
50
50. Permintaan
51
51. Jangan Hin4 Istriku
52
52. Plus Enam Dua
53
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54
53. Cerita Axel dan Liani
55
54. Aku akan Menjemputmu
56
55. Arsen vs Axel
57
56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58
57. Kamu adalah Istriku
59
58. Getaran Cinta
60
59. Permintaan Arsen
61
60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62
61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63
62. Perselisihan Axel dan Aziel
64
63. Obat Sakit Kepala
65
64. Pamit
66
65. Maafkan, Papa!
67
66. Pelarian
68
67. Menidurkan Aziel
69
68. Celoteh Aziel
70
69. Proses Terbentuknya Bayi
71
70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72
71. Komisi Perlindungan Anak
73
72. Surat Edaran
74
73. De Javu
75
74. Rumah Baru
76
75. Sekali Babu tetap Babu
77
76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78
77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79
78. Hukuman
80
79. Ditinggal Sendiri
81
80. Arsen Kabur
82
81. Kabar Arsen Kabur
83
82. Mana Aziel?
84
83. Hilang
85
84. Mencari Aziel
86
85. Mengejar Para Penculik
87
86. Kesedihan dalam Diam
88
87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89
88. Pembalasan Sang Ayah
90
89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91
90. Rasa Iri Ayah Kandung
92
91. Merindukan Keluarga
93
92. Perdebatan Calon Adik
94
93. Data Orang Tua Kandung
95
94. Abang
96
95. Aksi Film Mafia
97
96. Live Streaming Toktok
98
97. Menjemput Masa Lalu
99
98. Tentang Orang Tua Yuvi
100
99. Foto Masa Lalu
101
100. Aziel & Thifa
102
101. Snow White vs Kaisar Perang
103
102. Awal Cinta Virtual
104
103. Telepon untuk Pertama Kali
105
104. Kecengan Baru
106
105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107
106. Video Call
108
107. Tukang Ancam
109
108. Surat Cinta Adik Kelas
110
109. Feli
111
110.Salah Paham
112
111. Yuvi vs April
113
112. Paket Gratis
114
113. Berusaha Menghubungi
115
114. Seorang Lelaki
116
115. Pasangan Bucin
117
116. Upin Ipin vs Kak Ros
118
117. Ibu Jatuh Sakit
119
118. Sidang Kompre
120
119. Putus dan Pergi
121
120. Nyonya Hong
122
121. Fatamorgana
123
122. Mas, Aku Kangen
124
123. Pertemuan Tak Terduga
125
124. Pemalu
126
125. Menikmati Malam Berdua
127
126. Kembali Berpisah
128
127. Kejutan
129
128. Memancing Kedatangan Kekasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!