8. Apakah Dia Hamil?

Namun, Arsen terus melangkah cepat meninggalkan troli belanjaan yang dibawa oleh Mila.

Tubuh Axel terasa ingin melangkah cepat mengejar mereka. Akan tetapi, kakinya kaku tak berani bergerak melihat dekapan erat yang diberikan laki-laki itu pada wanita yang begitu mirip dengan Yuvi, istrinya.

Axel memegang dadanya, merasakan debaran luar biasa pada jantung yang tak menerima begitu saja dengan apa yang disampaikan orang asing itu. "Sayang, Apa benar itu kamu?"

Lalu netranya berpindah pada lelaki kecil yang terus mengekor pada genggaman laki-laki dewasa yang menariknya. "Namun, mereka sudah memiliki putra yang cukup besar. Apakah aku hanya sekedar berhalusinasi?"

Dengan langkah lesu, Axel beranjak dari posisinya. Sementara itu, Arsen melirik pria tadi yang terasa akan menjadi ancaman baginya.

"Ck!" Tanpa ia sadari decakan lewat bibirnya menyadarkan Mila yang dirangkul dalam dekapannya.

Mila mendorong Arsen melepaskan dirinya dari dalam dekapan majikannya. "Maaf, Tuan. Tiba-tiba saya merasa sangat lelah."

Arsen mematung merasa tertolak oleh wanita ini, tangannya masih mengambang merangkul angin karena posisi seseorang yang tadi di dalam dekapannya telah melepaskan diri. "Oh, ya ... terserah kau saja."

Aziel menarik-narik ujung pakaian Mila. "Mama ... Mama, kenapa?" Raut wajah bocah cilik itu terlihat khawatir dengan reaksi yang terjadi pada Mila.

"Maaf ya Aziel, Mama sedikit pusing. Kita bereskan saja belanjaannya yah?"

Aziel mengangguk setuju. Mila mendorong troli tadi hendak membawa ke kasir. Akan tetapi, Arsen merebut troli tersebut.

"Biar aku saja yang membawa. Kalian langsung saja menuju mobil! Aku akan membayar ini semua." Arsen mendorong troli ini hendak menuju kasir.

Setelah itu, Mila menggandeng Aziel hingga membuat bocah itu mengikuti langkahnya. Arsen menghentikan gerakan, memutar kepala diam-diam melirik wanita yang menggandeng putranya itu.

"Siapa pria tadi? Apa benar dia suami Mila? Yuvi?" gumamnya menatap punggung dua orang tersebut hingga terus bergerak menjauh dan menghilang.

Saat berada di area parkiran, Mila dan Aziel kembali dicegat oleh pria yang tadi. Mila menggenggam erat tangan baju yang ia pakai. Di dalam hatinya mulai muncul sebuah tanda tanya. Aziel berdiri tepat di hadapan Mila.

"Om siapa? Kenapa selalu ganggu mama aku?"

Axel kembali memperhatikan wajah wanita yang sangat ia yakini adalah istrinya. "Sayang sekali, ponsel yang berisi foto pernikahan kami, telah hilang. Jika ada bukti, kalian pasti mengerti alasan saya sangat kukuh meyakini bahwa dia sangat mirip dengan istri saya."

Mata Axel liar melirik setiap jengkal pada bagian tubuh wanita yang berada di belakang anak kecil itu. Netranya mulaj jatuh melirik ke arah jemari milik wanita bernama Mila ini. Namun, ia tidak bisa melihat bentuk cincin yang ada pada jemarinya.

"Maaf, apa saya boleh melihat itu?" Acel meunjuk tangan kiri Mila.

Mila segera menyembunyikan tangannya. Ia teringat akan perintah Arsen untuk tidak sembarangan dekat dengan siapa pun di kota ini. Mila memilih menarik Aziel mempercepat langkah menuju kendaraan mereka yang sedang terparkir.

"Hei! Tunggu! Aku hanya ingin memastikan!" ucap pria yang tidak dikenal itu terus mengikuti mereka menuju kendaraan mewah keluarga yang ditumpangi oleh mereka tadi. Pintu kendaraan yang sangat besar itu ditutup dengan segera, untuk mencoba terus menghindar.

Axel masih kukuh dengan kata hatinya mengetuk-ngetuk pintu kendaraan tersebut. "Tolong buka! Aku masih ingin bicara denganmu! Apa kamu marah padaku? Apa kamu sengaja begini karena takut pada mamaku? Ayo kita pindah rumah, tinggal berdua saja!" Axel mengetuk jendela tersebut.

