10. Tak Pernah Datang Bulan

"Menstruasi?" Mia memasang wajah kebingungan.

"Datang bulanmu lancar kan?" tanya Arsen memastikan kembali.

"Datang bulan?"

Arsen menepuk keningnya. "Jangan bilang kamu tidak pernah mengalami siklus menstruasi semenjak tinggal di sini bersama kami?"

Mila menggeleng bingung. Ia mencoba memikirkan apa yang dimaksud oleh majikannya itu.

Dengan gusar Arsen mengeluarkan buku kesehatannya khusus materi masalah kewanitaan. Buku itu diserahkan kepada Mila. "Baca!" Ia menunjuk bagian tertentu.

Mila mengangguk dan segera membaca bagian yang disuruh oleh sang majikan. Saat membaca perlahan, Mila mengerutkan kening. Jemarinya mulai bergerak sejenak melirik ke langit-langit.

"Aku sudah di sini selama tiga bulan kan, Tuan? Aku mulai lupa-lupa ingat dan memang mengalami masa-masa di mana waktu periodik bulanan datang secara teratur."

Tiba-tiba, ia merasakan sentuhan dan pelukan seseorang yang menciumnya dengan mesra dan hangat. "Aaagghh," ringisnya memijit kening merasa mendapat hantaman yang dahsyat pada otaknya.

"Kau kenapa?" Arsen menggenggam lengan Mila yang hampir ambruk

"A-aku ... aah, sedikit pusing, Tuan. Sepertinya aku masuk angin," ucapnya sekedarnya.

"Aku butuh jawaban yang pasti, jadi kamu bisa menjawabnya ya atau tidak," ucap Arsen serius menatap mata Mila. Wanita itu menjadi canggung dan mengangguk lemas.

"Jadi, selama tinggal di sini, kamu belum pernah mengalami datang bulan lagi?"

"Be ... lum, Tuan. Aku juga baru sadar saat membaca buku tadi.

Arsen mengeluarkan sebuah kotak, tetapi ia merasa ragu. "Apa kamu tahu ini apa?"

Mila menatap benda yang ada di tangan Arsen, lalu menggeleng lemah. "Emang, di dalamnya ada benda apa?"

Arsen membuka kotak, mengeluarkan isinya. Dari dalam kotak itu, terdapat benda putih pipih, yang sedikit lebih panjang dibanding jari. Pada ujungnya, terdapat bagian warna berbeda. Lalu ada benda bulat kecil, sebesar tutup botol balsem bewarna putih juga.

"Nanti, kamu masukkan air seni kamu ke dalam cawan kecil ini. Kalau kamu tidak tahu apa itu air seni, aku ganti katanya dengan air pipis."

Mia tersentak kaget dengan seketika. "A-air pipis? Ke dalam ini?" Mila menunjuk benda yang ukurannya tidak terlalu besar itu dengan pipi ditarik sebelah membuat matanya juga menyipit sebelah.

"Iya! Air pipismu masuk sini!" bentak sang tuan rumah.

Mila kembali tersentak, kali ini sedikit ketakutan. "Ta-tapi pasti gak muat, Tuan. Mana bisa wadah sekecil ini bisa menampung pipisku yang sangat banyak?"

Arsen menepuk keningnya. "Ya jangan semua air pipismu lah! Secukupnya saja! Yang penting kamu bisa merendam bagian ini!" Arsen menunjuk benda testpack yang tadi dikenalkan kepada Mila, lalu menyerahkan keduanya kepada Mila.

"Cepat lakukan!" bentaknya kembali membuat tubuh Mila bergetar, mata memicing karena kaget.

"Ta-tapi aku tidak lagi pengen pipis," ucapnya ragu ragu.

"Aku tidak mau tahu! Dalam lima menit, kamu sudah memperlihatkan benda itu yang sudah kamu rendam pada bagian warna yang berbeda dibanding yang lainnya itu." titahnya mengomandoi setengah memaksa.

Mila masih menatap kedua benda yang ada di tangannya itu dengan ragu. Ia masih bingung mencerna maksud dari penjelasan Arsen.

