11. Pertemuan Kembali

"A-apa Tuan yang menghamiliku diam-diam saat aku sedang tidur?"

Bibir Arsen kembali menyeringai. "Apa kau melupakan semua kisah tentang kita? Kisah malam bersama denganku? Kau ini kan istriku?"

"Bapak jangan bercanda! Dulu tiap hari aja Anda selalu mengusir dan memperlakukanku dengan buruk!" Mila menggelengkan kepala dengan cepat. Dia teringat kembali perlakuan kasar Arsen kepada dirinya semenjak pertama bertemu.

Mulut Arsen terkunci menyadari kesalahannya. "Oh, enggak. Kau bukan istriku. Seperti yang aku katakan, istriku itu bernama Jovita." Ia melirik membuang muka kepada Mila yang tampak tak percaya.

Mila masih merasa bingung dengan dirinya yang saat ini. Aku hamil? Apakah aku telah melakukan sesuatu membuatku hamil? Dengan siapa? Atau aku ini adalah korban perk0saan yang lalu dibuang?

Mila mengusap perutnya memejamkan mata. Dalam bayangannya secara samar terlintas sentuhan penuh cinta. "Siapa dia? Ada apa di antara kami berdua?"

Lalu, Mila memandangi perutnya yang mulai sedikit mengembang dibanding biasanya. "Bagaimana pun proses terjadinya kamu, kamu adalah titipan yang tiada ternilai bagiku."

Mila melangkah kan kakinya menuju kamar Aziel. Di sana, tampak wajah bocah duduk di atas ranjang. Mulutnya membulat, dan tangannya terlipat pada dada.

"Halo boss kecil, kenapa manyun begitu?"

Aziel yang disapa membuang muka membelakangi Mila. Mila tersenyum kikuk beringsut naik ke atas ranjang bocah lima tahun itu.

"Aziel kenapa? Apa kamu marah kepada Mama?"

"Kenapa Mama lama sekali? Aziel kan udah nunggu Mama semenjak tadi. Waktu Aziel cari ke kamar Mama, ternyata tak ada orang. Aziel panggilin, tapi Mama tidak menyahut." Mulut kecil Aziel kembali membulat menatap Mila di ujung matanya.

Mila menghela napas lalu tersenyum mengacak rambut Aziel. "Iya, maaf ya Sayang. Tadi Mama ada urusan. Sekarang, urusannya sudah beres. Makanya Mama terlambat menemui Aziel."

Bocah tampan bermata coklat itu menatap Mila membulatkan mata mencoba memahami setiap informasi yang disampaikan oleh. "Mama ada urusan? Urusan kayak apa? Aziel mau ikut juga."

"Udah beres kok. Besok Mama mau ke rumah sakit tempat papamu bekerja. Kamu mau ikut nggak?"

Aziel mengangguk cepat. "Mau mau! Aziel mau ikut Ma. Aziel juga sudah lama nggak main di ke sana."

Tanpa diketahui oleh kedua orang di sana, diam-diam Arsen mendengar obrolan mereka berdua. "Ck, dia hamil? Kenapa aku bisa mengatakan hal tadi? Ini sungguh sangat memalukan."

*

*

*

Keesokan hari Mila menggandeng tangan Aziel menyusuri koridor rumah sakit. Beberapa perawat menyadari kehadiran Aziel, boss cilik yang membuat repot para perawat beberapa waktu lalu, langsung menyambutnya dengan hangat.

"Waaah, Aziel ...." ucap Melian, perawat yang bertugas menjaga Aziel.

Bocah tampan itu langsung merangkul Melian. "Halo Tante, Aziel kangen sama Tante," ucapnya.

"Iya, kamu udah lama banget ya nggak ke sini?"

"Iya, Tante. Aziel udah punya Mama. Jadi Aziel mau sama Mama aja."

"Mama?"

Semua perawat tercengang memandang wanita yang berdiri di dekat Aziel. Mila tercekat mendapat tatapan menyidik yang ditujukan kepadanya. Ia menundukan kepala menggaruk pelipisnya.

"Emang papa boss kapan menikah lagi? Kenapa tidak berbicara apa-apa kepada kami?" Celetuk salah satu perawat dengan wajah angkuh.

"Iya, kenapa kami tidak diundang? Palingan papa boss dijebak oleh dia. Sengaja pura-pura amnesia lalu menjerat papa boss dengan rayuannya," umpat perawat yang lain.

Mila menundukkan kepala dengan tuduhan yang menohok itu. Ia tidak tahu harus menjawab tuduhan itu dengan cara bagaimana.

"Tante, jangan bilang seperti itu kepada Mamaku!" marah Aziel tidak menerima Mia diperlakukan seperti itu oleh semua orang di rumah sakit.