Namun, jendela itu tak kunjung dibuka. Hal ini membuat Axel semakin gencar mengetuk jendela kendaraan mewah yang mereka naiki.

Namun, tubuh Axel tiba-tiba tertarik ke belakang. Ada tangan yang cukup besar menarik jas-nya dan mendorongnya hingga jatuh ke atas aspal parkiran.

"Apa yang kau lakukan? Kau membuat mereka ketakutan!"

Axel bangkit menatap pria yang sedang menggenggam sebuah bungkus hasil belanja di dalam super market tadi. "Saya hanya ingin memastikan apakah dia adalah istri yang hilang atau bukan."

Arsen memasang wajah datarnya, deru nafas berat bisa terdengar jelas oleh telinga Axel. "Kau jangan main-main denganku!"

Arsen mendekati Axel yang telah berdiri tegak di hadapannya. Ia melangkah mengintari Axel. "Apa pun pekerjaanmu mengenakan jas yang kau pakai ini, jangan sampai membuat kau berpikir bahwa kau sudah hebat! Apa yang kau cari dengan mengganggu keluarga saya?" Arsen mengusap jas Axel yang tidak berdebu.

"Saya tidak ingin menggangu keluargamu. Saya hanya ingin memastikan bahwa wanita yang ada di dalam mobil itu memang bukan istri saya. Jika bukan, maka saya tidak akan mengganggu lagi." Axel masih kukuh dengan apa yang aia rasa. Tak ada gentar sedikit pun dengan hawa dingin mencekam yang dikeluarkan oleh pria itu.

"Sebagai seorang pria, setidaknya kau tahu bagaimana ciri-ciri seseorang yang bersedia untuk ditanya olehmu. Bukan kah sudah kau lihat sendiri, dia sama sekali tidak tertarik untuk berbicara denganmu?" Arsen berjalan menjauhi Axel menuju kendaraan luas super mewah New Sprinter milik Arsen.

Netra Axel seketika menangkap wajah wanita yang terus membayangi dirinya. Entah kenapa hal ini membuat perut pria muda itu bergejolak.

Dengan cepat, Axel beranjak menjauh. "Huweeek! Huweeek!"

Pemandangan ini tidak lepas dari perhatian Arsen, Mila, dan Aziel yang berada di dalam kendaraan mewah tersebut. Melihat hal itu, entah kenapa perasaan Mila menjadi tidak nyaman. Tiba-tiba, ia turut merasakan gejolak hebat dari dalam lambungnya.

Mila segera keluar dari dalam kendaraan tersebut, turut serta memuntahkan isi dari dalam perutnya, tepat di samping Axel.

Pria yang tadinya lebih dulu muntah, kini membersihkan mulutnya menggunakan sapu tangan yang ada di dalam kantong celana. Setelah itu, ia ingin mengusap punggung wanita yang turut serta melakukan hal yang sama dengannya, tetapi tangan Axel ditepis kasar oleh Arsen.

"Jangan coba-coba menyentuhnya!!" Arsen mengusap punggung Mila yang terus memuntahkan isi dari dalam bagian lambungnya.

Axel mematung memperhatikan wanita yang terus membuat hatinya berdebar ini. Ia merasa begitu dekat, dan tak ingin menjauh dari wanita itu.

Hingga pada akhirnya, Mila tak lagi mengeluarkan apa pun dari dalam perutnya. Arsen menyerahkan sapu tangan yang tadinya berada di kantong dada kiri. Mila segera membersihkan sisa-sisa muntahan tersebut.

"Bagaimana sekarang?" tanyanya datar.

Mila menggeleng lemah. "Sepertinya aku merasa aneh melihat dia muntah seperti itu. Perutku terasa sangat tidak nyaman."

Axel mendekati kedua orang tersebut. "Apakah dia sedang hamil?"

"Kuperingatkan sekali lagi! Jangan mendekat!"