"Eeeh, malah diam aja? Buruan!" bentaknya kembali.

"Ba-baik, Tuan!" ucap Mila mundur hendak keluar dari ruang kerja Arsen.

"Eit, kau mau ke mana?" tanya Arsen kembali.

"Mau ke kamar mandi dalam kamarku. Aku akan mempraktikkannya di sana." terang Mila gugup karena perlakuan Arsen.

"Tidak perlu! Kamu langsung coba di sana saja!" Suara Arsen menggelegar menunjuk sebuah pintu yang sedang tertutup di ujung ruangan ini. Di sana ada kamar mandi yang memang jarang digunakannya.

"Ba-baik, Pak." Mila bergerak cepat karena gelegar suara bagaikan auman singa.

Di dalam kamar kecil itu Mila kembali memandangi dua benda yang ada di tangannya. Kepala ditelengkan masih merasa bingung harus berbuat apa dan memikirkan bagaimana caranya.

Mila mengambil posisi dan mencoba menampung air seni ke dalam cawan tersebut. "Aaahh, kena tangan," ringisnya menautkan gigi merasa jijik sendiri.

Mila meletakkan wadah itu di atas lantai kamar mandi, lalu mencoba mencelupkan ujung testpack yang diberikan oleh majikannya tadi. "Begini, apa begini ya?"

Setelah ia rasa selesai, Mila mencuci tangannya dan testpack tadi. Dengan langkah ragu, Mila keluar dari ruangan itu lalu menemukam Arsen yang jelas terlihat bertopang dagu menunggunya di meja kerja.

"Buat pipis aja kamu bisa selama itu?" Arsen mengambil alat tes yang diserahkan oleh Mila.

Namun, keningnya mengerut. Tidak ada tanda-tanda sama sekali pada bagian display window  tersebut, tidak satu pun muncul garis di dalamnya.

"Kamu bener-bener udah merendam bagian ini ke air pipismu kan?"

Mia mengangguk cepat ketakutan. "Udah, Pak."

Arsen memandangi kembali alat itu dengan seksama. Ia mulai mengusap jemari pada dagunya. "Hmmm, mungkin alat ini sudah rusak. Ulangi!" titahnya sembari mencarikan alat tes kehamilan yang baru.

Mila masih menyisakan air seni yang digunakan sebelumnya. Kali ini ia mencelupkan dengan hati-hati. Setelah itu ia menyerahkan hasilnya kepada Arsen.

Arsen menunggu dan satu garis merah mulai muncul. Setelah beberapa menit, bayangan garis lurus yang tidak jelas pun muncul.

"Huuffftt, kenapa hasilnya malah meragukan begini? Esok kamu ke rumah sakit! Nanti aku akan meminta spesialis kandungan untuk memeriksamu."

Mila kembali merenung. "Hamil? Apa aku memiliki tanda-tanda kehamilan?" Wajah Mila memutih beserta bibirnya, kepalanya menggeleng beberapa kali dan mundur beberapa langkah. Kedua tangannya menyilang menutupi bagian dada.

Arsen terheran melihat reaksi yang diberikan Mila. "Kau kenapa lagi?"

"A-apa kamu yang menghamiliku diam-diam saat aku sedang tidur?"