"Dia itu tidak pantas berdampingan dengan papamu, Aziel. Ada Dokter Liani yang lebih pantas menggantikan mamamu," guman Melian.

Wajah Aziel seketika merah padam dan menangis dengan sangat kencang. "Aku tidak suka sama Tante Liani. Aku hanya mau memanggil mama kepada Mama Mila. Nggak mau yang lain! Nggak maaauuu!" teriaknya dalam tangisan memeluk Mila yang tertunduk oleh cecaran para perawat.

Tanpa mereka sadari, obrolan p4nas tersebut didengar oleh seorang pria muda yang tampan. "Jadi, dia bukan ibu kandung anak itu?"

"Ekheeem."

Situasi heboh tersebut seketika berubah hening atas kehadiran seseorang yang menggunakan jas putih.

"Apa-apaan ini? Apa yang kalian lakukan kepada anak saya?" Arsen tak segan mengeluarkan hardikannya terhadap anak buah yang membuat Aziel menangis.

Di samping Arsen, tampak seorang wanita cantik berambut panjang bergelombang, turut bungkam karena suara Arsen yang garang. Dia adalah seorang dokter spesialis kandungan yang sengaja diminta Arsen untuk memeriksa Mila.

"Papaaaa ...." Aziel melepas pelukannya dari Mila berlari pindah ke Arsen.

"Diam lah! Anak laki-laki tidak boleh menangis!" Arsen menanggapi aduan anaknya dengan dingin.

Bocah laki-laki itu tersentak tertegun mendapat perlakuan di luar harapannya. Tubuh Aziel bergetar hebat. "Papa jahaaat!" teriaknya berlari menyusuri koridor. Mila berlari mengejar Aziel.

"Nanti, saya akan berbicara dengan kalian semua!" Arsen pun bergerak menyusul kedua orang tersebut meninggalkan semua orang. Termasuk Liani, sang dokter spesialis kandungan.

Dari tempat lain, terlihat seorang pria muda yang bermasalah karena selalu merasa mual setiap pagi tanpa sebab, terus mengingat apa yang baru saja dijelaskan oleh dokter yang menangani kasusnya.

"Aneh, kata dokter itu lambungku dalam keadaan sehat tanpa masalah apa pun, tetapi, kenapa malah selalu mual pada waktu yang sama?"

"Azieel, Azieeel! Tunggu!"

Axel mendengar suara yang begitu kental dan sangat ia hapal. Kepalanya mulai liar mencari sosok tadi yang ia perhatikan.

Matanya melihat jelas sosok bocah laki-laki yang baru saja ia lihat kemarin berlari sambil menangis. Setelah bocah laki-laki itu melewatinya, jantung Axel langsung berdebar melihat sosok yang terus berada di dalam pikirannya.

"Aziieel! Tungguin Mama!" Netra milik Mila menangkap bola mata yang terus memperhatikan langkahnya. Wajah Mila pun membulat, tetapi ia terus bergerak mengejar Aziel dengan langkah cepat sembari memegangi perutnya.

Tangan Axel refleks begitu saja menangkap tangan Mila saat lewat di dekatnya. Acel menarik Mia dan ....

Bug

Mila mendarat ke dalam pelukannya. Beberapa saat mata mereka saling bertautan dalam diam.

Jantung Mila berdebar dengan sangat cepat ketika berada di dalam pelukan pria yang kemarin ia temui ini. Begitu juga dengan Axel, rasa itu persis sama dengan pelukannya dengan sang istri.

Mila merasa gugup, meronta melepaskan diri. "Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku? Aku sedang mengejar anakku!"

"APA YANG KAU LAKUKAN?" Terdengar suara garang yang muncul dari sisi lain. Sang pemilik suara melepaskan dekapan tersebut dengan paksa.

"Kau berani macam-macam dengan istriku?"

Kali ini Mila mengerutkan keningnya. Ada rasa tidak terima di dalam hatinya saat sang majikan kembali mengaku sebagai suaminya.

"Kau bisa aku tuntut karena telah menyentuh istriku dengan sembarangan! Ini tidak ada bedanya dengan pelecehan terhadap wanita yang telah bersuami!" Tambah Arsen terus menuduh Axel.

"Saya—" Acel pun merasa bingung pada apa yang telah ia lakukan. Entah kenapa dia tidak menerima wanita itu dikatakan sebagai istrinya.

"Ada apa, Boss?"

Seseorang berpakaian serba hitam muncul, di ujung lengan kemeja panjangnya tampak coretan-coretan yang mungkin memenuhi tubuhnya.