Terpopuler

Comments

FieAme

FieAme

kasih tau nggak yaaa

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2 2. Diusir Mertua
3 3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4 4. Pergi Kau Orang Jahat!
5 5. Sebuah Nama Baru
6 6. Sang Pengasuh
7 7. Seseorang Berwajah Sama
8 8. Apakah Dia Hamil?
9 9. Periksa Keadaan
10 10. Tak Pernah Datang Bulan
11 11. Pertemuan Kembali
12 12. Bertemu Mantan
13 13. Anak Kecil yang Menyelinap
14 14. Mencari Aziel
15 15. Dua Mama
16 16. Menjadi Tersangka
17 17. Keanehan Keluarga Ini
18 18. Sebuah Kasus Klient Baru
19 19. Arsenio Wijaya
20 20. Pasien Baru
21 21. Calon Mangsa Baru
22 22. Pemulung Belia
23 23.
24 24. Aziel Anakku
25 25. Mabuk Kendaraan
26 26. Sengaja Menjebak Arsen
27 27. Anakku Bukan Anak Haram
28 28. Akting
29 29. Penyelamatan
30 30. Menggoda Istri Orang
31 31. Aku Bukan Duda
32 32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33 33. Laporan yang gagal
34 34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35 35. Ngidam Bareng
36 36. Cincin di Jemari Mila
37 37. Brigpol Luki
38 38. Misi Penyamaran
39 39. Mundur
40 40. Tempat Bercerita
41 41. Bukan Seperti yang Dikira
42 42. Bertahanlah!
43 43. Antara Axel dan Mila
44 44. Menyelamatkan Axel
45 45. Penggeledahan
46 46. Secarik Kertas
47 47. Hilang Kembali
48 48. Menyusun Puzzle
49 49. Interogasi
50 50. Permintaan
51 51. Jangan Hin4 Istriku
52 52. Plus Enam Dua
53 Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54 53. Cerita Axel dan Liani
55 54. Aku akan Menjemputmu
56 55. Arsen vs Axel
57 56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58 57. Kamu adalah Istriku
59 58. Getaran Cinta
60 59. Permintaan Arsen
61 60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62 61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63 62. Perselisihan Axel dan Aziel
64 63. Obat Sakit Kepala
65 64. Pamit
66 65. Maafkan, Papa!
67 66. Pelarian
68 67. Menidurkan Aziel
69 68. Celoteh Aziel
70 69. Proses Terbentuknya Bayi
71 70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72 71. Komisi Perlindungan Anak
73 72. Surat Edaran
74 73. De Javu
75 74. Rumah Baru
76 75. Sekali Babu tetap Babu
77 76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78 77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79 78. Hukuman
80 79. Ditinggal Sendiri
81 80. Arsen Kabur
82 81. Kabar Arsen Kabur
83 82. Mana Aziel?
84 83. Hilang
85 84. Mencari Aziel
86 85. Mengejar Para Penculik
87 86. Kesedihan dalam Diam
88 87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89 88. Pembalasan Sang Ayah
90 89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91 90. Rasa Iri Ayah Kandung
92 91. Merindukan Keluarga
93 92. Perdebatan Calon Adik
94 93. Data Orang Tua Kandung
95 94. Abang
96 95. Aksi Film Mafia
97 96. Live Streaming Toktok
98 97. Menjemput Masa Lalu
99 98. Tentang Orang Tua Yuvi
100 99. Foto Masa Lalu
101 100. Aziel & Thifa
102 101. Snow White vs Kaisar Perang
103 102. Awal Cinta Virtual
104 103. Telepon untuk Pertama Kali
105 104. Kecengan Baru
106 105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107 106. Video Call
108 107. Tukang Ancam
109 108. Surat Cinta Adik Kelas
110 109. Feli
111 110.Salah Paham
112 111. Yuvi vs April
113 112. Paket Gratis
114 113. Berusaha Menghubungi
115 114. Seorang Lelaki
116 115. Pasangan Bucin
117 116. Upin Ipin vs Kak Ros
118 117. Ibu Jatuh Sakit
119 118. Sidang Kompre
120 119. Putus dan Pergi
121 120. Nyonya Hong
122 121. Fatamorgana
123 122. Mas, Aku Kangen
124 123. Pertemuan Tak Terduga
125 124. Pemalu
