Axel tersentak mendengar perintah yang telah ditujukan untuknya dia. "Tangkap? Kau mau menangkapku?" Tanya Axel memasang wajah dingin kepada pria yang mengenakan pakaian serba hitam yang memiliki perawakan mengerikan. Ia adalah Kano, kaki tangan Arsen, dalam dunia hitam yang menjadi pekerjaan sampingannya.
Kano berjalan menyeringai mendekati Axel. Pria berwajah sangar itu berdiri tepat di hadapan Axel, menilik pria yang jauh lebih muda darinya. "Sepertinya, malam ini kita tidak perlu mencari terlalu jauh lagi, Boss." Ia melirik Arsen, dan mereka memiliki kode mata yang penuh arti.
Kano mengusap dagu di balik seringainya yang dingin. Kedua matanya menatap netra milik Arsen. Namun, ternyata orang yang diharapkan menyetujui keinginannya itu menggelengkan kepala.
Kano tersentak, tetapi memilih mengangguk tanpa kata. Karena kata tangkap yang diperintahkan tidak seperti harapannya. Hal ini membuatnya kehilangan minat. Ia memutar tubuh menatap Axel yang terlihat tidak gentar sama sekali.
"Kali ini mungkin belum. Akan tetapi nanti!" Kano pergi dan menjauh dari mereka bertiga.
Arsen menatap Axel dengan wajah dinginnya. Tersirat sedikit kerutan pada keningnya diiringi rasa khawatir. "Sekali lagi kau mendekati dia, jangan salahkan saya menuntutmu karena telah menggoda dia."
"Hmmm, apa boleh saya melihat bukti pernikahan kalian?" Axel masih belum bisa memercayai apa yang dikatakan oleh pria yang mengenakan jas putih ini. Ia menatap wanita yang bernama Mila, yang terus mencuri pandang padanya.
Sementara itu, Arsen berusaha menyembunyikan rasa paniknya ketika Axel menanyakan tanda bukti pernikahan mereka. "Ada di rumah kami, untuk apa saya bawa kemana-mana?"
Axel menatap ke arah tangan Mila. Penglihatannya yang kurang bagus dimaksimalkan agar bisa fokus melihat benda yang terpasang pada jemari wanita yang sangat mirip dengan Yuvita, istrinya.
"Setidaknya aku hanya ingin memastikan tanda mata yang ada pada jari manisnya."
Arsen dengan cepat menarik Mila. "Kami sedang ada urusan! Kau jangan mengganggu!"
Axel terus menatap Mila. Begitu pun juga dengan Mila yang tak berhenti terus memandang pria yang membuat jantungnya berdebar.
"Tuan, Aziel larinya ke arah sana!" Mila menunjuk ke arah belakang Axel.
Langkah Arsen pun terhenti. "Kenapa tidak bilang dari tadi?" Ia memutar tubuh sambil menarik Mila melewati Axel kembali.
Dalam diamnya, Akel terus memperhatikan setiap langkah kedua orang tersebut hingga benar-benar menghilang dari penglihatannya. "Jika dia memang istrinya, kenapa malah memanggil Tuan? Namun, jika dia memang istriku, kenapa dia tidak mengenalku? Apa mungkin dia sengaja pura-pura melupakanku?" Axel melanjutkan langkah berkutat dengan pikirannya. Namun, ia mematung di hadapannya berdiri seorang perempuan yang mengenakan jas putih.
"Axel?" ucap Liani.
"Ah, kamu ... ternyata kerja di sini?" Sahut Axel kembali.
"Ya, begitu lah ... Setelah menyelesaikan pendidikan spesialisku, Arsen mengajakku bekerja sebagai dokter di sini."
"Arsen?" Axel mengulang pertanyaannya.
"Iya, dia adalah pemilik rumah sakit ini. Apa kamu melihatnya? Sepertinya dia berjalan ke arah sini." Liani menaruh satu tangan pada pinggangnya. Sementara satu tangan yang lain menunjuk arah perkiraan langkah pria yang tengah ia dekati.
Tiba-tiba, ia teringat berita yang muncul di broadcast sosial media-nya. Ia berjalan mendekat kepada Axel dan menepuk pundak lelaki tampan ini beberapa kali.
"Aku turut berduka cita. Aku dengar kamu baru saja menikah. Akan tetapi, istrimu mengalami kecelakaan ya? Aah, seandainya saja ... yang menikah denganmu itu adalah a—"
"Sudah lah Li! Jangan bahas lagi masa lalu di antara kita." Axel langsung memotong ucapan Liani.
Liani adalah kekasih yang hampir dinikahi oleh Axel dulu. Namun, saat kuliah di kedoteran, diam-diam Liani menjalin hubungan dengan teman satu kampusnya.
Namun, pada akhirnya Axel memergoki Liani yang sedang berkencan dengan pria lain. Tanpa pikir panjang ia memutuskan hubungannya dengan Liani yang terus mencari alasan mengenai perselingkuhannya.
Axel yang tak memercayai cinta, akhirnya memilih sendiri dalam kurun waktu yang cukup lama. Pada akhirnya, berkenalan dengan Yuvita yang kala itu bekerja sebagai TKW di Hongkong.
Berawal sekedar iseng, lama-lama hubungan tanpa pertemuan itu menjadi semakin serius. Setiap kali Axel memintanya untuk pulang, tetapi Yuvi menolak karena perjanjian kontrak yang tak mengizinkan ia pulang sebelum kontrak selesai.
Hingga pada akhirnya, buncahan cinta tak terbendung itu semakin besar dan akhirnya nekat mengejar Yuvita ketika tahu sang kekasih telah kembali ke negeri ini dan langsung melamarnya.
"Kamu jangan khawatir, aku sudah lama tidak memiliki rasa lagi denganmu. Karena aku telah menemukan kembali seseorang yang lebih memikat hatiku—"
Namun, sebelum Liani menyelesaikan ucapannya, Axel beranjak tanpa permisi meninggalkan Liani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
FieAme
babay mantan
2023-04-11
0