"Tangkap dia! Dia sudah berani macam-macam pada Mia!"

...****************...

Visual yaaah. Sebenarnya Author agak gak pede ngasih visual, takut diprotes sama yang baca. Tapi, kakak readers boleh ngehaluin idolanya sendiri kok ya. Ini hanya ada dalam kepala Author saja. Biar ngehalu makin lancar.

Yuvita

Axel Anggara Kusuma

Aziel

Arsenio Wijaya

Terpopuler

Comments

FieAme

FieAme

di cerita sebelah 😂

2023-04-11

0

FieAme

FieAme

aziel berasa kenal

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2 2. Diusir Mertua
3 3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4 4. Pergi Kau Orang Jahat!
5 5. Sebuah Nama Baru
6 6. Sang Pengasuh
7 7. Seseorang Berwajah Sama
8 8. Apakah Dia Hamil?
9 9. Periksa Keadaan
10 10. Tak Pernah Datang Bulan
11 11. Pertemuan Kembali
12 12. Bertemu Mantan
13 13. Anak Kecil yang Menyelinap
14 14. Mencari Aziel
15 15. Dua Mama
16 16. Menjadi Tersangka
17 17. Keanehan Keluarga Ini
18 18. Sebuah Kasus Klient Baru
19 19. Arsenio Wijaya
20 20. Pasien Baru
21 21. Calon Mangsa Baru
22 22. Pemulung Belia
23 23.
24 24. Aziel Anakku
25 25. Mabuk Kendaraan
26 26. Sengaja Menjebak Arsen
27 27. Anakku Bukan Anak Haram
28 28. Akting
29 29. Penyelamatan
30 30. Menggoda Istri Orang
31 31. Aku Bukan Duda
32 32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33 33. Laporan yang gagal
34 34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35 35. Ngidam Bareng
36 36. Cincin di Jemari Mila
37 37. Brigpol Luki
38 38. Misi Penyamaran
39 39. Mundur
40 40. Tempat Bercerita
41 41. Bukan Seperti yang Dikira
42 42. Bertahanlah!
43 43. Antara Axel dan Mila
44 44. Menyelamatkan Axel
45 45. Penggeledahan
46 46. Secarik Kertas
47 47. Hilang Kembali
48 48. Menyusun Puzzle
49 49. Interogasi
50 50. Permintaan
51 51. Jangan Hin4 Istriku
52 52. Plus Enam Dua
53 Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54 53. Cerita Axel dan Liani
55 54. Aku akan Menjemputmu
56 55. Arsen vs Axel
57 56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58 57. Kamu adalah Istriku
59 58. Getaran Cinta
60 59. Permintaan Arsen
61 60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62 61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63 62. Perselisihan Axel dan Aziel
64 63. Obat Sakit Kepala
65 64. Pamit
66 65. Maafkan, Papa!
67 66. Pelarian
68 67. Menidurkan Aziel
69 68. Celoteh Aziel
70 69. Proses Terbentuknya Bayi
71 70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72 71. Komisi Perlindungan Anak
73 72. Surat Edaran
74 73. De Javu
75 74. Rumah Baru
76 75. Sekali Babu tetap Babu
77 76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78 77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79 78. Hukuman
80 79. Ditinggal Sendiri
81 80. Arsen Kabur
82 81. Kabar Arsen Kabur
83 82. Mana Aziel?
84 83. Hilang
85 84. Mencari Aziel
86 85. Mengejar Para Penculik
87 86. Kesedihan dalam Diam
88 87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89 88. Pembalasan Sang Ayah
90 89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91 90. Rasa Iri Ayah Kandung
92 91. Merindukan Keluarga
93 92. Perdebatan Calon Adik
94 93. Data Orang Tua Kandung
95 94. Abang
96 95. Aksi Film Mafia
97 96. Live Streaming Toktok
98 97. Menjemput Masa Lalu
99 98. Tentang Orang Tua Yuvi
100 99. Foto Masa Lalu
101 100. Aziel & Thifa
102 101. Snow White vs Kaisar Perang
103 102. Awal Cinta Virtual
104 103. Telepon untuk Pertama Kali
105 104. Kecengan Baru
106 105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107 106. Video Call
108 107. Tukang Ancam
109 108. Surat Cinta Adik Kelas
110 109. Feli
111 110.Salah Paham
112 111. Yuvi vs April
113 112. Paket Gratis
114 113. Berusaha Menghubungi
115 114. Seorang Lelaki
116 115. Pasangan Bucin
117 116. Upin Ipin vs Kak Ros
118 117. Ibu Jatuh Sakit
119 118. Sidang Kompre
120 119. Putus dan Pergi
121 120. Nyonya Hong