126 125. Menikmati Malam Berdua
127 126. Kembali Berpisah
128 127. Kejutan
129 128. Memancing Kedatangan Kekasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
1. Aku Ini Menantu, Bukan Babu
2
2. Diusir Mertua
3
3. Diselamatkan atau Dikorbankan?
4
4. Pergi Kau Orang Jahat!
5
5. Sebuah Nama Baru
6
6. Sang Pengasuh
7
7. Seseorang Berwajah Sama
8
8. Apakah Dia Hamil?
9
9. Periksa Keadaan
10
10. Tak Pernah Datang Bulan
11
11. Pertemuan Kembali
12
12. Bertemu Mantan
13
13. Anak Kecil yang Menyelinap
14
14. Mencari Aziel
15
15. Dua Mama
16
16. Menjadi Tersangka
17
17. Keanehan Keluarga Ini
18
18. Sebuah Kasus Klient Baru
19
19. Arsenio Wijaya
20
20. Pasien Baru
21
21. Calon Mangsa Baru
22
22. Pemulung Belia
23
23.
24
24. Aziel Anakku
25
25. Mabuk Kendaraan
26
26. Sengaja Menjebak Arsen
27
27. Anakku Bukan Anak Haram
28
28. Akting
29
29. Penyelamatan
30
30. Menggoda Istri Orang
31
31. Aku Bukan Duda
32
32. Mama Aziel yang Sebenarnya
33
33. Laporan yang gagal
34
34. Jatuhnya Harga Diri Arsen
35
35. Ngidam Bareng
36
36. Cincin di Jemari Mila
37
37. Brigpol Luki
38
38. Misi Penyamaran
39
39. Mundur
40
40. Tempat Bercerita
41
41. Bukan Seperti yang Dikira
42
42. Bertahanlah!
43
43. Antara Axel dan Mila
44
44. Menyelamatkan Axel
45
45. Penggeledahan
46
46. Secarik Kertas
47
47. Hilang Kembali
48
48. Menyusun Puzzle
49
49. Interogasi
50
50. Permintaan
51
51. Jangan Hin4 Istriku
52
52. Plus Enam Dua
53
Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi Yang Merayakan
54
53. Cerita Axel dan Liani
55
54. Aku akan Menjemputmu
56
55. Arsen vs Axel
57
56. Akhirnya Bisa Memelukmu Kembali
58
57. Kamu adalah Istriku
59
58. Getaran Cinta
60
59. Permintaan Arsen
61
60. Hadiah Terbesar (Rahasia Arsen)
62
61. Perjuangan Mendapatkan Aziel
63
62. Perselisihan Axel dan Aziel
64
63. Obat Sakit Kepala
65
64. Pamit
66
65. Maafkan, Papa!
67
66. Pelarian
68
67. Menidurkan Aziel
69
68. Celoteh Aziel
70
69. Proses Terbentuknya Bayi
71
70. Terpaksa Kembali ke Rumah Mertua
72
71. Komisi Perlindungan Anak
73
72. Surat Edaran
74
73. De Javu
75
74. Rumah Baru
76
75. Sekali Babu tetap Babu
77
76. Kasus Dokter Diki, Selesai
78
77. Waktunya untuk Meninggalkan Rumah Ini
79
78. Hukuman
80
79. Ditinggal Sendiri
81
80. Arsen Kabur
82
81. Kabar Arsen Kabur
83
82. Mana Aziel?
84
83. Hilang
85
84. Mencari Aziel
86
85. Mengejar Para Penculik
87
86. Kesedihan dalam Diam
88
87. Aziel Tidak Bisa Tidur
89
88. Pembalasan Sang Ayah
90
89. Ikatan Batin Ayah dan Anak
91
90. Rasa Iri Ayah Kandung
92
91. Merindukan Keluarga
93
92. Perdebatan Calon Adik
94
93. Data Orang Tua Kandung
95
94. Abang
96
95. Aksi Film Mafia
97
96. Live Streaming Toktok
98
97. Menjemput Masa Lalu
99
98. Tentang Orang Tua Yuvi
100
99. Foto Masa Lalu
101
100. Aziel & Thifa
102
101. Snow White vs Kaisar Perang
103
102. Awal Cinta Virtual
104
103. Telepon untuk Pertama Kali
105
104. Kecengan Baru
106
105. Mengikatmu dengan Benang Merah
107
106. Video Call
108
107. Tukang Ancam
109
108. Surat Cinta Adik Kelas
110
109. Feli
111
110.Salah Paham
112
111. Yuvi vs April
113
112. Paket Gratis
114
113. Berusaha Menghubungi
115
114. Seorang Lelaki
116
115. Pasangan Bucin
117
116. Upin Ipin vs Kak Ros
118
117. Ibu Jatuh Sakit
119
118. Sidang Kompre
120
119. Putus dan Pergi
121
120. Nyonya Hong
122
121. Fatamorgana
123
122. Mas, Aku Kangen
124
123. Pertemuan Tak Terduga
125
124. Pemalu
126
125. Menikmati Malam Berdua
127
126. Kembali Berpisah
128
127. Kejutan
129
128. Memancing Kedatangan Kekasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!