Terpopuler

Comments

FieAme

FieAme

brati iy

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2 2. Diusir Mertua
3 3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4 4. Pergi Kau Orang Jahat!
5 5. Sebuah Nama Baru
6 6. Sang Pengasuh
7 7. Seseorang Berwajah Sama
8 8. Apakah Dia Hamil?
9 9. Periksa Keadaan
10 10. Tak Pernah Datang Bulan
11 11. Pertemuan Kembali
12 12. Bertemu Mantan
13 13. Anak Kecil yang Menyelinap
14 14. Mencari Aziel
15 15. Dua Mama
16 16. Menjadi Tersangka
17 17. Keanehan Keluarga Ini
18 18. Sebuah Kasus Klient Baru
19 19. Arsenio Wijaya
20 20. Pasien Baru
21 21. Calon Mangsa Baru
22 22. Pemulung Belia
23 23.
24 24. Aziel Anakku
25 25. Mabuk Kendaraan
26 26. Sengaja Menjebak Arsen
27 27. Anakku Bukan Anak Haram
28 28. Akting
29 29. Penyelamatan
30 30. Menggoda Istri Orang
31 31. Aku Bukan Duda
32 32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33 33. Laporan yang gagal
34 34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35 35. Ngidam Bareng
36 36. Cincin di Jemari Mila
37 37. Brigpol Luki
38 38. Misi Penyamaran
39 39. Mundur
40 40. Tempat Bercerita
41 41. Bukan Seperti yang Dikira
42 42. Bertahanlah!
43 43. Antara Axel dan Mila
44 44. Menyelamatkan Axel
45 45. Penggeledahan
46 46. Secarik Kertas
47 47. Hilang Kembali
48 48. Menyusun Puzzle
49 49. Interogasi
50 50. Permintaan
51 51. Jangan Hin4 Istriku
52 52. Plus Enam Dua
53 Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54 53. Cerita Axel dan Liani
55 54. Aku akan Menjemputmu
56 55. Arsen vs Axel
57 56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58 57. Kamu adalah Istriku
59 58. Getaran Cinta
60 59. Permintaan Arsen
61 60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62 61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63 62. Perselisihan Axel dan Aziel
64 63. Obat Sakit Kepala
65 64. Pamit
66 65. Maafkan, Papa!
67 66. Pelarian
68 67. Menidurkan Aziel
69 68. Celoteh Aziel
70 69. Proses Terbentuknya Bayi
71 70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72 71. Komisi Perlindungan Anak
73 72. Surat Edaran
74 73. De Javu
75 74. Rumah Baru
76 75. Sekali Babu tetap Babu
77 76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78 77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79 78. Hukuman
80 79. Ditinggal Sendiri
81 80. Arsen Kabur
82 81. Kabar Arsen Kabur
83 82. Mana Aziel?
84 83. Hilang
85 84. Mencari Aziel
86 85. Mengejar Para Penculik
87 86. Kesedihan dalam Diam
88 87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89 88. Pembalasan Sang Ayah
90 89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91 90. Rasa Iri Ayah Kandung
92 91. Merindukan Keluarga
93 92. Perdebatan Calon Adik
94 93. Data Orang Tua Kandung
95 94. Abang
96 95. Aksi Film Mafia
97 96. Live Streaming Toktok
98 97. Menjemput Masa Lalu
99 98. Tentang Orang Tua Yuvi
100 99. Foto Masa Lalu
101 100. Aziel & Thifa
102 101. Snow White vs Kaisar Perang
103 102. Awal Cinta Virtual
104 103. Telepon untuk Pertama Kali
105 104. Kecengan Baru
106 105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107 106. Video Call
108 107. Tukang Ancam
109 108. Surat Cinta Adik Kelas
110 109. Feli
111 110.Salah Paham
112 111. Yuvi vs April
113 112. Paket Gratis
114 113. Berusaha Menghubungi
115 114. Seorang Lelaki
116 115. Pasangan Bucin
117 116. Upin Ipin vs Kak Ros
118 117. Ibu Jatuh Sakit
119 118. Sidang Kompre
120 119. Putus dan Pergi
121 120. Nyonya Hong
122 121. Fatamorgana
123 122. Mas, Aku Kangen
124 123. Pertemuan Tak Terduga
125 124. Pemalu
126 125. Menikmati Malam Berdua
127 126. Kembali Berpisah
128 127. Kejutan