122 121. Fatamorgana
123 122. Mas, Aku Kangen
124 123. Pertemuan Tak Terduga
125 124. Pemalu
126 125. Menikmati Malam Berdua
127 126. Kembali Berpisah
128 127. Kejutan
129 128. Memancing Kedatangan Kekasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2
2. Diusir Mertua
3
3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4
4. Pergi Kau Orang Jahat!
5
5. Sebuah Nama Baru
6
6. Sang Pengasuh
7
7. Seseorang Berwajah Sama
8
8. Apakah Dia Hamil?
9
9. Periksa Keadaan
10
10. Tak Pernah Datang Bulan
11
11. Pertemuan Kembali
12
12. Bertemu Mantan
13
13. Anak Kecil yang Menyelinap
14
14. Mencari Aziel
15
15. Dua Mama
16
16. Menjadi Tersangka
17
17. Keanehan Keluarga Ini
18
18. Sebuah Kasus Klient Baru
19
19. Arsenio Wijaya
20
20. Pasien Baru
21
21. Calon Mangsa Baru
22
22. Pemulung Belia
23
23.
24
24. Aziel Anakku
25
25. Mabuk Kendaraan
26
26. Sengaja Menjebak Arsen
27
27. Anakku Bukan Anak Haram
28
28. Akting
29
29. Penyelamatan
30
30. Menggoda Istri Orang
31
31. Aku Bukan Duda
32
32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33
33. Laporan yang gagal
34
34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35
35. Ngidam Bareng
36
36. Cincin di Jemari Mila
37
37. Brigpol Luki
38
38. Misi Penyamaran
39
39. Mundur
40
40. Tempat Bercerita
41
41. Bukan Seperti yang Dikira
42
42. Bertahanlah!
43
43. Antara Axel dan Mila
44
44. Menyelamatkan Axel
45
45. Penggeledahan
46
46. Secarik Kertas
47
47. Hilang Kembali
48
48. Menyusun Puzzle
49
49. Interogasi
50
50. Permintaan
51
51. Jangan Hin4 Istriku
52
52. Plus Enam Dua
53
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54
53. Cerita Axel dan Liani
55
54. Aku akan Menjemputmu
56
55. Arsen vs Axel
57
56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58
57. Kamu adalah Istriku
59
58. Getaran Cinta
60
59. Permintaan Arsen
61
60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62
61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63
62. Perselisihan Axel dan Aziel
64
63. Obat Sakit Kepala
65
64. Pamit
66
65. Maafkan, Papa!
67
66. Pelarian
68
67. Menidurkan Aziel
69
68. Celoteh Aziel
70
69. Proses Terbentuknya Bayi
71
70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72
71. Komisi Perlindungan Anak
73
72. Surat Edaran
74
73. De Javu
75
74. Rumah Baru
76
75. Sekali Babu tetap Babu
77
76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78
77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79
78. Hukuman
80
79. Ditinggal Sendiri
81
80. Arsen Kabur
82
81. Kabar Arsen Kabur
83
82. Mana Aziel?
84
83. Hilang
85
84. Mencari Aziel
86
85. Mengejar Para Penculik
87
86. Kesedihan dalam Diam
88
87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89
88. Pembalasan Sang Ayah
90
89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91
90. Rasa Iri Ayah Kandung
92
91. Merindukan Keluarga
93
92. Perdebatan Calon Adik
94
93. Data Orang Tua Kandung
95
94. Abang
96
95. Aksi Film Mafia
97
96. Live Streaming Toktok
98
97. Menjemput Masa Lalu
99
98. Tentang Orang Tua Yuvi
100
99. Foto Masa Lalu
101
100. Aziel & Thifa
102
101. Snow White vs Kaisar Perang
103
102. Awal Cinta Virtual
104
103. Telepon untuk Pertama Kali
105
104. Kecengan Baru
106
105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107
106. Video Call
108
107. Tukang Ancam
109
108. Surat Cinta Adik Kelas
110
109. Feli
111
110.Salah Paham
112
111. Yuvi vs April
113
112. Paket Gratis
114
113. Berusaha Menghubungi
115
114. Seorang Lelaki
116
115. Pasangan Bucin
117
116. Upin Ipin vs Kak Ros
118
117. Ibu Jatuh Sakit
119
118. Sidang Kompre
120
119. Putus dan Pergi
121
120. Nyonya Hong
122
121. Fatamorgana
123
122. Mas, Aku Kangen
124
123. Pertemuan Tak Terduga
125
124. Pemalu
126
125. Menikmati Malam Berdua
127
126. Kembali Berpisah
128
127. Kejutan
129
128. Memancing Kedatangan Kekasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!