Seseorang yang dipanggil itu melirik Axel dengan tatapan asing dan kening mengerut. Sirat raut pada wajahnya terlihat kosong. Axel terlihat asing baginya.
"Mama ... ayo sini! Aziel mau yang ini." Aziel kembali melanjutkan aksinya menarik Mila menunjukkan benda yang ada pada sebuah rak tak terlalu jauh dari posisinya tadi.
Perhatian wanita cantik itu seketika berubah pada bocah laki-laki yang terlihat akrab memanggil wanita yang begitu dekat dengannya dengan sebutan 'Mama.' Wanita itu mengikuti langkah sang bocah laki-laki dan mengabaikan pria tampan berpakain rapi dengan setelan jas bewarna senada dengan atasannya.
Axel tercengang tak menyangka diabaikan oleh wanita yang disangkanya sebagai istri yang telah lama menghilang. Axel pun mendekat mantap hendak menyentuh pundak wanita yang sangat mirip dengan istrinya itu.
Namun, sebelum sampai di pundak wanita yang tengah sibuk dengan bocah yang ada di dekatnya, sebuah tangan yang besar menepis tangan Axel membuat pria tampan itu tersengak kaget tak mendapat perlakuan seperti itu dari orang yang tak dikenal.
Axel menatap sang pemilik tangan yang berdiri di sampingnya. Wajah pria itu terlihat begitu datar dalam tatapan dinginnya. Axel tergidik ngeri menatapnya, meskipun wajahnya tak terlihat marah.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya pria itu masih dalam wajah datar dan menghunuskan suasana dingin di antara kedua pria ini.
Sementara itu, wanita yang sedari tadi disibukkan oleh bocah bernama Aziel, melirik ke belakang merasa mendengar suara orang yang ia kenal. "Tuan?" tanyanya mendekat.
"Mila, apa kau mengenalnya?" tanya Arsen melirik Axel lewat ujung matanya.
"Mila?" Axel berdecak mengulang panggilan itu kembali.
Mila memandang wajah Arsen dan Axel secara bergantian. Kening wanita itu mengerut saat netranya bertautan dengan netra pria memakai jas bewarna gelap yang ada di dekat Arsen.
Semakin lama wajahnya terus mengernyit dan akhirnya ia mengangkat satu tangan memijit pelipisnya. "Aaahh," ringisnya memicingkan mata dengan sedikit sempoyongan.
"Apa kau mengenalnya?" Arsen mengulang kembali pertanyaan yang sama.
Mila menggelengkan kepala cepat, dan tubuhnya mulai limbung langsung disambut oleh Akel. "Yuvi, Kamu tidak apa-apa?" Axel merangkul Mila dan merasakan getaran yang sama kala bersama istrinya, walau hanya dalam sekian waktu.
Dengan kasar, Arsen menarik Mila beralih ke dalam dekapannya. Wajahnya menghitam, menyiratkan buncahan amarah yang dengan jelas terlihat. "Apa yang kau lakukan pada istriku?"
Axel tersentak mengerutkan keningnya. "Istrimu? Kau jangan bercanda! Dia ini Yuvi, istriku yang hilang tiga bulan lalu!"
Degh
Jantung Arsen bagai dipukul palu dengan sangat keras. Beberapa waktu ia hening melirik Mila yang terus meringis memijit kepalanya.
"Kau jangan bercanda! Dia ini istriku!" Arsen memberi kode kepada Aziel untuk segera mendekat.
"Ini adalah putra kami berdua! Kau jangan mengada-ada mengatakan Mila ini adalah istrimu yang hilang."
Axel tersentak melirik bocah laki-laki yang berdiri dalam rangkulan laki-laki itu. Ia menggelengkan kepala. "Tidak mungkin! Dia ini Yuvi istriku!"
"Hahaha, kau jangan mengada-ada! Jika dia istrimua, kenapa dia tidak mengenalmu? Lalu, kau pikir putra lima tahun di antara kami ini siapa?"
Arsen merangkul dan mengajak Mila menjauhi pria mengenakan jas dengan rapi itu. Tidak lupa pula, ia menarik Aziel yang terus terpana menatap Axel dalam diam dan penuh tanda tanya.
"Tunggu!" teriak Axel mencegat menghalangi langkah ketiga orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
FieAme
pasti yuvi
2023-04-11
0