129 128. Memancing Kedatangan Kekasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2
2. Diusir Mertua
3
3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4
4. Pergi Kau Orang Jahat!
5
5. Sebuah Nama Baru
6
6. Sang Pengasuh
7
7. Seseorang Berwajah Sama
8
8. Apakah Dia Hamil?
9
9. Periksa Keadaan
10
10. Tak Pernah Datang Bulan
11
11. Pertemuan Kembali
12
12. Bertemu Mantan
13
13. Anak Kecil yang Menyelinap
14
14. Mencari Aziel
15
15. Dua Mama
16
16. Menjadi Tersangka
17
17. Keanehan Keluarga Ini
18
18. Sebuah Kasus Klient Baru
19
19. Arsenio Wijaya
20
20. Pasien Baru
21
21. Calon Mangsa Baru
22
22. Pemulung Belia
23
23.
24
24. Aziel Anakku
25
25. Mabuk Kendaraan
26
26. Sengaja Menjebak Arsen
27
27. Anakku Bukan Anak Haram
28
28. Akting
29
29. Penyelamatan
30
30. Menggoda Istri Orang
31
31. Aku Bukan Duda
32
32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33
33. Laporan yang gagal
34
34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35
35. Ngidam Bareng
36
36. Cincin di Jemari Mila
37
37. Brigpol Luki
38
38. Misi Penyamaran
39
39. Mundur
40
40. Tempat Bercerita
41
41. Bukan Seperti yang Dikira
42
42. Bertahanlah!
43
43. Antara Axel dan Mila
44
44. Menyelamatkan Axel
45
45. Penggeledahan
46
46. Secarik Kertas
47
47. Hilang Kembali
48
48. Menyusun Puzzle
49
49. Interogasi
50
50. Permintaan
51
51. Jangan Hin4 Istriku
52
52. Plus Enam Dua
53
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54
53. Cerita Axel dan Liani
55
54. Aku akan Menjemputmu
56
55. Arsen vs Axel
57
56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58
57. Kamu adalah Istriku
59
58. Getaran Cinta
60
59. Permintaan Arsen
61
60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62
61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63
62. Perselisihan Axel dan Aziel
64
63. Obat Sakit Kepala
65
64. Pamit
66
65. Maafkan, Papa!
67
66. Pelarian
68
67. Menidurkan Aziel
69
68. Celoteh Aziel
70
69. Proses Terbentuknya Bayi
71
70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72
71. Komisi Perlindungan Anak
73
72. Surat Edaran
74
73. De Javu
75
74. Rumah Baru
76
75. Sekali Babu tetap Babu
77
76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78
77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79
78. Hukuman
80
79. Ditinggal Sendiri
81
80. Arsen Kabur
82
81. Kabar Arsen Kabur
83
82. Mana Aziel?
84
83. Hilang
85
84. Mencari Aziel
86
85. Mengejar Para Penculik
87
86. Kesedihan dalam Diam
88
87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89
88. Pembalasan Sang Ayah
90
89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91
90. Rasa Iri Ayah Kandung
92
91. Merindukan Keluarga
93
92. Perdebatan Calon Adik
94
93. Data Orang Tua Kandung
95
94. Abang
96
95. Aksi Film Mafia
97
96. Live Streaming Toktok
98
97. Menjemput Masa Lalu
99
98. Tentang Orang Tua Yuvi
100
99. Foto Masa Lalu
101
100. Aziel & Thifa
102
101. Snow White vs Kaisar Perang
103
102. Awal Cinta Virtual
104
103. Telepon untuk Pertama Kali
105
104. Kecengan Baru
106
105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107
106. Video Call
108
107. Tukang Ancam
109
108. Surat Cinta Adik Kelas
110
109. Feli
111
110.Salah Paham
112
111. Yuvi vs April
113
112. Paket Gratis
114
113. Berusaha Menghubungi
115
114. Seorang Lelaki
116
115. Pasangan Bucin
117
116. Upin Ipin vs Kak Ros
118
117. Ibu Jatuh Sakit
119
118. Sidang Kompre
120
119. Putus dan Pergi
121
120. Nyonya Hong
122
121. Fatamorgana
123
122. Mas, Aku Kangen
124
123. Pertemuan Tak Terduga
125
124. Pemalu
126
125. Menikmati Malam Berdua
127
126. Kembali Berpisah
128
127. Kejutan
129
128. Memancing Kedatangan Kekasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!